Kemeriahan

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta merayakan milad ke-33 dengan menggelar UNISA Festival (UNISAFEST) 2024 yang penuh semarak. Berbagai kegiatan menarik digelar di halaman kampus UNISA Yogyakarta pada Sabtu, 20 Juli, yang berhasil menarik banyak pengunjung.

Acara dimulai dengan Charity Fun Bike yang diikuti oleh 500 pesepeda. Para peserta menempuh jarak 20 km dan berkesempatan memenangkan berbagai doorprize menarik yang telah disediakan oleh panitia.

Pengunjung UNISAFEST 2024 menikmati berbagai kemeriahan kegiatan menarik seperti pemeriksaan kesehatan gratis, donor darah, dan senam sehat. Lomba memasak yang diikuti oleh pegawai UNISA Yogyakarta dari berbagai unit turut menyemarakkan suasana festival.

Penampilan marching band dan angklung dari anak-anak TK ABA Yogyakarta memberikan warna tersendiri dalam acara ini. Antusiasme dan semangat anak-anak dalam menampilkan performa mereka menarik perhatian banyak pengunjung yang tidak ingin melewatkan momen istimewa tersebut.

Expo Pendidikan

Teras UNISA menghadirkan berbagai kegiatan menarik seperti expo pendidikan, tur kampus, kompetisi fashion show, dan karaoke. Kegiatan ini mengundang minat calon mahasiswa dari berbagai SMA di Yogyakarta untuk lebih mengenal UNISA Yogyakarta.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan UNISA Yogyakarta kepada masyarakat serta sebagai bentuk pengabdian untuk memajukan bangsa melalui acara berbentuk charity yang hasilnya akan disalurkan kepada guru TK ABA.

Seminar Edukasi Berkendara oleh Antariksa

Dalam kegiatan seminar yang diadakan oleh Antariksa, pengunjung dan peserta fun bike mendapatkan edukasi mengenai berkendara dengan aman dan nyaman. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan keselamatan berkendara di kalangan masyarakat.

Seminar Ikatan Guru TK ABA (IGABA) juga diadakan dalam event UNISAFEST 2024 yang diselenggarakan diruang sidang gedung Siti Moendjijah. Prodi Arsitektur UNISA Yogyakarta menampilkan berbagai desain dan karya para mahasiswa melalui pameran arsitektur.

UNISAFEST 2024 berhasil menyuguhkan kemeriahan acara yang tidak hanya menghibur tetapi juga edukatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Konser musik yang menghadirkan Aftershine dan Ghea sebagai bintang tamu menjadi penutup event UNISAFEST tahun ini. Perayaan ini menjadi momen penting bagi UNISA Yogyakarta dalam memperingati milad ke-33 dan mempererat hubungan dengan masyarakat.

Dsc00052

Sebanyak 500 orang antuasias mengikuti charity fun bike yang di selenggarakan UNISA Yogyakarta, termasuk anak-anak dan orang tua. Charity Fun Bike tahun ini dengan mengangkat tema “Mengayuh Sepeda Untuk Guruku”, Sabtu (20/07) di halaman kampus terpadu UNISA Yogyakarta.

Salah satu peserta Charity Fun Bike Kamto yang berusia 69 tahun, warga asal semarangan sidokarto godean merasakan bahagia saat mengikuti  kegiatan Charity Fun Bike, sebab ia mampu bertemu dengan teman-teman komunitas peseda lain.

Ia mengungkapkan kegiatan yang diselenggarakan sangat meriah dan sukses, semua fasilitas dan pelayanan terpenuhi dengan baik. “Harga tiket 115.000 sangat sesuai dengan fasilitas yang diberikan kepada kami, kami sangat berterimakasih,” Ungkapnya.

Selain itu, ia juga menceritakan bahwa dirinya terbiasa bersepeda dengan jarak 50-60 km seminggu dua kali, sehingga jarak 20 km yang disediakan  penyelenggara dirasa cukup aman.

“Kalau beruntung bisa dapat doorprize, tapi saya lebih suka bersepeda dan bertemu dengan teman-teman yang lain,” Ungkapnya saat di wawancarai.

Sinta selaku kepala Humas dan Protokoler UNISA Yogyakarta mengungkapkan kegiatan ini memiliki tujuan mulia, yaitu menggalang dana dan dukungan moril untuk para guru dan sekolah yang membutuhkan.

