Menerima kunjungan monev

Universitas `Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) telah memulai proses kunjungan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap dana Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang diterima dalam tahun anggaran 2023. Langkah ini diambil untuk memastikan penggunaan dana tersebut sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. mengatakan bahwa penerimaan dana hibah PKKM akan terus mendorong komitmen Universitas dalam pelaksanaan Program Kampus Merdeka.

“Kami berkomitmen untuk menjalankan PKKM dengan baik dan efisien, dan kami akan melakukan Monev internal untuk memastikan dana ini digunakan secara tepat,” kata Warsiti.

Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) terdiri dari 6 evaluator, yaitu Prof. Dr. Junedi Muhidong, MSc., Irena Yolanita Maureen, S.Pd., M.Sc., Dr. Andi Dharmawan, S.Si., M.Cs., Erlia Narulita, S.Pd., M.Si., Heneria Thyar Prasetyani, S.Pd. dan Waluyo Basuki, S.T.

Kunjungan Monev ini dilaksanakan pada, Selasa (10/10) di ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Jogja. Tim Monev bekerja sama dengan berbagai fakultas dan unit-unit akademik lainnya di UNISA Jogja untuk mengidentifikasi pencapaian, hambatan, dan potensi perbaikan dalam pelaksanaan program PKKM tahun anggaran 2023.

Kemendikbud Republik Indonesia telah memberikan dana PKKM sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. UNISA Jogja berusaha untuk memastikan bahwa dana ini memberikan dampak positif dalam pengembangan sumber daya manusia yang kompeten dan berdaya saing di masa depan. Dalam acara penutupan kegiatan monev Wakil Rektor I Taufiqur Rahman, Ph.D menyampaikan harapanya dengan kegiatan monev ini UNISA Jogja dapat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan program PKKM, yang akan memberikan manfaat maksimal bagi mahasiswa dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Beasiswa

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menghadiri acara penyerahan beasiswa Program Jaring Pengaman Sosial (JPS) kepada mahasiswa terpilih dari kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman.

Penyerahan beasiswa ini digelar di pendopo Parasamya Sleman, Rabu (11/10) dan dihadiri oleh Bupati Sleman Dra. Kustini Sri Purnomo dan Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. beserta jajaranya masing- masing. Sebanyak 97 mahasiswa penerima program JPS, berasal dari Kabupaten Sleman dari berbagai program studi yang ada di Unisa Jogja.

Dalam sambutannya, Bupati Sleman menyampaikan bahwa mahasiswa yang mendapatkan beasiswa JPS ini termasuk dalam kategori terpilih, mengingat hanya 200 dari 700 calon mahasiswa yang berhak menerima program ini. Ia menekankan bahwa kecerdasan moral saja tidak cukup, dan mahasiswa yang menerima beasiswa ini diharapkan juga cerdas secara sosial dan spiritual.

“Program JPS ini tidak hanya untuk mengembangkan kapasitas akademik, tetapi juga untuk membentuk karakter yang kuat dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi demi membangun Kabupaten Sleman,” ungkap Kustini.

Bupati Sleman berharap agar para mahasiswa yang menerima beasiswa ini dapat memanfaatkan sebaik mungkin kualitas yang ada di UNISA Jogja. Bupati mengingatkan kepada para mahasiswa agar selalu berkomitmen untuk belajar dan berkembang, tidak hanya sebagai individu yang cerdas, tetapi juga sebagai agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Rektor UNISA Jogja Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, juga memberikan sambutan dalam acara tersebut. Rektor menyampaikan harapannya bahwa para mahasiswa yang menerima beasiswa dari Pemkab Sleman akan menjadi manusia yang berkualitas dan berkontribusi dalam membangun dan memajukan Sleman, serta tentunya untuk bangsa Indonesia secara keseluruhan.

“UNISA terus berkomitmen untuk bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sleman demi mencerdaskan generasi masa depan. Kami berharap kerjasama ini akan memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan pendidikan dan pembangunan di Sleman,” ujar Warsiti. Penyerahan beasiswa Program Jaring Pengaman Sosial ini adalah langkah konkret dalam mendukung pendidikan dan pembentukan karakter generasi muda yang berkualitas. Dengan dukungan dari UNISA Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman, diharapkan mahasiswa penerima beasiswa akan mampu mengembangkan potensi mereka secara maksimal dan menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat.

Cuaca Panas Indonesia

Cuaca panas  Indonesia melanda  sebagian wilayah di Indonesia beberapa hari terakhir ini. Suhu panas  pada siang hari dapat mencapai kisaran 35- 38.0°C jauh melebihi dari batas maksimal kenyamanan suhu di Indonesia yg berkisar antara 22- 26 °C.

