Dinamika politik nasional tampak menyurut tensinya pasca rampungnya Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Kemenangan dominan pasangan Prabowo-Gibran atas calon-calon lain membuat dampak lanjutan pasca Pilpres tidak terlalu tampak terlihat. Situasi tersebut patut untuk disyukuri, karena dengan kondusifitas yang terjaga maka transisi pemerintahan diharapkan akan semakin lebih soft dan minim turbulensi politik. Namun, adem ayemnya kancah politik nasional sepertinya tidak sama kondisinya jika kita bicara pada level daerah. Tensi politik di hampir seluruh wilayah mengalami situasi yang dinamis dan penuh “perang strategi”. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tanggal 27 November 2024 tentu menjadi sebab utama dinamisnya kondisi perpolitikan di daerah saat ini. Pada satu sisi, meningkatnya tensi politik di daerah tentu memberikan risiko politis yang cukup memengaruhi masyarakat. Namun disisi lain, dengan adanya Pilkada serentak tentu memberikan angin segar dan harapan baru bagi masyarakat pada tiap daerah.
Pilkada serentak dapat dijadikan momentum dalam upaya mewujudkan harapan baru bagi masyarakat di daerah. Momentum untuk perbaikan kebijakan, pembangunan, dan kehidupan yang lebih baik. Tentu momentum ini akan lebih mudah terwujud apabila dibarengi dengan rasionalitas mumpuni para pemilih. Sebagaimana dijelaskan dalam konsep teori pemilih rasional yang berpendapat bahwa pemilih akan memilih kandidat yang dianggap paling menguntungkan bagi mereka berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam konteks ini, kandidat yang memiliki kebijakan yang baik dan berfokus pada kepentingan pemilih akan lebih mungkin terpilih, memotivasi kandidat lain untuk berorientasi pada kebijakan yang baik. Berdasarkan teori tersebut, jelas bahwa momentum perbaikan keadaan sosial politik di suatu daerah berawal dari rasionalitas pemilih dalam menentukan pemimpin.
Good Governance and Clean Government
Ketepatan dalam memilih pemimpin di daerah, tentu akan berdampak pada kualitas pengelolaan pemerintahan selanjutnya. Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa good governance and clean government menjadi harapan seluruh elemen masyarakat di daerah. Good governance menciptakan dasar untuk tata kelola pemerintahan yang memperhatikan kestabilan politik, ekonomi, dan sosial. Selain itu, good governance juga berupaya untuk meningkatkan kepercayaan publik, memperkuat demokrasi, dan memastikan sumber daya digunakan untuk kesejahteraan bersama. Dengan memahami dan menerapkan konsep ini, setiap institusi dapat menjadi lebih bertanggung jawab dan berkontribusi pada pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Sedangkan clean government merupakan upaya untuk menciptakan institusi pemerintahan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Menciptakan pemerintah yang bersih maka sama halnya dengan meningkatkan kualitas Pembangunan yang ada di daerah. Kedua hal tersebut harus menjadi perhatian, sebab kasus Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) tercatat semakin meluas dan turut menjadi faktor penghambat proses pembangunan daerah. Data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun 2004-2024 menyebutkan terdapat 167 kepala daerah terjerat kasus korupsi (bupati/wali kota dan wakilnya).
Pilkada serentak di daerah, hendaknya menjadi langkah dan harapan baru bagi tiap-tiap daerah dalam membangun daerahnya dengan mengedepankan prinsip good governance dan clean government. Masyarakat sebagai penentu siapa pemimpin baru yang akan terpilih, menjadi pihak yang paling berperan. Atas dasar situasi tersebut, tentunya rasionalitas dan literasi politik yang baik harus dikedepankan agar nantinya pemilih dapat memilih dengan penuh pertimbangan dan tanggung jawab. Jika upaya tersebut dapat diterapkan, maka implementasi good governance oleh pemimpin daerah selanjutnya semakin nyata untuk diterapkan.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/11/pilkada.jpg450800adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2024-11-16 13:33:412024-11-18 09:02:23Pilkada sebagai Langkah Awal Good Governance
Musim hujan kembali tiba, membawa serta kekhawatiran yang seakan menjadi ritual tahunan yaitu banjir yang menggenangi berbagai wilayah. Setiap tahunnya, berita tentang banjir, penumpukan sampah di badan sungai, dan kerugian yang dialami masyarakat memenuhi halaman media. Namun, di balik fenomena alam ini, ada masalah mendasar yang sebenarnya bisa kita atasi bersama yaitu penanganan sampah yang masih jauh dari ideal dan rendahnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan.
Banjir adalah sebuah akibat, bukan penyebab. Sebagian besar banjir merupakan akibat perilaku manusia, bukan hanya akibat alamiah berupa hasil dari tingginya intensitas curah hujan atau topografi wilayah setempat. Banjir terutama merupakan dampak dari ketidakmampuan kita mengelola sampah dengan baik. Data menunjukkan bahwa saluran air, sungai, dan bahkan pantai kita saat ini penuh dengan sampah, yang tidak hanya menghambat aliran air tetapi juga mengancam ekosistem secara keseluruhan. Sayangnya, solusi yang kita terapkan belum cukup kuat untuk mengatasi masalah ini. Kebijakan terkait pengelolaan sampah terpadu, sering kali hanya menjadi sebatas gagasan di atas kertas yang tidak diikuti dengan implementasi yang serius dan berkelanjutan.
Pengelolaan sampah organik di rumah tangga sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi banyak orang. Sisa makanan, sayuran, kulit buah, dan bahan-bahan dapur lainnya yang terbuang begitu saja ke tempat sampah sebenarnya masih bisa dimanfaatkan dengan cara yang lebih bermanfaat. Salah satu metode pengelolaan sampah organik, yang mulai popular dan ramah lingkungan adalah metode LOSIDA yang merupakan kependekan dari Lodong Sisa Dapur. Keberadaan LOSIDA ini memiliki potensi besar dalam pencegahan terjadinya banjir akibat adanya penumpukan sampah. Konsep ini memungkinkan setiap rumah tangga memiliki sistem pengelolaan sampah yang efektif dan efisien.
LOSIDA adalah sistem pengelolaan sampah organik yang berfokus pada pemanfaatan limbah dapur sebagai bahan kompos melalui wadah berupa paralon, tong, ember, galon atau wadah tertutup lainnya yang dapat dengan mudah ditempatkan di area rumah. Tujuan dari metode ini adalah untuk mengurangi jumlah sampah organik yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), serta menghasilkan kompos berkualitas tinggi yang bisa dimanfaatkan untuk tanaman. Proses ini cukup sederhana dan praktis, sehingga dapat dilakukan oleh siapa saja, baik di perkotaan maupun di pedesaan, tanpa memerlukan alat atau bahan yang mahal.
LOSIDA adalah solusi praktis, murah, dan efektif dalam mengelola sampah organik rumah tangga. Selain mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, mencegah penumpukan sampah di saluran air, metode ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan serta berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan membangun budaya peduli sampah. Semakin banyak masyarakat yang menerapkan metode ini, semakin besar pula dampak positifnya bagi kota-kota yang rawan banjir.
Musim hujan tidak perlu lagi menjadi ancaman jika kita mau berbuat sesuatu dari hal-hal kecil, seperti pengelolaan sampah dapur. Dengan LOSIDA, kita bisa menghadapi musim hujan tanpa rasa was-was akan banjir, sambil mendukung keberlanjutan lingkungan. Mari kita jadikan pengelolaan sampah sebagai prioritas, bukan hanya sebagai wacana tahunan. Hanya dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, kita bisa mewujudkan lingkungan yang bersih dan bebas dari bencana banjir akibat sampah.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/11/tangani-sampah.jpg389645adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2024-11-15 10:26:082024-11-15 10:26:13Losida, Alternatif Tangani Sampah dan Hadapi Musin Hujan Tanpa Bencana
Mahasiswa Magister Kebidanan Angkatan XI Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelesaikan Program Internasional Practice Project di University of Leeds, Inggris. Dalam program ini, mahasiswa Unisa Yogyakarta mengikuti perkuliahan di kelas, hingga merasakan langsung praktik kebidanan diterapkan di Inggris.
