Pola Asuh Anak 1

Dalam upaya mencetak generasi emas bangsa, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Program Studi Psikologi menginisiasi program pelatihan pola asuh anak efektif bagi orang tua siswa di KB dan TK ‘Aisyyah Nyai Ahmad Dahlan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memberikan bekal yang komprehensif bagi orang tua dalam mendidik anak-anak usia dini.

Pelatihan yang berlangsung secara berkala ini menyajikan materi-materi penting seperti teknik mendisiplinkan anak, toilet training, hingga membiasakan anak makan makanan sehat. Dosen psikologi UNISA Yogyakarta secara langsung memberikan tips dan trik yang dapat diterapkan oleh orang tua dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami sangat antusias dengan program ini,” ujar Nawarol Muniroh, S.TP Kepala Sekolah KB dan TK ‘Aisyiyah Nyai Ahmad Dahlan.

“Pelatihan ini memberikan solusi nyata bagi orang tua yang seringkali merasa kesulitan dalam menghadapi tantangan mengasuh anak,” tambahnya.

Manfaat dari pelatihan ini sendiri meliputi :

  • Peningkatan Kemampuan Orang Tua: Pelatihan ini membekali orang tua dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengasuh anak dengan lebih efektif.
  • Perkembangan Anak yang Optimal: Dengan pola asuh yang tepat, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, baik dari segi fisik, kognitif, maupun sosial-emosional.
  • Sinergi Sekolah dan Orang Tua: Kolaborasi antara sekolah dan orang tua menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi anak-anak.

Adapun materi pelatihan yang menarik yaitu :

  • Menanamkan Kedisiplinan: Para peserta mengajarkan cara-cara yang menyenangkan untuk menanamkan kedisiplinan pada anak tanpa mengurangi rasa sayang.
  • Toilet Training yang Efektif: Pelatihan ini memberikan panduan lengkap tentang tahapan-tahapan toilet training dan cara mengatasi kesulitan yang sering terjadi.
  • Membiasakan Anak Makan Sehat: Para orang tua diberikan tips kreatif untuk membuat anak-anak menyukai buah dan sayur.

KB dan TK ‘Aisyiyah Nyai Ahmad Dahlan berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program pelatihan ini secara rutin. Hal ini menunjukkan kepedulian sekolah terhadap tumbuh kembang anak-anak didiknya.

Jalin Kerjasama

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menjalin kerja sama, dengan salah satu universitas ternama di Inggris, University of Leeds. Kerja sama ini semakin memantapkan posisi UNISA Yogyakarta di tingkat internasional.

Kerja sama antara UNISA Yogyakarta, dan University of Leeds menjadi bagian dari kunjungan resmi Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat bersama Kepala Biro Kerja Sama dan Urusan Internasional, Cesa Septiana Pratiwi, M.Mid., Ph.D, di Inggris. Sebagai bentuk komitmen yang kuat, UNISA Yogyakarta dan University of Leeds, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) ketiga, pada Senin (4/11/2024). Kerja sama ini semakin mempererat hubungan yang telah terjalin sejak tahun 2017.

“Kami sangat antusias dengan langkah memperbarui MoU ini. Kolaborasi dengan University of Leeds akan membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen UNISA untuk terlibat dalam berbagai kegiatan akademik yang berkelas Internasional, seperti pertukaran pelajar maupun dosen, penelitian bersama, dan pengembangan kurikulum,” ujar Dr. Warsiti.

Jalin Kerja Sama

Kerja sama antara UNISA Yogyakarta dan University of Leeds akan difokuskan pada beberapa bidang strategis, antara lain:

  • Pertukaran dan beasiswa dosen: Dosen UNISA Yogyakarta akan memiliki kesempatan untuk belajar di University of Leeds dan sebaliknya, sehingga memperluas wawasan dan jaringan internasional.
  • Penelitian bersama: Para peneliti dari kedua universitas akan bekerja sama dalam proyek-proyek penelitian yang inovatif, menghasilkan publikasi ilmiah berkualitas.
  • Pengembangan kurikulum: Kurikulum program studi di UNISA Yogyakarta akan terus diperkaya dengan mengadopsi standar internasional yang berlaku di University of Leeds.

Kolaborasi ini akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa dan dosen UNISA Yogyakarta. Selain kesempatan untuk belajar di lingkungan akademik yang sangat kompetitif, dosen juga akan memiliki akses ke fasilitas penelitian yang canggih dan perpustakaan yang lengkap di University of Leeds.

