Pos

Isra miraj

Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Merupakan momen spiritual yang luar biasa, perjalanan ini memberikan banyak pelajaran dan pedoman berharga bagi remaja zaman sekarang. Meskipun peristiwa ini terjadi lebih dari 1400 tahun yang lalu, pesan moral dan spiritual yang terkandung di dalamnya tetap relevan dan dapat menjadi panduan untuk menjalani kehidupan remaja sekarang.

  • Keberanian dan Ketabahan :

Isra’ Mi’raj menunjukkan keberanian dan ketabahan Nabi Muhammad SAW menghadapi cobaan dan ujian yang tidak dapat dibayangkan oleh kebanyakan orang. Bagi remaja zaman sekarang, pesan ini mengajarkan arti pentingnya memiliki keberanian untuk menghadapi tantangan, menjalani kehidupan dengan penuh ketabahan, dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan.

  • Pendidikan Spiritual :

Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke langit memberikan pelajaran tentang pentingnya pendidikan spiritual. Para remaja jaman sekarang dapat mengambil inspirasi untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, merawat kehidupan spiritual, dan mendalami ilmu pengetahuan agama. Pendidikan spiritual ini akan menjadi landasan kuat dalam menghadapi kompleksitas dunia modern.

  • Toleransi dan Kerukunan Antarumat Beragama :

Isra’ Mi’raj juga melibatkan pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan para nabi dan rasul sebelumnya. Pesan ini mendorong remaja untuk menghargai kerukunan antarumat beragama, memahami perbedaan, dan menjalin hubungan yang harmonis dengan sesama manusia. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai toleransi yang sangat dibutuhkan dalam masyarakat pluralis saat ini.

  • Kepedulian Sosial :

Sebagai bagian dari perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW juga menerima perintah untuk menjalankan shalat lima waktu. Pesan ini mengingatkan kepada para remaja akan pentingnya memiliki kepedulian sosial, membantu sesama, dan berpartisipasi aktif dalam membangun masyarakat yang adil dan berkeadilan.

  • Keutamaan Ilmu Pengetahuan :

Perjalanan Isra’ Mi’raj mencakup momen di mana Nabi Muhammad SAW diperintahkan untuk memasuki Baitul Maqdis dan melakukan shalat di sana. Hal ini menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan dalam Islam. Remaja zaman sekarang diingatkan untuk mengejar pengetahuan dengan tekun dan memahami bahwa ilmu pengetahuan adalah bagian integral dari ibadah.

Perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW menyimpan banyak pelajaran berharga yang dapat dijadikan pedoman bagi remaja zaman sekarang. Keberanian, ketabahan, pendidikan spiritual, toleransi, kepedulian sosial, dan pemuliaan ilmu pengetahuan adalah nilai-nilai yang dapat membimbing remaja untuk menjalani kehidupan dengan makna dan tujuan yang benar. Dengan memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai ini, remaja dapat menjadi pribadi yang tangguh dan bermanfaat bagi masyarakat.

Penulis : Adi Sasmito, S.I.Kom

Surat suara

Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 merupakan momen paling penting bagi demokrasi kita. Salah satu elemen kunci dalam proses ini adalah surat suara, yang memainkan peran vital dalam menentukan perwakilan rakyat.

Di tahun 2024, surat suara yang digunakan didalam pemilu pada tanggal 14 Februari nanti sama dengan yang digunakan pada Pemilu 2019, sesuai kesepakatan pada pertemuan di Komisi II DPR.

Agar tidak bingung, berikut adalah 5 jenis surat suara yang perlu diketahui banyak orang :

  • Surat Suara Berwarna Abu- abu

Surat suara ini digunakan untuk memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden.

  • Surat Suara Berwarna Kuning

Surat suara ini berisi daftar partai politik dan calon legislatif yang akan mewakili kita di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

  • Surat Suara Berwarna Merah

Bagi wilayah yang memiliki perwakilan di Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

  • Surat Suara Berwarna Biru

Surat suara ini digunakan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di tingkat provinsi.

  • Surat Suara Berwarna Hijau

Surat suara ini digunakan untuk memilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di tingkat Kabupaten/Kota.

Mengenal jenis surat suara ini akan membantu pemilih memahami proses pemilu dengan lebih baik dan memastikan bahwa hak pilihnya dijalankan dengan tepat. Pemilu adalah kesempatan bagi kita untuk berpartisipasi dalam pembentukan masa depan negara, dan pemahaman tentang surat suara adalah langkah awal yang penting.

