Hari pahlawan nasional 2020

Setiap tanggal 10 November negara Republik Indonesia memperingati sebagai hari Pahlawan Nasional, Melalui Keppres No 316 Tahun 1959, tanggal 16 Desember 1959, ditetapkan 10 November 1945 sebagai hari pahlawan. Tanggal 10 November 1945 di semua instansi pemerintah melakukan upacara peringatan Hari Pahlawan.

Muhammadiyah sebuah organisasi Islam berdiri sejak 18 November 1912 lalu di Yogyakarta, telah berperan besar dalam perkembangan pendidikan, sosial, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Beberapa tokoh dan kader Muhammadiyah telah diakui sebagai Pahlawan Nasional Indonesia karena kontribusi mereka dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan negara. Muhammadiyah memiliki peranan penting bagi Republik Indonesia dan  melahirkan kader- kader yang menjadi tokoh penting dalam perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan,  antara lain bapak Republik, Ir Soekarno hingga ulama karismatik Buya Hamka, merupakan kader-kader Muhammadiyah.  Demikian juga KH. Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Dahlan diangkat menjadi pahlawan nasional karena turut membangkitkan pembaharuan Islam, pergerakan perempuan, dan pendidikan nasional melalui organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

Berikut adalah beberapa tokoh Muhammadiyah yang diangkat menjadi pahlawan nasional :

  1. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1968. KH Ahmad Dahlan mendapat gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1961 berdasarkan SK Presiden No.657 pada tahun 1961. 
  2. Hj. Siti Walidah, pendiri gerakan perempuan Aisyiyah. Ia dinobatkan Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 1971 sesuai Keputusan Presiden Nomor 42/TK.
  3. Fatmawati Soekarno, ibu negara pertama yang juga menjahit sang Saka Merah Putih. Diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Keppres Nomor 118/TK/200 pada tanggal 4 November tahun 2000.
  4. Ir Soekarno, Presiden Pertama Republik Indonesia. Ia menjadi anggota dan sosok yang mencintai Muhammadiyah.
  5. Jenderal Soedirman, Panglima Besar TNI yang aktif di organisasi Muhammadiyah.
  6. Ir Djoeanda, Perdana Menteri dan Menteri Keuangan zaman awal republik. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional dan aktif di Muhammadiyah.
  7. KH Fachrudin, sosok ulama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI no.16 tahun 1964.
  8. Buya Hamka, dikenal sebagai ulama, filsuf, hingga sastrawan. Ia termasuk Pahlawan Nasional dan gerilyawan saat masa revolusi. Ia adalah ulama yang disegani dan aktif di Muhammadiyah sampai akhir hayat.
  9. Gatot Mangkoepradja, pendiri pasukan Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA.
  10. KH Mas Mansoer, ulama sekaligus negarawan. Ia merupakan anggota Badan Pengurus Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
  11. Ki Bagus Hadikoesoemo, anggota BPUPKI dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
  12. Kasman Singodimedjo, Ketua Komite Nasional Indonesia Pusat (cikal bakal DPR), anggota BPUPKI dan PPKI. Ia juga merupakan Jaksa Agung Indonesia di zaman revolusi. Pada November 2018, ia mendapat gelar Pahlwan Nasional dari pemerintah di era Presiden Jokowi.
  13. Abdul Kahar Muzakkir, Anggota Panitia Sembilan & ikut merumuskan Pancasila

Kami mengucapkan terima kasih kepada para pahlawan yang telah memberikan kontribusi besar dalam membangun bangsa Indonesia. Mereka telah berjuang keras untuk kemerdekaan, keadilan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat, dan warisan mereka tetap berdampak positif bagi generasi-generasi berikutnya. Menghormati dan mengenang perjuangan mereka adalah bagian penting dari memahami sejarah dan nilai-nilai bangsa Indonesia. Semoga semangat mereka terus menginspirasi kita untuk menjaga dan memajukan negara Indonesia.

Semangat berwirausaha 1

300 mahasiswa Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dari berbagai program studi hadir dalam acara Talkshow yang diberi tema “Yang Muda, Yang Berwirausaha”, dengan menghadirkan 3 narasumber Bpk. Septo Soepriyatno, – Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementrian Perdagangan, Ridho Nurul Adityawan, – CEO & Founder Ayam Gepuk Pak Gembus dan Ulysses Sitompul – Motivator Kewirausahaan, Senin (06/11).

