Brunei Darussalam 1

Mahasiswa Magister Kebidanan Angkatan XI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melakukan International Practice Project (IPP) di Universiti Brunei Darussalam (UBD), Rabu (19/1/2025) – Minggu (2/2/2025). Program ini merupakan salah satu kompetensi wajib bagi mahasiswa Magister Kebidanan Unisa Yogyakarta untuk menyelesaikan salah satu MK IPP tentang kesehatan ibu anak di ajang internasional.

Program IPP ini diikuti oleh 20 mahasiswa Program Studi Magister Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Unisa Yogyakarta, dengan didampingi oleh Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc dan Dr. Askuri, M.Si sebagai dosen pendamping. Di Universiti Brunei Darussalam (UBD), mahasiswa disambut oleh Dr Khadijah binti Haji Abdul Mumin. 

Program ini dibuka secara langsung oleh Dr. Deeni Rudita bin Idris sebagai Acting Programme Leader (Nursing and Midwifery) di Universiti Brunei Darussalam, yang merupakan universitas terbaik peringkat 18 se-Asia Tenggara, oleh lembaga pemeringkatan Quacquarelli Symonds (QS Rankings) pada 4 Juni 2024. Selain itu merupakan universitas terbaik dan terbesar di negara ini.

“Wawasan global memberikan perspektif yang lebih luas bahwa ada banyak pengalaman ummat manusia dari berbagai bangsa yang bisa dipelajari dan dikembangkan untuk meningkatkan pendidikan kesehatan di tanah air,” kata Dr. Askuri dibersamai Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., MSc  ketika memberikan pengantar dalam sambutannya mewakili delegasi Unisa Yogyakarta pada saat Pembukaan program ini di Theater Room Institute of Health Sciences, Universiti Brunei Darussalam.

Kegiatan IPP ini bertujuan untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam asuhan kebidanan, khususnya terkait pelayanan ibu dan anak. Melalui pengalaman langsung di universitas internasional, para mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kompetensi di bidang kebidanan, baik dari segi layanan kesehatan, pendidikan, maupun manajerial. Dalam program ini mahasiswa tidak hanya mengikuti perkuliahan di kelas, orientasi kampus, namun juga dirancang untuk memperkenalkan dan merasakan langsung praktik kebidanan terkini di negara Brunei Darussalam, sehingga mampu memberikan wawasan global kepada para mahasiswa.

Selama program berlangsung, mahasiswa mengikuti serangkaian kelas tatap muka, tidak hanya terkait kebidanan yang disampaikan oleh para ahli dari Universiti Brunei Darussalam, namun juga tentang kehidupan sosial dan budaya di Brunei. Kelas tatap muka pertama membahas tentang Introduction to Brunei Culture and Lifestyle, yang disampaikan oleh Pg Dr Hjh Norainna. Pada tatap muka berikutnya, topik lain yang dibahas adalah tentang Brunei Traditional Medicine yang berkaitan dengan praktik kebidanan terkini oleh Dr. Nurol.

Para mahasiswa juga mendapatkan kesempatan untuk observasi langsung (Campus Tour) di Simulation Centre laboratorium kebidanan dan keperawatan Universiti Brunei Darussalam yang dilengkapi dengan teknologi terbaru, diantaranya di ruang simulasi Antenatal Care, ruang simulasi Intranatal Care, ruang simulasi Neonatal And Pediatric, ruang OSCA (Objective Structured Clinical Assessment), hingga Operation Simulation Room. Mereka belajar mengenai teknik dan prosedur dalam menangani kasus-kasus kebidanan secara langsung.

Di Universiti Brunei Darussalam, mahasiswa juga diberi kesempatan untuk mendapatkan pengalaman Technical Visit di Rumah Sakit dan Klinik Terbesar di Negara Brunei Darussalam, diantaranya di Raja Isteri Pengiran Anak Saleha Hospital (RIPAS) – Pusat Kesihatan Perempuan dan Kanak-Kanak, Gadong Maternal Health Clinic, Pusat Promosi Kesihatan, Bangar Maternal Health Clinic Temburong, Jerudong Park Medical Centre (Obstetric and Gynecology Ward), serta Berakas Maternal Health Clinic. Dalam kesempatan ini, mereka mempelajari manajemen pemantauan kesehatan ibu antenatal, intranatal, postnatal serta masa menyusui secara langsung.