“Kami berharap dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Acara ini diharapkan dapat mendorong semangat kebersamaan dan kepedulian sosial serta mempromosikan gaya hidup sehat melalui kegiatan bersepeda,” Ungkapnya.

Kegiatan ini memiliki tujuan mulia, yaitu menggalang dana dan dukungan moril untuk para guru dan sekolah yang membutuhkan, dengan biaya pendaftaran tadi, 50% akan disumbangkan kepada guru TK `Aisyiyah kriteria tertentu yang ada di D.I Yogyakarta.

Pengabmas anestesi 2

SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta mengambil langkah besar dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi terhadap bencana dengan mengikuti pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan mitigasi bencana. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat dosen Keperawatan Anestesi.

Peserta pelatihan terdiri dari kepala sekolah, Anis Rofiah, SThI., S.Pd., M.Si., Sopyian, S.Si., M.Pd., serta 30 guru lainnya. Mereka mengikuti serangkaian kegiatan yang meliputi pemaparan materi kesiapsiagaan bencana, pertolongan pertama (pembidaian), BHD, dan evakuasi korban bencana di sekolah.

Budi Santoso, fasilitator SPAB dari MDMC, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan resiliensi di tingkat sekolah dasar.

“Guru diajak untuk mengenali risiko bencana yang ada di sekolah dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam melaksanakan pertolongan pertama pada korban. Dengan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini, diharapkan guru dapat mengetahui peran, manfaat, serta tugas atau keberfungsian tim emergency di sekolah,” ujar Budi.

Selain meningkatkan keterampilan evakuasi dan pertolongan pertama, guru-guru juga dilatih untuk membuat penilaian risiko bencana sekolah dan menyusun SOP mitigasi bencana serta evakuasi. Hal ini penting agar guru mengetahui tempat-tempat yang berisiko jika terjadi bencana.

Kegiatan ini diadakan sebagai respon terhadap kondisi SD Muhammadiyah Sokonandi yang belum pernah mendapatkan sosialisasi kebencanaan dan belum memiliki alat kesehatan yang lengkap di ruang UKS, seperti tandu dan alat balut bidai. Fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung evakuasi saat terjadi bencana juga masih kurang.

Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sokonandi menyampaikan rasa terima kasihnya dan berharap kegiatan ini dapat berlanjut. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, dan kami sangat berharap dapat dilanjutkan di masa mendatang,” ungkapnya.

Heri Puspito, S.Kep., Ns., MKM, dan Tri Hapsari Listyaningrum, S.ST, MH, dari tim pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta, juga hadir dalam pendampingan pelatihan Bantuan Hidup Dasar di sekolah ini. Mereka bersama Budi Santoso memastikan pelatihan berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi seluruh peserta.

Dengan pelatihan ini, diharapkan SD Muhammadiyah Sukonandi dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya menciptakan Satuan Pendidikan Aman Bencana, sehingga keselamatan dan keamanan siswa dan seluruh warga sekolah dapat terjamin.

Fisioterapi

Study Club Fisioterapi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mengadakan Bimbingan Seru (BIMSER) dengan tema “Discuss The Problem Of Injuries In Athletes With Disabilities”, Minggu (14/07).

Acara yang berlangsung di Hall Bararah Barried Gedung A Siti Bariyah Lantai 4 Kampus Terpadu UNISA Yogyakarta ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman yaitu Shofwal Jamil, Fisioterapis Indonesia Amputee Football yang juga dosen fisioterapi UNISA Yogyakarta, serta Faris Fadhli Dhomily, Atlet NPC Powerlifting.

Study Club merupakan kegiatan pembelajaran di mana mahasiswa diajarkan materi kuliah yang kurang dipahami untuk dibahas atau diajarkan kembali secara detail. Study Club Fisioterapi Sport adalah kelompok belajar yang dibentuk oleh divisi litbang HIMAFI UNISA Yogyakarta sebagai wadah untuk meningkatkan pengetahuan dan mengasah keterampilan mahasiswa fisioterapi di UNISA yang memiliki minat dan bakat di bidang fisioterapi olahraga.

Andika, ketua pelaksana kegiatan BIMSER, menyatakan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa, khususnya mahasiswa Fisioterapi, mengenai cedera yang sering terjadi pada atlet disabilitas serta peran penting fisioterapi dalam penanganannya.

“Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah terbentuknya fisioterapi olahraga yang memiliki pengetahuan dan pemahaman baik dalam teori maupun praktik, sehingga dapat meningkatkan keterampilan yang dapat digunakan di perkuliahan maupun di lapangan kerja nantinya,” ungkap Andika.

Ia juga berharap kegiatan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa yang mengikutinya dan menambah pengetahuan mereka.

Dalam diskusi tersebut, Shofwal Jamil menegaskan bahwa fisioterapi berperan penting dalam pencegahan cedera olahraga pada atlet, terutama Paralympian. “Tugas fisioterapi adalah menjaga dan memelihara usia produktif atlet dalam mencapai prestasi,” ujarnya.

Senada dengan itu, Faris Fadhli Dhomily juga menekankan pentingnya menjadikan latihan sebagai kebutuhan, bukan sekedar kewajiban.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus Study Club Fisioterapi dan mahasiswa S1 Program Studi Fisioterapi UNISA semester 2, 4, dan 6.

Beasiswa sleman 2

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerja sama dengan Pemerintah Daerah (PEMDA) Sleman menggelar kegiatan benchmarking program beasiswa Sleman Pintar di Hall Baroroh Baried. Acara ini diadakan pada hari Selasa (16/07) dan bertujuan untuk mengevaluasi dan meningkatkan program beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga miskin/rentan miskin dan keluarga peserta PKH yang berkuliah di perguruan tinggi mitra Pemkab Sleman, yakni UNISA Yogyakarta dan Universitas Amikom Yogyakarta.

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, Rektor UNISA Yogyakarta, menyatakan bahwa Pemda Sleman telah mempercayakan UNISA Yogyakarta selama dua tahun terakhir untuk membantu mengembangkan sumber daya manusia di Kabupaten Sleman.

“Alhamdulillah, mahasiswa yang berasal dari program beasiswa Sleman Pintar, tiga di antaranya berhasil lolos hibah PKM dari Kemendikbudristek,” tutur Warsiti dengan bangga.

Lebih lanjut, Warsiti menjelaskan bahwa Kabupaten Sleman lebih maju dalam inovasi penguatan sumber daya manusia dibandingkan daerah lainnya.

“Kerjasama antara UNISA Yogyakarta dengan Pemda Sleman dalam penguatan sumber daya manusia merupakan bentuk tanggung jawab sosial kita bersama untuk memberikan manfaat kepada masyarakat di Kabupaten Sleman,” tambahnya.

Drs. Susmiarto, M.M, Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, dalam sambutannya menegaskan bahwa pengembangan sumber daya manusia merupakan prioritas utama Pemda Sleman. Salah satu tujuan utama program ini adalah untuk menurunkan angka kemiskinan di Sleman.

“Program Sleman Pintar yang bekerja sama dengan UNISA dan Amikom merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Susmiarto.

Susmiarto juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program ini. “Kami berharap kolaborasi ini tetap berlangsung dengan baik agar tujuan untuk menguatkan sumber daya manusia di Sleman dapat tercapai dengan optimal,” tutupnya.

Beasiswa Sleman Pintar: Upaya Bersama Mengentaskan Kemiskinan

Program Beasiswa Sleman Pintar merupakan inisiatif bantuan sosial yang dirancang untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu. Program ini bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti UNISA Yogyakarta dan Universitas Amikom Yogyakarta untuk memastikan bahwa mahasiswa dari keluarga miskin atau peserta PKH dapat melanjutkan pendidikan tinggi mereka.

Keberhasilan tiga mahasiswa dalam program hibah PKM dari Kemendikbudristek menunjukkan dampak positif dari program beasiswa ini. Dengan inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan, diharapkan program ini dapat terus berkontribusi pada penguatan sumber daya manusia di Kabupaten Sleman dan sekitarnya.

UNISA Yogyakarta: Komitmen Terhadap Pengembangan Sumber Daya Manusia

UNISA Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia melalui berbagai program dan kerjasama dengan pemerintah daerah. Dengan dukungan Pemda Sleman, UNISA Yogyakarta berperan aktif dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan aksesibilitas kepada mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi.

Melalui program beasiswa Sleman Pintar, UNISA Yogyakarta tidak hanya membantu meringankan beban finansial mahasiswa tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi angka kemiskinan di Sleman. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengembangkan program serupa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.