Kerjasama dengan Institusi/Instansi Lain

Kerjasama

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dan Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih menandatangani perjanjian kerjasama yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam kerangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), magang profesional, dan pemberdayaan lulusan. Acara penandatanganan ini berlangsung di UNISA Yogyakarta dan dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Dekanat, Kepala Biro Kerjasama dan Urusan Internasional serta Kepala Biro Humas dan Protokol.

Kerjasama

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutannya menyatakan rasa bangga atas kerjasama ini. “Kami merasa tersanjung dan bangga, kami dilamar untuk diajak kerjasama oleh RSIJ Cempaka Putih. Kerjasama ini memberikan peluang positif bagi 21 program studi yang ada di UNISA Yogyakarta  untuk berjejaring dengan rumah sakit,” ungkapnya.

Dr. Warsiti juga menekankan pentingnya optimalisasi pemanfaatan sumber daya dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) untuk mendukung operasional rumah sakit Muhammadiyah, termasuk RSIJ Cempaka Putih.

Sementara itu, Direktur Utama  RSIJ Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo, MBA., MHA., , menyoroti pentingnya memperbarui beberapa sumber daya di rumah sakit. “Beberapa sumber daya perlu digantikan. Jika lulusan sudah memiliki STR, kenapa tidak bekerja di tempat kami? Harus ada kedekatan antara universitas sebagai sumber ilmu dan rumah sakit sebagai sumber pasien,” ujarnya.

dr. Pradono juga menjelaskan bahwa RSIJ Cempaka Putih memiliki 26 poliklinik, dengan fisioterapi sebagai salah satu layanan paling ramai, melayani sekitar 300 pasien per hari. Selain itu, ia juga menyoroti tantangan dalam menggantikan tenaga administrasi dan sosial yang banyak di antaranya sudah sepuh, serta pentingnya kerjasama untuk menghasilkan tenaga kerja yang lebih kompetitif dalam lima tahun ke depan.

Dalam diskusi yang berlangsung, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) RSIJ Cempaka Putih, Dr. Agus Syamsudin, menyampaikan visinya untuk mempererat kerjasama antara universitas dan rumah sakit. “Saya punya mimpi untuk menyinergikan Majelis Dikti dan Majelis Kesehatan, namun secara lebih spesifik, antara fakultas dan rumah sakit,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Agus memaparkan beberapa poin penting dalam kerjasama ini:

  1. Pembuatan roadmap bersama, yang direncanakan akan dimulai awal tahun depan. Roadmap ini akan memetakan kelebihan UNISA dan RSIJ Cempaka Putih  untuk disinergikan, termasuk revitalisasi layanan rehabilitasi medis yang diharapkan selesai pada Januari 2025.
  2. Program magang yang didukung oleh pusat pelatihan RSIJ Cempaka Putih   yang telah bersertifikasi dari Kementerian Kesehatan. Konsepnya adalah satu lembaga pelatihan yang dapat dilakukan di mana saja.
  3. Kolaborasi take and give di mana universitas membutuhkan praktik, dan rumah sakit membutuhkan studi serta inovasi baru.
  4. Target pada tahun 2026 untuk mengkolaborasikan riset dari UNISA dan perbaikan sistem di RSIJ.

Kerjasama ini diharapkan akan menjadi langkah strategis dalam mendukung pengembangan pendidikan tinggi dan pelayanan kesehatan, sekaligus meningkatkan pemberdayaan lulusan UNISA Yogyakarta di sektor kesehatan.

Bioteknologi 1

Program Studi Bioteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta resmi menjalin kerjasama dengan Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTPP-ORPP BRIN). Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Riset Eksplorasi Mikroorganisme Asli Indonesia untuk Pengembangan Industri Pertanian dan Pangan Berbasis Bioteknologi, Rabu (28/08).

Acara penandatanganan berlangsung di gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta. Tika Ainunnisa Fitria, S.T., M.T., Ph.D selaku Dekan FST UNISA Yogyakarta berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, khususnya dalam peningkatan kualitas riset pangan.

“Kami optimis kerjasama ini akan membawa manfaat yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang bioteknologi, khususnya dalam konteks pengembangan industri pertanian dan pangan di Indonesia,” ujar Tika dalam sambutannya.

Senada dengan Tika, Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Satriyo Krido Wahono, S.T., Ph.D menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan kelanjutan dari kerjasama sebelumnya yang telah terjalin dengan BPTPA.

“Dengan beralihnya ke BRIN, kami semakin fokus pada pengembangan riset di bidang pangan. Kerjasama dengan UNISA ini diharapkan dapat memperkuat riset kami di bidang mikroorganisme asli Indonesia,” ungkapnya.

Bioteknologi

Lebih lanjut, Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech selaku Ketua Prodi Bioteknologi UNISA menjelaskan bahwa kerjasama ini akan fokus pada tiga penelitian utama, yaitu eksplorasi mikroalga potensial, pengembangan eksopolisakarida, dan mikroorganisme potensial asal rizosfer perkebunan salak organik. “Ketiga topik ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi industri pertanian dan pangan saat ini,” ujar Arif.

