Pupuk organik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) di Dukuh Pager, Desa Logandeng, Playen, Gunungkidul. Berkolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) RT 03, kegiatan pada Kamis (28/8/2025) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pertanian lokal dengan memanfaatkan kotoran hewan (kohe) sebagai bahan dasar.

Pelatihan ini dipandu oleh Dewi dari Dinas Pertanian dan Peternakan, yang memberikan bimbingan teknis secara rinci. Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan bahan-bahan sederhana dan mudah didapat, seperti kohe, ragi kompos, dan air tebu. Semua bahan dicampur dalam galon bekas, lalu difermentasi selama 2 hingga 4 minggu hingga menghasilkan POC yang siap digunakan.

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Enny Fitriahadi, S.St., M.Kes, menjelaskan manfaat penting dari POC.

“POC ini dapat menyuburkan daun tanaman dan memperbaiki kesuburan tanah. Dengan meningkatkan kualitas tanah, POC membantu menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pertumbuhan akar dan mikroorganisme tanah yang bermanfaat,” tuturnya.

Keunggulan lain dari POC adalah tidak memiliki masa kedaluwarsa, menjadikannya solusi praktis dan efisien bagi petani. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu petani mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang mahal dan berpotensi merusak lingkungan.

Melalui program ini, mahasiswa UNISA Yogyakarta tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga meningkatkan keterampilan anggota KWT dalam mengelola pertanian secara berkelanjutan. Harapannya, kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sumber daya alam yang bijaksana dapat terus tumbuh demi keberlangsungan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan.

Senam hipertensi 1

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar kegiatan senam hipertensi di Dusun Pundung, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Acara yang berlangsung di Balai Dusun Pundung pada Sabtu (23/8/2025) ini bertujuan mengajak masyarakat, khususnya para lansia dan penderita hipertensi, untuk menjaga kesehatan melalui olahraga ringan.

Kepala Dukuh Pundung, Gunita Kumara, S.Pd., menyampaikan apresiasinya dengan diadakanya kegiatan ini oleh mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta dengan banyaknya.

“Senam pagi hipertensi ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga kesehatan bisa dimulai dari langkah sederhana yang dilakukan bersama. Semoga dengan tubuh yang sehat, warga Dusun Pundung dapat hidup lebih produktif dan bahagia,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh 17 lansia. Mereka mengikuti setiap gerakan senam yang dipandu oleh mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta dan kader kesehatan setempat. Gerakan yang diberikan sudah disesuaikan agar aman dan bermanfaat bagi penderita tekanan darah tinggi.

Setelah senam, para peserta menjalani pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, sebagian besar peserta mengalami penurunan tekanan darah, membuktikan bahwa senam ini efektif membantu menjaga stabilitas tekanan darah dan meningkatkan kebugaran.

Program KKN UNISA Yogyakarta ini tidak hanya memberi manfaat kesehatan, tetapi juga menjadi sarana mempererat kebersamaan antarwarga. Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin yang terus dilanjutkan oleh masyarakat Dusun Pundung.

Edukasi pencegahan stunting

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 74 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melaksanakan program pengabdian dengan fokus pada edukasi pencegahan stunting di Kelurahan Notoprajan, RW 07. Program ini melibatkan kader Posyandu Balita sebagai mitra strategi untuk memberikan edukasi dan pendampingan kepada para orang tua balita pada Selasa (26/8/2025).

Stunting atau gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi masalah serius di Indonesia, terutama pada balita dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Periode emas ini sangat krusial karena berkaitan erat dengan pembentukan tubuh, perkembangan kognitif, dan daya tahan tubuh anak. Kurangnya nutrisi pada fase ini dapat berdampak jangka panjang dan bersifat permanen.

“Pemberian nutrisi yang kurang di tahun-tahun awal kehidupan bisa menghambat tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, edukasi gizi untuk ibu dan keluarga menjadi langkah penting dalam mencegah stunting sejak dini,” jelas Lutfi Purwanto, salah satu anggota KKN Kelompok 74 UNISA Yogyakarta.

