Hari Guru 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memberikan apresiasi spesial untuk para guru di Indonesia, dalam momen Hari Guru. Apresiasi tersebut berupa Bebas SPP Tetap selama 1 semester untuk putra/ putri guru, dalam Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UNISA Yogyakarta 2025.

“Bebas SPP Tetap selama 1 semester untuk putra/ putri guru merupakan wujud penghormatan kami untuk para bapak/ ibu guru yang telah mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan di Indonesia,” ujar Kepala Biro Humas dan Protokol UNISA Yogyakarta, Sinta Maharani.

Diketahui program beasiswa Spesial Hari Guru ini bisa diperoleh dengan mendaftar di seluruh program studi di UNISA Yogyakarta, kecuali prodi S2 Kebidanan, Pendidikan Profesi, S1 Kedokteran, dan Kelas RPL. Program beasiswa ini berlaku 23-25 November 2024.

Program beasiswa ini bisa diakses melalui link https://bit.ly/BeasiswaHariGuru2024. Pendaftar hanya perlu mengisi sejumlah data dan melampirkan sertifikat guru atau surat tugas guru milik orang tua.

“Kami persilahkan bapak ibu guru memanfaatkan beasiswa ini untuk putra/putrinya. Kami berharap beasiswa ini bisa membantu membuka peluang juga untuk melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi,” ucap Sinta.

UNISA Yogyakarta saat ini telah memperoleh akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi yang diraih oleh UNISA Yogyakarta merupakan bukti kualitas pendidikan tinggi yang dihasilkan.

Saat ini ada empat Fakultas yang ada di UNISA Yogyakarta. Mulai dari Fakultas Ilmu Kesehatan, kemudian Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, & Humaniora, lalu Fakultas Sains & Teknologi, dan Fakultas Kedokteran.

Kreativitas Lokal 1

Sekaron Ecoprint, sebuah usaha kreatif yang dikenal dengan produk ecoprint uniknya, kini melangkah lebih jauh dengan mempelajari teknik pewarnaan kain tradisional Jepang, Shibori. Dalam upaya pengembangan produk dan memperkaya khazanah budaya lokal, Sekaron Ecoprint mengikuti pelatihan Shibori yang diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Rabu (13/11).

Shibori, teknik pewarnaan kain dengan cara mengikat, melipat, atau menjepit kain sebelum dicelupkan ke dalam pewarna, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Jepang sejak abad ke-8. Dengan pola-pola geometris yang khas, Shibori tidak hanya menawarkan keindahan estetika, tetapi juga mengandung nilai filosofi yang mendalam.

Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini dipandu langsung oleh ahli Shibori, Astinah Sulisworo, dari Nak Nik. Para peserta diajak untuk mengenal berbagai teknik Shibori, mulai dari teknik dasar hingga teknik yang lebih kompleks. Selain itu, mereka juga belajar tentang pemilihan bahan pewarna yang tepat, terutama untuk kain katun yang banyak digunakan dalam produksi ecoprint.

“Pewarna alami sangat cocok untuk tenun yang memiliki serat alami, tetapi untuk kain katun, pewarna alami bisa luntur,” ujar Astinah.

Astinah juga menekankan pentingnya perpaduan antara teknik Shibori dengan motif-motif lokal untuk menghasilkan karya yang unik dan bernilai tinggi.

Menjembatani Budaya Timur dan Barat

Melalui pelatihan ini, Sekaron Ecoprint tidak hanya memperluas wawasan tentang teknik pewarnaan kain, tetapi juga membuka peluang untuk berkolaborasi dengan pengrajin dari berbagai daerah. Dengan menggabungkan teknik Shibori dengan motif-motif batik atau tenun ikat khas Indonesia, diharapkan dapat tercipta produk-produk kerajinan tangan yang berdaya saing di pasar internasional.

“Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka. Sekaron Ecoprint bisa mempelajari teknik baru yang bisa diaplikasikan pada produk mereka,” ujar Era Agustina Yamini, S.E., M.Sc salah satu tim pengabdian dari UNISA Yogyakarta.

Era berharap ke depannya bisa menghasilkan produk-produk yang lebih inovatif dan bernilai seni tinggi.

Program pelatihan ini merupakan bagian dari upaya LPPM UNISA Yogyakarta dalam membina Industri Rumah Tangga dan Usaha Mikro (IRT-UM) di Yogyakarta. Dengan memberikan pelatihan dan akses ke pasar yang lebih luas, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Bersih Sungai

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan dengan menggelar kegiatan Sport and Art Everyweek (SAE) bertajuk “FST Down to Earth”. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dan tenaga pendidik UNISA Yogyakarta dalam aksi nyata membersihkan sampah di sungai sekitar kampus, Sabtu (23/11).

Tidak hanya membersihkan sungai, kegiatan ini juga dipadukan dengan inovasi teknologi. Tim dari Prodi Teknologi Informasi berhasil mengembangkan sensor TDS (Total Dissolved Solids) yang berfungsi mengukur kualitas air. Sensor canggih ini kemudian dipasang di aliran kali untuk memantau kualitas air secara berkala.

“Sensor TDS ini merupakan hasil karya dari laboratorium prodi Teknologi Informasi kami. Harapannya, dengan adanya sensor ini kita bisa memantau kualitas air secara real time dan mengambil tindakan lebih lanjut jika terjadi perubahan yang signifikan,” ujar Dekan FST UNISA Yogyakarta, Tika Ainnunisa Fitria, S.T., M.T., Ph.D.

