Pos

Disabilitas 1

Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta terus melakukan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat tidak terkecuali untuk disabilitas yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

“Muhammadiyah memiliki akar sejarah sebagai pembela kaum marjinal,” ujar Ketua MPM PP Muhammadiyah, Dr. M. Nurul Yamin, M.Si., disela Forum Inklusi Sosial Pengajian Ramadhan Bersama Komunitas Dampingan MPM PP Muhammadiyah, di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Minggu (23/3/2025).

Yamin mengatakan hal yang ingin dilakukan MPM PP Muhammadiyah dalam pembelaan kaum marjinal ini yaitu melalui pemberdayaan spiritual dan sosial. Seperti dalam kegiatan yang digelar kali ini menjadi bagian dari upaya pemberdayaan. 

“Pemberdayaan ini membutuhkan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kami berkolaborasi, baik di internal Persyarikatan Muhammadiyah maupun dengan para mitra. Dalam gerakan pemberdayaan terhadap kaum marginal, tentu kami sudah memperhitungkan aspek efisiensi. Bagaimanapun, gerakan ini harus tetap berjalan dan tidak boleh terhenti,” ungkap Yamin.

Menurut Yamin, efisiensi yang dilakukan pemerintah, bukan menjadi alasan mengabaikan masyarakat atau kaum marjinal yang membutuhkan. Oleh karena itu, Muhammadiyah melakukan berbagai terobosan.

“Strategi yang kami gunakan adalah ekonomi sirkular, yaitu ekonomi berbasis pemberdayaan yang saling menghidupi di dalam ekosistem Muhammadiyah. Misalnya, hasil dari Jamaah Tani Muhammadiyah dikonsumsi oleh amal usaha Muhammadiyah, termasuk produk-produk seperti beras dan telur,” ungkapnya.

Yamin mengatakan sebagian besar kegiatan berfokus pada pemberdayaan melalui jejaring internal Muhammadiyah. “Yang selalu kami tekankan adalah bahwa meskipun kita mengalami keterbatasan material, kita tidak boleh miskin secara mental. Mentalitas kita harus tetap kaya, meskipun secara ekonomi terbatas. Karena banyak orang yang berlimpah materi, tetapi memiliki mentalitas yang miskin,” kata Yamin.

Yamin mengungkapkan saat ini ada sekitar 1.500 komunitas yang dibina atau diberdayakan MPM PP Muhammadiyah. “Pemberdayaan ini salah satunya bertujuan membangun mentalitas yang kuat,” ujar Yamin.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat. mengatakan agenda kali ini untuk membangun jaringan akar rumput. “Mudah-mudahan agenda ini juga membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi kita semua,” ungkap Warsiti.

Warsiti mengatakan kegiatan ini juga sejalan dengan visi dan nilai yang dijunjung Unisa Yogyakarta, yaitu inklusivitas, pemberdayaan, dan penguatan peran masyarakat akar rumput dalam membangun kesejahteraan bersama. “Kehadiran kami di tengah masyarakat menjadi bagian penting dalam menopang pembangunan bangsa, sekaligus mewujudkan visi kami di Yogyakarta dan di tingkat nasional,” ujarnya.

Pada kesempatan ini Unisa Yogyakarta juga melaunching Beasiswa Al-Maun, yaitu Beasiswa Anak Asuh Unggulan Muhammadiyah. Beasiswa ini merupakan bantuan Pendidikan Perguran Tinggi dari bentuk sinergitas Unisa Yogyakarta dengan MPM.

Bagikan sembako

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar kegiatan Ta’awun Sosial Ramadhan 1446 H di Kantor Kelurahan Notoprajan, Kamis (20/03). Dalam kegiatan ini, UNISA Yogyakarta membagikan 40 paket sembako kepada warga Notoprajan.

Selain pembagian sembako, UNISA Yogyakarta juga memberikan penyuluhan tentang pencegahan stunting yang disampaikan oleh dosen gizi UNISA Yogyakarta.

Mantri Pamong Praja Kemantren Ngampilan, Anif Luhur Kurniawan, menyampaikan apresiasi atas perhatian UNISA Yogyakarta terhadap warga Notoprajan yang merupakan kelurahan binaan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian UNISA Yogyakarta selama ini kepada warga Notoprajan,” ujar Anif.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdilah, S.SiT., M.Sc., mengatakan bahwa bulan Ramadhan mengajarkan kesabaran dan keikhlasan. Ia pun mengapresiasi atas antusias kehadiran warga dalam kegiatan Ta’awun Sosial tersebut.

