Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menggelar Unisa Festival, sebagai bagian dari rangkaian Milad ke-34, di Kampus Terpadu Unisa Yogyakarta, Sabtu (11/10/2025) – Minggu (12/10/2025). Salah satu kegiatan dalam Unisa Festival ini yaitu social movement penanaman pohon di sekitar area Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta.
Aksi penanaman pohon ini salah satu wujud nyata Unisa Yogyakarta mendukung Social Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. “Kita paham betul kondisi saat ini, ancaman terhadap perubahan iklim harus diantisipasi dengan membuat kampus hijau,” ujar Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti.
Warsiti menjelaskan Unisa Festival ini juga merupakan agenda tahunan Unisa Yogyakarta sebagai rangkaian milad. Tema yang diangkat setiap tahunnya sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk tahun ini tema yang diangkat yaitu Culture, Green & Healthy.
Melalui tema ini juga mencerminkan harapan agar Unisa Yogyakarta ikut menjaga dan berperan aktif dalam penyelamatan lingkungan, menjaga kelestarian budaya. “Dan harapannya jadi spirit para sivitas agar hidup sehat, baik fisik dan mental,” ungkap Warsiti.
Acara Unisa Festival digelar selama dua hari. Pada hari pertama ini ada International Culture Festival, Kick Off PMB (Penerimaan Mahasiswa Baru), pop up market, dan berbagai kegiatan lain seperti fashion show dengan bahan daur ulang.
Pada hari kedua akan ada Unisa Charity Fun Run, pemeriksaan kesehatan, donor darah, pemeriksaan psikologi, culture festival yang mana semua Program Studi membuka stand dengan mengangkat kebudayaan dari seluruh Indonesia.
“Untuk culture festival ini harapannya memang bagaimana seluruh sivitas Unisa Yogyakarta terus mengembangkan kreativitasnya, inovasinya. Sekaligus keberagaman ini bukan menjadi penghalang maju, tapi jadi ruang untuk memupuk kebersamaan, menebar nilai kebaikan. Berakar nilai budaya dan tentu dengan nilai Islam Berkemajuan,” ungkap Warsiti.
Selain melibatkan seluruh sivitas Unisa Yogyakarta, kegiatan ini juga menggandeng masyarakat sekitar dan para mitra Unisa Yogyakarta. Unisa Yogyakarta juga menggandeng kelompok disabilitas sebagai wujud inklusif Unisa Yogyakarta.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2025/10/unisa-festival.jpg17882000adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2025-10-11 18:27:202025-10-11 18:28:13Unisa Festival 2025 Tegaskan Komitmen Terhadap Budaya, Linkungan, dan Kesehatan
Buntut dari insiden sejumlah pohon tumbang akibat hujan deras dan angin kencang beberapa hari lalu, Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta langsung bergerak cepat. Para staf lapangan digembleng dalam sosialisasi penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang benar dan aman.
Kegiatan yang digelar oleh Biro Aset dan Umum (BAU) pada Rabu (8/10/2025) ini menyasar para garda terdepan kampus. Mereka adalah para satpam, petugas cleaning service, hingga juru parkir yang setiap hari berhadapan langsung dengan berbagai risiko di lapangan.
Koordinator K3 dan Keamanan UNISA, Nindha Prabaningrum, S.Ftr., Ftr, M.PH., menegaskan pentingnya kesiapsiagaan. Menurutnya, insiden pohon tumbang menjadi pengingat nyata akan bahaya yang bisa terjadi di lingkungan kerja.
“APD berfungsi sebagai penghalang terakhir yang melindungi tubuh dari bahaya, seperti kejadian beberapa hari lalu saat hujan dan angin menerpa lingkungan kampus UNISA Yogyakarta,” ujar Nindha dalam pemaparannya.
Sosialisasi ini tidak hanya berisi teori. Para peserta diajak untuk praktik langsung cara memakai berbagai jenis APD dengan benar, mulai dari helm pengaman, sarung tangan, hingga sepatu bot. Mereka dipastikan paham cara menggunakan peralatan tersebut secara efektif dalam situasi darurat. Langkah ini diambil UNISA Yogyakarta untuk memastikan keselamatan para pekerjanya dan menciptakan lingkungan kampus yang lebih aman.
Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta resmi meluncurkan Laboratorium Riset terpadu pada Rabu (8/10/2025). Fasilitas baru ini digadang-gadang akan menjadi kawah candradimuka bagi para peneliti dan mahasiswa untuk melahirkan inovasi lintas disiplin ilmu.
Laboratorium yang berlokasi di Gedung Siti Bariyah ini menaungi berbagai lab riset spesifik. Mulai dari lab Bioteknologi, Teknologi Informasi, Arsitektur, Fisioterapi, Gizi, hingga laboratorium hewan coba.
