Pos

Calon Wisudawan

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar acara pembekalan alumni di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Senin (30/09). Kegiatan ini dihadiri oleh 500 calon wisudawan dan wisudawati UNISA Yogyakarta yang siap melangkah ke dunia kerja.

Calon Wisudawan

Acara pembekalan ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Nurul Pikroh, S.I.Kom., MM, Wakil Direktur Cornellia & Co, dan Rosiana Nur Imallah, S.Kep., Ns., M.Kep., Koordinator Penyelarasan Pengembangan Karir dan Pemberdayaan Alumni di BKA UNISA Yogyakarta. Kedua narasumber ini berbagi pengalaman dan memberikan tips-tips berharga bagi calon para wisudawan dalam menghadapi tantangan dunia kerja.

Rosiana Nur Imallah dalam sambutanya, mengungkapkan rasa terkejut dan bangga melihat antusiasme peserta yang sangat tinggi.

“Antusias kalian yang hadir di sini sangat luar biasa. Kegiatan ini merupakan langkah awal kalian dalam memasuki kompetisi di dunia kerja, dan di sini kalian akan mendapatkan tips dan trik dalam menghadapi itu semua dengan berbagi pengalaman dari narasumber,” tutur Rosiana.

Pembekalan alumni ini diharapkan dapat memberikan bekal yang cukup bagi calon wisudawan untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Dengan adanya sharing pengalaman dari para narasumber yang sudah malang melintang di dunia kerja, diharapkan para peserta dapat lebih siap dan percaya diri dalam memulai karir.

Unggul

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara silaturahmi antara Badan Pembina Harian (BPH) dengan pimpinan UNISA Yogyakarta, Senin (30/9) yang dihadiri oleh jajaran pimpinan BPH dan seluruh pimpinan structural universitas. Acara ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi dalam upaya memajukan dan mengembangkan UNISA ke arah yang lebih baik.

UNGGUL

Dalam sambutannya, Sekretaris BPH, Adam Jerussalem, S.T., S.H., M.T., Ph.D menyampaikan bahwa tahun 2024 ini UNISA Yogyakarta menerima karunia luar biasa dengan berhasil meraih Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) Unggul. Prestasi ini membuka peluang bagi UNISA untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK) serta mengukuhkan program studi Manajemen dan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) yang juga memperoleh akreditasi unggul.

“Keberhasilan ini harus disikapi dengan peningkatan etos kerja, penguatan kelembagaan, dan kebersamaan dalam mencapai visi ke depan. Snowball management menjadi kunci dalam menghadapi pertumbuhan ini,” ungkap Adam Jerussalem. Ia menekankan bahwa UNISA harus terus menampilkan kinerja terbaik, sehingga dapat menjadi barometer tidak hanya di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), tetapi juga di perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M,Kep., Sp.Mat turut memaparkan berbagai capaian universitas di tahun 2024, termasuk pencapaian jumlah mahasiswa baru sebanyak 2.356 dari target 2.426. “Meski belum mencapai target, kami akan melakukan evaluasi khusus terkait skema beasiswa dan mahasiswa profesi,” kata Warsiti.

Selain itu, Warsiti juga menyampaikan bahwa UNISA terus mendorong internasionalisasi dengan memperbesar presentase mahasiswa luar negeri, serta memperkuat dosen praktisi dan kualifikasi dosen S3 yang saat ini masih kurang dari 40% dari seluruh jumlah dosen. Tantangan dalam bidang riset, publikasi dosen di jurnal internasional, serta pemberdayaan lulusan di tingkat global juga menjadi perhatian utama.

UNISA terus berupaya menambah program studi unggulan, termasuk rencana pembukaan program profesi Gizi, Arsitektur, serta program Magister Fisioterapi, Magister Keperawatan, dan Doktor Kebidanan.

Sementara itu, Ketua BPH UNISA Yogyakarta, Dr. Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si dalam arahannya menegaskan bahwa predikat unggul yang diraih UNISA harus dijaga dengan kerja keras dan semangat yang lebih tinggi. “Kita harus merawat predikat unggul ini bersama-sama. UNISA harus menjadi simbol gerakan perempuan muslim internasional melalui Aisyiyah,” ujarnya. Noordjannah juga mengingatkan pentingnya penguatan sistem kelembagaan dan evaluasi internal agar UNISA dapat terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dengan semangat kebersamaan dan pengabdian, seluruh pimpinan dan civitas akademika UNISA Yogyakarta diharapkan dapat mewujudkan visi besar menjadi pusat keunggulan dan driving force dalam menciptakan perubahan positif di tingkat nasional dan internasional.

Konser

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara Melody of ‘Aisyiyah Voice (AVO) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menghibur para pecinta musik dengan konser spektakuler bertajuk “Sangita Yatra”. Digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada Senin (30/09), pentas ini tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi bagi para mahasiswa berbakat yang tergabung di AVO, namun juga menjadi pemanasan sebelum mereka berlaga di ajang internasional, Bandung International Coral Festival.

Konser

Dengan semangat tinggi, AVO menyajikan beragam repertoar yang memukau para penonton. Konser yang dihadiri oleh 240 orang ini berhasil menciptakan atmosfer yang hangat dan penuh apresiasi. Setiap alunan nada yang dihasilkan oleh para penyanyi mampu menggetarkan hati para pendengar, membuktikan kualitas dan dedikasi yang tinggi dari seluruh anggota paduan suara.

Fathiyatur Rohmah, S.ST,M.Kes, selaku pembina UKM AVO, mengungkapkan rasa syukur atas suksesnya konser ini.

“Konser Sangita Yatra ini merupakan bagian dari persiapan kami untuk mengikuti kompetisi di Bandung. Kami berharap, dengan persiapan yang matang dan dukungan dari semua pihak, AVO dapat meraih prestasi terbaik dan mengharumkan nama UNISA di kancah internasional,” ujarnya.

Senada dengan Fathiya, Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, juga memberikan semangat kepada seluruh anggota AVO.

“Mental yang kuat adalah kunci keberhasilan dalam setiap kompetisi. Kami yakin, dengan persiapan yang telah dilakukan, AVO mampu memberikan penampilan terbaik dan membawa pulang prestasi membanggakan,” tegas Mufdlilah.

Ajang pentas Sangita Yatra tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi, namun juga menjadi momentum bagi AVO untuk mempererat tali persaudaraan. Kolaborasi yang solid antara para anggota, dukungan dari civitas akademika UNISA, serta doa restu dari orang tua/wali menjadi kekuatan yang luar biasa bagi AVO dalam menghadapi tantangan kompetisi internasional.

Seminar Nasional 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan riset dengan sukses menggelar Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2024. Acara yang bertemakan “Optimalisasi Kelompok Riset untuk Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat” ini berlangsung meriah di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Sabtu (28/09).

Seminar yang dihadiri oleh 500 peserta dari berbagai penjuru Indonesia ini menjadi ajang berkumpulnya para akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Seminar Nasional

Tema seminar tahun ini, “Optimalisasi Kelompok Riset”, menjadi sorotan utama. Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam riset.

“Kami mengharapkan program ini bisa menjadi ajang tahunan yang terus kita selenggarakan. Disini kita akan mendapatkan pencerahan dari narasumber terkait bagaimana menguatkan kolaborasi riset dan meningkatkan kualitas riset,” tutur Warsiti.

Sebagai narasumber utama, Ir. Khairul Anam, ST., MT., Ph.D,IPM, memberikan paparan menarik mengenai sinergitas tri dharma perguruan tinggi dan tata kelola riset serta teknologi inovasi. Beliau menyampaikan bahwa dengan mengoptimalkan kelompok riset, perguruan tinggi dapat menghasilkan inovasi yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Seminar ini juga membahas pentingnya penelitian yang berorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui penelitian yang berkualitas, diharapkan dapat dihasilkan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan menyelenggarakan seminar nasional ini, UNISA Yogyakarta semakin memantapkan posisinya sebagai pusat riset yang unggul di Indonesia. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen UNISA dalam berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fikes Unisa 1

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar pelatihan preceptor mentor dengan tema “Kolaboratif Bersinergi untuk Menghasilkan Lulusan yang Unggul dan Berkemajuan”. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 27-28 September 2024, di kampus terpadu UNISA Yogyakarta ini diikuti oleh 237 peserta dari berbagai profesi kesehatan di seluruh Indonesia.

FIKES UNISA

Pelatihan ini menjadi langkah strategis FIKES UNISA dalam meningkatkan kualitas pendidikan klinik. Sejak beralih ke Kurikulum Pendidikan Tinggi pada tahun 2016, peran Clinical Instructor (CI) atau pembimbing klinik semakin krusial dalam membentuk kompetensi mahasiswa. Dengan pelatihan ini, diharapkan para CI dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam membimbing mahasiswa mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

Dr. Dewi Rokhanawati, S.SiT., M.PH, Dekan FIKES UNISA Yogyakarta, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya pelatihan ini secara tatap muka.

“Setelah beberapa tahun terkendala pandemi, akhirnya kita bisa kembali menggelar pelatihan ini secara offline. Harapan kami, para peserta dapat menyerap ilmu yang bermanfaat dan meningkatkan kualitas bimbingan klinik di masing-masing institusi,” ujarnya.

Materi Pelatihan yang Komprehensif

Para peserta mendapatkan materi pelatihan yang komprehensif, mulai dari konsep dasar peran preceptor, tahapan proses pembelajaran klinik, hingga pelaksanaan evaluasi mahasiswa. Tujuh narasumber yang kompeten di bidangnya berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membekali para peserta.

Dengan adanya pelatihan ini, FIKES UNISA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan kesehatan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang kuat, tetapi juga memiliki keterampilan klinis yang mumpuni. Para lulusan diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.