Sebanyak empat belas mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah (STIKES) Yogyakarta mengikuti Training   di Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC), Taipei Hospital Departement Of Health Taiwan, ROC. Mereka dijadwalkan mengikuti pelatihan selama 1 bulan. Term I (1-30 Maret), Term II (1-30 April), Term III (1-30 Mei) . Sebelas mahasiswa tersebut terdiri dari mahasiswa keperawatan dan kebidanan.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, M.Kep.,Sp.Mat  menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan salah satu realisasi kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dan Taiwan International Healthcare Training Center (TIHTC) yang telah disepakati tahun 2011 lalu.

Mahasiswa  mengikuti pelatihan ini  tujuannya untuk memperluas wawasan terkait perawatan di negara maju. Beberapa kegiatan yang diikuti antara lain mengikuti perkuliahan/kelas tentang keperawatan, kunjungan ke beberapa sektor kesehatan di Taiwan, culture tour dan final presentation. Materi Pelatihan untuk keperawatan memfokuskan pada materi Surgical Nursing, Nursing Emergency Management (NEMS), General Ward. Sedangkan Kebidanan memfokuskan pada Perinatal Care dan diberi kesempatan untuk praktik di Rumah Sakit atau klinik kebidanan selama 1 minggu.

Warsiti mengharapkan, mahasiswa yang menjadi delegasi ke Taiwan ini mampu membawa nama baik kampus dan menjalin networking dengan mahasiswa dari negara lain. Sehingga dapat bertukar mengenai gambaran, pengalaman dari negara lain baik budaya dan bidang kesehatan.  Selain itu ketika kembali ke STIKES ‘Aisyiyah, mampu memberikan warna positif bagi teman-teman lainnya.

“Sebagai perawat dan bidan tidak hanya melakukan hal-hal yang sifatnya rutinitas saja namun di landasi asuhan keperawatan dengan kemampuan berpikir kritis,” tuturnya menutup pertemuan dengan mahasiswa.

 

Rumah Sakit Permata Cibubur menggelar perekrutan tenaga bidan dan perawat bagi alumni STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kegiatan yang digelar pada Rabu (22/2) di kampus STIKES ‘Aisyiyah ini merupakan realisasi dari perjanjian kerjasama STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan RS Permata Cibubur tentang pemberdayaan alumni dan penyaluran alumni.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah, Warsiti, S.Kp.,M.Kep.Sp.Mat., dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan bagi para alumni sehingga harapannya kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Dalam proses pembelajaran para alumni ini sudah dibekali aspek soft skill antara lain mengenai berhubungan dengan klien (pasien), tim kesehatan lain dan pimpinan. Warsiti berharap, kegiatan ini bisa menjadi awal kerjasama dan mampu memberikan warna yang baik untuk RS Permata Cibubur. Dan para alumni mampu mengembangkan diri dan mengimplementasikan skill sesuai profesi masing-masing.

Kegiatan ini diikuti oleh 27 Lulusan STIKES ‘Aisyiyah yang terdiri dari Program Studi Kebidanan D3 (15 alumni) dan Program Studi Ilmu Keperawatan S1 (12 alumni). Tes seleksi meliputi tes tertulis, psikotes, wawancara dan praktik.

 

Program konselor pendamping baik sekali dilakukan di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, karena kuantitas mahasiswa yang banyak dan berasal dari seluruh pelosok tanah air, demikian yang di ungkapkan Dosen Psikologi, Sofia Retnowati saat menjadi narasumber pada workshop Pembimbing Akademik (PA) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, (2/2).

Lebih lanjut Sofi menjelaskan program ini baik sekali karena mahasiswa dalam hal ini usia remaja rentan masalah dan banyak mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah berasal dari seluruh pelosok tanah air, luar jawa, dan baru pertama kali mandiri. Melihat realita tersebut dosen harus mempunyai pemahaman yang dalam terhadap mahasiswa. Mahasiswa dalam usia remaja memiliki beberapa permasalahan antara lain masalah lingkungan, adaptasi, sosial, hormonal dan sebagainya. Dengan demikian tugas pembimbing akademik antara lain memberikan bimbingan akademik ( memantau studi mahasiswa setiap semester, terutama saat sebelum tahap evaluasi pertama & akhir, mahasiswa yg IPK nya kurang perlu diingatkan & dibimbing ) dan masalah non akademik ( memberikan waktu konsultasi/konseling )

Upaya pembinaan mahasiswa bisa dijadikan program preventif . Program preventif di berikan kepada mahasiswa-mahasiswa normal yng tidak memiliki gejala gangguan psikologis. Bentuknya macam-macam, hrs ada identifikasi sosial dan observasi. Misalnya bentuk pengembangan potensi, pengembangan pribadi dan kompetensi. Pengembangan potensi meliputi potensi essential skills dan potensi soft skills.

