Pos

Sinergi 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menerima kunjungan silaturahmi dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan ‘Aisyiyah (PRA) Mlangi Besar pada Kamis (14/08/2025). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang Gedung Siti Moendjijah ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan dan sinergi antara kedua pihak.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi ini.

“Kehadiran PRM dan PRA ke UNISA Yogyakarta adalah nilai yang harus kita bangun untuk meningkatkan sinergi demi membangun dakwah berkemajuan serta memperkuat pendidikan di UNISA,” ujarnya.

Mufdlilah juga menyoroti potensi pemberdayaan umat yang dapat diwujudkan melalui kerja sama yang saling menguntungkan.

Ketua PRM Mlangi Besar, Drs. Muhammad Jarir, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak UNISA Yogyakarta. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi sebelumnya dan diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan di masa mendatang.

Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan diskusi yang membahas berbagai potensi kolaborasi. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat untuk berbagai program sinergis di masa depan, baik dalam bidang pendidikan, dakwah, maupun pemberdayaan masyarakat.

Desa binaan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta semakin mengokohkan komitmennya dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui program desa binaan yang tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk tahun akademik 2024/2025, sebanyak 12 desa/kelurahan telah dipilih sebagai lokasi strategis untuk kolaborasi berbagai program kampus.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISA Yogyakarta, Luluk Rosida, S.ST., M.KM, menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai wahana pembelajaran praktis bagi mahasiswa sekaligus menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Lokasi desa binaan ini mencakup beberapa titik di Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, serta Kota Yogyakarta.

Melalui kerja sama intensif dengan pemerintah setempat dan tokoh masyarakat, UNISA Yogyakarta mengintegrasikan berbagai program, mulai dari penyuluhan kesehatan, pelatihan kewirausahaan, hingga pendampingan pendidikan anak. Selain itu, kampus juga aktif dalam kajian potensi lokal untuk pengembangan ekonomi kreatif dan penelitian partisipatif.

Program ini juga menjadi implementasi nyata dari Caturdharma Muhammadiyah-`Aisyiyah, yang meliputi pendidikan, dakwah, ekonomi, dan kemanusiaan. Setiap kegiatan dirancang sesuai kebutuhan desa, selaras dengan nilai-nilai organisasi, serta memperhatikan kearifan lokal.

Manfaatnya tak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga oleh mahasiswa. Mereka mendapatkan pengalaman lapangan yang berharga, mengasah soft-skill dan hard-skill seperti komunikasi, manajemen proyek, dan kerja tim. Harapannya, program desa binaan ini dapat menjadi contoh sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat, menciptakan agen perubahan yang memberdayakan komunitas secara berkelanjutan.

Sosialisasi

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan perguruan tinggi (PPKPT) yang ditujukan kepada seluruh pimpinan struktural di Gedung Siti Moendjiyah, Kamis (14/8).

Kegiatan ini disosialisasikan oleh Ketua PPKPT, Wantonoro, S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.MB., Ph.D. tentang ketentuan terbaru berdasarkan Permendikbudristek Nomor 55 Tahun 2024. Dalam paparannya, Wantonoro menjelaskan bahwa PPKPT bertujuan menciptakan lingkungan kampus yang aman, nyaman, dan bebas dari segala bentuk kekerasan, baik fisik, seksual, maupun psikologis.

Ia menegaskan pentingnya peran seluruh unsur pimpinan untuk memahami prosedur pencegahan, mekanisme pelaporan, hingga penanganan kasus secara adil, transparan, dan berperspektif korban. “Pencegahan kekerasan di perguruan tinggi tidak hanya memerlukan aturan yang jelas, tetapi juga komitmen kuat dari semua pihak untuk melaksanakannya,” ujar Wantonoro.

Materi sosialisasi juga memaparkan pembentukan Satuan Tugas PPKPT yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan mahasiswa. Satgas ini bertugas menerima laporan, melakukan investigasi, menyusun rekomendasi, serta memberikan pendampingan medis, psikologis, dan hukum bagi korban.

Disampaikan pula alur pelaporan mulai dari pengaduan, tindak lanjut, pemeriksaan oleh dewan etik atau komite etik kemahasiswaan, penyusunan kesimpulan dan rekomendasi, hingga pemulihan hak korban. Prosedur ini dilengkapi SOP penanganan yang menekankan prinsip kerahasiaan, keamanan pelapor, serta keterlibatan pihak terkait sesuai kebutuhan.

Dengan adanya sosialisasi ini, UNISA Yogyakarta berharap seluruh unit kerja dapat mengimplementasikan PPKPT secara konsisten, sehingga nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keselamatan sivitas akademika tetap terjaga.

Magang berdampak

Dari ruang kelas, mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Larindi Ayu Kusuma merasakan pengalaman dunia kerja secara nyata melalui Program Magang Berdampak dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Pengembangan hard skill dan soft skill pun ia peroleh dari tempat magangnya di PT. Maleo Edukasi Teknologi (Educourse.id) Branch Surakarta.

Program Magang Berdampak bukan sekadar magang biasa, Larindi berhasil lolos setelah melalui sejumlah tahapan. Proses seleksi dimulai dari pendaftaran dengan mengirimkan dokumen seperti CV dan portofolio. Setelah itu, Larindi dinyatakan lolos tahap pertama dan diminta membuat video yang sesuai dengan perusahaan tempatnya melamar magang.

“Alhamdulillah, saya lanjut ke tahap kedua yaitu wawancara. Proses wawancaranya cukup menantang, karena saya harus bisa menunjukkan motivasi dan kesiapan saya untuk terlibat di dunia kerja secara langsung,” cerita Larindi, Kamis (14/8/2025).

Setelah wawancara, Larindi sempat mengira tidak lolos karena cukup lama tidak mendapat kabar. Namun, beberapa hari kemudian, dirinya mendapat pengumuman bahwa diterima, dan saat itu ia merasa sangat bersyukur atas kesempatan ini.

“Saya merasa sangat senang dan bersyukur bisa diterima Program Magang Berdampak yang diselenggarakan oleh Kementerian. Ini merupakan kesempatan berharga, apalagi proses seleksinya cukup ketat dan melibatkan banyak peserta dari berbagai daerah. Ketika dinyatakan lolos, saya benar-benar merasa bangga dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik selama program berlangsung,” ucap Larindi.

Perjalanan selama magang berdampak

Lebih dari satu minggu sudah, Larindi menjalani Magang Berdampak di Educourse.id. Ia mendapat job desk Marketing Communication and Sales. Dirinya bersama tim mendapat tugas menyusun strategi agar brand perusahaan semakin dikenal dan target penjualan bisa tercapai.

“Dalam menjalankan perannya, tim ini menganalisis kondisi pasar, mempromosikan produk, membangun hubungan baik dengan pelanggan, serta merancang strategi yang efektif untuk menarik konsumen baru dan menjaga loyalitas pelanggan yang sudah ada,” ujar Larindi.

Pilihannya pada job desk Marketing Communication and Sales tidak lepas dari latar belakang pendidikannya. Perempuan yang akan masuk semester 5 itu menilai dengan job desk ini bisa menerapkan apa yang ia peroleh dari bangku kuliah.

“Di jurusan (Ilmu Komunikasi), saya belajar tentang cara menyusun pesan yang efektif, memahami audiens, dan membangun citra atau persepsi. Semua itu sangat dibutuhkan dalam dunia pemasaran dan penjualan. Jadi saya merasa ini bidang yang cocok dan nyambung sama latar belakang saya,” kata Larindi.

Larindi akan menjalani magang hingga Desember 2025 nanti. Beberapa hal sudah dikerjakan Larindi selama magang, diantaranya membuat database terkait sekolah potensial di wilayah Solo Raya yang bisa diajak bekerja sama dalam program dan layanan dari Educourse.id, khususnya dalam bidang coding, AI, dan robotik. “Saya juga terlibat langsung dalam kegiatan kunjungan ke sekolah-sekolah tersebut untuk menjelaskan program serta menjalin kerja sama, mengingat Educourse saat ini telah menjadi mitra resmi dari Dikdasmen,” ucapnya.

Selain itu, ia belajar banyak mengenai corporate culture yang ada di dalam perusahaan, mulai dari alur kerja tim, sistem pelaporan kegiatan, hingga pentingnya komunikasi internal yang efektif. “Saya juga mempelajari dasar-dasar coding dan artificial intelligence, yang tentunya sangat relevan dengan produk dan layanan yang ditawarkan perusahaan,” kata Larindi.

Larindi mengaku sempat menemui sejumlah tantangan selama menjalani magang. Meski begitu, ia tetap bisa mengatasinya. Salah satu tantangan yang ia hadapi karena belum sepenuhnya menguasai materi tentang coding dan AI. Baginya ini sesuatu hal yang cukup baru.

“Saya mengatasi tantangan ini dengan aktif bertanya kepada mentor, mengikuti diskusi tim, serta membaca beberapa materi yang relevan terutama yang berkaitan dengan kebutuhan divisi Marketing Communication & Sales, agar saya tetap bisa memahami produk secara utuh dan menyampaikannya dengan tepat kepada pihak luar. Secara keseluruhan, magang ini sangat membuka wawasan saya, baik dalam hal komunikasi strategis, dunia edutech, maupun penerapan teknologi dalam pendidikan,” ungkap Larindi.

Dampak dirasakan dan harapan tumbuh

Dari Program Magang Berdampak ini, Larindi mengaku mendapatkan banyak hal yang sangat bermanfaat. Baik dari segi pengalaman kerja, pembelajaran langsung di lapangan, maupun pengembangan soft skill dan hard skill.

“Saya juga mendapat banyak wawasan baru, terutama terkait dunia teknologi pendidikan (edutech), serta belajar mengenal dasar-dasar coding dan AI yang sebelumnya cukup asing bagi saya. Selain itu, saya juga belajar bagaimana bekerja secara profesional, beradaptasi dengan budaya kerja perusahaan, dan menyusun laporan kegiatan secara rutin. Dari sisi manfaat lainnya, saya juga bersyukur karena program ini memberikan uang saku, yang tentu sangat membantu dan menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi peserta magang,” ucap Larindi.

Ia berharap dengan mengikuti Program Magang Berdampak pengalaman yang didapatkan bisa menjadi bekal nyata untuk memasuki dunia kerja setelah lulus kuliah. “Saya berharap program ini dapat membantu mengembangkan keterampilan praktis, memperluas wawasan tentang industri yang saya minati, serta membentuk pola pikir yang lebih professional,” harap Larindi.

Selain itu, dirinya berharap bisa memberikan kontribusi nyata kepada perusahaan tempat magang, meskipun dalam kapasitas sebagai mahasiswa. Ia juga ingin terus belajar, beradaptasi, dan tumbuh selama program ini berlangsung, serta terus menjalin relasi yang baik dengan mentor dan tim di lapangan.

“Dan secara lebih luas, saya berharap Program Magang Berdampak ini bisa terus berjalan dan menjangkau lebih banyak mahasiswa di seluruh Indonesia, karena program seperti ini sangat penting untuk menjembatani antara dunia kampus dan dunia kerja,” tutup Larindi.

Laboratorium

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Laboratorium Pendidikan Kesehatan. Pelatihan ini diadakan pada 7–8 Agustus 2025 di Ruang Sidang Gedung Siti Moendjijah dengan mengangkat tema “Meningkatkan Kompetensi Laboran dalam Mewujudkan Laboratorium Pendidikan yang Inovatif”.

Acara ini bertujuan untuk membekali para laboran dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dalam mengelola laboratorium pendidikan. Sebanyak 70 laboran dari berbagai perguruan tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) dan institusi lainnya di seluruh Indonesia turut hadir dalam kegiatan ini. Para peserta mendapatkan materi langsung dari pakar yang memiliki keahlian di bidang manajemen dan operasional laboratorium.

Kepala UPT Laboratorium UNISA Yogyakarta, Dr. Dhesi Ari Astuti, S.SiT., M.Kes, menjelaskan bahwa pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme para laboran.

“Harapan kami, pelatihan ini dapat diimplementasikan oleh para peserta di institusi masing-masing, dan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan kampus berdampak,” ujar Dhesi.

Untuk memastikan adanya manfaat pelatihan, tim penyelenggara akan melakukan evaluasi terhadap para peserta tiga bulan setelah acara. Dhesi juga berharap UPT Laboratorium UNISA Yogyakarta dapat kembali menyelenggarakan pelatihan serupa di tahun mendatang dengan inovasi yang lebih baik.

Pelatihan ini menjadi salah satu upaya UNISA Yogyakarta untuk terus berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam pengelolaan laboratorium kesehatan yang modern dan inovatif.