Kegiatan ini mencakup diskusi interaktif dengan ibu-ibu balita mengenai pola makan yang tepat, menyediakan gizi harian, serta prinsip Isi Piringku . Tim KKN juga membagikan leaflet edukatif berisi informasi tentang dampak stunting, langkah pencegahan, serta strategi penanganannya.

Lutfi berharap program ini dapat menjadi kebiasaan yang terus dijaga oleh masyarakat. Melalui kolaborasi antara mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta, kader posyandu, dan masyarakat, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran Posyandu sebagai pusat edukasi tumbuh kembang anak, serta mendorong kesadaran kolektif untuk membangun generasi yang lebih sehat dan unggul di masa depan.

Posyandu balita

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 71 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memberikan dukungan nyata dalam kegiatan Posyandu Balita rutin di RW 01 Notoprajan. Bertempat di eks SD Ngabean, kegiatan pada Jumat (15/8/2025) ini menjadi wujud kolaborasi antara pelajar, kader kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan anak.

Kehadiran mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta tidak hanya membantu aspek pelayanan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan orang tua. Para kader kesehatan setempat melakukan pendataan serta pengukuran antropometri, seperti tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala, sebagai indikator status gizi balita.

Nida Agustiani yang merupakan anggota KKN UNISA Yogyakarta kelompok 71 menjelaskan bahwa mereka aktif dalam memberikan vitamin A, melakukan pemeriksaan kesehatan gigi, serta menyelenggarakan penyuluhan gizi.

“Materi penyuluhan difokuskan pada tahapan tekstur Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat sesuai usia. Untuk memastikan edukasi berkelanjutan, masyarakat juga menerima modul praktis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dapat diterapkan di rumah,” ujar Nida.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para orang tua. Mereka mendapatkan layanan kesehatan dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. Kolaborasi ini mencerminkan sinergi positif dalam upaya menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Dengan dukungan ini, Posyandu Balita RW 01 Notoprajan diharapkan dapat memperkuat fungsi preventif dan promotifnya secara berkelanjutan.

Cegah anemia

Mahasiswa Kuliah Kerja Kerja Nyata (KKN) Kelompok 39 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melaksanakan program penyuluhan dan aksi nyata pencegahan anemia di MTs 3 Bantul. Kegiatan yang ditujukan kepada seluruh siswi kelas IX ini dilatarbelakangi oleh tingginya kasus anemia di kalangan remaja, yang dapat mengganggu konsentrasi belajar dan menurunkan prestasi.

Ammara salah satu anggota KKN kelompok 34 menjelaskan bahwa kegiatan yang berlangsung pada Selasa (26/8/2025) dimulai pada pagi hari setelah tadarus Al-Qur’an, mahasiswa KKN memberikan materi secara interaktif mengenai anemia, mulai dari pengertian, gejala, hingga dampak buruknya bagi kesehatan. Penyampaian materi dikemas dengan cara yang menyenangkan menggunakan media powerpoint dan diskusi ringan, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami.

Sebagai langkah nyata, mahasiswa KKN juga melakukan tes kesehatan untuk mengukur kadar hemoglobin (Hb) para siswi. Mereka juga membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) dan memberikan edukasi tentang cara konsumsi yang tepat dan pentingnya minum TTD secara rutin.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UNISA Yogyakarta berharap para siswi MTs 3 Bantul memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya mencegah anemia sejak dini. Dengan kesadaran akan pola makan bergizi dan kebiasaan mengonsumsi TTD, diharapkan mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat, aktif, dan berprestasi.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal terbentuknya kebiasaan hidup sehat di lingkungan sekolah dan menginspirasi sekolah lain untuk melakukan upaya serupa. Dengan demikian, kesehatan remaja di Indonesia dapat lebih terjaga, mendukung terciptanya generasi yang unggul di masa depan.