Pengembangan Karir 2

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara pembukaan kegiatan Pembekalan dan Pengembangan Karir 2024 bagi mahasiswa dan alumni, di ruang kuliah gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta, pada Sabtu, 21 Desember 2024. Acara yang bertemakan “Mencetak Alumni Sukses, Berkarakter, dan Profesional” ini dihadiri oleh 250 peserta yang antusias mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang kompetitif.

Kegiatan ini merupakan wujud komitmen UNISA Yogyakarta dalam membekali lulusannya dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini.

Koordinator Pengembangan Karir dan Pemberdayaan Alumni BKA, Rosiana Nur Imallah, S.Kep.,Ns.,M.Kep, menekankan bahwa di era persaingan global, kemampuan akademik saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan. Karakter yang kuat dan profesionalisme yang tinggi juga menjadi faktor penentu.

“Kegiatan ini bertujuan mempersiapkan jenjang karir mahasiswa sejak dini, sehingga nantinya mereka siap bersaing dan menghadapi tantangan di dunia kerja,” tutur Rosi.

Ia menambahkan bahwa BKA UNISA Yogyakarta berupaya memberikan bekal yang komprehensif agar lulusan UNISA tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang unggul, profesional dan mampu beradaptasi dengan dinamika dunia kerja.

Rangkaian kegiatan pembekalan karir ini akan dilanjutkan dengan sesi bimbingan intensif pada tanggal 24 dan 26 Desember 2024. UNISA Yogyakarta menghadirkan Coach Hafidh, seorang spesialis di bidang core values dan wawancara kerja, sebagai narasumber utama. Coach Hafidh akan didampingi oleh timnya yang akan memberikan bimbingan personal dan kelompok kepada para mahasiswa dan alumni. Sesi bimbingan ini dirancang interaktif dan praktis, mencakup berbagai aspek penting seperti pengembangan core values, strategi wawancara kerja, dan penyusunan CV.

Kegiatan Pembekalan dan Pengembangan Karir 2024 ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi para mahasiswa dan alumni UNISA Yogyakarta. Dengan bekal yang memadai, mereka diharapkan mampu bersaing di pasar kerja, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, dan menjadi alumni yang sukses, berkarakter, dan profesional, sesuai dengan tema acara.

Kesiapsiagaan Bencana

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) bekerja sama dengan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Ngestiharjo Tengah menyelenggarakan pengajian bertema kesiapsiagaan bencana yang dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan gratis. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Desember 2024, mulai pukul 04.00 hingga 17.30 WIB dan dihadiri oleh kurang lebih 40 jamaah pengajian.

Tim PKM UNISA Yogyakarta yang diketuai oleh Dr. Islamiyatur Rokhmah, S.Ag., M.S.I dan beranggotakan Royan Utsany, LC., M.H.I menggagas kegiatan ini sebagai upaya memberikan bekal pengetahuan kepada masyarakat, khususnya jamaah pengajian, mengenai berbagai jenis bencana, baik yang disebabkan oleh alam maupun faktor manusia. Narasumber yang dihadirkan adalah Barori Budi Aji., M.Hut dari Majelis Disaster Managemen Center Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MDMC PPMuh), seorang ahli di bidang penanggulangan bencana.

Ketua Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Ngestiharjo Tengah, Dr. Munjiyati Munawaroh., SE., M.Si, menyambut baik kerjasama dengan PKM UNISA Yogyakarta. Beliau menyampaikan apresiasi atas pemilihan tema kesiapsiagaan bencana yang sangat relevan dengan kondisi saat ini. “Kami sangat berterima kasih atas kerjasama ini. Tema kesiapsiagaan bencana ini sangat penting untuk dipahami oleh masyarakat, sehingga kita dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi potensi bencana,” ujarnya. Beliau juga berharap kerjasama antara UNISA dan PRA Ngestiharjo Tengah dapat terus berlanjut di masa mendatang.

Dalam pemaparannya, Barori Budi Aji menekankan peran penting perempuan dalam penanggulangan bencana. Ia menjelaskan bahwa perempuan seringkali memegang peranan krusial dalam pengelolaan dapur tanggap bencana, khususnya dalam organisasi ‘Aisyiyah. Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar perempuan dan anak-anak saat bencana, seperti pembalut, pakaian dalam, dan susu, harus menjadi prioritas utama.

