Konser

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Melody of ‘Aisyiyah Voice (AVO) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menghibur para pecinta musik dengan konser spektakuler bertajuk “Sangita Yatra”. Digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Senin (30/09), pentas ini tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi bagi para mahasiswa berbakat yang tergabung di AVO, namun juga menjadi pemanasan sebelum mereka berlaga di ajang internasional, Bandung International Coral Festival.

Konser

Dengan semangat tinggi, AVO menyajikan beragam repertoar yang memukau para penonton. Konser yang dihadiri oleh 240 orang ini berhasil menciptakan atmosfer yang hangat dan penuh apresiasi. Setiap alunan nada yang dihasilkan oleh para penyanyi mampu menggetarkan hati para pendengar, membuktikan kualitas dan dedikasi yang tinggi dari seluruh anggota paduan suara.

Fathiyatur Rohmah, S.ST,M.Kes, selaku pembina UKM AVO, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya konser ini.

“Konser Sangita Yatra ini merupakan bagian dari persiapan kami untuk mengikuti kompetisi di Bandung. Kami berharap, dengan persiapan yang matang dan dukungan dari semua pihak, AVO dapat meraih prestasi terbaik dan mengharumkan nama UNISA di kancah internasional,” ujarnya.

Senada dengan Fathiya, Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, juga memberikan semangat kepada seluruh anggota AVO.

“Mental yang kuat adalah kunci keberhasilan dalam setiap kompetisi. Kami yakin, dengan persiapan yang telah dilakukan, AVO mampu memberikan penampilan terbaik dan membawa pulang prestasi membanggakan,” tegas Mufdlilah.

Ajang pentas Sangita Yatra tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi, namun juga menjadi momentum bagi AVO untuk mempererat tali persaudaraan. Kolaborasi yang solid antara para anggota, dukungan dari civitas akademika UNISA, serta doa restu dari orang tua/wali menjadi kekuatan yang luar biasa bagi AVO dalam menghadapi tantangan kompetisi internasional.

Seminar Nasional 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan riset dengan sukses menggelar Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2024. Acara yang bertemakan “Optimalisasi Kelompok Riset untuk Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat” ini berlangsung meriah di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Sabtu (28/09).

Seminar yang dihadiri oleh 500 peserta dari berbagai penjuru Indonesia ini menjadi ajang berkumpulnya para akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Seminar Nasional

Tema seminar tahun ini, “Optimalisasi Kelompok Riset”, menjadi sorotan utama. Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam riset.

“Kami mengharapkan program ini bisa menjadi ajang tahunan yang terus kita selenggarakan. Disini kita akan mendapatkan pencerahan dari narasumber terkait bagaimana menguatkan kolaborasi riset dan meningkatkan kualitas riset,” tutur Warsiti.

Sebagai narasumber utama, Ir. Khairul Anam, ST., MT., Ph.D,IPM, memberikan paparan menarik mengenai sinergitas tri dharma perguruan tinggi dan tata kelola riset serta teknologi inovasi. Beliau menyampaikan bahwa dengan mengoptimalkan kelompok riset, perguruan tinggi dapat menghasilkan inovasi yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Seminar ini juga membahas pentingnya penelitian yang berorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui penelitian yang berkualitas, diharapkan dapat dihasilkan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan menyelenggarakan seminar nasional ini, UNISA Yogyakarta semakin memantapkan posisinya sebagai pusat riset yang unggul di Indonesia. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen UNISA dalam berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fikes Unisa 1

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar pelatihan preceptor mentor dengan tema “Kolaboratif Bersinergi untuk Menghasilkan Lulusan yang Unggul dan Berkemajuan”. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 27-28 September 2024, di kampus terpadu UNISA Yogyakarta ini diikuti oleh 237 peserta dari berbagai profesi kesehatan di seluruh Indonesia.

