Kmi Expo 2024

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan. Dua tim mahasiswa UNISA berhasil lolos seleksi dan berhak mengikuti Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo 2024. Ajang bergengsi ini akan diselenggarakan pada tanggal 23-25 Oktober 2024 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

KMI Expo 2024

Kedua tim mahasiswa UNISA Yogyakarta yang beruntung ini adalah tim SK Sepatu Kinclong dan tim ZaCoil. Masing-masing tim terdiri dari tiga mahasiswa yang memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan potensi wirausahanya. SK Sepatu Kinclong menawarkan inovasi dalam perawatan sepatu, sementara ZaCoil hadir dengan produk yang unik dan menarik.

Tema besar KMI Expo XV 2024, yaitu “Wirausaha Rakyat Merdeka”, sangat relevan dengan semangat kewirausahaan yang dijunjung tinggi oleh kedua tim mahasiswa UNISA. Mereka diharapkan mampu menunjukkan kreativitas, inovasi, dan semangat juang yang tinggi dalam berkompetisi dengan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Yekti Satriyandari, S.ST, M.Kes, selaku Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UNISA Yogyakarta, mengungkapkan bahwa keikutsertaan mahasiswa dalam KMI Expo 2024 memiliki tujuan yang sangat strategis.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong mahasiswa untuk terus mengembangkan skill kreativitasnya sebagai entrepreneur muda. Selain itu, mereka juga dapat belajar untuk saling berinteraksi, bekerja sama, dan berinovasi sebagai tim,” ujar Yekti.

Keberhasilan kedua tim mahasiswa UNISA Yogyakarta lolos ke KMI Expo XV 2024 merupakan bukti nyata dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh perguruan tinggi ini. UNISA Yogyakarta senantiasa berkomitmen untuk memfasilitasi dan mendukung pengembangan potensi mahasiswa, khususnya di bidang kewirausahaan.

Diharapkan, partisipasi kedua tim mahasiswa UNISA dalam KMI Expo XV 2024 dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk berani berwirausaha dan berkontribusi dalam membangun perekonomian Indonesia.

Ibcf 2024

Paduan Suara Mahasiswa UNISA Yogyakarta kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih tiga medali emas di ajang 4th International Bandung Choral Festival.

Melody of ‘Aisyiyah Voice (AVO), paduan suara mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), kembali mengharumkan UNISA di kancah internasional. Dalam ajang 4th International Bandung Choral Festival (IBCF) 2024 yang berlangsung dari tanggal 17 – 20 Oktober 2024, AVO berhasil menyabet tiga medali emas sekaligus.

IBCF 2024

Prestasi gemilang ini diraih AVO pada kategori Mixed Choir, Sacra, dan Folksong. Kemenangan ini merupakan buah dari kerja keras dan dedikasi tinggi seluruh anggota paduan suara yang telah berlatih intensif selama enam bulan terakhir.

IBCF 2024 sendiri merupakan festival paduan suara bergengsi yang diikuti oleh lebih dari 50 peserta dari berbagai negara. Ajang ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga menjadi wadah bagi para musisi muda untuk saling bertukar pikiran dan pengalaman.

Lebih dari Sekadar Prestasi

Menurut Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UNISA Yogyakarta, Yekti Satriyandari, S.ST, M.Kes, prestasi yang diraih AVO sangat membanggakan bagi civitas akademika di UNISA.

“Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa UNISA memiliki potensi yang luar biasa di bidang seni, khususnya paduan suara,” ujar Yekti.

Yekti menambahkan bahwa UNISA akan terus mendukung pengembangan bakat dan minat mahasiswa di berbagai bidang, termasuk seni.

“Kami berharap prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan mengharumkan nama almamater,” imbuhnya.

Prestasi Mahasiswa Arsitek

Mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mengharumkan nama kampus di kancah nasional. Dalam ajang lomba yang diselenggarakan oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia 2024 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Kamis (17/10), dua mahasiswa UNISA berhasil meraih prestasi membanggakan.