Program Internasional
Mahasiswa Unisa Yogyakarta mengikuti Program Internasional Practice Project di University of Leeds, Inggris, selama 10 hari sejak akhir Oktober hingga awal November 2024. Mereka mengikuti sesi perkuliahan, praktik klinis, dan kolaborasi dengan institusi kesehatan ternama di Inggris.
“Pengalaman ini tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga membekas dalam hati kami sebagai mahasiswa,” ujar salah satu Mahasiswa Magister Kebidanan Unisa Yogyakarta, Wahyuni Idvia Nova, dalam keterangan rilisnya, Kamis (14/11/2024).
Program dibuka secara langsung oleh Professor Angela Graves, Head of School of Healthcare yang ada di bawah Faculty of Medicine and Health University of Leeds, salah satu universitas terbaik di UK yang menduduki peringkat 75 menurut World QS Ranking tahun 2024. Semangat mahasiswa semakin terbangun ketika Dr Vishal Aggarwal dari School of Dentistry menyampaikan topik perawatan gigi selama kehamilan, membuka mata mahasiswa akan pentingnya aspek kesehatan ini bagi ibu hamil.
Setiap sesi perkuliahan memberikan warna tersendiri. Topik seperti penelitian kualitatif, kualitas pelayanan kebidanan dan pentingnya aktivitas fisik selama masa kehamilan dan pasca persalinan memperkaya pemahaman mahasiswa. Materi yang diberikan oleh berbagai profesional kesehatan, termasuk mahasiswa PhD dan juga Fisioterapis menambah pemahaman mahasiswa akan pentingnya kolaborasi interprofesional dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.
“Selain itu, kami juga mengikuti sesi keterampilan klinis seperti pemeriksaan bayi baru lahir, yang memberikan kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana praktik kebidanan diterapkan di Inggris,” tutur Wahyuni.
Kegiatan Program Internasional Practice Project kali ini menjadi istimewa karena bersamaan dengan acara penandatanganan dokumen kerja sama antara University of Leeds dan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Rektor Unisa, Dr. Warsiti, dan Vice Chancellor UoL, Prof. Hai-Sui Yu. Kehadiran dua pemimpinan dari institusi ini mempertegas komitmen kedua universitas dalam mempererat kolaborasi internasional yang akan mendukung berbagai program akademik dan penelitian yang inovatif.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah kunjungan klinis ke Leeds Teaching Hospitals NHS Trust, yaitu Leeds General Infirmary dan St. James’s Hospital. Di sana, mahasiswa menyaksikan secara langsung bagaimana layanan persalinan di rumah sakit kelas dunia dilaksanakan. Mahasiswa mengikuti sesi-sesi klinis yang dipandu oleh tenaga kesehatan seperti bidan, perawat, dokter Obgyn, dietisien, konsultan yang memberikan pelayanan kepada ibu hamil dengan diabetes tipe 1 dan 2. Pengalaman ini sangat memperluas wawasan dan meningkatkan apresiasi mahasiswa Unisa Yogyakarta terhadap profesi kesehatan, khususnya bidan.
Program ini ditutup dengan presentasi karya mahasiswa dan penyerahan penghargaan bagi peserta yang menunjukkan prestasi terbaik. Suasana penuh kegembiraan menghiasi penutupan program yang dimeriahkan dengan pertunjukan angklung oleh para mahasiswa, memperkenalkan budaya Indonesia kepada dosen dan rekan-rekan internasional di University of Leeds.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/11/program-internasional-1.jpg352469adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2024-11-14 14:24:122024-11-14 14:24:22Mahasiswa UNISA Sukses Jalani Program Internasional di University of Leeds
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta turut memeriahkan peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Upacara peringatan dengan tema “Bergerak Bersama, Sehat Bersama” ini berlangsung meriah di lapangan Rumah Sakit Dr. Soetarto Yogyakarta, Selasa (12/11).
Acara yang dihadiri oleh sekitar 400 peserta dari berbagai instansi kesehatan dan 17 kampus kesehatan di DIY ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan.