Penulis :

Adi Sasmito, S.I.Kom

Pendidikan politik 3

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan acara talkshow bertajuk “Sosialisasi Diskusi Pendidikan Politik Era Gen Z” di Hall 4 Baroroh Baried pada Rabu (31/01). Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 mahasiswa UNISA Yogyakarta yang antusias menyimak paparan dua narasumber utama, Gerry Katon, S.IP., M.IP dan Ir. Syauqi Soeratno, M.M.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, menekankan pentingnya mahasiswa untuk berpikir kritis dalam memilih pemimpin di masa depan.

“Didalam kegiatan ini kita semua akan mendapatkan pencerahan, saya berharap mahasiswa yang termasuk dalam generasi Z tetap bersemangat dan tidak bersikap apatis dalam pemilu kali ini,” ujar Mufdlilah.

Prof. Mufdlilah juga mengingatkan mahasiswa agar tidak golput dan memanfaatkan suaranya dalam pemilu. “Jangan sampai kita tidak memanfaatkan suara kita di dalam pemilu nanti, apalagi sampai golput. Pilihlah pemimpin dengan pikiran yang matang dan kritis,” tambahnya.

Selama acara talkshow, kedua narasumber, Gerry Katon dan Ir. Syauqi Soeratno, memaparkan materi tentang pentingnya peran mahasiswa dalam dunia politik. Mereka menekankan bahwa mahasiswa bukan hanya pelengkap suara, tetapi juga memiliki potensi untuk berperan aktif dalam pemilu. Bahkan, salah satu mahasiswa dari generasi Z kelak bisa menjadi calon legislatif di masa depan.

“Generasi Z memiliki peran penting dalam menentukan arah politik negara. Mahasiswa harus aktif mengikuti diskusi pendidikan politik, gemar mencari informasi, dan turut serta dalam proses pemilihan umum,” ungkap Gerry Katon.

Ir. Syauqi Soeratno menambahkan, “Pendidikan politik bukan hanya sebatas teori di kelas, tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus cerdas dalam menyaring informasi dan kritis dalam berpikir.”

Acara talkshow ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber, memperkuat interaksi dan saling mengenal antara generasi Z dengan tokoh-tokoh politik.

Balita kurang gizi

Balita kurang gizi  merupakan keadaan dimana tubuh balita tidak mendapatkan asupan nutrisi dalam jumlah yang cukup. Balita yang mengalami kurang gizi dapat mengalami berbegai gejala berikut pertumbuhan terhambat (berat badan atau tinggi badan di bawah standar usia anak seusia), nampak mudah lelah dan kurang aktif, mengalami infeksi berulang seperti infeksi saluran kemih, infeksi pernafasan akut dll, kulit kering, rapuh, rambut tipis kemerahan seperti rambut jagung dan beberapa balita mengalami edema/ pembengkakakan pada pergelangan kaki.

Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan kurang gizi antara lain gangguan Pertumbuhan (anak lebih pendek/stunted, anak sangat kurus, atau kombinasi keduanya pendek dan sangat kurus) hal ini menyebabkan penurunan performa anak, balita dengan kurang gizi juga berpotensi memiliki tingkat kecerdasan 11 poin lebih rendah dibanding anak dengan gizi normal, meningkatnya resiko penyakit diabetes/ kencing manis serta resiko penyakit jantung. Pada kasus yang serius balita kurang gizi meningatkan resiko kematian terlebih pada bayi.

Studi tentang kurang gizi pada balita disebabkan karena beberapa faktor antara lain: masih rendahnya pendapatan keuarga sehingga mempengaruhi kemampuan membeli makanan yaang bergizi, anak menderita penyakit tertentu misal anak dengan primer komplek tuberkolosa (PKTB) kondisi penyakit/ infeksi ini mempengaruhi nafsu makan anak, gangguan makan atau stress pada anak, kurangnya pengetahuan keluarga tentang proses pemberian makan yang benar pada balita.

Pengetahuan keluarga khususnya orang tua dalam praktik pemberian makan sangat berpengaruh pada proses makan anak. Hasil penelitian sebelumnya melaporkan bahwa praktik pemberian makan pada balita mempengaruhi status gizi. Faktor lingkungan anak terutama kebiasaan keluarga yang tinggal serumah mempengaruhi pola makan misal pada keluarga vegetarian meningkatkan kecenderungan anak tidak mau/ menolak makan daging. Pemberian distraksi seperti tontonan tv, gadged atau hp juga akan terpola dari orang dewasa yang tinggal dengan balita.

Gizi buruk dan kurang di Kabupanten Bantul khususnya pada wilayah kerja Puskesmas Sewon II masih menjadi permasalahan yang cukup komplek. Data Tahun 2021 terdapat 81 kasus balita malnutrisi (gizi kurang dan gizi buruk). Selama ini pemerintah melalu Puskesmas bekerja sama dengan posyandu telah melakukan pendampingan pada pihak keluarga yang memiliki balita dengan gizi kurang maupun gizi buruk namun karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) pendampingan belum dapat dilkaukan secara komprehsif.