Lomba

Nanda Intan Nurul, mahasiswa Program Studi Arsitektur, berhasil menyabet juara 2 dalam kategori lomba sketsa. Kreativitas dan ide-ide inovatifnya dalam merancang karya berhasil memukau dewan juri. Sementara itu, Yuan Shiva Dahlia, mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, tidak kalah bersinar. Ia berhasil meraih juara 3 dalam kategori lomba fotografi. Kemampuannya dalam mengabadikan momen dan menyampaikan pesan melalui gambar berhasil memikat perhatian para juri.

Prestasi gemilang yang diraih oleh kedua mahasiswa UNISA ini mendapat apresiasi yang tinggi dari Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UNISA Yogyakarta, Yekti Satriyandari, S.ST, M.Kes.

“Kami merasa sangat bangga dengan pencapaian yang telah diraih oleh Nanda dan Yuan. Prestasi ini membuktikan bahwa mahasiswa UNISA memiliki potensi yang luar biasa dan mampu bersaing di tingkat nasional,” ujar Yekti.

Yekti berharap, prestasi yang diraih oleh kedua mahasiswa ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa UNISA lainnya untuk terus berkarya dan berprestasi.

“Semoga prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa UNISA lainnya untuk terus mengembangkan potensi diri dan mengikuti berbagai kompetisi. Kami akan terus mendukung dan memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakatnya,” tambah Yekti.

Prestasi yang diraih oleh mahasiswa UNISA dalam lomba Cipta Karya ini semakin mengukuhkan posisi UNISA Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Yogyakarta. Dengan berbagai program dan fasilitas yang mendukung pengembangan mahasiswa, UNISA berkomitmen untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja.

Ajang Internasional

Tiga mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, yaitu Lukmanul Hakim, Feerousah Muzakka Abdillah, dan Bani Iksan, menjadi delegasi pada ajang Internasional yaitu Ahmad Dahlan Internasional Youth Camp (ADIYC) 2024. Ketiga mahasiswa yang berasal dari program studi Fisioterapi dan Kebidanan ini terpilih sebagai perwakilan UNISA Yogyakarta dalam acara bergengsi yang digelar di Dewi Tinala Camping Ground, Kulonprogo, pada tanggal 3-5 Oktober.

Ajang Internasional

Selama tiga hari penuh, para peserta dari berbagai negara berdiskusi dan bertukar pikiran mengenai isu-isu global yang menghadapi generasi muda. Mahasiswa ketiga UNISA tidak hanya aktif berpartisipasi dalam diskusi, tetapi juga berhasil menjalin hubungan dengan peserta dari negara lain.

“Pengalaman mengikuti ADIYC sangat berharga,” ujar Bani Iksan. “Saya mendapatkan banyak teman baru dan wawasan yang luas tentang berbagai permasalahan global. Ini akan sangat bermanfaat bagi saya dalam mengembangkan diri,” tambahnya.

Senada dengan Bani, Lukmanul Hakim juga merasa tertantang dengan diskusi-diskusi yang berlangsung.

“Acara ini membuka mata saya tentang pentingnya dialog antar generasi untuk mencari solusi atas permasalahan yang kompleks,” ungkapnya.

Feerousah Muzakka Abdillah berharap UNISA Yogyakarta dapat lebih sering mengadakan kegiatan serupa.

“Saya berharap UNISA dapat memfasilitasi lebih banyak kegiatan yang melibatkan mahasiswa dalam diskusi-diskusi lintas generasi, baik dalam skala lokal maupun internasional,” ujarnya.

Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) UNISA Yogyakarta, Yekti Satriyandari, mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang diraih ketiga mahasiswa tersebut.

“Keberhasilan mereka membuktikan bahwa mahasiswa UNISA memiliki potensi yang luar biasa dan mampu bersaing di tingkat internasional,” tegasnya.

Yekti menambahkan bahwa UNISA Yogyakarta akan terus mendukung mahasiswa berprestasi dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan diri.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi mahasiswa agar mereka dapat meraih prestasi terbaik,” ujarnya.

Pon Xxi

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Savitri Mirzaeila, mahasiswi program studi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), berhasil meraih medali perunggu dalam ajang Pekan Olahraga Nasional PON XXI Aceh – Sumatera Utara 2024. Prestasi gemilang ini diraihnya dalam kategori cabang olahraga menembak 50m rifle 3 positions putri di lapangan tembak Rindam Mata Ie, Aceh Besar, Kamis (19/09).

