Kehumasan

Founder & CEO Humas Indonesia, Asmono Wikan menyebut peran humas di lembaga pendidikan, seperti Perguruan Tinggi menjadi bagian penting. Humas menjadi investasi jangka panjang yang dapat dirasakan manfaatnya kedepan.

Asmono Wikan menilai peran humas sebagai komunikator di sebuah organisasi bisa dilihat manfaatnya dalam jangka panjang. Ia menyebut saat ini mungkin masih banyak yang menilai peran humas kurang terlihat.

“Konon dinilai baru bekerja saat krisis, enggak juga. Padahal sebelum krisis itu juga menemukan metode apa, membangun benteng pertahanan yang kokoh,” ungkap Asmono Wikan, saat audiensi di Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Kamis (16/1/2025).

Pria yang juga Founder MAW Talk itu mengatakan pihaknya berupaya bersinergi dengan Perguruan Tinggi untuk memperkuat peran humas. “Kami juga membuka kemungkinan kolaborasi, dengan Unisa Yogyakarta, dengan Muhammadiyah, maupun sistem pendidikan,” ungkap Asmono Wikan.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja sama dan Internasional Unisa Yogyakarta, Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis., berpandangan sama, bahwa peran kehumasan sangat penting. Ia juga mengatakan peran humas ini tidak dirasakan secara instan. “Kehumasan sangat penting. Dampak yang dirasakan tidak instan memang,” ujar Imron.

Imron juga menilai saat ini mungkin masih ada yang melihat humas bukan sebagai investasi. Pandangan tersebut semestinya diubah, dan melihat peran kehumasan sebagai sebuah investasi.

Ia mencontohkan kampus memiliki berbagai fasilitas, teknologi, laboraturium yang bagus, tapi ketika tidak ada peran kehumasan untuk membranding dengan baik ke luar, hal tersebut menjadi kurang. “Itu gak bermakna kalau kehumasan gak bisa mengenalkan itu semua,” ujar Imron.

Imron juga menyambut baik peluang kerja sama yang diinisiasi MAW Talk, Humas Indonesia. Ia berharap praktik baik yang telah diterapkan di Unisa Yogyakarta juga menjadi contoh.

Makan Bergizi

Dosen Program Studi Gizi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Agung Nugroho, AMG., MPH., menyebut ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam Program Makan Bergizi Gratis. Mulai dari penyajian menu, hingga antisipasi potensi keracunan.

Agung menyebut salah satu yang harus diwaspadai adalah potensi keracunan dan penanganannya. “Makanan itu kalau sekali keracunan ya 3.000 (jumlah porsi menu yang dibuat setiap Satuan Pelayanan Penyediaan Gizi/ SPPG). Saya belum lihat semoga gak ada kasus keracunan. Itu dalam konteks kesehatan kalau KLB penanganan gimana,” ujar Agung, Rabu (15/1/2025).

Hal lain yang menjadi perhatian Agung adalah ketersediaan bahan baku untuk membuat menu makanan. Ia menyarankan dalam satu daerah tidak membuat menu yang sama dalam waktu berbarengan. Strategi tersebut untuk menghindari kelangkaan atau kekurangan bahan baku tertentu.

“Misal satu dapur 3.000 kebutuhan telur, dikali beberapa lokasi dalam satu daerah, kalau bareng bisa terjadi kelangkaan telur beneran ini. Itu manajemen bahan pangan harus bagus itu,” ungkap Agung yang juga ketua Prodi Unisa Yogyakarta. 

Saat disinggung dengan anggaran Rp10.000 per porsi apakah bisa memenuhi kebutuhan gizi, Agung menyebut bisa. Meski begitu, ia juga mengatakan harus melihat daerah pelaksanaan. Pasalnya beberapa daerah harga untuk bahan baku cukup mahal.

“Mungkin kalau Maluku atau Papua kalau memenuhi Rp10.000 susah, karena harga bahan pangan mereka sudah tinggi, tapi itu kan bukan patokan mati. Range terendah Rp10.000 sampai bisa Rp15.000 biasanya. Sangat gak mungkin kalau semua Rp10.000,” kata Agung.

Agung menjelaskan setiap menu sudah dipertimbangkan standar gizinya. Untuk menentukan menu tersebut juga menurut Agung sudah ada ahli gizi dengan panduannya. “Itu ada perhitungannya sudahan,” ungkap Agung.

Menurut Agung yang jadi tantangan adalah menyesuaikan rasa makanan dengan selera ribuan orang yang menerima program makan bergizi gratis itu. Untuk mengakomodir selera secara umum, menurut Agung bisa dilihat dari sisa makanan.

“Misal satu menu itu banyak tersisa harus diganti, dievaluasi, karena itu ada protapnya. Tingkat kesukaannya, sisa makanan itu harus dicatat, mana paling disukai, mana yang enggak,” ujar Agung. 

