Monev 1

Prodi Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) pasca akreditasi, Selasa (11/6). Monev yang dilakukan oleh Asesor Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPTKES) diselenggarakan  di Gedung Siti Moendjiyah UNISA Yogyakarta dengan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogyakarta, Dr. Dewi Rokhanawati, MPH, dan asesor dari LAMPTKES, Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes., Ph.D.

Dalam sambutannya, Dr. Dewi Rokhanawati menyampaikan bahwa Prodi Ilmu Keperawatan UNISA Yogyakarta telah meraih akreditasi A pada tahun 2020 dan berhasil memperoleh akreditasi unggul pada tahun 2023. “Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, termasuk data dukung untuk Monev hari ini, sebagai bentuk tindak lanjut dari hasil akreditasi tahun lalu. Ini menjadi bukti bahwa keperawatan terus berusaha dan banyak capaian yang telah dicapai,” ujarnya. Ia juga berharap agar mendapatkan arahan dan bimbingan dari asesor untuk perkembangan lebih lanjut.

Dewi Rokhanawati berharap kegiatan monev ini juga menjadi momentum bagi FIKES UNISA Yogyakarta untuk menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam menjaga standar mutu pendidikan tinggi, khususnya dalam bidang keperawatan. Dengan persiapan yang matang dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, diharapkan hasil dari Monev ini dapat memberikan arahan yang konstruktif untuk perbaikan dan peningkatan di masa mendatang.

Asesor dari LAMPTKES, Lely Lusmilasari, S.Kp., M.Kes., Ph.D., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi tindak lanjut dari beberapa poin yang telah diidentifikasi dalam proses akreditasi sebelumnya. “Saya diberi tugas oleh LAMPTKES untuk melakukan monev pasca akreditasi ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan apakah beberapa poin yang telah diidentifikasi sebelumnya sudah ditindaklanjuti dengan baik. Terima kasih kepada UNISA yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Semoga acara berjalan sesuai rencana dan beberapa poin yang perlu klarifikasi bisa disampaikan,” tutur Lely Lusmilasari.

Dalam kesempatan ini Dekan FIKES dan Ketua Prodi keperawatan dan Profesi ners menyampaikan presentasi tindak lanjut dan perkembangan-perkembangan prodi pasca akreditasi. Kegiatan Monev ini menjadi salah satu upaya penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikan di Prodi Keperawatan dan Pendidikan Profesi Ners UNISA Yogyakarta. Dengan adanya monitoring dan evaluasi secara berkala, diharapkan program-program yang dijalankan oleh fakultas dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam bidang keperawatan di Indonesia.

Juru sembelih qurban

Sebanyak 45 peserta antusias mengikuti Basic Training Juru Sembelih Qurban yang diselenggarakan  Halal Institute Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berkolaborasi dengan Juru Sembelih Halal (JULEHA) Yogyakarta. Sabtu, 8 Juni 2024 di halaman kampus terpadu dan Masjid Walidah Dahlan, UNISA Yogyakarta.

Hendrato Setiabudi Nugroho, S.E., M.Si. Selaku penanggung jawab Halal Institute UNISA Yogyakarta mengungkapkan Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pemotongan hewan halal harus memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan syari’at Islam. Titik kritis yang dapat menyebabkan daging ruminansia dan unggas menjadi tidak halal adalah proses penyembelihan yang tidak sesuai dengan syari’at Islam.

“Peran Juru Sembelih Halal menjadi sangat penting dalam menentukan terpenuhinya persyaratan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dari daging yang dihasilkan, sehingga dapat memiliki kompetensi sebagai Juru Sembelih Halal berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku,” Ungkapnya.

Hendrato juga mengungkapkan bahwa Output yang diharapkan dari peserta setelah mengikuti Basic Training Juru Sembelih Halal ini, peserta mampu memahami 10 Unit Kompetensi Juru Sembelih Halal sebagai standar dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sebagai seorang Juru Sembelih Qurban.

“Peserta diharapkan mampu menerapkan tata cara penyembelihan halal di RPH-U/RPA hingga mampu menjamin kehalalan produk daging ayam dan terpenuhinya persyaratan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal),” Pungkasnya.

Selain itu Ia juga menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) binaan UNISA Yogyakarta dan Civitas Akademika di lingkungan UNISA Yogyakarta.

Sejarah muhammadiyah 1

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara dalam rangka memperingati Milad UNISA Yogyakarta yang ke-33. Kegiatan yang bertajuk “Jejak Langkah Sejarah Muhammadiyah – UNISA Yogyakarta” ini diadakan di kampus 1 UNISA pada Sabtu (08/06), mengajak seluruh karyawan untuk menulusuri tempat-tempat bersejarah di Kauman, tempat berdirinya Muhammadiyah dan `Aisyiyah.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya acara ini sebagai refleksi perjalanan UNISA Yogyakarta.

“Kampus 1 yang masih berdiri kokoh hingga saat ini merupakan tempat yang monumental dan bersejarah dalam perjalanan UNISA Yogyakarta,” ujar Warsiti.

Warsiti menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar jalan-jalan pagi berkeliling, tetapi juga merupakan bagian dari refleksi atas perjuangan para pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memiliki visi luar biasa maju.

“Makna dari kegiatan pagi ini tidak hanya sekedar jalan-jalan mengelilingi Kauman, akan tetapi perjalanan kita tadi termasuk bagian dari refleksi perjalanan UNISA Yogyakarta, dan kita bisa lihat perjuangan para tokoh pendiri Muhammadiyah dan `Aisyiyah sudah memiliki pemikiran yang sangat luar biasa dan sangat maju,” tutur Warsiti.