HKN ke-60
UNISA Yogyakarta, sebagai salah satu perguruan tinggi yang fokus pada bidang kesehatan, turut berkontribusi dengan mengirimkan perwakilan dari Himpunan Mahasiswa Kebidanan (HIMABIDA) dan Keperawatan (HIMIKA) untuk mengikuti upacara.
Dalam sambutannya, inspektur upacara menyampaikan pesan penting terkait program prioritas pemerintah di bidang kesehatan.
“Bapak Presiden telah memberikan penekanan pada tiga program utama, yaitu pemeriksaan kesehatan gratis, penurunan kasus Tuberkulosis (TB), dan pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah terpencil,” ujarnya.
Pesan ini menegaskan komitmen pemerintah untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
Keikutsertaan UNISA Yogyakarta dalam peringatan HKN ke-60 menunjukkan komitmen perguruan tinggi ini dalam mencetak generasi muda yang peduli terhadap kesehatan. Melalui berbagai program studi di bidang kesehatan, UNISA Yogyakarta telah menghasilkan banyak lulusan yang berkontribusi aktif dalam meningkatkan kesehatan masyarakat.
Peringatan HKN ke-60 menjadi momentum bagi seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu padu dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat. Dengan semangat “Bergerak Bersama, Sehat Bersama”, diharapkan upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat terus ditingkatkan.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/11/HKN-ke-60.jpg709906adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2024-11-13 10:16:062024-11-13 10:16:08UNISA Hadiri Upacara HKN ke-60 : Bergerak Bersama, Sehat Bersama
Fenomena Joget Sadbor di media sosial TikTok yang dilakukan ratusan masyarakat di Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, belakangan ini menjadi perhatian publik.
Banyak yang merasa bahwa tren ini menunjukkan sisi lain dari media sosial, di mana konten viral kerap kali mengaburkan batas antara kreativitas dan eksploitasi diri, Sadbor dan tren live mandi lumpur di Tiktok menunjukkan bagaimana media sosial bisa menciptakan fenomena yang di satu sisi dianggap kreatif, tetapi di sisi lain dianggap sebagai bentuk dari mempermalukan diri dan bangsa. Sebab kegiatan ini terlihat seperti aktivitas meminta berupa saweran yang dapat diartikan sebagai mengemis online. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar terkait etika dan dampak sosial dari tren tersebut, terutama ketika melibatkan saweran besar yang diduga terkait dengan judi online.
Seperti yang kita ketahui Fenomena Joget Sadbor yang berasal dari Kampung Margasari di Sukabumi, Jawa Barat, telah menarik perhatian publik dan media sosial dalam beberapa bulan terakhir. Joget ini dipopulerkan oleh Gunawan, pemilik akun TikTok @sadbor86tiktok, dan menjadi viral berkat gerakan yang sederhana namun energik. Namun, dibalik kesuksesannya, muncul tuduhan bahwa Joget Sadbor berfungsi sebagai sarana promosi judi online. Joget Sadbor, yang awalnya dikenal sebagai “Joget Patuk Ayam”, menggabungkan gerakan tarian yang ceria dengan semangat kebersamaan di antara para penari. Kehadiran Joget Sadbor tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi warga setempat. Hal ini mendorong banyak orang untuk ikut serta dalam aksi joget tersebut, berharap mendapatkan penghasilan tambahan.
Dalam sudut pandang psikologi, kita bisa melihat bahwa fenomena ini sebenarnya memperlihatkan betapa kreativitas dapat dimiliki oleh siapa saja di usia berapa saja dengan kondisi apapun. Menurut Freud, Kreativitas sangat terkait dengan istilah empat aspek yaitu aspek pribadi (person), pendorong, proses, dan produk. Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press) individu ke perilaku kreatif. Teori Freud ini dikenal dengan istilah teori kreativitas 4P. Kreativitas ini merupakan bagian dari kepribadian. Kreativitas menurut Freud merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.
Tujuan agar potensi yang dimiliki oleh diri kepribadian seseorang agar terbiasa mengaktualkan dirinya sendiri dalam hal untuk berkreativitas. Dalam kasus Gunwan Sadbor terlihat bahwa ada mekanisme pertahanan diri yang dimiliki olehnya berupa represi dan sublimasi yang muncul menjadi sebuah kreativitas. Bentuk kreativitas tersebut adalah Joget Sadbor yang dinilai unik dan akhirnya diikuti oleh puluhan bahkan ratusan orang.