Acara Lecture Series ini menjadi momentum penting bagi mahasiswa UNISA Jogja untuk mendapatkan inspirasi dan semangat baru dalam mengembangkan kewirausahaan. Dengan dukungan dari Kementrian Perdagangan dan semangat kewirausahaan yang ditanamkan oleh Menteri Zulkifli Hasan, diharapkan mahasiswa UNISA Jogja akan mampu menjadi generasi muda yang berwirausaha, berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia, dan meraih kesuksesan dalam dunia bisnis.

“Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia dan menghadirkan narasumber-narasumber berkompeten dalam acara ini. Lecture Series ini merupakan wujud dari komitmen Unisa Yogyakarta dalam mendukung perkembangan wirausaha di Indonesia,” kata Warsiti.

Septo Soepriyatno, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, menjadi salah satu narasumber utama dalam acara ini. Beliau memaparkan peran Kementrian Perdagangan dalam mendukung dan memfasilitasi perkembangan sektor perdagangan dan industri di Indonesia. Ia juga berbagi strategi pemerintah dalam membantu wirausaha lokal untuk bersaing di pasar global.

Ridho Nurul Adityawan, CEO & Founder Ayam Gepuk Pak Gembus, turut memberikan wawasan berharga tentang berbisnis di sektor kuliner. Ayam Gepuk Pak Gembus adalah sebuah waralaba yang telah sukses menghadirkan kuliner khas Indonesia dengan rasa autentik. Ridho berbagi pengalaman pribadinya dalam mengembangkan bisnis kuliner dari awal hingga menjadi salah satu waralaba paling terkemuka di Indonesia. Ulysses Sitompul, seorang motivator kewirausahaan yang terkenal, juga hadir dalam acara ini. Ia memberikan motivasi dan strategi kepada para mahasiswa mengenai bagaimana menjalani perjalanan wirausaha dengan semangat dan tekad yang kuat.

Lecture series 2

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, bekerjasama dengan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, menggelar Lecture Series dengan tema “Yang Muda Yang Berwirausaha” di hall Baroroh Baried, Senin (06/11). Acara ini menghadirkan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. (HC) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M, sebagai keynote speaker.

Dalam sambutan pembuka, Rektor UNISA Jogja Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi UNISA Jogja dalam menjadikan dan menciptakan mahasiswanya sebagai wirausaha yang sukses.

“UNISA siap mendukung program Kementrian Perdagangan dalam pengembangan usaha muda dan menciptakan pengusaha muda, agar mahasiswa UNISA Jogja siap menjadi pengusaha-pengusaha muda yang berdaya saing di dunia bisnis,” ujar Warsiti.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, memberikan inspirasi kepada mahasiswa dengan mengatakan bahwa manusia yang memiliki ilmu dan terdidik adalah kunci kemajuan suatu bangsa dan peradaban. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi negara yang maju dan unggul, dengan segala sumber daya alam yang dimilikinya. Untuk mencapai hal tersebut, Zulkifli mendorong mahasiswa untuk menetapkan tujuan yang jelas selama kuliah dan menjadikannya sebagai motivasi untuk berusaha menjadi yang terbaik.

“Kegagalan sebenarnya sama pentingnya dengan kesuksesan. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan batu loncatan untuk mencapai kesuksesan yang lebih besar,” tutur Zulkifli.

Zulkifli berharap kegiatan lecture series ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa UNISA Jogja untuk berani mengambil risiko, belajar dari kegagalan, dan terus berusaha untuk mencapai tujuan kewirausahaan mereka. Dalam acara yang diikuti oleh 300 mahasiswa ini, juga digelar Talkshow yang menginspirasi mereka dengan menghadirkan narasumber Bpk. Septo Soepriyatno, – Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementrian Perdagangan, Ridho Nurul Adityawan, – CEO & Founder Ayam Gepuk Pak Gembus dan Ulysses Sitompul – Motivator Kewirausahaan.