Lebih lanjut, Barori Budi Aji memberikan penekanan pada pentingnya memahami kebutuhan spesifik warga terdampak bencana. Barori mencontohkan, apabila warga sudah merasa bosan dengan makanan instan, relawan hendaknya berupaya mencari solusi untuk menyediakan makanan segar seperti sayuran dan ikan. Hal ini menunjukkan pentingnya pendekatan yang humanis dan responsif terhadap kebutuhan riil di lapangan.

Kegiatan PKM ini tidak hanya berfokus pada pengajian, tetapi juga dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan oleh mahasiswa Fisioterapi UNISA Yogyakarta. Pemeriksaan yang diberikan meliputi tes tensi, gula darah, dan asam urat. Para jamaah pengajian menyambut antusias program ini dan berharap kegiatan serupa dapat diselenggarakan kembali di masa mendatang.

Kegiatan PKM ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana, serta memberikan kontribusi positif dalam upaya penanggulangan bencana di tingkat komunitas. Kerjasama antara UNISA Yogyakarta dan PRA Ngestiharjo Tengah ini menjadi contoh sinergi yang baik antara perguruan tinggi dan organisasi masyarakat dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana dan sehat.

Penjahit Difabel

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar pelatihan payet bagi penjahit difabel di bawah naungan Kharisma Difabel. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Pembinaan Industri Rumah Tangga Usaha Mikro (IRT-UM) Berbasis Kemitraan Tahun Anggaran 2024 yang didanai oleh Kemdikbudristek. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas produk, dan nilai jual karya para penjahit difabel.

Pelatihan yang diselenggarakan pada hari Selasa, 12 November 2024 ini menghadirkan Er Tien Nio, pemilik LPK Modisa yang berpengalaman di bidang payet, sebagai pemateri. Ia didampingi oleh tim dari UNISA Yogyakarta yang terdiri dari Dr. Islamiyatur Rokhmah, S.Ag., M.S.I., dan Siti Nadhir Ollin Norlinta, S.ST.Ft., M.Fis. Kehadiran para ahli ini memberikan jaminan kualitas materi dan pendampingan yang optimal bagi para peserta.

Fokus utama pelatihan ini adalah peningkatan keterampilan menghias busana dengan teknik payet. Payet, sebagai salah satu teknik dekorasi busana, memiliki potensi besar untuk meningkatkan nilai estetika dan harga jual produk. Para peserta diajarkan berbagai teknik, mulai dari dasar hingga lanjutan, meliputi pemilihan jenis payet yang tepat, penyusunan pola hiasan yang menarik, dan penerapan payet pada kain dengan hasil yang rapi, estetis, dan berkualitas tinggi.

Dr. Islamiyatur Rokhmah, S.Ag., M.S.I., salah satu anggota tim UNISA Yogyakarta, menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang bagi para peserta.

“Kami berharap, melalui pelatihan ini, para penjahit difabel dapat meningkatkan keterampilan mereka secara signifikan, yang pada akhirnya akan berdampak pada pengembangan usaha mandiri dan peningkatan pendapatan,” ujarnya.

Pelatihan payet ini merupakan langkah awal dari serangkaian kegiatan pemberdayaan yang direncanakan oleh LPPM UNISA. Program ini menunjukkan komitmen UNISA dalam mendukung inklusivitas dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua kalangan, termasuk penyandang disabilitas, untuk berkembang dan berkontribusi di bidang ekonomi kreatif. Dengan semangat inklusivitas, program ini diharapkan mampu membuka jalan baru bagi penjahit difabel untuk terus berinovasi dan memberikan kontribusi nyata di industri mode Indonesia.

Er Tien Nio sebagai pemateri, juga memberikan apresiasi terhadap antusiasme para peserta. “Saya sangat senang melihat semangat belajar yang tinggi dari para peserta. Mereka sangat antusias dan cepat menguasai teknik-teknik yang diajarkan. Saya optimis mereka akan mampu menghasilkan karya-karya payet yang indah dan berkualitas,” ungkapnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk turut serta dalam upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya penyandang disabilitas. Kolaborasi antara perguruan tinggi, praktisi, dan komunitas difabel merupakan langkah strategis untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Penghargaan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mendapatkan dua penghargaan dalam Anugerah Diktisaintek 2024. Unisa Yogyakarta mendapatkan penghargaan Kategori Pengelola Terbaik PKKM Liga 2 Regional 1 dan Silver Winner IKU PTS jumlah mahasiswa >2.700 – 12.000.

