Peningkatan kasus kesehatan reproduksi pada remaja antara lain berupa kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), aborsi yang tidak aman (unsafe abortion), serta penyebaran HIV/AIDS (Human Immuno Deficiency Virus / Acquired Immune Deficiency Syndrome ), dewasa ini sangat memprihatikan bagi dunia. Kurangnya pendidikan tetang kesehatan reproduksi pada remaja di karenakan tidak tersedianya informasi yang akurat dan benar tentang kesehatan reproduksi, sehingga memaksa remaja untuk berusaha mencari akses dan melakukan eksplorasi sendiri. Media internet, televisi, majalah dan bentuk media lainnya seringkali dijadikan sumber oleh para remaja untuk memenuhi tuntutan keingintahuan tentang seksual. Proses pembelajaran yang tidak benar dalam mencari informasi tentang kesehatan reproduksi akan lebih membahayakan dan merugikan bagi remaja itu sendiri.

Melihat dari permasalahan diatas media pembelajaran sangat berperan penting dalam peningkatan pendidikan remaja tentang kesehatan reproduksi. Posisi media pembelajaran tersebut sangat berpengaruh, karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu sistem. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Sehingga media pembelajaran adalah suatu komponen integral dari sistem pembelajaran. Kenyataan tersebut diatas mendorong mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah untuk mencari cara untuk meningkatkan daya tarik remaja akan pentingnya kesehatan reproduksi yaitu dengan media pembelajaran “Bocil Princess” (Booklet Kecil Pribadi Pintar dan Cerdass).

Tim STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta yang beranggotakan tiga mahasiswa Bidan Pendidik DIV, Nurul Farekhah Ulfah, Belian Anugrah Estri dan Harit Anugrah Wistri, membuat karya tulis tentang efektifitas Bocil Princess (Booklet Kecil Pribadi Pintar dan Cerdass) sebagai media pembelajaran kesehatan reproduksi remaja dalam menghadapi era globalisasi. Karya tersebut berhasil mengantarkan mereka menjadi juara II tingkat Nasional Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Se-Indonesia dalam acara Excellent Intelectual and Smart Student (EXIST) yang digelar oleh Universitas Jambi, 1-3 Juni 2012.

Ketua tim karya ilmiah mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Nurul Farekhah Ulfah menjelaskan bahwa media “Bocil Princess”yang digunakan untuk memberikan pembelajaran dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja sangat efektif dan efisien. Dengan kemasan materi tentang kesehatan reproduksi remaja yang menarik dan pemilihan kata-kata yang ringan membuat “Bocil Princess” lebih diminati remaja sebagai media belajar (bacaan) yang tidak membosankan, mudah dibawa kemana saja, praktis dan ekonomis yang sangat berguna menambah informasi tentang kesehatan reproduksi. Dengan kemasan informasi yang menarik akan menumbuhkan dan menambah semangat atau keinginan remaja untuk menjadi lebih baik lagi dalam menjaga dan meraawat kesehatan reproduksi. Sehingga, generasi penerus bangsa dapat diselamatkan dari permasalahan kesehatan reproduksi yang ada di sekitar remaja dan terbentuklah pemuda pemudi bangsa yang memiliki kepribadian menarik, pintar dan cerdas.

Keberhasilan dalam ajang bergengsi di tingkat nasional yang diikuti oleh 53 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta se-Indonesia itu, secara tidak langsung menjadi motivasi tersendiri bagi Nurul dan teman-temanya untuk terus berkarya. Salah satu caranya adalah dengan lebih tekun dalam belajar dan berencana melakukan penelitian serupa yang bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

 

 

 

 

Dalam rangka ingin mengetahui tentang pengelolaan Program Studi Kebidanan,  STIKES Getsempena Lhoksukon Banda Aceh  mengunjungi STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Rabu ( 6/6).

 Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep. Sp.Mat, mengatakan bahwa  kunjungan ini merupakan bemtuk penghargaan untuk STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta  sebagai tempat berbagi/sharing. Harapannya, tujuan dari STIKES Getsempena hadir ke STIKES ‘Aisyiyah dapat terwujud.

Selain audiensi, STIKES Getsempena juga  mengunjungi sarana prasarana yang ada di STIKES ‘Aisyiyah seperti laboratorium, perpustakaan, ruang kuliah/kelas dan menyempatkan bercakap dengan mahasiswa.

 

Networking atau kerja sama yang dilakukan perguruan tinggi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi. Peluang kerja sama dengan berbagai pihak dapat meningkatkan daya saing baik sumber daya manusia yang ada maupun kualitas lulusan yang dihasilkan. Sivitas akademika perlu menjalin kerja sama dengan institusi lain untuk mengembangkan perguruan tinggi. Networking yang dibangun oleh institusi pendidikan idealnya berarah pada pendidikan yang humanistik bukan pendidikan yang materialistik. Hal tersebut melatarbelakangi Bagian Penelitian, Pengembangan Ilmu dan Pengabdian Masyarakat (BP3M) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar seminar nasional pada 14 Juli 2012 mendatang.