“Ini pengalaman yang sangat berharga buat saya karena di sini saya mendapatkan pengetahuan adanya perbedaan di Indonesia dan Brunei Darussalam mengenai layanan kebidanan, teknologi terkini yang digunakan, kebijakan pemerintah tentang pendanaan/asuransi kesehatan, dan bagaimana sistem promosi kesehatannya. Selain itu, menambah wawasan kita tentang bagaimana interprofesional itu dilakukan di negara ini, tentang tanggung jawab masing-masing tenaga kesehatan seperti Obsgyn, Bidan dan Perawat,” ujar salah satu Mahasiswa Magister Kebidanan Unisa Yogyakarta, Sesaria Lukman.

Hari terakhir di kampus Universitas Brunei Darussalam, mereka mengikuti perkuliahan bersama dengan mahasiswa keperawatan dari University Mahidol Thailand tentang Global Health Partnerships yang disampaikan oleh Dr. Amrizal Muhammad Nur. Tentu saja, kesempatan berinteraksi dengan mahasiswa dari universitas lain, seperti mahasiswa Keperawatan dari Mahidol University Thailand, juga memberi mereka perspektif yang lebih luas tentang kesehatan global dan kerja sama internasional.

Program IPP ini ditutup oleh Professor Kenneth Kok Yuh Yen, Dean of the Pengiran Anak Puteri Rashidah Sa’adatul Bolkiah (PAPRSB), Institute of Health Sciences, Universiti Brunei Darussalam, dalam acara closing ceremony pemutaran video dan presentasi kegiatan oleh ketua kelompok. Suasana lebih meriah saat seluruh mahasiswa Magister Kebidanan Unisa Yogyakarta menampilkan tarian “Maumere” yang berasal dari NTT, menjadi cara yang indah untuk memperkenalkan lagu dan tarian daerah dari Indonesia di kancah Internasional.

Menurut Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc mengenai kegiatan International Practice Project (IPP) ini sangat memberikan pengalaman yang realistis di kancah global dan menyiapkan lulusan siap pakai bekerja di kancah internasional. Ia juga menekankan kerja sama ini harus tetap dilanjutkan dengan berbagai pengembangan kegiatan lainnya. “Bisa dengan kegiatan dosen visiting professor, seminar bersama, workshop, joint riset, joint publikasi, dan change student dari Brunei ke Indonesia,” ujar Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc.

Penulis: Dian Trillus

Visiting Lecturer 1

Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar kegiatan visiting lecturer di Gedung Siti Bariyah Kampus Terpadu UNISA Yogyakarta, Sabtu (25/1/2025). Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama internasional antara UNISA Yogyakarta dengan Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Visiting Lecturer

Hadir sebagai narasumber, Assoc. Prof. Ts Dr. Mohd Hisyam bin Rasidi, seorang dosen terkemuka dari UTM, dan Mr. Shahrin bin Hasyim, M. Ed., seorang dosen senior dari Fakultas Sains dan Kemanusiaan UTM. Keduanya memberikan wawasan berharga tentang tema yang diangkat, yaitu “Place Making In Relation To People and Build Environment”.

Kegiatan visiting lecturer ini menjadi platform penting bagi mahasiswa Arsitektur UNISA Yogyakarta untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan mereka tentang perkembangan arsitektur global. Tema yang diangkat, “Place Making In Relation To People and Build Environment”, sangat relevan dengan tantangan dan tren arsitektur saat ini, yang menekankan pada pentingnya menciptakan ruang yang tidak hanya fungsional, tetapi juga humanis dan berkelanjutan.

Riri Chairiyah, S.T, M.Arch, selaku Ketua Program Studi Arsitektur UNISA Yogyakarta, menyampaikan harapan besar terhadap kegiatan ini. Riri berharap kerja sama antara UNISA Yogyakarta dan UTM akan semakin erat dan menghasilkan lebih banyak kegiatan positif yang dapat mengembangkan kualitas pendidikan di kedua universitas.

“Kami sangat senang dapat menyelenggarakan kegiatan visiting lecturer ini sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di program studi Arsitektur, harapanya kerjasama dengan UTM akan terus berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi mahasiswa kami,” ujar Riri.

Selain itu, Riri juga berharap kegiatan ini dapat memotivasi mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi mereka agar mampu bersaing di panggung internasional. “Kami ingin mahasiswa Arsitektur UNISA Yogyakarta memiliki semangat untuk go international dan berkontribusi dalam perkembangan arsitektur dunia,” tambahnya.