Mahasiswa tlm 2

154 mahasiswa semester 7 Program Studi Teknologi Laboratorium Medis (TLM) Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengikuti acara ucap janji Praktik Kerja Lapangan (PKL). Acara ini dilangsungkan di Hall Baroroh Baried dan dihadiri oleh para mahasiswa, dosen, serta pimpinan wilayah PATELKI DIY, Sabtu (04/11).

Isnin Aulia Ulfah Mu’awanah, S.Si., M.Sc., Ketua Program Studi TLM, dalam sambutanya menyampaikan bahwa PKL merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh selama masa perkuliahan, mahasiswa akan berada di lapangan praktik di puskesmas dan rumah sakit di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). PKL ini akan berlangsung selama 10 minggu dan menjadi wadah penting dalam persiapan untuk OSCE (Objective Structured Clinical Examination).

“Saya ingin mengingatkan mahasiswa untuk selalu berkomunikasi apabila ada kendala yang dihadapi selama perjalanan PKL. Mahasiswa diharapkan menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak melupakan waktu kerja yang telah ditetapkan,” ujar Isnin.

M. Ali Imron, M.Fis., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) UNISA Yogyakarta, juga memberikan pesan kepada para mahasiswa. Imron berharap agar lulusan TLM menjadi individu yang benar-benar bermanfaat bagi diri mereka sendiri dan juga masyarakat luas, serta menekankan pentingnya memanfaatkan waktu dengan baik, karena waktu adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita semua.

Imron juga menambahkan pesan penting bahwa mencari ilmu memerlukan ketaatan kepada guru dan clinical educator.

“Ilmu yang kita peroleh datang dari kerelaan mereka untuk mengajarkan. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan menjalani PKL ini dengan penuh semangat, dedikasi, dan rasa hormat terhadap para mentor,” ucap Imron. PKL ini diharapkan dapat menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa TLM UNISA Jogja dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka di dunia laboratorium medis, sehingga mereka dapat menjadi tenaga medis yang berkualitas dan bermanfaat dalam masyarakat.

Dscf3875

Kepala Biro Humas Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta   meraih penghargaan dalam ajang Jambore PR Indonesia 2023. Sinta Maharani,M.I.Kom., berhasil meraih penghargaan Silver Winner Insan PR Indonesia 2023 kategori perguruan tinggi/Lembaga sub kategori kepala biro, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu praktisi kehumasan terbaik di Indonesia. Penghargaan ini diterima di The Rich Hotel Jogja, Jumat (27/10) lalu.

Jambore PR Indonesia 2023 adalah sebuah ajang bergengsi yang diadakan setiap tahun untuk menghargai dan mengakui kontribusi para praktisi kehumasan di seluruh Indonesia. Penghargaan ini dianggap sebagai salah satu barometer unjuk kompetensi dan kinerja praktisi kehumasan, serta menjadi indikasi prestasi dalam memajukan kehumasan di Indonesia. Aspek penilaian meliputi manajemen isu dan opini public, evaluasi program kehumasan 2022/2023 serta pengelolaan tim & staf humas. Proses seleksi dilakukan Agustus 2023 lalu dan presentasi/paparan dihadapan para juri.

Sinta Maharani, yang telah lama berdedikasi dalam bidang kehumasan dan protokol, telah menunjukkan komitmen serta keahliannya dalam memajukan citra UNISA Yogyakarta. Ia berhasil menggabungkan kreativitas, inovasi, dan profesionalisme dalam setiap kampanye yang diprakarsainya untuk memperkuat hubungan UNISA Yogyakarta dengan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.

Sinta Maharani merasa sangat bersyukur atas penghargaan yang diterimanya. Ia berharap prestasinya dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda yang tertarik untuk berkarir di bidang kehumasan. “Penghargaan ini adalah hasil kerja keras bersama tim Humas dan Protokol UNISA. Kami akan terus berkomitmen untuk menjaga kualitas komunikasi dan hubungan dengan semua pihak agar UNISA tetap menjadi universitas yang terpercaya dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ungkap Sinta Penghargaan Silver Winner Insan PR Indonesia 2023 yang diraih oleh Sinta Maharani adalah pencapaian yang mengukuhkan posisi UNISA Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka dalam bidang kehumasan dan protokol di Indonesia. UNISA berharap prestasi ini akan menjadi dorongan bagi pengembangan lebih lanjut dalam disiplin kehumasan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan dunia pendidikan.