Pengelolaan sampah organik

Bantul, 7 Agustus 2024 – Program pengabdian masyarakat bertajuk “Keluarga Lansia Sehat Fisik-Mental dan Berdaya (Klasikal-ya)” sukses digelar di Posyandu Lansia Aster, Bantul. Acara yang bertujuan meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta kemandirian lansia ini difokuskan pada pengelolaan sampah organik rumah tangga.

Acara dimulai dengan sesi sosialisasi dan pelatihan pembuatan Losida (lodhong Sisa Dapur) yang dipandu oleh Ibu Suprihatin. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan pengetahuan tentang teknik pembuatan Losida, yang merupakan solusi praktis dan ramah lingkungan untuk pengelolaan sampah organik di rumah. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu lansia memanfaatkan sampah organik menjadi kompos yang berguna bagi tanaman di sekitar rumah mereka.

Setelah sesi pelatihan, acara dilanjutkan dengan screening kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memonitor kondisi kesehatan para lansia, meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan parameter kesehatan lainnya. Screening ini penting untuk memastikan para lansia tetap dalam kondisi sehat dan mendapatkan perawatan yang sesuai.

Acara ditutup dengan pemberian alat Losida kepada para peserta. Dengan adanya alat ini, diharapkan para lansia dapat langsung mempraktikkan ilmu yang telah diperoleh dan mulai mengelola sampah organik rumah tangga dengan lebih baik.

 Wantonoro sebagai ketua pengabdian masyarakat ini, menyampaikan bahwa tujuan dari program ini adalah sebagai wujud nyata kontribusi kampus dalam membantu mengurangi masalah sampah di Yogyakarta melalui pemberdayaan lansia yang sehat fisik dan mental. “Kami berharap dengan program ini, para lansia tidak hanya lebih sehat secara fisik dan mental, tetapi juga mampu berperan aktif dalam menjaga lingkungan,” ujar Dr. Wantonoro.

Program pengabdian masyarakat ini terdiri dari tiga dosen Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, yaitu Wantonoro, Ph.D., Suri Salmiyati, S.Kep., M.Kes., dan Hari Akbar Sugiantoro, M.A. Selain dosen, mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan ini, sehingga dapat memberikan pengalaman langsung dalam mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh di bangku kuliah ke dalam kehidupan masyarakat.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kemandirian lansia di Posyandu Lansia Aster, serta menjadi contoh bagi posyandu lainnya dalam mengadakan kegiatan serupa.

Difabel

Mahasiswa Psikologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat, khususnya kesejahteraan difabel. Dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dua mahasiswa Prodi Psikologi UNISA Yogyakarta Aulia Maharani Elsafir dan Sartika Masrudin, bekerja sama dengan Puskesmas Mlati II menyelenggarakan kegiatan “Bersama Teman Difabel Tlogoadi: Screening Mental Health dan Kesehatan serta Sosialisasi Kesehatan Gigi”(20/06).

Kegiatan yang bertempat di Gor Kelurahan Tlogoadi, Sleman ini dihadiri oleh 32 teman- teman difabel beserta pendampingnya. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan mental dan fisik pada teman difabel, serta memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan.

Kolaborasi yang Membawa Dampak Positif

Kolaborasi antara UNISA Yogyakarta dan Puskesmas Mlati II dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kedua lembaga dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Mahasiswa Psikologi UNISA Yogyakarta berperan aktif dalam pelaksanaan screening kesehatan mental menggunakan Self Reporting Questionnaire (SRQ). Sementara itu, petugas kesehatan dari Puskesmas Mlati II melakukan pemeriksaan kesehatan fisik dan memberikan edukasi mengenai kesehatan gigi.

Agus Salim, S.Psi., M.Psi, Psikolog, selaku dosen pembimbing lapangan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. “Melalui program MBKM, mahasiswa tidak hanya mengasah ilmu yang telah dipelajari, tetapi juga mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ilmu psikologi untuk membantu masyarakat, terutama kesejahteraan difabel,” ujarnya.

Screening kesehatan mental yang dilakukan pada kegiatan ini sangat penting untuk mendeteksi dini adanya gangguan jiwa pada teman difabel. Dengan deteksi dini, penanganan yang tepat dapat segera diberikan sehingga kualitas hidup teman difabel dapat meningkat.