Selain itu, untuk melengkapi upaya pelestarian lingkungan, kegiatan dilanjutkan dengan penaburan benih ikan nila. Langkah ini bertujuan untuk menyeimbangkan ekosistem sungai dan menjaga keberlangsungan sumber daya ikan.

“Kegiatan FST Down to Earth ini merupakan kolaborasi yang sangat baik antara ketiga prodi di FST, yaitu Arsitektur, Bioteknologi, dan Teknologi Informasi. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tidak hanya bermanfaat secara teoritis, tetapi juga dapat memberikan solusi nyata bagi permasalahan lingkungan,” tambah Tika.

Kegiatan SAE FST Down to Earth ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata bagi kampus lain dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari secara langsung.

Mahasiswa 2

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Public Hearing Bersama Mahasiswa UNISA Yogyakarta dengan tajuk “SUARA” atau Sampaikan Usul, Aspirasi, dan Rekomendasi Anda, di Gedung Siti Moendjijah Kampus UNISA Yogyakarta, Sabtu (23/11/2024). Kegiatan ini sebagai ruang yang demokratis untuk mahasiswa menyampaikan aspirasinya. 

“Hari ini kita (Pihak kampus UNISA Yogyakarta) lebih banyak mendengar dari mahasiswa. Mendengar itu penting, untuk proses pembelajaran lebih baik,” ungkap Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis. 

Imron mengatakan pihak kampus akan berusaha secepat mungkin menindaklanjuti apa yang menjadi saran dan masukan dari mahasiswa. Meski begitu, beberapa hal diakui Imron mungkin saja perlu waktu lebih panjang. 

“Kadang jawaban perlu perenungan. Maka akan secara regular kita adakan (public hearing), sehingga ada tindak lanjut dan evaluasi. Tiga bulan sekali akan kita lakukan kegiatan ini,” ungkap Imron.

Imron mempersilahkan mahasiswa setiap agenda public hearing untuk menyampaikan masukan atau ide, guna meningkatkan proses pembelajaran di UNISA Yogyakarta semakin baik. “Kami akan memfasilitasi teman-teman jadi mahasiswa unggul,” ucap Imron.

Diketahui public hearing internal yang diinisiasi Biro Humas dan Protokol UNISA Yogyakarta dengan tajuk SUARA ini merupakan kali pertama digelar. Sebelumnya, kegiatan public hearing juga diselenggarakan dengan pihak eksternal beberapa waktu lalu bersama awak media.

Dalam public hearing kali ini, mahasiswa mengharapkan adanya sejumlah peningkatan fasilitas di kampus UNISA Yogyakarta. “Harapannya fasilitas bisa dicek kembali, sehingga kami yang kuliah semakin nyaman,” ucap perwakilan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora (FEISHum) UNISA Yogyakarta, Nurmala Devi Lestari.

Sejumlah masukan lain yang disampaikan mahasiswa berkaitan dengan peningkatan kenyamanan di lingkungan sekitar UNISA Yogyakarta, kemudian juga ada masukan berkaitan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Public hearing yang terselenggara kali ini berjalan interaktif. Beberapa keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa juga telah mendapat solusi. Selain dihadiri perwakilan mahasiswa, public hearing ini juga dihadiri Pimpinan Universitas, Fakultas, Ketua Program Studi, Kepala Unit Kerja di lingkungan UNISA Yogyakarta.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Agama Islam, Kemuhammadiyahan, UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc., menyambut baik kegiatan public hearing ini. Ia juga menyarankan ke depan agar ada rekomendasi-rekomendasi yang muncul. “Mendorong rekomendasi yang bagus, untuk pencegahan (hal buruk), dan untuk peningkatan (hal baik). Perbaikan kita semua,” ujarnya.

Sdm Unggul 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sebagai pusat pendidikan tinggi Islam yang unggul, dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan Leadership Training yang diselenggarakan oleh Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kegiatan yang berlangsung di ruang sidang gedung Siti Moendjijah, Jumat (22/11) diikuti oleh perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dari seluruh Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan kualitas kepemimpinan di lingkungan PTMA, para peserta dibagi menjadi lima rombongan untuk mengunjungi beberapa PTMA Unggul, termasuk UNISA Yogyakarta, UAD, UMY, UMS, dan UNIMMA. Di setiap universitas, peserta berkesempatan untuk berdialog langsung dengan pimpinan kampus dan pimpinan unit terkait, serta mengamati secara langsung sistem kerja unit-unit tertentu.

Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta. Ia juga mengungkapkan bahwa UNISA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

“Kami sangat senang dapat menyambut para peserta Leadership Training di UNISA. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat saling belajar dan bertukar pikiran untuk menciptakan good university governance. Selain itu, kami juga memohon restu doa dari semuanya karena UNISA akan segera membuka program studi S2 Keperawatan, S3 Kebidanan, Profesi Arsitek, dan Profesi Gizi,” ujar Imron.

Ghofar Ismail, S.Ag., M.Ag. dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik bagi PTMA untuk saling belajar dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi Islam.

“Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Dikti untuk mengadakan kegiatan ini. Salah satu fokus utama kita adalah program internalisasi nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah. UNISA dengan slogan ‘Unggul, Profesional, dan Qur’ani’ sangat cocok untuk menjadi tuan rumah kegiatan ini,” tutur Ghofar.

Kegiatan Leadership Training ini diikuti oleh perwakilan dari delapan PTMA yang tersebar di seluruh Indonesia. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di masing-masing perguruan tinggi.