Warsiti juga menambahkan bahwa eksistensi UNISA Yogyakarta saat ini merupakan bukti nyata dari pemikiran cemerlang para pendiri. “Keberadaan kita saat ini patut kita syukuri dengan mengisi aktivitas kita di UNISA Yogyakarta untuk bisa menguatkan dan memajukan status UNGGUL kita, seperti apa yang dicita-citakan oleh para pendiri,” tambahnya.

Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Mohammad Adam Jerusalem, S.T., S.H., M.T., Ph.D, juga memberikan pandangannya mengenai perjuangan K.H Ahmad Dahlan untuk mencerahkan kehidupan bangsa yang penuh tantangan.

“Ada tiga komponen perjuangan Muhammadiyah yaitu Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat, perjalanan yang luar biasa dari UNISA Yogyakarta dengan refleksi milad ke-33 dimaknai dengan refleksi ketempat bersejarah,” kata Adam.

Adam menegaskan bahwa UNISA Yogyakarta kini menjadi besar dan berkembang, dan bisa menjadi barometer bagi perguruan tinggi `Aisyiyah lainnya. Sebanyak 220 karyawan turut serta dalam kegiatan ini, yang tidak hanya memberikan wawasan sejarah Muhammadiyah namun juga mempererat kebersamaan di antara seluruh sivitas akademika UNISA Yogyakarta.

Magister keperawatan 2

Yogyakarta, 8 Juni 2024 — Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari perencanaan pembukaan program studi baru, yaitu Program Magister Keperawatan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Juni 2024, ini dihadiri oleh berbagai pakar dan tokoh terkait dari bidang kesehatan dan pendidikan.

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., menyampaikan bahwa hari ini memiliki makna khusus bagi prodi keperawatan di UNISA. “Cikal bakal UNISA sebagai pendidikan tinggi diawali dari Akademi Keperawatan pada tahun 1991. Sehingga sudah sepantasnya pada tahun 2024 ini kita memiliki Program Magister Keperawatan. Oleh karena itu, kami mohonkan nanti dari para pakar dan tamu undangan diskusinya untuk pembukaan magister keperawatan ini,” ujar Dr. Warsiti.

Dr. Warsiti juga menekankan pentingnya masukan dari berbagai pihak untuk memastikan program magister yang akan dibuka memiliki kualitas tinggi dan relevansi yang kuat dengan kebutuhan dunia kesehatan.

Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, MM., Ph.D. Dalam pidatonya, Prof. Setyabudi menyatakan ketertarikannya terhadap visi keilmuan dari Magister Keperawatan UNISA Yogyakarta yang unggul dalam perawatan paliatif berfokus pada manajemen gejala holistik berdasarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan. “Saya tertarik dengan visi keilmuan dari Magister Keperawatan UNISA Yogyakarta. Perlu ada deskripsi yang jelas sehingga tingkat ketercapaiannya juga jelas. Harus memiliki ciri khas, apa bedanya dengan magister keperawatan kampus lain, sehingga memiliki positioning yang kuat,” ungkap Prof. Setyabudi.

Lebih lanjut, Prof. Setyabudi menekankan pentingnya persiapan sumber daya yang bersifat tangible dan intangible untuk mendukung pembukaan program studi baru ini. Keberhasilan suatu program studi, menurutnya, sangat dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, serta dukungan dari seluruh civitas akademika.

Kegiatan FGD ini mengundang berbagai pakar dan tokoh antara lain dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, Direktur Rumah Sakit, pakar keperawatan paliatif, organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) regional 8, serta pimpinan struktural UNISA Yogyakarta dan lainnya.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini membahas berbagai aspek terkait pembukaan Program Magister Keperawatan, termasuk kurikulum, sumber daya manusia, fasilitas pendukung, serta strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif di tingkat nasional dan internasional. Para peserta memberikan masukan yang berharga dan berdiskusi secara mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam pengembangan program ini.

Dengan diadakannya FGD ini, UNISA Yogyakarta berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk memastikan Program Magister Keperawatan yang akan dibuka dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia keperawatan.

UNISA Yogyakarta, dengan semangat dan komitmen yang tinggi, siap menyongsong masa depan dengan program Magister Keperawatan yang inovatif dan berdaya saing tinggi, berlandaskan pada nilai-nilai Islam Berkemajuan.

Staf khusus menteri

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar stadium general dengan tema “Pemberdayaan Kesehatan Perempuan Dalam Pengembangan SDM di Era Digital” dengan Staf Khusus Menteri. Acara ini berlangsung di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan dan dihadiri oleh 1183 mahasiswa dari berbagai program studi FIKes UNISA Yogyakarta pada, Kamis (06/06).

Stadium general kali ini menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, yang merupakan staf khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Ravik Karsidi menjelaskan pentingnya adaptasi terhadap perubahan cepat di era digital, yang dikenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Ia juga menekankan perlunya kreativitas dan inovasi dalam menghadapi munculnya jutaan pekerjaan baru.

Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis, menyampaikan bahwa acara stadium general ini sangat penting dan relevan dengan misi utama persyarikatan, yaitu pemberdayaan.

“Topik yang diangkat pada hari ini sesuai dengan alma`un yang menjadi inspirasi K.H. Ahmad Dahlan adalah upaya pemberdayaan, maka kita hari ini tetap menghidupkan semangat pemberdayaan yang dilakukan oleh para pendahulu,” tutur Imron.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNISA Yogyakarta dalam meningkatkan wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pemberdayaan kesehatan perempuan, terutama dalam konteks pengembangan sumber daya manusia di era digital. Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa FIKes UNISA Yogyakarta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Acara stadium general ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berdiskusi dan mendapatkan wawasan langsung dari ahli di bidangnya, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di era digital yang dinamis dan penuh dengan ketidakpastian.