Kesehatan Keluarga

Teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan dan kegiatan masyarakat sehari-hari. Oleh karena itu, pengetahuan terkait penggunaan teknologi sangatlah diperlukan demi terciptanya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang manfaat teknologi, termasuk di bidang kesehatan.

Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kesehatan keluarga dengan memanfaatkan teknologi, PT SIMS (Saranainsan Mudaselaras) Yogyakarta bekerja sama dengan Program Studi Teknologi Informasi Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara pelatihan bertajuk ‘Pelatihan Kesehatan Keluarga Berbasis Teknologi – Digitalroots Alpha’ yang diselenggarakan di Desa Salam, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Direktur PT Jaringan Data Nusantara (JDN), Cleon Lifemedia Yogyakarta, yang merupakan mitra dalam pelaksanaan acara ini. Hadir juga dalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Salam, Asmuni, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini sangat bermanfaat untuk memberikan edukasi terkait penggunaan internet yang positif serta memperkenalkan teknologi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Salam.

“Agenda ini sangat penting, terutama dalam memberikan edukasi mengenai internet positif dan pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi langkah maju bagi masyarakat dalam menghadapi era digital yang terus berkembang,” ujar Asmuni dalam sambutannya.

Selain itu, Direktur Lifemedia, Eksan Wahyu Nugroho, S.Kom. juga mengungkapkan bahwa pentingnya penggunaan internet secara bijak akan membawa dampak positif, khususnya dalam hal peningkatan pengetahuan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun teknologi.

Sambutan juga disampaikan oleh Dosen Prodi Teknologi Informasi UNISA Yogyakarta, Sadr Lufti Mufreni, S.Kom., M.Sc., yang menekankan pentingnya pengetahuan digital di kalangan masyarakat desa untuk menciptakan generasi yang melek teknologi, sehingga dapat membawa manfaat dalam meningkatkan kualitas hidup.

Pelatihan ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama menghadirkan mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi, Fikri Abdillah Ahmad, yang membawakan tema Internet dan Pengaruhnya Terhadap Pola Pikir Generasi Alpha. Fikri menjelaskan bagaimana internet, sebagai alat komunikasi dan sumber informasi, dapat memengaruhi cara berpikir dan berinteraksi generasi muda dalam menghadapi tantangan global.

Pada sesi kedua, materi yang disampaikan oleh Sadr Lufti Mufreni, S.Kom., M.Sc., lebih mendalam mengenai Internet Positif sebagai Sumber Pengetahuan Kesehatan dan Pembentuk Pola Pikir. Sadr menyampaikan pentingnya akses terhadap informasi kesehatan yang akurat melalui internet serta bagaimana internet dapat digunakan sebagai sarana edukasi untuk membentuk pola pikir yang lebih baik, terutama terkait dengan pola hidup sehat bagi keluarga.

Antusiasme masyarakat yang hadir dalam acara ini sangat tinggi, dengan sekitar 45 orang peserta yang aktif mengikuti sesi pelatihan. Banyak pertanyaan yang diajukan, terutama mengenai kesehatan mental di era Generasi Z dan bagaimana mempersiapkan Generasi Alpha untuk menghadapi perkembangan teknologi. Selain itu, ada pula pertanyaan terkait implementasi internet positif di lingkungan keluarga, yang dijawab oleh Fikri dan Sadr Lufti. Keduanya menekankan bahwa jawaban atas tantangan ini tidak bisa lepas dari peran penting anggota keluarga dan pola asuh yang baik dalam memanfaatkan teknologi secara bijak.

Acara ini berjalan lancar dan penuh kehangatan, ditutup pada pukul 12.00 WIB dengan harapan besar agar seluruh peserta dapat menerapkan pengetahuan yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari, serta menjadi agen perubahan dalam masyarakat. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Salam dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi, serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan keluarga dan pentingnya pola asuh yang mendukung perkembangan positif generasi masa depan.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, UNISA Yogyakarta dan mitra kerja sama berharap dapat memberikan dampak yang berkelanjutan, tidak hanya dalam hal peningkatan pengetahuan digital, tetapi juga dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

Iso 1

Sebagai universitas yang unggul, Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terus berbenah dan meningkatkan standar mutu pendidikannya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meraih sertifikasi ISO 21001:2018. Audit sertifikasi ISO ini dilaksanakan pada tanggal 13-14 Februari 2025.

Standarisasi mutu dan kualitas pendidikan sangat penting bagi sebuah lembaga pendidikan. Dengan adanya standar, institusi pendidikan dapat mengukur ketercapaian kualitas dan kualitas pendidikan dari waktu ke waktu. Saat ini, standar kualitas pendidikan yang banyak diadaptasi oleh perguruan tinggi adalah ISO 9001 dan ISO 21001:2018. Namun, tidak semua perguruan tinggi menerapkan standarisasi mutu ini.