Essential skills meliputi kecakapan akademik dan kecakapan vokasional/ kecakapan teknis. Sedangkan Soft Skills adalah kemampuan yang tidak berkaitan langsung dengan jenis keahlian pekerjaan akan tetapi menjadi faktor kesuksesan dalam bekerja. Soft Skills tidak sama dengan technical skills. Sebagai satu contoh pengembangan soft skill yaitu komitmen/disiplin hadir tepat pada waktunya, kerjasama, komunikasi, managing/organishing. Pembimbing akademik yg berperan sebagai konselor pendamping harus memiliki kemampuan antara lain kemampuan hadir dalam percakapan, mendengarkan secara aktif (memahami perilaku/komunikasi klien), kemampuan untuk empati.

Workshop yang diikuti oleh para dosen STIKES ‘Aisyiyah ini harapannya mampu memberikan pencerahan dalam pembimbingan terhadap mahasiswa. Dan mampu mengantarkan mahasiswa menjadi pelayan medis yang profesional dan qur’ani.

 

 

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mendukung penuh program yang dicanangkan STIKES Aisyiyah beberapa tahun ke depan. Dukungan tersebut diucapkannya dalam acara Kunjungan Guru dan Perguruan Muhammadiyah se DIY, Rabu (30/1)

Dalam silaturahminya ke kampus STIKES ‘Aisyiyah ini, Nuh juga menyempatkan diri berkeliling untuk melihat fasilitas serta sarana belajar mahasiswa. Usai memantau progress gedung baru kampus tersebut, dia kemudain berkoordinasi dengan pihak pimpinan pusat Aisyiyah mengenai perkambangan pendidikan DIY.

Nuh mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasikan organisasi Muhammadiyah. Terlebih, badan amalnya yang berbentuk sekolah tinggi ilmu kesehatan tersebut. ” Programnya sangat bagus, dan harus diteruskan,” kata Nuh pada rekan-rekan Pimpinan Pusat Aisyiyah, di STIKES Asyiyah, Rabu (30/1).

Dia meminta agar perkembangan program STIKES Aisyiyah terus dilanjutkan, sehingga, dapat menjadi pilihan masyarakat, khsusnya dalam bidang ilmu kesehatan dan keperawatan. Selain itu, dia juga berencana memberikan dana dukungan bagi Pendidikan Usia Dini (Paud) Aisyiyah yang tersebar di DIY.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Nur Jannah mengatakan, ke depannya STIKES Aisyayah akan melakukan penambahan program studi (prodi) seperti Radiologi, Rekam Medik, Analisis dan S2 Kebidanan. Untuk program pasca sarjana tersebut, dia menyebutkan, kampusnya akan menjadi satu-satunya sekolah tinggi swasta yang memfasilitasi jenjang itu.

“Nanti di tahun 2014, keempat prodi itu diharap sudah dapat berjalan,” kata Nurjanah

(sumber: republika)

 

Sebagai perguruan tinggi yang sedang berkembang, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta senantiasa belajar dan berubah agar mampu bertahan dan memenangkan persaingan. Senada dengan yang disampaikan dr. Agus Taufiqurohman dalam rapat persiapan kegiatan belajar mengajar (KBM) remidi di Hall 4 Kampus Terpadu STIKES ‘Aisyiah Yogyakarta, Selasa (29/1).

Dalam ceramahnya Agus Taufiqurohman menjelaskan bahwa untuk mempertahankan brand suatu produk harus selalu belajar dan berubah menyesuaikan perkembangan jaman. Pilihannya adalah berubah atau kalah karena perputaran kejadian sangat dahsyat tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Dalam hal ini STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Agus memberikan tips antara lain  harus mampu beradaptasi dengan perkembangan jaman dan peka terhadap permintaan pasar. Bersatu hati, bekerja dengan gembira  dan meraih ridha Allah.

Rapat KBM ini diikuti oleh seluruh dosen dan karyawan di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, harapannyaa mampu memotivasi untuk bekerja lebih baik lagi dan menghasilkan karya-karya besar untuk kemajuan kampus.