“Sinergitas antara UNISA Yogyakarta dan masyarakat Notoprajan harus terus dijaga dan ditingkatkan,” tutur Mufdilah.

Dalam kesempatan tersebut, UNISA Yogyakarta juga memberikan paket alat kesehatan kepada Kepala Puskesmas Notoprajan.

Ramadhan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam menebar kebaikan di bulan suci Ramadhan 1446 H. Ratusan paket sembako sehat dibagikan kepada warga dari enam padukuhan di sekitar kampus UNISA Yogyakarta, Rabu (19/3/2025). Kegiatan bertajuk “Ta`awun Sosial” ini merupakan wujud nyata kepedulian UNISA Yogyakarta terhadap masyarakat yang membutuhkan.

Dalam suasana penuh kehangatan, Masjid Walidah Dahlan menjadi pusat kegiatan pembagian Sembako. Para warga yang hadir tidak hanya sekedar menerima bantuan, namun juga mendapatkan penyuluhan dari narasumber yang kompeten.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Mufdlilah, S.SiT., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekedar aksi sosial sesaat, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan UNISA Yogyakarta untuk menjalin kedekatan dan meringankan beban masyarakat.

“Kami berharap, UNISA Yogyakarta tidak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga menjadi solusi bagi permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Bakti sosial yang kita lakukan hari ini juga perumusan nilai berbagi, saling menolong dalam kebaikan,” ujar Mufdlilah.

Mufdlilah menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara UNISA Yogyakarta dan warga sekitar kampus. “Kami ingin keberadaan UNISA Yogyakarta dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar. Kami dengan nilai-nilai kemanusiaan, keislaman yang menjadi dasar membangun, berupaya menjadi bagian masyarakat,” tuturnya.

Ucapan terima kasih yang mendalam disampaikan oleh Dukuh Nogosaren, Nurcahyo. Ia mengapresiasi kepedulian UNISA Yogyakarta yang telah membantu dengan membagikan sembako kepada warganya.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan seperti ini bisa meningkatkan kesejahteraan di sekitar UNISA Yogyakarta. Kami berharap, kerja sama yang baik ini dapat terus berlanjut di masa mendatang,” kata Nurcahyo.

Selain warga dari enam padukuhan di sekitar kampus, sembako juga dibagikan, desa binaan (notoprajan, balecatur dan sidoagung), klinik `Aisyiyah Sewugalur dan `Aisyiyah Panjatan serta sekolah TK ABA, SD dan SMA Muhammadiyah di DIY.

Kegiatan Ta`awun Sosial Ramadhan ini merupakan salah satu bentuk implementasi nilai-nilai keislaman dan kepedulian yang dijunjung tinggi oleh UNISA Yogyakarta yang bekerja sama dengan Masjid Walidah Dahlan dan LAZISMU UNISA. Melalui kegiatan ini, UNISA Yogyakarta ingin menunjukkan bahwa pendidikan tinggi tidak hanya fokus pada pengembangan intelektual, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.

Umroh

Yogyakarta, 15 Maret 2025 – Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sangat bersyukur mendapatkan kesempatan memberangkatkan dua muballigh akar rumput dari Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk menunaikan ibadah umroh. Pemberangkatan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam berdakwah di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) serta kontribusi dalam membangun masyarakat berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., menyampaikan bahwa program ini adalah bagian dari komitmen UNISA Yogyakarta dalam mendukung para muballigh yang berjuang di lapangan, khususnya di wilayah yang memiliki tantangan dakwah cukup besar. “Kami berharap perjalanan umroh ini tidak hanya menjadi pengalaman spiritual yang bermakna bagi para muballigh, tetapi juga semakin menguatkan semangat dakwah mereka dalam membimbing umat,” ujar Warsiti, Sabtu (15/3/2025).

Para muballigh yang diberangkatkan, Abdul Qadir Lenamah dan Zulkifli, telah bertahun-tahun mengabdikan diri di NTT dengan berbagai program pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu dari mereka, Abdul Qadir Lenamah, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan ini. “Ini adalah anugerah yang luar biasa. Semoga perjalanan ini semakin memperkuat tekad kami dalam berdakwah dan mengabdi untuk umat,” katanya.

