Tim dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan/STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, mengadakan kunjungan study banding ke Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Selasa lalu. Kunjungan diterima langsung dengan penuh respon dan bersahabat oleh Kepala Perpustakaan, Bapak M. Solihin Arianto, S. Ag, SIP, M.LIS, Ibu Wakil Kepala Perpustakaan, Ibu Widyastuti, Kepala Bagian Digital Library, Suharyanta, SE, S.IPI, staff bagian Digital Library, Miftakhul Yazid F, SIP, dan beberapa staff pustakawan lainnya. Pak Ari, panggilan untuk Kepala Perpustakaan UIN SUKA, dalam sambutannya menyampaikan sejarah dibangunnya perpustakaan digital dan institusional repository sejak tahun 2007 yang lalu. Membangun Digital Library memerlukan waktu dan keseriusan. Awalnya Perpustakaan UIN SUKA menggunakan softwere GDL/Ganesha Digital Library. Seiring perkembangan waktu dan kebutuhan di UIN SUKA, maka softwere tersebut diganti dengan menginstal sendiri “eprints” hingga saat ini. Buah manis ini pula yang mengantarkan Perpustakaan UIN SUKA Yogyakarta, menempati urutan k3 dalam peringkat webo metriknya. Lebih lanjut Pak Ari menyampaikan, ada beberapa hal yang harus ada dalam membangun perpustakaan digital, antara lain yaitu: SDM, infrastruktur teknologi yang akan digunakan, mencakup hardwere, softwere, jaringan, dll. Syarat lain yang dibutuhkan dalam perpustakaan digital yaitu: manual/panduan yang mengatur kebijakan dalam perpustakaan digital, panduan instalasi, panduan pengisian meta data, serta informasi yang berkaitan dengan koleksi digital. Study banding diikuti oleh jajaran pustakawan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, yaitu Khairun Nisak, SIP., Irkhamiyati, SIP., Agung Suyudi, A. Md., dan Bagian Pengembangan Teknologi Informasi, yaitu Basit Adhi Prabowo, ST. Dalam sesi tanya jawab, Irkhamiyati, menanyakan akan kelebihan dan kekurangan softwere “eprints”, support dari pimpinan lembaga, serta kaitan webo metrik dengan content digital library. Banyak penjelasan yang diperoleh selama study banding ini. Selain tambahan penjelasan dari Bp.Suharyanta, peserta study banding juga diajak berkeliling ke seluruh ruang Perpustakaan UIN SUKA. Ruang yang dikunjungi antara lain ke bagian pengolahan dan digitalisasi, sirkulasi, referensi, server, layanan tas dan loker, presensi pengunjung, dsb. Harapan terbesar setelah study banding ini adalah diperolehnya gambaran apa-apa dan bagaimanakah konsep peprustakaan digital yang akan dibangun di Perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk lebih memberikan layanan yang terbaik bagi para civitas akademika, dan pengguna pada umumnya. Study banding diakhiri dengan saling bertukar cindera mata, sebagai simbul kerja sama antar lembaga.

Program studi diploma III kebidanan adalah pendidikan vokasi yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan kebidanan. Lulusan yang dihasilkan harus sesuai dengan standar nasional pendidikan tinggi yang memiliki kompetensi minimal mencakup pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Berdasarkan hasil kajian tahun 2012 terhadap 30 sample institusi D III kebidanan yang mewakili lokasi di Indonesia, memberikan rekomendasi adanya standarisasi ujian ketrampilan secara nasional untuk menjamin kompetensi lulusan terstandar secara nasional.

Komponen 2 HPEQ Project mempunyai fokus kegiatan pada upaya manajemen ujian berbasis standar nasional. HPEQ telah menetapkan tiga sentral awal tempat penyelenggaraan Try out Uji Kompetensi Bidan Indonesia (UKBI) dengan metode Obyective Structured Clinical Examination (OSCE). Regio Barat dilaksanakan di Poltekkes Kemenkes Padang, Regio Timur diselenggarakan di Poltekkes Kemenkes Makassar dan Regio Tengah ditetapkan di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta karena dianggap telah memiliki SDM dan sarana prasarana yang mencukupi dan sesuai standard OSCE centre.

Pelaksanaan Try out akan dilakukan pada tanggal 7-8 November 2014. Sebelum dilakukan Try Out pada tanggal 21-22 Oktober 2014 yang lalu telah dilaksanakan pelatihan bagi 30 calon penguji OSCE nasional dan pelatihan bagi 10 calon pelatih pasien standard. Pelatihan ini diisi oleh Ibu Lisma Evariny, Ibu Juli Oktalia dan Ibu Jehanara dari AIPKIND. Diharapkan ke 3 sentral tempat pelaksanaan Try Out UKBI dengan metode OSCE ini akan menjadi pusat pelatihan calon penguji OSCE nasional dan pelatih pasien standard serta menjadi centre OSCE.