Dalam peresmiannya, Kepala UPT Laboratorium UNISA Yogyakarta, Dr. Dhesi Ari Astuti, S.SiT., M.Kes., memberikan pesan tegas. Ia berharap fasilitas ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan, tetapi juga mengubah budaya riset di kampus.
“Kami berharap laboratorium ini jadi ruang kolaborasi. Harapannya, hasil riset tidak hanya berhenti di meja publikasi, tetapi bisa hadir nyata di tengah masyarakat,” ujar Dhesi.
Senada dengan itu, Koordinator Riset, Wiwit Probowati, S.Si., M. Biotech., PhD., menambahkan bahwa tujuan utamanya adalah memotivasi mahasiswa untuk aktif berpartisipasi dalam riset berbasis teknologi dan inovasi.
Acara peluncuran ini juga diisi dengan seminar online yang diikuti 130 peserta. Dengan hadirnya laboratorium riset terpadu ini, UNISA Yogyakarta menegaskan komitmennya untuk menjadi perguruan tinggi yang tidak hanya unggul dalam pengajaran, tetapi juga dalam penelitian yang berdampak.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2025/10/lab-riset.jpg9601280adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2025-10-08 11:15:592025-10-08 11:16:25UNISA Yogyakarta Buka Laboratorium Riset Baru, Minta Dosen-Mahasiswa Tak Hanya Kejar Publikasi
Tim dosen Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menemukan fakta mengejutkan saat ‘blusukan’ ke Kecamatan Dukun, Magelang. Saat menjalankan program pencegahan perceraian, terungkap bahwa 80% pasangan suami istri (pasutri) yang menikah di usia muda ternyata belum menamatkan pendidikan SMA.
Fakta ini terungkap saat tim menggelar kegiatan transect walk pada Minggu (14/9) lalu. Ini adalah metode di mana para dosen bersama 20 kader dan 18 pasutri muda berjalan menyusuri desa untuk memetakan langsung masalah sosial yang ada, mulai dari isu ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.
Selama penulusuran, mereka menemukan sejumlah masalah krusial yang menjadi pemicu keretakan rumah tangga. Selain tingkat pendidikan yang rendah, banyak warga terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal karena pengelolaan keuangan yang buruk. Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan perceraian akibat perselingkuhan juga masih ditemukan.
“Temuan ini menjadi dasar kami untuk memberikan solusi yang tepat sasaran,” ujar Dr. Yuli Isnaeni, Ketua Tim PKM UNISA Yogyakarta.
Menindaklanjuti temuan ini, tim PKM UNISA Yogyakarta langsung merekomendasikan para pasutri muda untuk mengikuti program Kejar Paket C. Mereka juga membentuk Komunitas Keluarga Sakinah Berdaya (KKSB) sebagai wadah pendampingan dan penguatan bagi keluarga yang menikah di usia muda.
Program yang didanai Kemendiktisaintek ini diharapkan dapat memberdayakan para kader untuk menjadi garda terdepan dalam menekan angka perceraian di Kecamatan Dukun.
Rangkaian acara Sumpah Profesi dan Wisuda Periode ke-24 Unisa Yogyakarta meninggalkan sebuah cerita inspiratif. Unisa selalu memiliki sosok lulusan yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik. Salah satunya adalah Fuji Padia Ramdani yang mempunyai segudang pencapaian.
Fuji Padia Ramdani adalah bungsu dari dua bersaudara asal Bogor, Jawa Barat. Ia menempuh studi S1 Kebidanan dan Profesi di Unisa Yogyakarta. Pada Jumat (3/10/2025) lalu, Fuji resmi mengucapkan sumpah profesi sebagai bidan. Pada kesempatan tersebut, ia juga dipercaya mewakili mahasiswa untuk menyampaikan sambutan perpisahan.
Dalam sambutannya, Fuji mengajak rekan-rekannya untuk senantiasa mengamalkan ilmu dan nilai yang diperoleh selama belajar di Unisa Yogyakarta. Ia menegaskan bahwa proses pendidikan sejak studi S1 hingga mengucapkan ikrar sumpah profesi merupakan perjalanan panjang yang menguras tenaga dan pikiran. Fuji mengingatkan bahwa gelar yang diraih bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah baru bagi alumni Unisa Yogyakarta untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi bangsa, negara, dan agama.
“Hari ini saatnya kita melangkah ke depan. Ada sebuah ungkapan, dunia kerja adalah dunia yang sesungguhnya. Yang kita perlukan hanyalah kaki yang melangkah lebih banyak dari biasanya. Tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya. Mata yang menatap lebih lama dari biasanya. Lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja. Hati yang akan bekerja lebih keras daripada biasanya. Serta mulut yang akan senantiasa berdoa,” kata Fuji menggugah perasaan rekan-rekannya, Jumat (3/10/2025).
“Semoga gelar yang kita raih menjadi jalan menuju keberhasilan di masa depan, dan ilmu yang kita dapatkan dapat senantiasa diamalkan,” ucapnya menutup sambutan.
Perjalanan Menempuh Studi di Unisa Yogyakarta
Fuji memulai perjalanan studinya di Unisa Yogyakarta pada 2020, ketika pandemi Covid-19 tengah mewabah. Ia awalnya mencari perguruan tinggi di Yogyakarta yang memiliki program studi S1 Kebidanan beserta program Profesi. Atas rekomendasi gurunya di SMA Muhammadiyah tempat ia menempuh pendidikan, Fuji kemudian diperkenalkan dengan Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Setelah mencari tahu lebih dalam, Fuji mendapati Unisa Yogyakarta sebagai kampus yang dikenal dengan wawasan kesehatan serta memiliki program studi kebidanan yang bermutu. Perguruan tinggi milik ‘Aisyiyah ini awalnya berdiri sebagai Akademi Kebidanan, kemudian berkembang menjadi STIKES (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan), hingga akhirnya bertransformasi menjadi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan akreditasi unggul. Hal inilah yang membuat Fuji mantap untuk memilih Unisa Yogyakarta.
“Dari segi kualitas, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta termasuk salah satu yang direkomendasikan guru saya di SMA dulu. Pada saat saya mengulik, Universitas ‘Aisyiyah memang sudah bagus di kebidanannya karena pernah menjadi Akademi Kebidanan, kemudian Stikes, lalu menjadi Universitas dan terus berkembang sampai terakreditasi unggul. Itu tentunya membuat saya percaya bahwa memilih Unisa adalah pilihan yang tepat,” ujar Fuji.
Fuji memiliki kesan yang sangat baik selama belajar di Unisa Yogyakarta. Menurutnya, Unisa Yogyakarta memiliki fasilitas pembelajaran yang sangat memadai di bidang ilmu kesehatan. Hal ini sangat membantunya mendalami materi yang diajarkan. Selain itu, Unisa Yogyakarta juga sangat mendukung Fuji untuk terus aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah dan Himpunan Mahasiswa Kebidanan. Hal ini membuat Fuji bisa mengembangkan potensi yang ia miliki, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
“Saat pendidikan profesi dan S1, Unisa Yogyakarta selalu memberikan fasilitas dan menempatkan mahasiswa di rumah sakit yang sudah teruji kualitasnya. Saya juga turut diikutkan berbagai kegiatan, seperti akreditasi, yang membuat saya dapat berkembang seperti hari ini,” ucapnya.
Terus Berprestasi dan Membuat Keluarga Bangga
Fuji menempuh pendidikan tinggi di Unisa Yogyakarta dengan segudang prestasi. Pada tahun 2023 lalu, ia pernah terpilih sebagai Duta Peduli Sejarah Indonesia dan Duta Kampus. Selain itu, Fuji juga pernah meraih emas dan perunggu pada lomba menulis esai di Asosiasi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah–‘Aisyiyah se-Indonesia pada tahun 2023.
“Sampai profesi pun tetap ikut perlombaan, karena Unisa Yogyakarta sangat memberikan wadah bagi siapa saja yang mau berkembang,” katanya.
Fuji menjadikan diri sendiri dan dukungan keluarga sebagai motivasi untuk tetap semangat mengukir prestasi. Ia berkeinginan menjadi sosok mahasiswa yang luar biasa dan berbeda dari teman-temannya yang hanya fokus di bidang akademik. Berkat kerja kerasnya, Fuji lebih dikenal oleh para dosen dan mengenal teman-teman sejawat dari berbagai lingkup studi.
“Saya ingin menjadi mahasiswa yang luar biasa dari kampus yang orang belum melihat Unisa Yogyakarta sebagai salah satu kampus unggulan di Yogyakarta maupun di Indonesia,” ungkap Fuji.
Pada kesempatan tersebut turut hadir Ai dan Yahya, kakak dan kakak ipar Fuji. Ai, selaku saudari kandung Fuji, mengaku sangat bangga atas prestasi yang adiknya persembahkan untuk keluarga.
“Aku sangat bangga banget sama adikku satu-satunya,” ucap Ai sambil menangis haru.
Sembari memeluk adiknya, Ai mendoakan Fuji agar selalu sukses dan menjalankan tugasnya sebagai bidan dengan baik.
“Untuk adikku yang cantik, semoga sukses ke depannya dan bisa menjalankan tugas dengan baik,” ucap Ai.