PON XXI

Keberhasilan Savitri ini tentu menjadi kejutan tersendiri, mengingat ia seorang mahasiswa fisioterapi yang juga aktif di dunia olahraga menembak. Kombinasi antara ketelitian sebagai seorang fisioterapi dan fokus sebagai atlet menembak, berhasil membawanya meraih prestasi membanggakan di tingkat nasional dan menjadi atlet muda berbakat.

Ini merupakan PON kedua yang diikuti oleh Savitri setelah PON Papua 2021, untuk persiapan berlatih sendiri Savitri membutuhkan 3 bulan untuk melakukan pemusatan latihan di Bali dari bulan Juli secara rutin untuk meningkatkan teknik dan kebugaran fisik, juga pelatihan mental, serta mengikuti berbagai kompetisi untuk mendapatkan pengalaman dan suasananya.

Savitri mengungkapkan untuk persiapan dari PON kemarin sendiri  persiapannya dengan program yang intensif, sebelum itu ia mengikuti pra pon, menembak sendiri minimal mendapatkan 1-3 minimum qualification score (MQS) dan Savitri akhirnya mengantongi 4 MQS serta berhasil lolos ke PON XXI Aceh Sumut.

Sebelum itu di tahun tahun sebelumnya ia tetap mengikuti berbagai event untuk menambah jam terbang. Selama di Jogja, walaupun terhalang fasilitas lapangan yang tidak memadai Savitri rutin latihan di kost untuk menjaga kebugaran, walau hanya sekedar mengangkat senjata atau dry firing dan latihan fisik ringan.

“Dukungan dari pelatih, keluarga dan masyarakat juga menjadi faktor penting dalam persiapan, banyak yang memberikan motivasi tambahan untuk meraih prestasi di tingkat ini, ujarnya.

Savitri menambahkan “Untuk PON XXI kali ini saya turun di 3 nomor, yaitu 10m Air Rifle Women dan 50m Rifle 3 Position Women, 10m Rifle Mixed Team, walaupun ini termasuk bukan performa terbaik saya, di PON papua lalu saya berhasil meraih 1 Medali Perak dan 1 Medali Perunggu di nomor tersebut.”

Beberapa kendala yang ada dalam perhelatan PON XXI sempat membuat Savitri kehilangan fokus, akan tetapi itu tidak membuatnya patah semangat, walaupun sempat gagal di nomor 10m air rifle dan 10m Rifle mixed team karena kehilangan fokus dan beban yang di rasakan tetapi ia tetap bersemangat untuk mempersiapkan diri di nomor 50m Rifle 3 Position.

“Pastinya saya sangat bersyukur masih diberi kepercayaan untuk dapat meraih medali perunggu ini di nomor 50m Rifle 3 Positions Women Team, yang bisa termasuk nomor andalan untuk saya,” tutur Savitri.

Kenal Olahraga Menembak Sejak Dini

Savitri mengenal olahraga menembak sejak usia 13 tahun saat ia masuk ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Beberapa kali menjadi juara menembak di tingkat Kabupaten, dan akhirnya terpilih untuk mewakili Kabupaten Buleleng di ajang Porprov Bali ke XIII Tahun 2017 di Gianyar.

Langkah awal untuk mewakili Bali diajang kejuaraan Nasional pada kategori youth (under 18th), dan berhasil memperoleh beberapa medali. Pada juli  tahun 2018, karena kebutuhan team, Savitri mulai di turunkan di kelas senior untuk persiapan mengikuti PON Papua 2020 yang terlaksana di tahun 2021.

“Alhamdulillah untuk PON papua sendiri menjadi salah satu sejarah baru untuk team menembak Bali karena berhasil meraih medali di nomor yang saya mainkan setelah beberapa tahun nir gelar. Setelah itu kembali rutin mengikuti beberapa kejuraaan di Provinsi maupun di Nasional untuk memenuhi MQS PON selanjutnya, dan Alhamdulillah di beri kepercayaan lagi untuk mewakili di PON Aceh-Sumut 2024 ini,” ucapnya.

Savitri mempunyai harapan untuk tahun kedepannya bisa lebih baik lagi dari hari ini, dan kesalahan kesalahan kemarin bisa jadi pelajaran dan bisa menjadi motivasi juga buat temen temennya.