Pemberangkatan umroh ini merupakan bagian dari program UNISA Yogyakarta dalam mendukung pengembangan dakwah di daerah-daerah yang masih membutuhkan penguatan. Ke depan, UNISA Yogyakarta berharap dapat terus berkontribusi dalam memberdayakan para muballigh dan masyarakat melalui berbagai program pendidikan, kesehatan,  sosial, dan keagamaan.

Kesehatan mental

Dosen Program Studi (Prodi) Psikologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Ratna Yunita Setiyani Subardjo., S.Psi, M.Psi, Psikolog mendapat penghargaan dari Universiti Kebangsaan Malaysia atas dedikasi dan perhatian terhadap isu kesehatan mental. Ratna mengambil peran untuk membantu menjaga kesehatan mental tidak hanya pada mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia namun juga keluarga dan lingkungan.

Perempuan yang sedang mengenyam pendidikan S3 di Universiti Kebangsaan Malaysia itu dinilai berperan dalam membantu memberikan pertolongan melalui program-program berkaitan kesehatan mental, juga pendekatan dengan konseling dan Psikoterapi. Program kesehatan mental yang dilakukan Ratna telah memberikan dampak positif bagi banyak mahasiswa Indonesia di Universiti Kebangsaan Malaysia khususnya, dan mahasiswa dari berbagai negara lain pada umumnya.

Nita menyebut mengungkapkan kesehatan mental menjadi faktor utama untuk membuat seseorang bahagia dan berdaya. Ibarat bensin, kesehatan mental adalah penggerak bagi tubuh untuk bergerak maju, melaju dengan semangat, karena berdaya dan happy melakukannya.

Happy ini bukan melulu bicara soal kebahagiaan yang selalu tertawa, tetapi mampu bermanfaat bagi yang lain dan menjadi inspirasi untuk bangkit dari keterpurukan atau masalah, merupakan output besar bagi mereka yang sedang dalam masalah. Kasus yang terjadi pada mahasiswa, family, couples, dan umum lebih banyak seputar kasus kesehatan mental yang ringan hingga berat,” ungkap Nita, Selasa (11/3/2025).

Lebih lanjut Nita mengatakan jika kasus kesehatan mental ringan sebenarnya dapat dilatih untuk dikelola sendiri, jika medium maka perlu dibantu dengan konseling dan terapi ringan tergantung kasusnya. Jika berat maka perlu rujukan atau dibantu diberikan terapi dengan pendampingan berkala. Beberapa kasus serius berkaitan dengan depresi, bunuh diri, dan gangguan jiwa berat menjadi perhatian khusus.

“Bukan hanya mahasiswa yang dilibatkan dalam proses konseling dan terapi, namun juga keluarga mahasiswa secara paripurna. Upaya menjaga kesehatan mental dilakukan dengan berbagai upaya seperti preventif, kuratif, promotif dan rehabilitatif. Preventif dengan promotif berupa kampanye kesehatan jiwa, bekerja sama dengan PKPK UKM (PsiTra Klinik Psikologi dan Konsultasi Universiti Kebangsaan Malaysia), Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Kebangsaan Malaysia dan PSITRA (Pusat Kajian Psikologi dan Kesejahteraan Manusia),” jelasnya.

Nita menegaskan bahwa kesehatan mental menjadi isu yang perlu diperhatikan saat ini. Sebab tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. “Badan kita sakit secara fisik, kalau ada kemauan dan motivasi sembuh, kita akan rajin minum obat, rajin datang ke konselor atau psikolog untuk membuat kita better. Kalau mental kita sakit, biar fisik sehat berasa tak mau melakukan apa-apa, maka muncul perasaan was-was, overthinking, kecemasan yang dapat mengakibatkan depresi yang berkembang menjadi gangguan jiwa jika tidak segera dicegah,” ungkap Nita.

Nita pun mengharapkan banyak pihak lagi yang menaruh perhatian pada isu kesehatan mental. Hal tersebut bisa dilakukan dengan meningkatkan komunikasi, empati, kreativitas, jejaring. “Action soon/do it now mulai dari sekarang. Dari hal sederhana dan dari diri kita sendiri,” ucap Nita.