“Kerja sama ini merupakan langkah penting bagi UNISA dalam mewujudkan visinya menjadi universitas kelas Internasional. Kami berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dan memperkuat Indonesia di peta posisi pendidikan global,” ujar Cesa.

Diketahui, University of Leeds adalah salah satu universitas terkemuka di Inggris dan Internasional. Berdasarkan QS World University Rankings 2024, University of Leeds menempati peringkat ke-75 dunia. Universitas ini memiliki reputasi yang sangat baik dalam berbagai bidang studi, seperti ilmu sosial, kesehatan, dan teknik.

Ibu Hamil 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan ibu dan anak. Kali ini, melalui Program Studi Kebidanan, UNISA Yogyakarta menginisiasi Kelas PERSIA (Persiapan Persalinan Bahagia dan Bayi Sejahtera) yang ditujukan khusus bagi ibu hamil di Kelurahan Banyuraden, Gamping, Sleman.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada Sabtu (02/11), dan diikuti oleh 37 ibu hamil serta kader kesehatan setempat. Kelas PERSIA bertujuan memberikan edukasi komprehensif kepada ibu hamil mengenai proses kehamilan, persalinan, hingga perawatan bayi. Materi yang disampaikan mencakup persiapan mental dan fisik sebelum persalinan, teknik relaksasi, perawatan bayi baru lahir, hingga pentingnya gizi bagi ibu hamil dan bayi.

Ketua TP PKK Kelurahan Banyuraden, Kwintartiningsih Puspo Putri menyambut baik inisiatif UNISA ini. Menurutnya, kelas PERSIA sangat bermanfaat bagi ibu hamil di wilayahnya, mengingat pentingnya persiapan yang matang dalam menghadapi persalinan.

 “Kegiatan ini memberikan bekal yang sangat berharga bagi ibu-ibu hamil, sehingga mereka dapat menjalani masa kehamilan dengan lebih tenang dan nyaman,” ujarnya.

Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., MPH, Ketua tim pengabdian masyarakat UNISA, menjelaskan bahwa tujuan utama kelas PERSIA adalah menciptakan generasi penerus yang sehat dan cerdas.

“Dengan memberikan edukasi yang tepat sejak dini, kita berharap dapat menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak,” ungkapnya.

Salah satu poin penting yang dibahas dalam kelas PERSIA adalah kesehatan mental ibu hamil. Bdn. Suyani, S.ST., M.Keb, menyampaikan bahwa kecemasan dan depresi seringkali dialami oleh ibu hamil. Oleh karena itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sangat penting untuk menjaga kesehatan mental ibu.

“Kehamilan adalah masa yang penuh emosi. Dukungan dari suami, keluarga, dan tenaga kesehatan dapat membantu ibu hamil mengatasi kecemasan dan stres,” ujar Bdn. Suyani.

Nuli Nuryanti Zulala, S.ST., M.Keb., juga menekankan pentingnya dukungan persalinan yang positif. Dukungan yang baik dapat membuat proses persalinan menjadi lebih nyaman dan menyenangkan bagi ibu.

“Pujian, sentuhan, dan penjelasan yang jelas selama persalinan dapat meningkatkan kepercayaan diri ibu dan mengurangi rasa sakit,” jelasnya.

Selain persiapan persalinan, kelas PERSIA juga memberikan tips parenting bagi calon ibu. Peserta diajak untuk memahami kebutuhan dasar bayi, seperti jadwal makan, tidur, dan stimulasi. Dengan bekal pengetahuan yang cukup, diharapkan para ibu dapat memberikan perawatan terbaik bagi bayi mereka.

Pkkm

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mendapatkan kunjungan dari tim evaluator Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam rangka monitoring dan evaluasi Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun anggaran 2024. Kegiatan ini berlangsung di ruang sidang gedung Siti Moendjijah, UNISA Yogyakarta, Senin (04/11).

PKKM merupakan program unggulan Kemendikbudristek yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa agar dapat mengasah kemampuan di luar ruang kelas. Melalui program ini, mahasiswa dapat mengikuti berbagai kegiatan seperti magang, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, maupun penelitian.

Komitmen UNISA dalam PKKM

Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes, Wakil Rektor I UNISA Yogyakarta, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kepercayaan Kemendikbudristek terhadap UNISA.

“Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan untuk terus menyelenggarakan PKKM. Program ini sejalan dengan visi UNISA dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Sulistyaningsih.

UNISA sendiri telah aktif melaksanakan PKKM sejak tahun 2021. Untuk memastikan terlaksananya program berjalan dengan baik, UNISA juga secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi internal.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelaksanaan PKKM di UNISA,” imbuhnya.

Ketua tim evaluator, Prof. Dr. Ir. Zulkarnain, M.Hort.Sc, menyampaikan bahwa kunjungan tim evaluator ke UNISA Yogyakarta bertujuan untuk melakukan verifikasi terhadap dokumen dan laporan yang telah disusun oleh pihak universitas.

“Dokumen-dokumen ini akan kami nilai untuk melihat sejauh mana pelaksanaan PKKM di UNISA telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan,” jelas Zulkarnain.

Lebih lanjut Zulkarnain juga menyampaikan bahwa tim evaluator terbuka terhadap masukan dan saran dari pihak UNISA. “Jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditambah, kami siap memberikan masukan,” tambahnya.

Dengan adanya kunjungan dari Kemendikbudristek ini, diharapkan UNISA dapat terus meningkatkan kualitas pelaksanaan PKKM. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mewujudkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yaitu kebijakan yang memberikan harapan bagi mahasiswa untuk merencanakan pembelajarannya sendiri sesuai dengan minat dan bakat.

Minuman Keras

Protes keras dari Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan MUI berhasil mengguncang Yogyakarta. Ketiga organisasi Islam besar ini secara tegas menolak maraknya toko minuman keras (miras) di wilayah DIY, Ketiga ormas bersuara karena menjamurnya toko miras di DIY sudah keterlaluan. Selama 2 tahun terakhir terlalu banyak toko miras yang merangsek ke kampung-kampung di DIY. Bahkan di kampung santri juga berdiri toko miras. Sehingga tiga ormas menyampakan satu kata: CUKUP. Sudah tidak ada toleransi lagi untuk toko miras di DIY.

Minuman Keras

Ada yang berargumen bahwa menjamurnya toko miras di DIY adalah konsekuensi dari tersematnya DIY sebagai daerah tujuan wisata, sehingga banyaknya toko miras adalah hal yang biasa. Kan daerah tujuan wisata. Tentu saja alasan tersebut tidak tepat. Puluhan tahun lamanya DIY disematkan sebagai daerah tujuan wisata dan keberadaan toko miras dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No 12 tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol serta Pelarangan Minuman Oplosan.

Munculnya UU Cipta Kerja tahun 2019 atau sering disebut dengan Omnibus Law yang menjadi pemicu berdirinya toko miras yang tidak terkendali. Bagi pengusaha, untuk membuka usaha sekarang  cukup dengan mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) yang diperoleh dengan cukup mudah. Adanya NIB ini menghilangkan aturan ijin usaha lama, seperti Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan ijin gangguan (HO), adanya peraturan baru inilah yang memudahkan berdirinya toko miras Dimana-mana.

Adanya kasus penganiayaan terhadap dua santri Pondok Pesantren Krapyak adalah puncak gunung es masalah toko miras di DIY. Tepat di hari santri Rabu (23/10) penganiayaan terjadi. Kasus ini bermula dari kelompok pemuda yang mabuk dan akan membuat perhitungan kepada target yang salah sasaran, akhirnya beberapa santri krapyak yang baru beli makanan di angkringan menjadi sasaran utama.

Sebelum kasus penganiayaan terjadi, masyarakat yang menolak berdirinya toko miras sudah kencang menyuarakan. Setelah Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan MUI, selanjutnya Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY melakukan deklarasi menolak berdirinya toko miras. Deklarasi dilaksanakan di gedung DPRD DIY dan mengirim surat audiensi ke Gubernur DIY.

Tidak tinggal diam, Nahdlatul Ulama DIY juga menggelar demo Santri Memanggil untuk minta kejelasan terhadap kasus penganiayaan santri krapyak. Santri Memanggil ini mengundang seluruh elemen organisasi dan jamaah NU di DIY. Lokasinya pun dilakukan didepan Kapolda DIY, lokasi ini menjadi simbol penegakan hukum di wilayah DIY.

Penulis : Dr. Iwan Setiawan M.S.I. Dosen Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.