Kerjasama ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi riset dosen, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan riset yang berkolaborasi dengan para peneliti BRIN. Melalui program MBKM dan riset mandiri, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman riil dalam dunia penelitian.

Pk imm fikes

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masyarakat, khususnya anak-anak yatim piatu. Pada hari Jumat, PK IMM FIKes UNISA Yogyakarta secara resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama dengan Panti Asuhan Yatim Putri ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta, Jumat (26/07).

Kerjasama ini fokus pada pemberdayaan kesehatan santriwati melalui pemeriksaan kesehatan rutin, pengolahan data kesehatan, dan pendampingan psikologi. Penandatanganan MoU ini disambut baik oleh kedua belah pihak, terutama oleh Ketua Pengurus Panti Asuhan Yatim Putri ‘Aisyiyah Yogyakarta, Dra. Hj. Han’ah Hanum yang mengapresiasi inisiatif PK IMM FIKes UNISA Yogyakarta.

“Kita sesama Muhammadiyah pastinya sangat menyambut baik ketika ada ortom yang berkunjung apalagi bekerjasama seperti ini, terlebih dengan fokus kesehatan seperti ini,” ujar Ibu Han’ah.

Dalam kegiatan ini, selain penandatanganan MoU, juga diadakan penyuluhan mengenai komposisi tubuh yang disampaikan oleh Saudari Tis’a Salma M, Kepala Bidang Kesehatan dan Lingkungan, Pimpinan Daerah Nasiyatul ‘Aisyiyah (PDNA) Kota Yogyakarta. Penyuluhan ini dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan langsung kepada para santriwati yang dilakukan oleh Bidang Sosial Pemberdayaan PK IMM.

Ketua Umum PK IMM FIKes UNISA Yogyakarta periode 2023/2024, Nur Ida Ersafabanyo, menjelaskan bahwa kerjasama ini merupakan langkah awal dalam membangun sebuah desa pemberdayaan.

“Kami ingin PK IMM FIKes tidak hanya fokus pada desa-desa, tetapi juga dapat memberikan kontribusi nyata bagi lembaga seperti panti asuhan,” ujar Ersa.

Lebih lanjut, Ersa juga menyampaikan bahwa saat ini tengah fokus pada isu stunting dan kesehatan mental. “Harapannya, dengan kerjasama ini kami dapat melakukan riset dan upaya pencegahan stunting serta memberikan pendampingan psikologis bagi santriwati,” tambahnya.

Feishum unisa 1

Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHum) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas kerjasama internasional. Hal ini dibuktikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan Management Science University (MSU), sebuah perguruan tinggi ternama dari Malaysia yang menempati peringkat 29 QS World University Ranking, pada ajang International Collaboration Forum yang diselenggarakan oleh Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah (AFEB PTMA) di Universitas Muhammadiyah Gresik, Selasa (30/07).

Kerja sama ini menjadi langkah strategis bagi FEISHum UNISA Yogyakarta untuk meningkatkan daya saing sivitas akademik di tingkat global. Salah satu bentuk implementasi kerja sama yang disepakati adalah program International Credit Transfer (ICT) bagi mahasiswa Prodi Akuntansi dan Manajemen program Sarjana. Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan untuk mengikuti perkuliahan selama satu semester di MSU dan mendapatkan pengakuan kredit atas mata kuliah yang telah ditempuh.

“MoU dan MoA ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi UNISA Yogyakarta dalam mewujudkan visi global. Kami optimis bahwa kerja sama dengan MSU Malaysia akan membuka peluang yang lebih luas bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan berkarya di kancah internasional,” ujar Ali Imron, Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Internasional UNISA Yogyakarta.

Kerjasama unisa yogyakarta

Dalam upaya meningkatkan kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi di bidang kesehatan, Instituto de Ciência Saúde (ICS) Dili Timor Leste melakukan kunjungan ke Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Selasa (20/2). Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam menyekolahkan sumber daya manusia (SDM) dari ICS ke UNISA Yogyakarta.

Delegasi dari ICS, yang dipimpin oleh Bapak Adelino Nuno da Conceicao, menyampaikan sambutannya dengan antusias. Beliau menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kemampuan SDM di bidang kesehatan dengan menyekolahkan dosen kebidanan ke program Magister (S2) Kebidanan di UNISA Yogyakarta. Langkah ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan para dosen kebidanan untuk kemajuan pendidikan dan pelayanan kesehatan di kedua institusi.

Delegasi UNISA Yogyakarta, yang diwakili oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Wantonoro, Ph.D, menyambut kunjungan ini dengan gembira. Wantonoro menyatakan bahwa kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi kedua institusi untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dalam pengembangan ilmu kebidanan serta peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan di masa depan.

Kedua belah pihak sepakat untuk segera memulai langkah-langkah konkrit dalam implementasi kerjasama ini, termasuk proses pendaftaran dan persiapan akademik bagi para dosen yang akan mengikuti program Magister Kebidanan di UNISA Yogyakarta. Dengan semangat kerjasama yang kuat, diharapkan kolaborasi antara ICS dan UNISA Yogyakarta akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan sektor kesehatan dan pendidikan di kedua negara.