Media sosial membuat pergerakan tren ini menjadi semakin cepat, masif dan digandrungi. Seringkali hal-hal viral yang awalnya bernilai positif menjadi bergeser kepada arah negatif akibat euforia dari kondisi yang ada. Hal inilah yang memicu munculnya sematan atau sisipan judi online yang membuat konten ini bukan hanya viral namun juga dapat menghasilkan pundi-pundi. Karena aktivitas ini dilakukan berkelompok maka hasil yang didapat juga dinikmati bersama.
Kreativitas dapat dikembangkan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Sigmund Freud memandang manusia sebagai makhluk deterministic, dimana tingkah laku manusia ditentukan oleh kekuatan irasional, motivasi bawah sadar (unconsciousness motivation), dorongan (drive) biologis dan insting serta kejadian psikoseksual selama enam tahun pertama kehidupan. Ia mengembangkan pendapatnya sebagai kekuatan manusia berupa insting. Gunawan Sadbor menggunakan instingnya untuk mengembangkan kreativitasnya hingga dapat mempengaruhi orang lain dan meneruskannya berulang untuk menarik perhatian dan akhirnya menghasilkan pundi-pundi, hingga mengundang saweran dalam bentuk dolar yang jumlahnya tak kaleng-kaleng.
Kekuatan insting ini yang digunakan oleh Gunawan Sadbor sebagai pertahanan hidupnya sebagai manusia. Freud melihat hal ini sebagai kecenderungan dari seorang Gunawan Sadbor yang dilihat sebagai “sesuatu” secara mental yang mengarah kepada perilaku yang ditujukan pada orang lain, ide, objek, dan kelompok tertentu untuk mengarahkan berkreatif. Dalam teori psikoanalis dari freud menyatakan ego harus menghadapi konflik antara Id (yang berisi naluri seksual dan agresif yang selalu membutuhkan penyaluran) dan superego (yang berisi larangan-larangan dan aturan yang menghambat naluri-naluri tersebut), ego masih harus mempertimbangkan realitas di dunia luar sebelum menampilkan perilaku tertentu.
Berangkat dari gambaran mekanisme pertahanan yang ditegaskan oleh freud ada kecenderungan untuk beralih ke perilaku dalam tindakan kreatif disebabkan kepuasaan awal tidak terpenuhi. Bisa kita lihat dalam kasus ini bahwa kreatif manusia ditentukan oleh seksual yang tidak terpenuhi sehingga terbitlah ide-ide untuk berkreasi. Didukung dengan kondisi super ego yang lemah, Dimana super ego ini merupakan kemampuan diri untuk mengontrol perilaku yang tidak sesuai dengan norma, seperti menjauhi perbuatan buruk, perbuatan yang tidak pada tempatnya, dan lain-lain.
Implikasi Teori Kepribadian Sigmund Freud dalam Joget Sadbor Gunawan
Menyimak konsep kunci dari teori kepribadian Sigmund Freud, maka ada beberapa teorinya yang dapat diaplikasikan dalam Analisa psikologi kasus Gunawan Sadbor dan dugaan judi online ini. Pertama, konsep kunci bahwa ”manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan”. Konsep ini dapat dikembangkan dalam penjelasan bahwa proses transfer ilmu olehnya kepada masyarakat sekitar, dengan melihat hakikatnya manusia itu memiliki kebutuhan kebutuhan dan keinginan-keinginan dasar yang berupa kondisi ekonomi dan posisi diri sebagai seseorang yang viral dan terkenal. Ini dilakukan untuk menguatkan ego pribadi masing-masing.