Direncanakan, setelah dilakukan Try Out UKBI dengan metode OSCE di 3 sentral ini, kemudian akan dilakukan sosialisasi dan try out di sentral lain secara bertahap. Sehingga setelah dilakukan evaluasi dan perbaikan, diharapkan UKBI dengan metode OSCE ini dapat diterapkan secara nasional dalam 2-3 tahun mendatang untuk melakukan standardisasi bagi lulusan Bidan.

Angka kejadian dan angka kematian akibat kanker serviks di dunia menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Sementara itu dinegara berkembang masih menempati urutan teratas sebagai penyebab kematian akibat kanker di usia produktif. Di Indonesia setiap hari ditemukan 41 kasus baru dan 20 kematian sekaligus. Berdasar fenomena tersebut, Praktik Kebidanan Komunitas (PKK) Kebidanan D4 menggelar deteksi dini kanker serviks untuk warga desa Tirtohargo dan Parangtritis, Sabtu lalu (18/10).

Menurut Ketua Komunitas, Annisa Nur Fitriana, rangkaian kegiatan yang dilakukan pada acara tersebut antara lain penyuluhan dan pemeriksaan IVA gratis. Penyuluhan dimaksudkan agar ibu-ibu memiliki pengetahuan terkait kanker serviks dan pemeriksaan IVA, selain itu juga memotivasi agar para ibu memiliki kesadaran untuk melakukan pemeriksaan IVA secara berkala.

Pemeriksaan IVA gratis dihadiri oleh 120 warga desa, hal tersebut membuktikan antusiasme warga untuk memeriksakan keadaan kesehatan masing-masing. Harapannya kegiatan seperti ini rutin dilakukan agar derajat kesehatan masyarakat khususnya kaum ibu meningkat dan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) mampu meningkatkan kualitasnya menjadi STIKES terbaik di Indonesia.

Sebagai upaya pendukung bagi peningkatan system uji kompetensi nasional pada pendidikan kesehatan di Indonesia melalui penguatan institusi pendidikan tinggi kesehatan dan upaya menjadi STIKES terbaik di Indonesia, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta (SAY) menggelar workshop item development, di kampus terpadu SAY, Jumat-Sabtu (17-18/10).

Workshop item development merupakan tindaklanjut dari kegiatan workshop serupa yang telah diselenggarakan oleh Health Professional Education Quality(HPEQ) Project. Workshop di SAY ini difokuskan pada proses pembuatan soal ujian yang berkualitas dan komprehensif sesuai dengan tingkat kompetensi yang ditetapkan oleh masing-masing profesi. Salah satu metode uji kompetensi yang akan digunakan adalah ujian tertulis dengan dukungan teknologi berbasiskan computer atau disebut juga sebagai computer-based testing (CBT). Pengembangan metode uji kompetensi tersebut memerlukan suatu bank soal yang sangat kredibel baik dari segi sistemnya maupun soal–soal yang terkandung di dalamnya. Upaya peningkatan metode uji kompetensi nasional dimulai dengan mengikuti proses pembuatan soal berkualitas. Soal diharapkan dapat terjadi bukan hanya ditingkat nasional, tapi lebih jauh sampai ke tingkat institusi pendidikan. Oleh karena itu maka diperlukan keterlibatan seluruh institusi pendidikan kesehatan sebagai upaya peningkatan sumberdaya manusia dalam hal ini staf pengajar dalam pembuatan soal yang berkualitas.

Melalui workshop ini diharapkan bahwa para peserta workshop yang terpilih dapat menjadi Item Writer, pengembang soal untuk peningkatan mutu internal dan penyumbang soal nasional. Dengan demikian upaya percepatan pembuatan soal yang berkualitas ini dapat berjalan dengan baik dan memiliki dampak yang lebih luas baik untuk institusi maupun nasional. Pada akhirnya berdampak pada peningkatan mutu lulusan tenaga kesehatan di Indonesia.

Workshop yang diikuti oleh 54 dosen SAY di laksanakan dalan beberapa bentuk antara lain penyampaian materi oleh Narasumber I Made Kariasa, SKp.,MM.,MKep.,Sp.KMB.,PG.Cert (AIPNI/FIK UI) , latihan penyusunan soal dan review soal berbasis komputer, latihan Item Bank Administrator (IBA) penggunaan SIM item development (SIPEMA) dan penyusunan bank soal oleh tim pokja masing-masing kelompok ilmu.

Sebagai upaya menumbuhkan jiwa kesadaran akan pentingnya kesehatan pada diri sendiri dan meningkatkan kebersamaam warga dusun Duwuran Parangtritis, Praktek Kerja Lapangan Program Studi Bidan Pendidik D4 menggelar acara jalan dan senam sehat, Minggu lalu.

Menurut Ketua PKL, Dwi Muharrama menjelaskan kemasan kegiatan ini membawa nuansa yang sederhana namun ramai peserta. Selain jalan dan senam sehat kegiatan lain yang dilakukan antara lain lomba anak soleh (TPA) dan gerakan cuci tangan warga Duwuran. Melalui kegiatan ini diharapkan warga Duwuran sadar akan pentingnya kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan sehingga dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.