Mental remaja

Mahasiswa Psikologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan mental remaja. Dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dua mahasiswa berprestasi, Malinda Pujiati dan Isna Nur Faizah, berhasil melaksanakan penyuluhan kesehatan mental remaja dan NAPZA di Puskesmas Gamping II. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, terutama pada remaja.

Dalam penyuluhan yang berlangsung pada tanggal 25 Mei 2024, kedua mahasiswa tersebut berhasil menyampaikan materi yang menarik dan informatif kepada 23 remaja di Dusun Sukunan Banyuraden. Materi yang disampaikan mencakup bahaya penyalahgunaan NAPZA dan cara menjaga kesehatan mental di tengah perkembangan usia remaja.

“Kami sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini,” ujar Malinda Pujiati.

“Harapan kami, penyuluhan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada remaja tentang kesehatan mental dan mendorong mereka untuk hidup lebih sehat.” tambahnya.

Agus Salim, S.Psi., M.Psi, Psikolog, selaku dosen pembimbing lapangan, mengungkapkan rasa bangganya terhadap prestasi mahasiswa bimbingannya.

“Program MBKM ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah secara langsung. Selain itu, kegiatan ini juga dapat meningkatkan soft skills mahasiswa, seperti komunikasi dan kerjasama,” jelasnya.

Kegiatan penyuluhan ini mendapat apresiasi positif dari pihak Puskesmas Gamping II. Kepala Puskesmas Gamping II Muhammad Daroji, SKM., MPH menyampaikan bahwa kerjasama dengan UNISA Yogyakarta sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat.

Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa UNISA diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama remaja.

Nilai islam

Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan nilai Islam modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistik. Dari rahim pendidikan Muhammadiyah diharapkan lahir generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya, sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Inilah pendidikan Islam yang berkemajuan. (Diktilitbang, 2013:9) Pendidikan yang berkemajuan inilah yang menjadi ruh bagi Mata Kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Mata Kuliah yang wajib diberikan kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) baik di dalam maupun di luat negeri.

AIK harus menjadi bagian dari usaha perguruan Muhammadiyah untuk mencapai visi dan misi perguruan Muhamamdiyah. Visi Pendidikan Muhammadiyah sebagaimana tertuang dalam Putusan Muktamar Muhammadiyah ke 46 tentang Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah adalah “Terbentuknya manusia pembelajar yang bertaqwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam ipteks sebagai perwujudan tajdid dakwah amar ma’rufnahi munkar (Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2015:221). PTMA mengemban amanah untuk mewujudkan salah satu misi Muhammadiyah yaitu menyelenggarakan pendidikan AIK sebagai bagian dari dakwah amar makruf nahi munkar. Pendidikan AIK di PTMA memiliki posisi strategis, menjadi ruh penggerak, dan misi utama penyelenggaraan PTMA.

Pendidikan AIK menjadi kekuatan PTMA karena dapat menjadi basis kekuatan spiritual, moral dan intelektual serta daya gerak bagi seluruh civitas akademika. Dalam mewujudkan hal tersebut, UNISA Yogyakarta megnadakan Upgrading AIK.

Dalam sambutannya, Dr. Noorjannah Djohantini, MM., M.Si. menegaskan bahwa “ Dosen AIK, Guru BAQ, TIM Masjid dan Lazismu UNISA adalah pendekar dam menegakkan nilai-nilai AIK. Sebab itu upgrading seperti ini sangat penting”, disampikan pada saat pembukaan Upgrading AIK di Gedung Siti Munjiyah UNISA Yogyakarta (31/7/24). Beliau juga berpesan bahwa “Kita berIslam itu mewujudkan rahmat nilai Islam untuk seluruh alam. Itu perlu ditanamkan kepada anak-anak kita dan seluruh Civitas Academika UNISA Yogyakarta”.

Upgrading AIK ini mengusung tema “Mewujudkan Nilai Islam Dalam Kehidupan Kampus” di ikuti oleh 35 peserta yang terdiri dari Dosen AIK, Guru BAQ, Badan Eksekutif Masjid dan Lazismu UNISA.