ISO 21001:2018 merupakan standar sistem manajemen mutu untuk instansi pendidikan. Standar ini fokus pada peningkatan kepuasan siswa, penerima manfaat, dan tenaga kependidikan. Dengan penerapan ISO 21001:2018, UNISA Yogyakarta menunjukkan komitmennya untuk memberikan pelayanan pendidikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan.

Wakil Rektor I UNISA Yogyakarta, Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes menyampaikan bahwa pengawasan ISO ini sangat berguna bagi UNISA untuk tetap menjaga standar mutu. “Masukan dari para auditor sangat bermanfaat untuk perbaikan yang harus dilakukan demi meningkatkan standar mutu perguruan tinggi,” ujar Sulistyaningsih.

Sertifikasi ISO 21001:2018 ini merupakan bukti komitmen UNISA Yogyakarta terhadap mutu pendidikan. UNISA Yogyakarta akan terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Asi Eksklusif

20 mahasiswa Magister Kebidanan Angkatan XI dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, mengikuti Program Pertukaran mahasiswa Kebidanan Internasional di Universiti Brunei Darussalam. Selama program tersebut, mahasiswa mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan utama.

Sejumlah fasilitas kesehatan utama yang dikunjungi antara lain Klinik Kesehatan Maternal Gadong, Klinik Kesehatan Maternal Barakas, Pusat Promosi Kesehatan, Jerudong Park Medical Centre, dan Rumah Sakit Raja Isteri Pengiran Anak Saleha. Program yang didampingi Prof. Dr. Mufdillah, S.SiT., M.Sc dan Dr. Askuri, M.Si untuk mempelajari layanan kesehatan ibu dan anak di Brunei.

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa memperoleh banyak informasi mengenai upaya pemerintah Brunei dalam mencapai target ASI Eksklusif. “Berbagai program edukasi dan kampanye telah diluncurkan di rumah sakit, klinik, dan media massa untuk mengedukasi ibu hamil dan ibu baru melahirkan tentang pentingnya pemberian ASI, manfaatnya, serta teknik menyusui yang benar. Program-program tersebut juga memberikan dukungan praktis bagi ibu-ibu yang menghadapi tantangan laktasi, termasuk konseling dari tenaga medis yang terlatih,” ujar Prof. Dr. Mufdillah, S.SiT., M.Sc.

Pemerintah Brunei berkomitmen untuk meningkatkan target capaian  pemberian ASI eksklusif dengan terus mengedukasi masyarakat dan memberikan dukungan lebih besar bagi ibu yang menyusui. Diharapkan, dengan upaya-upaya ini, angka pemberian ASI eksklusif dapat meningkat dan  mencapai target dari WHO. Lembaga pemerintah dan kondisi fasilitas kesehatan di Brunei berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi ibu-ibu yang memilih untuk memberikan ASI eksklusif demi kesehatan dan pertumbuhan optimal bayi.

Penulis: Gimanda Nahdiah Diana dan Eka Damayanti

Lansia 2025

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar pelatihan intensif bagi kader lansia di Balecatur, Sleman, Yogyakarta, pada Minggu, 9 Februari 2025. Bertempat di Gedung Pertemuan Kalurahan Balecatur, pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta yang merupakan perwakilan dari Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), PKK, Posyandu, dan Posbindu lansia. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen UNISA Yogyakarta dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Lurah Balecatur, Andri Septianto, SH, dalam Berbagaitekanannya pentingnya sinergi berkelanjutan antara UNISA Yogyakarta, Pimpinan Ranting `Aisyiyah (PRA), dan Kalurahan Balecatur. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan layanan promotif dan preventif yang optimal bagi masyarakat, khususnya bagi komunitas lansia di Balecatur. Beliau menyambut baik inisiasi UNISA dan berharap program-program serupa dapat terus berlanjut.

Ketua PRA, Ibu Hj. Suprihatin, menyampaikan bahwa isu lansia merupakan fokus utama ‘Aisyiyah sejak lama. Kehadiran dosen dan mahasiswa UNISA dinilai sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas kader kesehatan, khususnya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi lansia. ‘Aisyiyah berkomitmen untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, produktif, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNISA Yogyakarta, Indriani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lansia di DIY dengan mempromosikan aktivitas fisik sebagai kunci kemandirian di usia senja. DIY, khususnya Sleman, memiliki proporsi lansia tertinggi di Indonesia. Sleman mencatat rata-rata usia harapan hidup (UHH) lansia tertinggi, yaitu 75,26 tahun, sementara UHH di DIY sebesar 74,91 tahun. Sleman juga memiliki jumlah penduduk lansia terbanyak di DIY, yaitu 168.527 jiwa. Kondisi ini menuntut perhatian serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup lansia.