“Alhamdulillah, kami bersyukur kepada Allah SWT atas dua penghargaan yang telah diraih Unisa Yogyakarta pada Anugerah Diktisaintek 2024,” ujar Rektor Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, Jumat (13/12/2024).

Warsiti mengatakan penghargaan ini merupakan bukti nyata dari kerja keras dan komitmen seluruh sivitas akademika Unisa Yogyakarta dalam memberikan pelayanan pendidikan terbaik.  “Saya mengucapkan terimakasih kepada tim pelaksana PKKM dan semua pihak yang telah mendukung pencapain ini,” ujarnya. 

Warsiti berharap ke depan, penghargaan ini menjadi motivasi bagi Unisa Yogyakarta untuk terus berinovasi dalam pengelolaan program, khususnya kampus merdeka, sehingga semakin banyak mahasiswa yang mendapatkan manfaat nyata dari program ini. “Serta memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat, dunia industri dan juga mitra strategis lainnya,” ucapnya.

Penghargaan

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan Anugerah Diktisaintek menjadi momentum penting untuk memberikan apresiasi pada stakeholder yang telah mendukung pengembangan pendidikan tinggi, sains dan teknologi. 

Satryo menyebut dalam era yang terus berubah ini, pendidikan tinggi, sains dan teknologi jadi pilar utama pembangunan bangsa yang berkelanjutan dan kompetitif di kancah global. “Ketiga pilar ini menjadi kunci menjawab berbagai permasalahan global dan memperkokoh daya saing Indonesia di tataran global,” ujarnya.

Pendidikan tinggi tidak hanya berfungsi mencetak sumber daya manusia yang unggul, tetapi juga menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak pada masyarakat. “Sementara sains dan teknologi menjadi penggerak utama inovasi yang dapat menghadirkan solusi konkret untuk pembangunan berkelanjutan,” ucap Satryo.

Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Prof. Togar M. Simatupang mengatakan Anugerah Diktisaintek 2024 menjadi pelaksanaan keempat. Anugerah ini memberikan penghargaan kepada Perguruan Tinggi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi, pemangku kepentingan dari Kementerian/Lembaga, dunia usaha, dunia industri, jurnalis/ media massa. “Yang telah aktif membangun sinergi untuk transformasi pendidikan di Indonesia,” ungkapnya.

Keperawatan 1

Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam mencetak perawat berkualitas. Kali ini, Prodi Keperawatan menggelar kuliah tamu dengan tema yang sangat relevan, yakni Aspek Spiritual dalam Palliative Care yang berlangsung di Hall Baroroh Baried, Senin (9/12/2024).

Keperawatan

Kuliah tamu ini diikuti sekitar 300 mahasiswa dari Prodi Keperawatan dan Prodi Keperawatan Anestesiologi. Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, menyoroti pentingnya perawatan paliatif di tengah perubahan tren penyakit yang semakin kompleks.

“Keperawatan paliatif tidak hanya berfokus pada aspek fisik pasien, tetapi juga memberikan dukungan emosional dan spiritual,” tegas Warsiti.

Warsiti juga menambahkan bahwa mahasiswa perlu memiliki wawasan luas tentang perawatan paliatif untuk dapat memberikan pelayanan yang holistik kepada pasien.

Narasumber utama, Dr. Rohman Azzam, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.M.B dari UMJ, memberikan paparan mendalam mengenai aspek spiritual dalam perawatan paliatif. Dia menjelaskan bahwa dimensi spiritual sangat mempengaruhi kualitas hidup pasien di akhir hayat. Dengan memahami kebutuhan spiritual pasien, perawat dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif dan membantu pasien mencapai ketenangan batin.

Dengan menyelenggarakan kuliah tamu ini, Prodi Keperawatan Unisa Yogyakarta semakin memantapkan posisinya sebagai prodi yang berkomitmen pada pengembangan pendidikan keperawatan berkualitas. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan mahasiswa dapat memahami pentingnya perawatan paliatif dan siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.