Dampak Makan Bergizi Gratis

Agung menyebut program Makan Bergizi Gratis harus dilihat sebagai sebuah investasi. Oleh karena itu, dampak dari program ini tidak bisa dilihat dalam waktu dekat. Ia memberi gambaran negara maju saat ini yang menerapkan program serupa sudah sejak lama.

“Kita harus berpikirnya investasi. Istilahnya menanam pohon sekarang gak mungkin dapat hasilnya sekarang juga, menanam kan pasti jangka panjang. Apalagi ini konteksnya Sumber Daya Manusia,” ungkap Agung.

Dampak positif dari program ini menurut Agung juga tidak hanya dari segi peningkatan kualitas SDM. Namun, ada dampak lain yang bisa dirasakan, contohnya ekonomi. Melalui program ini bisa menggandeng masyarakat lokal dalam pemenuhan kebutuhan olahan makanan. 

“Konsepnya pemberdayaan masyarakat. Misal di dekat dapur itu ada lahan yang bisa untuk pemberdayaan masyarakat petani. Bisa diberdayakan untuk memenuhi bahan pangan. Kalau di perkotaan sebetulnya bisa menumbuhkan urban farming,” ucap Agung.

Selain itu, dalam program Makan Bergizi Gratis ini bisa diselipkan edukasi. Mulai dari membiasakan anak berdoa sebelum makan, kemudian bisa diajarkan mencuci alat makan setelah makan. 

“Kemudian misal ada sisa lauk tiga, tidak dibuang, ditawarkan ke teman-teman yang mau lima ternyata. Kan anak harus memecahkan masalah itu. Daging tiga yang mau lima anak, itu kan edukasi, problem solving,” kata Agung.

Tawarkan Beasiswa

Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan berkualitas dengan berpartisipasi dalam Indonesia Education & Career Festival (IECA)   2025. Acara yang berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 13 – 17 Januari 2025 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), ini merupakan pameran pendidikan bergengsi yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi NTB bersama Garasi Event.

Pameran ini diawali dengan sesi sosialisasi bersama Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) se-Mataram dan Lombok Raya. Dalam kesempatan ini, Unisa Yogyakarta memperkenalkan berbagai program unggulannya, termasuk tawaran beasiswa menarik yang diharapkan dapat meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi siswa-siswi dari wilayah NTB, khususnya Mataram dan Lombok.

“Kami berharap semakin banyak siswa dari NTB, terutama dari Mataram dan Lombok, yang dapat bergabung dengan Unisa Yogyakarta. Melalui program unggulan dan beasiswa yang kami tawarkan, kami ingin memberikan kesempatan lebih luas kepada generasi muda untuk meraih pendidikan berkualitas,” ujar Kaprodi Bioteknologi Unisa Yogyakarta, Arif Bimantara dalam pemaparannya kepada MGBK.

Selain sosialisasi dengan guru BK, rangkaian kegiatan IECA Fest 2025 juga diisi dengan pameran pendidikan yang diadakan di beberapa sekolah di sekitar Mataram dan Lombok Raya. Hal ini memberikan peluang bagi siswa untuk mendapatkan informasi langsung terkait pilihan program studi, fasilitas, dan berbagai keunggulan lain yang dimiliki Unisa Yogyakarta.

Sebagai universitas yang terus berinovasi, Unisa Yogyakarta berkomitmen untuk menjadi tempat terbaik dalam pengembangan potensi mahasiswa. Dengan keikutsertaan dalam IECA Fest 2025, Unisa Yogyakarta semakin memperluas jangkauan misinya untuk mendukung terciptanya generasi muda yang inovatif, berprestasi, dan berdedikasi tinggi.

Layanan Kesehatan

Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta turut memeriahkan peringatan Milad ke-106 Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dengan menyediakan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat. Kegiatan yang berlangsung pada Minggu 5 Januari 2025 ini merupakan wujud nyata kerja sama antara Unisa Yogyakarta dan Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta dalam mendukung kesehatan siswa, guru, karyawan, serta masyarakat Sedayu dan sekitarnya.

Acara yang diselenggarakan di lingkungan Kampus Terpadu Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, Jalan Suroto 5 Padukuhan, Bandut Lor, Argorejo, Bantul, berlangsung mulai pukul 07.00 – 11.00 WIB. Ratusan peserta dari berbagai kalangan, termasuk siswa Mu’allimin, guru, karyawan, keluarga mereka, dan masyarakat umum, antusias memanfaatkan layanan kesehatan yang disediakan.

Tim kesehatan Unisa Yogyakarta memberikan pelayanan komprehensif yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah. Selain itu ada pemeriksaan asam urat, tes vestibular fisioterapi, dan konsultasi kesehatan dengan dokter umum.

Pelayanan kesehatan ini ditangani oleh tim profesional dari Unisa Yogyakarta yang terdiri dari dua dokter umum, dua dosen fisioterapi, empat mahasiswa fisioterapi, dan empat mahasiswa dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Federation of Rescue Health Team (FRESHT). Kehadiran tim multidisiplin ini menunjukkan komitmen Unisa Yogyakarta dalam memberikan pelayanan yang holistik dan berkualitas bagi masyarakat.

“Kami merasa bangga dapat berpartisipasi dalam Milad ke-106 Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi kami untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekaligus memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa kami dalam melayani komunitas,” ungkap salah satu dokter dari tim Unisa Yogyakarta, dr. Nasya Kamila Tsania, MHPE.,.

Lebih dari sekedar pemeriksaan, tim Unisa Yogyakarta juga memberikan edukasi kesehatan kepada para peserta. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, meliputi tips menjaga tekanan darah, mengontrol kadar gula darah, serta pencegahan penyakit umum.

Partisipasi aktif Unisa Yogyakarta dalam kegiatan Milad ini sejalan dengan visi dan misi universitas untuk berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat. Kolaborasi yang terjalin dengan Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta juga menjadi wujud nyata sinergi antar lembaga pendidikan dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat lokal.

Perempuan Terbaik

Rektor Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat memperoleh penghargaan Top of The Year 2024 Kategori Pemimpin Perempuan Terbaik versi Jawa Pos Radar Jogja. Penghargaan ini diberikan atas dedikasi Warsiti meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Perguruan Tinggi.

Redaktur Senior Radar Jogja, Iwa Ikhwanudin mengatakan penghargaan Top of The Year 2024 Kategori Pemimpin Perempuan Terbaik versi Jawa Pos Radar Jogja yang diberikan kepada Warsiti tidak lepas atas dedikasinya untuk dunia pendidikan. Warsiti dinilai telah membawa Unisa Yogyakarta terus meningkatkan kualitasnya.

“Unisa Yogyakarta sudah menjadi Perguruan Tinggi Unggul. Saya kira juga sudah mengarah ke Perguruan Tinggi tingkat internasional. Kita doakan bersama. Dan atas presatsi Ibu Warsiti ini, kami Radar Jogja memberikan penghargaan kepada ibu rektor yang sangat luar biasa ini,” ujar Iwa, saat penyerahan penghargaan di Kampus Unisa Yogyakarta, Sabtu (11/1/2025).

Sementara itu, Warsiti mengatakan penghargaan ini dipersembahkan untuk seluruh sivitas akademika Unisa Yogyakarta yang telah bersama-sama, bekerja keras dan kerja hebat. Ia juga menyebut penghargaan ini tidak lepas karena adanya dukungan dari Pimpinan Pusat Aisyiyah.

“Penghargaan, prestasi, dan capaian kita bersama. Terima kasih penghargaan ini. Mudah-mudahan penghargaan ini menambah semangat kami untuk terus membawa Unisa Yogyakarta menjadi universitas yang unggul dan berkemajuan,” ungkap Warsiti.

Diketahui selama kepemimpinan Warsiti, Unisa Yogyakarta terus melangkah maju dalam memperkuat daya saing nasional dan internasional, dengan sejumlah capaian strategis. Dibawah kepemimpinan Warsiti, prestasi institusi semakin mencuat, terutama dalam hal akreditasi dan pengembangan fakultas.

Tahun 2024 menjadi tonggak penting bagi Unisa Yogyakarta dengan diraihnya Akreditasi Institusi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT). Selain itu, Unisa Yogyakarta juga berhasil mendapatkan izin operasional untuk Fakultas Kedokteran (FK), sebuah pencapaian luar biasa mengingat ketatnya persyaratan.

Unisa Yogyakarta juga terus mengembangkan diri dengan memperkenalkan program internasionalisasi yang semakin diminati mahasiswa. Sejumlah mahasiswa Unisa Yogyakarta terlibat dalam program-program internasional, seperti transfer kredit, student exchange, dan short course di luar negeri.

Hal positif demikian sejalan dengan visi Unisa Yogyakarta untuk menjadi universitas unggul dengan wawasan kesehatan dan nilai-nilai Islam berkemajuan. Selain itu, Unisa Yogyakarta semakin intensif melakukan pemberdayaan masyarakat. Berbagai kegiatan pengabdian masyarakat, baik di tingkat nasional maupun internasional, terus dilakukan.

Unisa Yogyakarta tidak melupakan pengembangan sumber daya manusia. Hal itu diwujudkan melalui pelatihan, sertifikasi, dan program studi lanjut hingga jenjang S3 dan peningkatan kompetensi dosen lainnya. Fasilitas pendukung kenyamanan akademik pun terus ditingkatkan agar terwujud suasana belajar yang kondusif.