Dosen Program Studi Arsitektur Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Indah Pujiyanti, S.T., M.Sc menyampaikan kondisi panas ekstrem ini tentu saja menyebabkan ketidaknyamanan kita dalam beraktifitas di luar ruangan maupun di dalam ruangan. Kita mungkin bisa saja menggunakan AC untuk menurunkan suhu ruangan, akan tetapi hal tersebut tentu saja memiliki dampak dalam penggunaan energi listrik yang cukup besar dan justru dapat menjadi salah satu penyebab efek pemanasan global. Maka dari itu, sebenarnya ada beberapa alternatif dari teknik passive cooling yang sebenarnya dapat kita terapkan untuk meminimalisir penggunaan AC tersebut. Setidaknya bisa kita terapkan di desain rumah tinggal kita masing- masing.

Solusi Alternatif

Indah menjelaskan bahwa teknik passive cooling merupakan metode pendinginan alami dengan rekayasa desain arsitektur. Beberapa teknik passive cooling yang dapat kita terapkan untuk menurunkan suhu dalam ruangan antara lain dengan teknik ventilatif cooling yaitu mendesain sistem ventilasi silang pada bangunan. ventilasi silang tidak hanya menyediakan ventilasi yang terbuka di dua sisi saja akan tetapi dengan menempatkan lubang-lubang ventilasi  di dua sisi dengan ketinggian yang berbeda hal ini diupayakan untuk mengeluarkan suhu panas dari sisi ventilasi yang lebih tinggi.

Alternatif passive cooling berikutnya adalah dengan rongga udara pada atap bangunan yaitu dengan penggunaan atap limasan/pelana yang tinggi dan hindari penggunaan atap datar, karena pada dasarnya suhu panas akan bergerak ke bagian atas bangunan sehingga suhu panas tidak berada di ketinggian efektif ruang untuk beraktifitas.

Selain ventilative cooling dan pemanfaatan rongga udara, adapula teknik evaporatif cooling yaitu dengan memberikan elemen air  di sekitar bangunan kita sehingga panas matahari yang datang dapat tereduksi oleh air dan suhu yang masuk dalam ruangan akan lebih rendah dari pada suhu luar ruangan.

Teknik passive cooling terakhir yang dapat kita upayakan adalah dengan penghijauan yaitu memperbanyak area hijau dan pepohonan di sekitar rumah sehingga radiasi matahari yang masuk ke dalam ruangan dapat tereduksi dan bayangan dari tajuk pohon dapat memberikan keteduhan dibeberapa bagian rumah. Dengan menerapkan teknik passive cooling yang tepat pada bangunan diharapkan kita masih dapat beraktifitas dengan nyaman ditengah cuaca panas Indonesia yang ekstrem terjadi beberapa hari terakhir ini dan yang paling utama adalah penggunaan energi listrik dalam bangunan dapat diminimalisir seoptimal mungkin.

Profesor perempuan pertama di Indonesia

Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) merayakan momen bersejarah dengan penerimaan Surat Keputusan (SK) Guru Besar,  Prof. Mufdlilah, S.Si.T., M.Sc., sebagai profesor perempuan pertama di Indonesia bidang ilmu Kebidanan.  SK diserahkan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Prof. Drh. Aris Junaidi, Ph.D. Acara  ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Badan Pembina Harian dan jajaran struktural universitas. Kegiatan ini digelar di ruang sidang Gedung Siti Moendjiyah UNISA Yogyakarta, Jumat (6/10).

Prof. Mufdlilah merasa sangat bersyukur atas pencapaian guru besar ini. ‘’Pencapaian prestasi ini,  sangat  membanggakan bagi saya dan UNISA tentunya,   dalam rangka mendukung penjaminan mutu institusi dengan harapan nantinya akan banyak yang mendapatkan kesempatan  memperoleh jabatan fungsional GB semoga  akan lebih banyak memberikan kebermaknaan  untuk UNISA’’, ungkapnya.

Dalam sambutanya,  Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep.,Sp.Mat mengucapkan selamat kepada Profesor Mufdlilah atas prestasi gemilangnya.

“Kami atas nama seluruh pimpinan mengucapkan selamat kepada Profesor Mufdlilah yang pada hari ini telah menuai hasil yang diperjuangkan dan didukung oleh civitas akademika. Semoga hari ini menjadi semangat dan motivasi untuk terus bisa menguatkan kapasitas dan kualitas diri’’ungkapnya.

Lebih lanjut Warsiti menyampaikan, jabatan Guru Besar adalah jabatan puncak akademik. Harapannya melalui capaian ini UNISA Yogyakarta terus berkembang menjadi universitas yang unggul.

‘’Semoga pencapaian ini menjadi virus positif untuk civitas agar kita semua semangat untuk meraih Guru Besar,’’ harapnya.

Sementara itu Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Dr. Noordjannah Djohantini, MM., M.Si menyampaikan bahwa dengan diserahkannya SK ini, semoga UNISA semakin unggul dan berkemajuan. Prof Mufdlilah merupakan Guru besar kebidanan pertama di Indonesia,  hal ini perlu diapresiasi karena kebidanan menjadi cikal bakal berdirinya UNISA. Kebidanan sangat lekat dengan perempuan  dan UNISA dikelola oleh organisasi perempuan.

‘’Kami atas nama BPH merasa bangga atas capaian guru besar,’’ kata Noordjannah. 

Guru besar di lingkungan UNISA memiliki tanggung jawab dalam pendidikan dan juga ada misi lain yang diharapkan untuk Persyarikatan Muhammadiyah. Kehadiran Guru Besar memberikan pengaruh yang signifikan dan positif. Harapannya akan makin berkhidmat dan memberikan teladan untuk kita semua.

Kepala LLDIKTI Wilayah V, Prof. drh Aris Junaidi, Ph.D memberikan apresiasi terhadap prestasi Profesor Mufdlilah. Dedikasi dan komitmen di dunia pendidikan kebidanan adalah inspirasi bagi bidang ilmu kebidanan. Profesor Mufdlilah telah menunjukkan bahwa dengan tekun melakukan tridarma perguruan tinggi, kita bisa mencapai puncak akademik Guru Besar. Ini adalah contoh nyata bahwa perjalanan daripendidikan vokasi hingga mencapai Guru Besar adalah seuatu yang mungkin untuk diupayakan.

Lebih lanjut Prof. Aris menyampaikan bahwa  Profesor bidang kebidanan memiliki peran signifikan di era disrupsi untuk dunia kesehatan.

‘’Mendapat amanah ini wajib disyukuri dan dioptimalkan untuk kemajuan pengembangan kampus, akademik, dan bermanfaat untuk masyarakat,”pesannya.

Penyerahan SK Guru Besar Bidang Ilmu Kebidanan kepada  Profesor Mufdlilah menjadi sejarah baru dalam dunia kebidanan di Indonesia dan membawa harapan besar untuk perkembangan ilmu kebidanan dan pendidikan tinggi di Tanah Air. Dengan dedikasi dan komitmen yang tinggi, Profesor Mufdlilah telah membuktikan bahwa prestasi luar biasa dapat diraih dengan kerja keras dan tekad yang kuat.

PRS08917 min

Dalam rangka menyemarakan Milad Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogya) yang ke-32, Perpustakaan Unisa Yogya menyelenggarakan Library Festival. Salah satu kegiatannya adalah pameran buku dan poster karya civitas akademika Unisa Yogya. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yaitu Jumat-Sabtu, 26-27 Mei 2023. Bertempat di lobi lantai 1 Gedung Siti Moendjijah Unisa Yogyakarta, kegiatan ini berlangsung meriah. Civitas akademika dan Tendik Unisa Yogya sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Terbukti, sehari sebelum kegiatan dimulai sudah ada yang berkunjung dan mendokumentasikan kegiatan ini. Ada 6 penerbit yang mendisplay buku dalam pameran kali ini. Ada penerbit Erlangga, Nuha Medika, Suara Muhammadiyah, EGC, DePublish, dan Raja Grafindo Persada sebagai mitra yang menjajakan pamerannya. Pameran buku ini sangat menarik, sebab pengunjung boleh mengusulkan buku yang disukai sebanyak-sebanyaknya, yang nanti akan menjadi koleksi Perpustakaan UNISA Yogyakarta. Lebih menariknya lagi, pengunjung boleh memilih buku yang disukai, perpustakaan yang membayarnya. Tujuan pameran buku ini untuk lebih mendekatkan pemakai dengan sumber bacaan yang diminati untuk lebih meningkatkan minat baca. Selain itu juga untuk meningkatkan atmosfir akademik di lingkungan Unisa Yogyakarta.Selain pameran buku, juga digelar pameran poster dalam library festival. Poster yang dipamerkan merupakan karya mahasiswa Unisa Yogya terpilih pada ajang lomba poster perpustakaan tahun 2023. Ada 62 poster menarik dalam kegiatan ini. Poster-poster tersebut dipajang  dalam papan display sehingga terlihat estetik dan menarik. Tema poster yang dipamerkan di antaranya tentang gemar membaca, pemanfaatan layanan perpustakaan, kenyamanan di perpustakaan, akses e-resources, dan anti vandalism.

Selain mahasiswa, tenaga kependidikan, dan dosen turut mengunjungi serta mengabadikan kegiatan ini. Mereka berfoto bersama hingga membuat konten video dan menggunggahnya di media sosial. Pengunjung pameran berkesempatan mendapatkan kupon undian dan doorprize menarik yang disediakan oleh panitia. “Kegiatan ini diharapkan dapat menambah animo pemustaka dalam memanfaatkan layanan perpustakaan”, tutur Ibu Irkhamiyati, MIP., selaku Kepala Perpustakaan Unisa Yogya. Kegiatan serupa akan sering dilakukan untuk lebih memenuhi kebutuhan pemustaka Unisa Yogyakartadalam bidang literasi.