Kedua, konsep teori tentang kecemasan yang dimiliki seseorang dapat digunakan sebagai wahana pencapaian tujuan oleh diri, yaitu membantu individu supaya mengerti diri memilih, memutuskan dan merencanakan hidup secara mengembangkan kemampuan yang dimiliki yang dibandingkan dengan tujuan atau goal diri, apakah tujuan dapat tercapai sesuai dengan kenyataan yang ada, jika tidak, maka dapat memunculkan kecemasan-kecemasan dalam diri seseorang sebagai kompensasi tuntutan tujuan yang ada. Kemampuan kognitif atau kemampuan berpikir adalah salah satu aspek yang berpengaruh terhadap munculnya kreativitas seseorang. Guilford salah seorang ahli psikologi mantan ketua APA (American Psychological Association) menyatakan bahwa kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah terbagi pada dua jenis yaitu:
1. Dengan berpikir kritis (konvergen) yang cenderung menginginkan jawaban tunggal yang paling benar.
2. Dengan cara berpikir kreatif (divergen) yaitu suatu kemampuan untuk memberikan jawaban dengan berbagai alternatif.
Masyarakat Bojongkembar yang terdampak oleh keuntungan murni sebelum sisipan adanya judi online, seharusnya menyadari bahwa hal ini dapat mengundang potensi buruk ke depannya. Seperti apa yang sekarang terjadi, bahwa hal ini menjadi kasus adanya judi online yang tersisip dalam konten-konten joget viral Gunawan Sadbor.
Mestinya masyarakat tidak bergantung dengan fenomena ini secara terus menerus, karena secara psikologi manusia tidak bisa bahagia permanen hanya karena satu hal saja. Dalam kurun waktu tertentu masyarakat tidak akan lagi tertarik dengan hal ini. Adapun hal yang dikhawatirkan dari fenomena ini adalah ketika mereka sudah tidak lagi viral. Keadaan ekonomi yang dimiliki oleh masyarakat Bojongkembar yang melakukan Joget Sadbor ini adalah mereka yang memiliki kelas menengah ke bawah. Mereka sangat rentan terhadap sebuah bujukan yang menurut mereka menarik. Hal ini dianggap sebagai lapangan pekerjaan, belum bisa dikatakan sebagai pekerjaan yang bisa menjamin kehidupan mereka.
Sudah banyak fenomena yang viral atau trending lalu jatuh dan mereka tidak lagi mendapatkan pendapatan dari keuntungan viral dan trendingnya fenomena tersebut. Jika masyarakat ingin menganggap bahwa Joget Sadbor adalah sebuah pekerjaan, maka mereka harus mampu berinovasi sehingga khalayak media sosial akan terus tertarik dengan inovasi yang mereka ciptakan tanpa tunggangan dari berbagai peran lain yang justru mengancam peran pelaku sebagai bagian dari murninya kreativitas.
Ditengarai oleh media bahwa beberapa akun yang memberikan saweran terbesar selama siaran langsung diduga terafiliasi dengan judi online. Perlu disadari bahwa pelaku kejahatan seringkali pandai beradaptasi dan menemukan cara baru untuk melakukan aktivitas ilegal. Potensi bahaya dari fenomena ini adalah masyarakat harus waspada terhadap cara cepat mendapatkan uang yang berisiko tinggi, sebab banyak orang lebih tertarik pada cara instan menjadi terkenal dan kaya, seperti siaran langsung TikTok, Instagram, dll. Aksi Joget Sadbor ini yang sempat viral ini tidak hanya mendapatkan penghasilan yang melimpah, tetapi membawa nama daerah menjadi terkenal baik di dalam maupun luar negeri. Hanya sayangnya, nama besar Sadbor rusak seketika setelah terjerumus di kasus promosi judi daring, karena kepincut besarnya saweran yang diberikan situs web terlarang itu.
Kembali dalam ulasan berdasar analisa psikologi dengan pandangan Freud, keberadaan id, ego, dan super ego yang harmoni atau seimbang, menjadi kunci bahwa peran kreativitas dapat dilakukan maksimal untuk menghasilkan 4P yaitu aspek pribadi (person), pendorong, proses, dan produk. Kreativitas dapat pula ditinjau dari kondisi pribadi dan lingkungan yang mendorong (press). Dukungan sosial masyarakat setempat jangan sampai justru menjadi pemicu ancaman bagi masa depan pribadi maupun kelompok masyarakat.
Penulis : Ratna Yunita Setiyani Subardjo, S.Psi., M.Psi., Psikolog (Dosen Psikologi UNISA Yogyakarta, student Ph.D Psychology UKM Malaysia)