Seminar dengan tema Membangun Networking Menuju Pendidikan Tinggi Kesehatan yang Humanistik menghadirkan pembicara utama dengan tema utama antara lain, membangun karakter humanistik dan profesionalisme tenaga kesehatan untuk mencapai pelayanan prima oleh Prof. Dr. Suyanto, pentingnya networking internal dan eksternal di bidang kesehatan oleh: Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo Ph.D (Direktur Penelitian dan Pengabdian Masyarakat DITJEN DIKTI) dan strategi untuk mendapatkan hak kekayaan atas Intelektual (HAKI) Bidang Kesehatan oleh : DR. Hari Sutrisno (UNY).

Harapannya dengan adanya seminar ini, perguruan tinggi mendapatkan masukan, gambaran dan informasi tentang pentingnya membangun networking perguruan tinggi baik kerja sama di dalam negeri maupun luar negeri mencakup bidang pengembangan ilmu, pengembangan institusi, pengembangan sumber daya manusia, kerja sama penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat







Download FileUnduh Berkas

Dalam rangka menuju jurnal terakreditasi, Bagian Penelitian, Pengembangan Ilmu dan Pengabdian Masyarakat (BP3M) STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menggelar pertemuan dengan Koordinator KOPERTIS Wilayah V untuk membahas hal tersebut pada Kamis (31/5) di ruang pertemuan STIKES ‘Aisyiyah.

Ketua STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat menjelaskan bahwa STIKES ‘Aisyiyah sudah memiliki jurnal kebidanan dan keperawatan, namun belum terakreditasi. Masalahnya minimnya naskah jurnal yang masuk dan kesibukan para dosen melaksanakan tridarma perguruan tinggi yang lainnya.

Menganggapi hal tersebut, Koordinator KOPERTIS Wilayah V, Prof. Dr. Ir. BambangSupriyadi, CES., DEA., menjelaskan bahwa jurnal yang baik bukan hanya sekedar kajian pustaka oleh karena itu yang namanya dosen selain mengajar juga harus melakukan penelitian. Dalam jurnal terakreditasi, isinya tidak hanya di dominasi oleh STIKES ‘Aisyiyah saja, misalnya dalam jurnal terdapat 10 artikel maka penulis dari luar harus lebih banyak. Bambang juga menyarankan supaya membuat grand desain penelitian diikuti road map agar penelitian lebih fokus. Selain itu di dukung dengan pendanaan dan panduan penelitian dari institusi dan SDM.

Tips untuk menuju jurnal akreditasi internasional salah satunya membuat tulisan/penelitian tentang hal-hal yang di luar negeri belum tahu. Misalnya tulis hal-hal tentang Indonesia, tentang penyakit yang berkaitan dengan daerah tropis dan sebagainya. Hal-hal tersebut bila ditawarkan ke luar negeri banyak yang berminat. “Bila dosen-dosen STIKES ‘Aisyiyah yang studi lanjut di luar negeri, mengadakan penelitian di Indonesia sesuai bidang ilmunya akan bermanfaat untuk di masukan dalam jurnal”, terangnya.

Melalui kegiatan ini diharapkan para dosen lebih terpacu atau termotivasi membuat proposal penelitian internal maupun eksternal dan tridarma perguruan tinggi dapat tercapai secara maksimal.

 

Berawal dari hobby berorganisasi, mengantarkan mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Efi Afiyani Safitri, terpilih sebagai mahasiswa berprestasi jenjang D3 se-DIY. Mahasiswa dari Program Studi Kebidanan DIII behasil meraih juara I dalam acara seleksi mahasiswa berprestasi yang diselenggarakan oleh Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah V DIY pada Mei 2012 lalu. Setelah ini, efi masih mempersiapkan diri untuk mewakili DIY di tingkat nasional dalam ajang serupa.

Prestasi yang diraih Efi ini melalui tahapan yang cukup ketat. Seleksi yang harus dilalui meliputi  wawancara dalam bahasa Inggris dengan topik tertentu, presentasi karya tulis ilmiah, ringkasan dalam bahasa inggris, IPK, kepribadian, kegiatan-kegiatan kurikuler dan ko-kurikuler yang pernah diikuti. Saat itu efi memperesentasikan karya ilmiah dengan tema “metode pengolahan biji polong turi sebagai produk minuman sehat kaya protein”. Tema yang mengantarkannya menjadi juara itu mampu mengalahkan 13 PTS yang mengikuti seleksi mahasiswa berprestasi tahun 2012 tingkat Kopertis V yaituUniversitas Sanata Dharma, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Taman Siswa, STTL, STIE “YKP” Yogyakarta, UPN Veteran, Universitas Ahmad Dahlan, IST “AKPRIND” Yogyakarta, Poltekkes BSI Yogyakarta, Poltekkes Permata Indonesia, Akper Panti Rapih Yogyakarta. Menurut efi, tujuan penyelenggaraan acara ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tertinggi. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai wahana menyinergikan hardskill dan softskill mahasiswa. Mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan iklim kehidupan kampus yang dapat memfasilitasi mahasiswa mencapai prestasi membanggakan secara berkesinambungan.

Kini Efi tengah mempersiapkan diri untuk melangkah ke babak seleksi awal selanjutnya ditingkat nasional yang akan diadakan pada tanggal 5 juni 2012 diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. “Persiapan yang dilakukan, dengan tetap banyak membaca mengenai pengetahuan umum karena dalam seleksi tingkat nasional ada forum diskusi jadi tidak hanya fokus pada bidang kesehatan saja karena kami harus berwawasan luas juga, serta tetap berlatih untuk belajar berbahasa inggris,” tutur efi.