Webinar Internasional

Program Studi Radiologi Program Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar webinar internasional bertajuk “Radiologi Saluran Pencernaan”, Sabtu (25/1/2025). Acara ini merupakan hasil kerja sama dengan Majelis Kesehatan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Universiti Teknologi MARA Malaysia.

Webinar Internasional

Webinar internasional ini menghadirkan empat narasumber ahli pada bidang radiologi, baik dari Indonesia maupun Malaysia yaitu Sofie Nornalita Dewi, S.Tr. Kes., M.Tr.ID (Dosen UNISA Yogyakarta), dr. Bestari Ariningrum Setyawati, M.Si., Med. Sp. Rad. (Dokter Spesialis Radiologi RS dr. Sardjito), Leong Sook Sam (Dosen Universiti Teknologi MARA), Muhammad Riddha Bin Abdul Rahman, Ph.D. (Dosen Universiti Sultan Zainal Abidin).

Ketua panitia webinar Internasional, Mohammad Zaim, S.Si., M.Sc., menyampaikan bahwa acara ini diikuti oleh 613 peserta yang berasal dari Indonesia dan Malaysia. Peserta terdiri dari berbagai kalangan, termasuk radiografer, dokter spesialis radiologi, dokter umum, perawat, fisikawan medis, dokter spesialis penyakit dalam, serta mahasiswa dari kedua negara.

Wantonoro, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp. Kep. MB., Ph.D selaku Wakil Dekan III FIKes Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNISA Yogyakarta menyampaikan penghargaan kepada seluruh peserta dan panitia atas suksesnya penyelenggaraan webinar ini. Ia berharap melalui webinar ini, pengetahuan peserta mengenai radiologi gastrointestinal dapat meningkat, serta diadakan diskusi interaktif yang bermanfaat antara peserta dan narasumber.

Acara webinar internasional ini berlangsung dengan baik dan lancar dari pagi hingga sore hari. Meskipun dilaksanakan secara daring, seluruh peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti setiap sesi acara dan berpartisipasi aktif dalam diskusi yang dipandu oleh moderator.

Di akhir acara, pembawa acara, Ms. Setya mengumumkan para pemenang lomba poster dan video “SACRUM” Internasional yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Radiologi (HIMARA) UNISA Yogyakarta.

Hari Jadi 1

Health Architecture Center (HAC) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta merayakan hari jadinya yang ke-8 pada tanggal 23 Januari 2025. Didirikan pada tahun 2017, HAC Unisa telah menjadi pusat studi arsitektur yang berfokus pada riset dan solusi inovatif di bidang arsitektur kesehatan.

Dalam rangka memperingati ulang tahunnya, HAC UNISA menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk UNISA Yogyakarta, kolega, dan mitra-mitra strategis.

HAC Unisa didirikan oleh Program Studi Arsitektur UNISA Yogyakarta sebagai wujud komitmen untuk mengembangkan keilmuan dan praktik arsitektur berbasis riset. Pusat studi ini memiliki fokus utama pada arsitektur kesehatan, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan.

“Memasuki sewindu usia HAC UNISA, kami memperkuat pondasi operasional dan target-target ke depan,” ujar Aprodita Emma, Direktur HAC Unisa.

Aprodita juga menambahkan bahwa beberapa akselerasi program akan dijalankan ke depan, seperti wakaf desain masjid-mushola, baik untuk otonom Muhammadiyah-Aisyiyah maupun masyarakat umum.

Inisiatif wakaf desain masjid dan mushola merupakan salah satu program unggulan HAC UNISA dalam rangka memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk menyediakan desain arsitektur yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, khususnya dalam pembangunan tempat ibadah.

“Besar harapan kami, dengan dukungan dari internal maupun mitra, dapat semakin memperkuat HAC dan semakin menebar manfaat,” lanjut Aprodita.

Selama 8 tahun berkiprah, HAC UNISA telah memberikan kontribusi dalam pengembangan arsitektur kesehatan di Indonesia. Berbagai riset dan proyek inovatif telah dihasilkan oleh pusat studi ini, dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman bagi masyarakat.

HAC UNISA juga terlibat dalam berbagai kegiatan seminar, workshop, dan pelatihan yang berkaitan dengan arsitektur kesehatan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya arsitektur dalam menciptakan lingkungan yang sehat.

Di usia yang ke-8 ini, HAC Unisa memiliki harapan besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, HAC Unisa yakin dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.