Poin penting yang ditekankan dalam pelaksanaan upgrading ini yaitu capaian berupa pemahaman ideologi Muhammdiyah ‘Aisyiyah, dan  juga para “pendekar” AIK ini dapat memiliki standar mutu AIK. Selain itu, penyelenggaraan Upgrading AIK ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi dosen AIK, Guru BAQ, Badan Eksekutif  Masjid (Marbot) dan Lazismu UNISA.

Upgrading AIK ini berlangsung selama dua hari yaitu sejak 31 Juli sampai 1 Agustus 2024. Peserta Upgrading AIK di bagi ke dalam dua kelas. Pertama, kelas Dosen AIK dengan enam materi, yaitu Paham Agama dalam Muhammadiyah Masalah Lima disampaikan oleh Dr. Syakir Jamaluddin, MA.; Manhaj Tarjih Muhammadiyah Implementasi Bayani, Burhani, dan Irfani dalam Memahami Islam dan IPTEKS disampaikan oleh Aly Auliya, Lc., M.Hum.; Risalah Perempuan Berkemajuan tentang Peranan Perempuan di Wilayah Publik disampaikan oleh Dr Normasari, M.Hum.; Kampus Improvement berbasis PHIWK disampaikan oleh Prof. Dr. Mufdlilah, M.Sc.; Standar Mutu AIK dan Standarisasi Dosen AIK disampiakan oleh Prof. Dr. Suyadi, M.Pd.I.,; dan Pengajaran Mata Kuliah AIK berbasis Project sebagai luaran yang disusun oleh dosen-dosen AIK UNISA Yogyakarta.

Kedua, kelas Guru BAQ, Badan Eksekutif  Masjid (Marbot) dan Lazismu UNISA dengan juga dengan enam materi, yaitu Beragama menurut Manhaj Tarjih muhammmadiyah disampaikan oleh Dr. Ruslan Fariadi, M.S.I.; Menjiwai Kepribadian Muhammadiyah disampaikan oleh Drs. Hamdan Hambali, MA.; Ideologi Muhammadiyah dalam Konstetasi Idealogi Neo Liberal dan Neo Konservatif disampaikan oleh Dr. Ustadzi Hamsah, M.Ag.; Pengelolaan Masjid Muhammadiyah disampaikan oleh Jamaluddin Ahmad, S.Psi.; Risalah Perempuan Berkemajuan disampaikan oleh Erni Zuhriyati, MA.; dan Spirit Hidup Walidah Dahlan Membangun Kesetaraan Perempuan dan Laki-laki dalam Ruang Publik dan Domestik disampaikan oleh Evi Sofia Inayati, S.Psi.

Selain dihadiri oleh ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Upgrading AIK ini juga dihadiri oleh Ketua PP Aisyiyah, Dr. Siti Aisyah, M.Ag., Wakil Rektor III Bidang AIK UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, M.Sc.

Bem km new 3

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar acara Silaturahmi Ormawa dan Monitoring Evaluasi Setengah Periode di Gedung Siti Moendjijah. Kegiatan yang dihadiri sekitar 190 mahasiswa dan pembina ormawa ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar organisasi mahasiswa (ormawa), mengevaluasi kinerja, serta memberikan penguatan bagi seluruh ormawa di lingkungan UNISA Yogyakarta, Kamis (01/08).

Acara dibuka dengan meriah oleh pertunjukan tari dari UKM Sekar UNISA, dilanjutkan dengan pemaparan kinerja BEM KM dan seluruh ormawa melalui forum group discussion. Sebagai narasumber, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Ketua Forum Silaturahmi Bidang Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (FOSMA PTMA) memberikan materi penguatan terkait pengembangan ormawa.

Venda Nur, Ketua Panitia Silaturahmi Ormawa KM UNISA 2023/2024, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk transparansi pelaporan anggaran dan upaya untuk terus meningkatkan kinerja ormawa.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi seluruh ormawa untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan UNISA,” ujarnya.

Senada dengan Venda, Esa Jongko Budi Angkoso, Presiden Mahasiswa UNISA periode 2023/2024, juga menekankan pentingnya kegiatan ini dalam memperkuat ukhuwah dan soliditas antar ormawa.

“Melalui kegiatan ini, kita dapat saling belajar dan memotivasi untuk mencapai tujuan bersama,” tutur Esa.

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) serta perwakilan jajaran pimpinan UNISA Yogyakarta ikut hadir dan menfasilitasi dalam kegiatan ini.