Indriani menambahkan, program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan kader lansia dalam mengelola kesehatan lansia melalui peningkatan promosi aktivitas fisik. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang lansia, risiko kesehatan, pentingnya aktivitas fisik, dan praktik aktivitas fisik yang tepat, diharapkan kader dapat menjadi agen perubahan di komunitasnya. Mereka dapat memberikan edukasi, motivasi, dan dukungan kepada lansia untuk bergerak aktif dan menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

Aktivitas fisik merupakan faktor krusial dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup lansia. Aktivitas fisik tidak hanya terbatas pada olahraga, tetapi juga mencakup gerakan tubuh sehari-hari, seperti berjalan kaki, berkebun, atau membersihkan rumah. Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot, kekakuan, dan keseimbangan, serta mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, sarcopenia, dan osteoporosis. Namun, masih banyak lansia yang belum memahami konsep aktivitas fisik dan manfaatnya, seringkali karena keterbatasan fisik, kurangnya informasi, atau kurangnya motivasi. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik bagi lansia dan menyediakan dukungan serta fasilitas yang dibutuhkan.

Peran kader sangat penting dalam mempromosikan aktivitas fisik kepada lansia di masyarakat. Pelatihan ini fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam promosi aktivitas fisik, dimulai dengan skrining kesehatan, pemberian materi komprehensif, dan diakhiri dengan praktik aktivitas fisik. Materi yang disampaikan meliputi konsep lansia dan perubahannya, penyakit degeneratif, konsep aktivitas fisik dan manfaatnya, praktik aktivitas fisik untuk lansia sesuai rekomendasi WHO, promosi aktivitas fisik lansia, serta strategi untuk meningkatkan partisipasi lansia dalam aktivitas fisik.

Tim Pengabdian Masyarakat UNISA Yogyakarta yang bertugas, terdiri dari dosen Program Studi Fisioterapi, yaitu Indriani, SKM., MSc, Veni Fatmawati, SST., MFis, Andry Ariyanto, SST., MOr, dan Nor Faeza Kaeni, SS., MA, bertindak sebagai pemateri. Sesi pelatihan terakhir diisi dengan latihan aktivitas fisik, termasuk latihan ketahanan dan peregangan yang aman bagi lansia.

Salah satu peserta pelatihan mengungkapkan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru dan praktik praktis yang dapat langsung kami terapkan dalam pelayanan lansia.”

Diperkirakan, melalui pelatihan ini, kader dapat menjadi garda terdepan dalam memotivasi dan memfasilitasi lansia di Balecatur untuk hidup lebih sehat dan aktif melalui aktivitas fisik yang terarah. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya peningkatan kualitas hidup lansia di daerah lain.

Baitul Arqam

Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses membuka kegiatan Baitul Arqam Purna (BAP) 2025 yang akan berlangsung dari tanggal 3 hingga 15 Februari 2025. BAP bertujuan untuk memberikan bekal ilmu, pengalaman, dan keterampilan berorganisasi, serta mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja dan masyarakat.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir dari berbagai fakultas di UNISA Yogyakarta. Baitul Arqam Purna merupakan pengkaderan utama di persyarikatan ‘Aisyiyah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.

BAP 2025 kali ini mengangkat tema ‘Meningkatkan Kapasitas Kader, Menghadirkan Kemanfaatan Untuk Semua’. Tema ini dipilih sebagai komitmen UNISA Yogyakarta dalam melahirkan kader-kader yang tidak hanya kompeten di bidang akademik, namun juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutanya menyampaikan bahwa sebanyak 800 mahasiswa yang mengikuti BAP akan mendapatkan penguatan ideologi Muhammadiyah ‘Aisyiyah. Warsiti juga menambahkan bahwa kesempatan ini merupakan sebuah keistimewaan bagi mahasiswa UNISA Yogyakarta, karena mereka dapat belajar langsung dari tokoh-tokoh penting di ‘Aisyiyah.

“Mungkin hanya kalian para mahasiswa UNISA Yogyakarta yang mendapatkan kesempatan seperti ini, karena tidak akan didapat di luar UNISA dengan materi-materi yang akan didapat dari ketua umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah karena UNISA ini langsung di bawahnya,” tutur Warsiti.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA), Dr. apt. Salmah Orbayinah, M.Kes, turut hadir memberikan semangat kepada para peserta BAP. Ia berpesan agar para mahasiswa senantiasa berkomitmen dalam membangun dan memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar dengan menyebarkan kebaikan.

“Tujuan diadakannya BAP ini adalah untuk meningkatkan kapasitas amal usaha dengan kader yang baik, dibekali kemampuan yang mumpuni di bidang pembelajaran dan di bidang spiritual. Tentunya kita diharapkan akan menjadi kader-kader yang mampu meningkatkan dan mengembangkan kapasitas amal usaha,” ujar Salmah.

Kegiatan BAP 2025 ini dibagi menjadi 6 gelombang untuk memastikan semua peserta dapat mengikuti kegiatan dengan maksimal. Selain mendapatkan materi dari para narasumber, peserta juga diajak untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, dan merumuskan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.