Pendampingan yang telah diberikan berupa memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) dan posyandu memantau pekembangan dan pertumbuhan balita secara khusus. Namun masalah yang dijumpai adalah Beberapa balita yang mengalami malnutrisi enggan melaporkan perkembangan kesehatan secara rutin ke Puskesmas, dan enggan mendatangi Posyandu karena merasa kurang nyaman saat balita dikatakan mengalami malnutrisi. Berdasarkan hal tersebut Tim Pengabdian dari Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dalam hal ini diketuai oleh Rosmita Nuzuliana.,M.Keb dan Ellyda Rizki Wijhati.,M.Keb berinisiatif untuk melakukan program pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pendampingan komprehensif pada keluarga dengan balita gizi buruk/malnutrisi.

Program pendampingan dilakukan selama kurang lebih 6 bulan dimulai dengan koordinasi awal dengan pihak puskesmas dalam hal ini bidan dan ahli gizi untuk menentukan data- data balita dengan masalah kurang gizi, koordinasi dengan kader posyandu setempat, inform consent dan perkenalan pada sasaran/ keluarga yang memiliki balita gizi kurang & gizi buruk. Untuk menjalin hubungan baik dan kearkaban pengabdi memfasilitasi grup whatsapp untuk ibu- ibu yang menjadi sasaran pengabdian, dalam grup ini rutin dilakukan sharing permasalahan pemberian makan pada anak dan beberapa tips praktik pemberian makan yang benar. Kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi dari tim ahli gizi, pelatihan massase bayi dan anak, konsultasi memasak menu makan anak serta challege membuat menu makan berbahan dasar telur, pemaparan materi praktik pemberian makan anak, sharing kegaulan ibu saat anak tidak mau makan dan Berat badan stuck.

Hasil pendampingan selama kurang lebih 6 bulan, ibu-ibu sasaran pengabdian merasakan dampak positif seperti: ibu lebih percaya diri datang ke posyandu tidak merasa terancam atau takut dibully, ibu lebih sadar akan kebutuhan makan anak, tahu praktik pemberian makan yang benar, beberapa ibu bahkan menyadari akan pentingnya membawa anak ke Puskesmas saat BB anak tidak naik selama 3 bulan dan diketahui bahwa anak mengalami PKTB, sebagain ibu dapat membuat kreasi menu makan baru tinggi kalori. Hasil akhir dari pengabdian didapatkan meningkatnya pengetahuaan tentang praktik pemberian makan, meningkatnya kepercayaan diri ibu serta meningkatnya BB anak.

Galaksi 3

Ajang pameran karya yang bertajuk Gala Aksi Karya Mahasiswa Komunikasi (GALAKSI) VOL 3 yang bertema DIMENSI. Diorama Ekspresi Mahasiswa menjadi penutup dalam rangkaian Ujian Akhir Semester (UAS). Dalam kegiatan ini menampilkan beberapa mata kuliah karya hasil tugas UAS, seperti fotografi, majalah, copywriting hingga pada launching majalah digital dan pemutaran film pendek karya mahasiswa yang diselenggarakan di IFI – LIP Yogyakarta (29/01).

Pameran fotografi yang dengan tema “Perempuan dalam Lensa” berhasil menangkap momen-momen dengan pesan tersirat yang disampaikan dan pameran majalah dan copywriting dengan kepiawaiannya merangkai kata-kata yang menciptakan pesan yang persuasif dan kreatif. Serta hasil karya film pendek yang memiliki pesan mendalam dan visual yang mengagumkan karya mahasiswa ilmu komunikasi.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengatakan bahwa GALAKSI merupakan ajarang apresiasi karya yang dihasilkan oleh mahasiswa. Kegiatan yang tiap tahunnya dilaksanakan dan diharapkan menjadi wadah kreativitas mahasiswa tanpa batas, ucapannya yang disebutkan dalam sambutan GALAKSI.

Kegiatan dengan karya-karya yang dipamerkan dari beberapa mata kuliah dengan mengambil isu lingkungan dan juga kesehatan mental ini berhasil mendapatkan antusias yang tidak hanya dari interna tetapi bahkan hingga ke eksternal Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Tak hanya pameran fotografi, majalah, copywriting dan film. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta  juga turut mengadakan kegiatan Talkshow – Launching Majalah Digital yang langsung di komentari oleh dosen tamu dari Universitas Amikom Yogyakarta, Andreas Tri Pamungkas.

“Dari segala rangkaian kegiatan acara ini, diharapkan menjadi pengalaman yang memberikan inspirasi dan juga menjadi wadah dan sarana mahasiswa untuk lebih berkembang dan kreativitas dalam diri mahasiswa ilmu komunikasi” ujar Ade Putranto Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta.