Pos

Hari pustakawan

Semarak Milad ke-34 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berpadu dengan peringatan Hari Pustakawan Nasional pada 7 Juli, menghasilkan sebuah gelaran akbar. Perpustakaan UNISA Yogyakarta, bersinergi dengan Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) DIY, sukses menyelenggarakan Seminar Nasional bertajuk “Peran Pustakawan di Era Teknologi AI: Ciptakan Inovasi dan Prestasi”. Acara daring yang digelar Rabu (9/7/2025) melalui Zoom Meeting dan YouTube ini disambut antusias, menarik perhatian ratusan pegiat literasi dari berbagai penjuru.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti S.Kp, M.Kep., Sp.Mat., secara langsung membuka seminar ini. Dalam sambutannya, ia menegaskan urgensi transformasi pustakawan masa kini menjadi arsitek layanan informasi sekaligus kurator data. Warsiti menekankan vitalnya kemampuan pustakawan dalam menyajikan informasi yang relevan, akurat, dan etis, di tengah gempuran teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) yang makin masif.

Dipandu oleh Irkhamiyati, M.IP., seminar terbagi dalam dua sesi pemaparan dari narasumber kompeten. Sesi pertama menghadirkan Safirotu Khoir, Ph.D, Pustakawan UGM, yang menyoroti relevansi tiga elemen pokok perpustakaan menurut teori Ranganathan: koleksi, pemustaka, dan pustakawan. Ia mengingatkan bahwa penggunaan AI di perpustakaan memiliki dua sisi mata uang, yaitu manfaat dan risiko, sehingga kebijaksanaan dan etika menjadi kunci.

Selanjutnya, Dr. Komarudin, S.Psi., M.Psi, Psikolog, Dosen Psikologi UNISA Yogyakarta, membahas dampak AI dari perspektif psikologis. Ia mewanti-wanti tentang fenomena brain rot, kelelahan kognitif akibat penggunaan teknologi berlebihan tanpa diimbangi interaksi sosial. Menurutnya, menjaga kesehatan mental dan terus membangun interaksi sosial adalah penangkal agar teknologi tak mendominasi hidup secara negatif.

Sesi kedua tak kalah menarik, menampilkan Dr. Muhammad Sulhan, S.IP., M.SI., Dosen Ilmu Komunikasi UGM. Beliau memaparkan tentang peran krusial big data dalam pengembangan AI. Sistem AI sangat bergantung pada suplai data dari manusia, termasuk pustakawan sebagai penyedia dan pengelola informasi. Oleh karenanya, pemahaman kuat tentang pengelolaan data secara etis dan strategis esensial untuk menjamin kualitas sistem informasi masa depan.

Antusiasme peserta seminar ini sungguh di luar dugaan. Terbukti, 744 peserta memadati Zoom Meeting dan 160 lainnya menyimak via YouTube hingga akhir acara. Para peserta berasal dari beragam latar belakang, mulai dari pustakawan, dosen, mahasiswa, hingga pegiat literasi. Harapannya, melalui kegiatan ini, para pustakawan kian siap menghadapi era kecerdasan buatan dengan inovasi, kolaborasi, dan semangat literasi yang berkelanjutan.

Wabup sleman

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa mendorong sinergi antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah, saat menghadiri Stakeholder Gathering Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta, Jumat (11/7/2025). Diharapkan dengan sinergi yang terbangun, bisa mencetak SDM unggul dan bisa mendukung pengentasan kemiskinan.

“Pendidikan adalah salah satu upaya memutus mata rantai kemiskinan dan kunci utama dalam menciptakan masa depan yang lebih baik. SDM yang berkualitas adalah pondasi penting dalam membangun masyarakat yang sejahtera dan berdaya,” ujar Danang yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Sleman.

Danang mengajak seluruh stakeholder baik lembaga pendidikan, dunia usaha maupun masyarakat untuk bersinergi dan mendukung upaya ini. Pemkab Sleman sendiri juga beberapa tahun ini memberikan beasiswa kepada warga Sleman, untuk bisa mengenyam pendidikan hingga pendidikan tinggi, termasuk di Unisa Yogyakarta.

Danang mengatakan Pemkab Sleman berkomitmen untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dan jaminan pendidikan untuk anak-anak di Sleman. Dalam rangka menciptakan SDM yang berkualitas, Pemkab Sleman hadir dengan inovasi Pratu Kemis Sarjana (Program Satu Keluarga Satu Sarjana) untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak-anak Sleman khususnya dari keluarga kurang mampu agar tidak terhalang dalam meraih pendidikan yang lebih tinggi.

“Program Pratu Kemis Sarjana menjadi salah satu strategi unggulan Sleman dalam penanggulangan kemiskinan yang terdiri dari Beasiswa Sleman Pintar, Sleman Pintar Plus Plus, Kersaku Sembada, JPS Pendidikan Mahasiswa, dan Dukungan Beasiswa Kampus,” jelas Danang.

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti mengatakan Unisa Yogyakarta memiliki komitmen membangun ekosistem, SDM, mahasiswa yang memiliki ruang tumbuh dan berkembang memajukan pembangunan bangsa. 

“Pembangunan bangsa dari SDM, inovasi dan tentu kesejahteraan sosial gak bisa Perguruan Tinggi kerja sendiri. Kami tidak akan menjadi menara gading, bagian dari tujuan kami mengadakan kegiatan silaturahmi ini akan sama-sama membangun bangunan yang kokoh,” kata Warsiti.

Warsiti mengharapkan kehadiran Unisa Yogyakarta memberi manfaat kepada masyarakat luas. Selain itu, Unisa Yogyakarta meminta dukungan dan berharap adanya kolaborasi dengan dunia industri, agar bisa menyiapkan lulusan yang berkompeten dan memiliki karakter sesuai kebutuhan zaman.

Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional, Ali Imron menambahkan Unisa Yogyakarta dalam perjalanannya terus menorehkan berbagai capaian. Ia juga menginginkan kerja sama bisa terjalin dengan berbagai industri. 

Pada kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada sejumlah mitra Unisa Yogyakarta, yang selama ini telah berkolaborasi dengan kampus.

Haedar nashir

Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, akan menerima penghargaan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) pada Kamis, 10 Juli di Jakarta. Penghargaan ini didasarkan pada Surat Keputusan Ketua Umum DPP LVRI Nomor: SKEP-41/MBLV/XII/05/2025 tanggal 28 Mei 2025.

Bintang LVRI merupakan penghargaan tertinggi dan strategis dari LVRI. Ini diberikan kepada individu atau institusi berpengaruh yang aktif mendukung veteran dan menanamkan semangat bela negara. Penerimanya beragam, mulai dari pejabat negara, birokrat, hingga tokoh lokal, yang semuanya ditentukan melalui seleksi internal LVRI.

Beberapa tokoh nasional yang sebelumnya menerima penghargaan serupa antara lain Presiden Prabowo Subianto, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Hal ini menunjukkan betapa bergengsinya penghargaan yang akan diterima oleh Haedar Nashir.

Haedar Nashir dikenal luas sebagai tokoh intelektual yang tak hanya membina pemikiran Islam berkemajuan di Indonesia, tetapi juga memiliki pengabdian kebangsaan yang intens dan diakui banyak pihak. Selain memimpin Muhammadiyah, Haedar juga aktif sebagai pengajar, penulis buku, dan pemikir sosial kebangsaan yang melintas batas.

Sosoknya dikenal dengan sikap tenang, inklusif, dan berorientasi pada solusi. Ia konsisten memperkuat peran Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial, dan ketahanan ideologis umat. Dalam berbagai forum, media, dan lingkungan nasional, Haedar senantiasa menyuarakan pentingnya nilai Pancasila, agama, dan kebudayaan bangsa sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Komitmennya terhadap persatuan sangat tinggi, menjadikannya tokoh perekat integrasi bangsa. Ia kerap mengajak para pemimpin negeri untuk menjadi teladan kenegarawanan, yang menjadi rujukan rakyat dalam berbangsa.

Sebelumnya, Haedar Nashir telah mengantongi berbagai penghargaan bergengsi, seperti Anugerah Hamengku Buwono IX Award 2024, Anggota Kehormatan Ikatan Sosiologi Indonesia 2024, Lifetime Achievement Award dari Hospital Management Asia Awards 2024, Anugerah Khas Tokoh Pendidikan Keusahawanan 2025 dari Universiti Malaysia Kelantan (UMK), dan yang terbaru dinobatkan sebagai Tokoh Perbukuan Islam dalam Islamic Book Fair Award 2025.

Guru Besar Ilmu Sosiologi ini juga produktif menulis. Puluhan buku telah ia lahirkan, ditambah lebih dari 500 tulisan di Majalah Suara Muhammadiyah (SM), 300 tulisan refleksi di Harian Republika, serta kontribusi prolifik di berbagai media nasional lainnya. Sebuah bukti nyata kiprahnya yang tak lekang waktu dalam ranah keilmuan dan kebangsaan.

Bumdes

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, melalui sinergi tiga prodinya, Akuntansi, Manajemen, dan Administrasi Publik kini menggandeng Desa Sidoagung untuk mengukuhkan posisi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi. Kemitraan ini bukan sekadar basa-basi, melainkan fondasi strategis demi BUMDes yang lebih kokoh, mandiri, dan berdaya saing, bahkan hingga kancah regional dan nasional.

Inisiatif proaktif ini diawali dengan identifikasi mendalam terhadap berbagai aktor kunci, baik internal maupun eksternal desa, yang berpotensi menjadi mitra strategis. Proses ini krusial untuk memetakan peran, kepentingan, dan manfaat potensial yang bisa didapatkan BUMDes. Mulai dari kelompok tani, koperasi desa, karang taruna, hingga instansi pemerintah, perbankan, perusahaan swasta, bahkan individu berpengaruh, semua diajak bersinergi. Analisis kemitraan ini difokuskan pada tiga dimensi: peran, kepentingan, dan manfaat potensial, guna memastikan kolaborasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Erni Saharuddin, S.Sos., MPA salah satu tim pengabdian UNISA Yogyakarta mengatakan bahwa mereka tak tinggal diam, koordinasi intens dengan Kepala Desa dan Ulu-Ulu Sidoagung telah dilakukan sejak 12 Maret 2024.

“Pertemuan ini jadi tonggak awal untuk merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BUMDes yang adaptif dan visioner,” ujar Erni.

Erni juga menambahkan semua rangkaian kegiatannya terstruktur rapi: dari pelatihan dan workshop, penyusunan draf AD/ART, validasi, hingga sosialisasi dan implementasi. Seluruh proses krusial ini dijadwalkan berlangsung antara 7 Februari hingga 2 Juni 2025.

Penguatan jaringan kemitraan ini diharapkan membuka lebar akses BUMDes terhadap permodalan, memperluas pasar, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Dengan demikian, BUMDes Sidoagung tidak hanya mengandalkan sumber daya internal desa, melainkan mampu menjalin hubungan eksternal yang memperluas peluang usaha. Ini adalah langkah maju yang signifikan, menjadikan identifikasi kemitraan bukan sekadar proses administratif, melainkan strategi jangka panjang untuk mendorong BUMDes sebagai pilar ekonomi desa yang tangguh dan berkelanjutan.

Bupati sleman

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, S.E., menyatakan kesediaannya untuk hadir dan memberikan keynote speech dalam acara Stakeholders Gathering Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang akan digelar dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan dalam audiensi antara jajaran UNISA Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman di Kantor Wakil Bupati Sleman, Selasa (8/7).

Audiensi tersebut menjadi ruang diskusi antara UNISA Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam memperkuat kolaborasi, khususnya terkait program Sleman Pintar Plus-Plus yang telah berjalan. Program ini bertujuan untuk pengentasan kemiskinan melalui pendidikan tinggi dengan target “satu keluarga, satu sarjana” sekaligus memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja bagi penerima beasiswa.

Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional  UNISA Yogyakarta, Dr. Ali Imron, M. Fis., dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa UNISA Yogyakarta sangat berkomitmen untuk melaksanakan program-program yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat Sleman. Salah satu wujud nyatanya adalah dengan mendukung program Sleman Pintar Plus-Plus dan mengintegrasikannya ke dalam kegiatan tahunan UNISA, yaitu Stakeholder Gathering, yang rencananya akan menghadirkan lebih dari 100 mitra lembaga dan instansi.

“Melalui acara ini, kami ingin mempertemukan mitra-mitra UNISA Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Sleman agar bersama-sama dapat menyerap lulusan UNISA Yogyakarta, khususnya para penerima beasiswa Sleman Pintar. Kami sangat berharap kehadiran Pak Wakil Bupati untuk memberikan penguatan melalui keynote speech,” ujar Dr. Ali Imron.

Wakil Bupati Sleman menyambut baik inisiatif UNISA dan menekankan pentingnya pendampingan mahasiswa penerima beasiswa, tidak hanya selama masa kuliah, tetapi juga pasca kelulusan.

“Program ini bukan hanya sekadar menguliahkan, tetapi juga harus mampu menciptakan kemandirian dan membuka akses terhadap dunia kerja. Kami berharap UNISA bisa membantu mengarahkan dan mencarikan peluang kerja bagi para lulusan, terutama yang berasal dari keluarga penerima manfaat,” ungkap Danang Maharsa.

Dalam audiensi tersebut, UNISA Yogyakarta juga memperkenalkan program magang profesional serta       U- ACE (Unisa-Abroad Career Empowerment) membina mahasiswa sejak semester tiga untuk siap bersaing di dunia kerja, termasuk peluang kerja ke luar negeri. Unit ini menjadi salah satu bentuk komitmen UNISA dalam menyiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi.

UNISA berharap sinergi ini akan terus berlanjut demi terwujudnya masyarakat Sleman yang cerdas, mandiri, dan sejahtera melalui kolaborasi yang berkelanjutan di bidang pendidikan.