FIKES UNISA

Pelatihan ini menjadi langkah strategis FIKES UNISA dalam meningkatkan kualitas pendidikan klinik. Sejak beralih ke Kurikulum Pendidikan Tinggi pada tahun 2016, peran Clinical Instructor (CI) atau pembimbing klinik semakin krusial dalam membentuk kompetensi mahasiswa. Dengan pelatihan ini, diharapkan para CI dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam membimbing mahasiswa mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

Dr. Dewi Rokhanawati, S.SiT., M.PH, Dekan FIKES UNISA Yogyakarta, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya pelatihan ini secara tatap muka.

“Setelah beberapa tahun terkendala pandemi, akhirnya kita bisa kembali menggelar pelatihan ini secara offline. Harapan kami, para peserta dapat menyerap ilmu yang bermanfaat dan meningkatkan kualitas bimbingan klinik di masing-masing institusi,” ujarnya.

Materi Pelatihan yang Komprehensif

Para peserta mendapatkan materi pelatihan yang komprehensif, mulai dari konsep dasar peran preceptor, tahapan proses pembelajaran klinik, hingga pelaksanaan evaluasi mahasiswa. Tujuh narasumber yang kompeten di bidangnya berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membekali para peserta.

Dengan adanya pelatihan ini, FIKES UNISA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan kesehatan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang kuat, tetapi juga memiliki keterampilan klinis yang mumpuni. Para lulusan diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Profesi Gizi 1

Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar Studium Generale dengan tema “Perkembangan Profesi Gizi di Indonesia” di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Rabu (25/09).

Profesi Gizi

Acara yang dihadiri oleh 480 mahasiswa dari berbagai semester ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Adhi Priyo Pamungkas, S.Gz., laboran BRIN, dan Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., APD., Ph.D., seorang pengajar sekaligus peneliti gizi.

Dalam sambutannya, Agung Nugroho, A,MG., MPH, Ketua Prodi Gizi, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh lulusan S1 Gizi. Salah satunya adalah terkait Surat Tanda Registrasi (STR) yang saat ini hanya dapat diperoleh melalui program profesi.

“Profesi gizi semakin berkembang pesat, namun tantangannya juga semakin kompleks. Kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang penuh peluang,” ujar Agung.

Senada dengan Agung, Wantonoro, S.Kep.,Ns. M.Kep.,Sp.KMB.,PhD., Wakil Dekan III FIKes UNISA Yogyakarta, menekankan pentingnya program profesi gizi.

“Pemerintah telah menjadikan gizi sebagai salah satu prioritas nasional. Oleh karena itu, kami di UNISA berkomitmen untuk segera mendirikan program profesi gizi,” ungkapnya.

Para narasumber memberikan paparan yang menarik mengenai perkembangan ahli gizi di Indonesia. Tony Arjuna menjelaskan peran penting ahli gizi dalam mengatasi berbagai masalah gizi di masyarakat. Sementara itu, Adhi Priyo Pamungkas menyoroti peluang kerja yang luas bagi lulusan gizi, baik di sektor pemerintah maupun swasta.

Phbs 1

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sejak dini, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kelompok 19 berhasil menjalankan program sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Padukuhan Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Program yang menyasar anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) ini fokus pada dua kebiasaan penting, yaitu mencuci tangan dan menggosok gigi.

PHBS

Dengan metode PHBS yang menyenangkan dan interaktif, mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang teknik mencuci tangan yang benar dalam enam langkah. Selain itu, mereka juga mengajarkan cara menggosok gigi secara efektif menggunakan pasta gigi berfluoride. Untuk memperkuat pemahaman, tim KKN menggunakan media visual seperti poster berwarna-warni dan video animasi yang menarik.

“Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” ungkap Frecsylia Meilan Putri Makangiras salah satu anggota KKN.

Frecsylia menambahkan “Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga langsung mempraktikkan apa yang telah dipelajari. Kami berharap kebiasaan baik ini dapat terus mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.”

Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, pihak sekolah menyediakan fasilitas cuci tangan yang bersih dan memadai di lingkungan sekolah. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan tangan.