Pos

Pembangunan masjid walidah dahlan 1

Suasana kehangatan dan rasa syukur terpancar dalam silaturahmi yang berlangsung antara Bapan Pembina Harian (BPH) serta jajaran pimpinan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dan 150 pekerja yang terlibat dalam pembangunan Masjid Walidah Dahlan di Convention Hall, Jumat (01/12).

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, selaku Rektor UNISA Yogyakarta, mengungkapkan rasa syukurnya karena Masjid Walidah Dahlan telah mencapai 97% dan akan segera rampung. Dalam sambutannya, Dr. Warsiti menyatakan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung proses pembangunan masjid tersebut.

“Acara silaturahmi ini adalah wujud syukur kita bersama atas dukungan yang telah diberikan dalam pembangunan Masjid Walidah Dahlan. Kami yakin, masjid ini akan segera menjadi tempat ibadah yang bermanfaat bagi banyak orang,” ujarnya penuh haru.

Sutiyo selaku Kepala Proyek Pembangunan Masjid Walidah Dahlan, turut menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dalam menyelesaikan proyek tersebut.

“Kami akan melanjutkan kerjasama dengan tim UNISA Yogyakarta untuk pelatihan dalam pengawasan dan menyelesaikan tahap akhir proyek ini,” katanya.

Dr. Noordjanah Djohantini, M.M., M.Si, selaku Ketua BPH UNISA Yogyakarta, juga ikut menyampaikan rasa terima kasih atas kerja sama yang terjalin dengan para mitra dalam pembangunan Masjid Walidah Dahlan. Noordjanah menegaskan komitmen UNISA Yogyakarta untuk mendukung pendidikan bagi keluarga para pekerja.

“Apabila ada anak dari para pekerja yang ingin melanjutkan kuliah di UNISA Yogyakarta, kami siap memberikan bantuan dan dukungan penuh dalam proses pendidikannya,” ucap Noordjanah.

Kesempatan ini juga menjadi momen penting untuk menandai kolaborasi yang kuat antara UNISA Yogyakarta dan para pekerja pembangunan masjid, menciptakan tidak hanya sebuah bangunan fisik yang indah, tetapi juga ikatan sosial dan pendidikan yang berkelanjutan. Dengan kerja sama yang terus terjaga, harapan untuk masa depan yang lebih baik pun semakin nyata bagi semua pihak yang terlibat.

Program intan marsekal

Tim Pengabdian Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menyelenggarakan pengabdian masyarakat di kelompok pembudidaya ikan (POKDAKAN) Mina Sida Karya Desa Sida Mulih Kecamatan Rawalo Kabupaten Banyumas.  Rangkaian kegiatan ini dilangsungkan di wilayah POKDAKAN Mina Sida Karya satu pengurus desa wisata dari Juli hingga Oktober 2023.

Kegiatan tersebut melibatkan Kelompok Pembudidaya Ikan (POKDAKAN) Mina Sida Karya yang beranggotakan 8 orang. Tim Intan Marsekal yang terdiri dari Arif Bimantara (Prodi Bioteknologi), M. Nurdin Zuhdi (Prodi Fisioterapi), Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali (Prodi Ilmu Komunikasi), Rinta Arina Manasikana, Dyas Ilham, Raka Al Marij, Nizar Abdurrafi, Najjiya Tsalitsa Maqdisa Mahmuds, dan Erpika Ambar Wahyuningsih memberikan materi dan pelatihan kepada anggota POKDAKAN Mina Sida Karya.

            “Mitra sebenarnya memiliki potensi untuk berkembang dengan baik sehingga produktivitas budidayanya dapat meningkat. Namun karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola budidaya gurame, maka usaha yang dilaksanakan selalu kurang optimal,” jelas Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech. selaku ketua tim pengabdia, mengenai permasalahan yang coba diselesaikan melalui program pengabdian. Arif menambahkan bahwa program intensifikasi budidaya perikanan mandiri berbasis sumberdaya local (INTAN MARSEKAL) bertujuan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki mitra sehingga produktivitasnya meningkat. Program pengabdian yang dilaksanakan meliputi workshop intensifikasi budidaya perikanan, pembuatan sumur bor, workshop produksi pakan mandiri berkelanjutan dan workshop digital branding.            

“Program Intan Marsekal sangat membantu kami dalam mengelola budidaya ikan gurame. Selama ini kami masih menggunakan cara tradisional dalam menjadalankan budidaya, setelah mengikuti kegiatan pengabdian terdapat banyak hal yang perlu kami benahi”, tegas Ruswanto selaku Kepala POKDAKAN Mina Sida Karya. Ruswanto juga menyatakan sangat gembira mendapatkan kesempatan untuk berkolaborasi dengan perguruan tinggi, dalam hal ini UNISA Yogyakarta, dalam meningkatkan produktivitas usaha dari kelompok yang ia pimpin. UNISA Yogyakarta menjadikan program pengabdian menjadi kewajiban bagi seluruh dosen agar ilmu yang dimiliki dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Pembangunan rumah sakit aisyiyah 1

Pada Kamis (30/11), Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah menggelar acara silaturahim sekaligus menjalankan agenda sosialisasi pembangunan Rumah Sakit ‘Aisyiyah’ (RSA) di Kulon Progo. Dalam kegiatan ini, hadir beberapa tokoh penting termasuk Panewu Panjatan, Ketua RT dan RW Pleret, Babinsa, Kapolsek, PCM, dan PCA Kulon Progo.

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku ketua tim panitia pembangunan, mengungkapkan bahwa setahun lalu telah dilakukan kegiatan ground breaking RSA. Awal tahun 2024 diharapkan menjadi titik awal bagi proses pembangunan RSA di Kulon Progo.

“RSA yang akan kita kembangkan akan menjadi pelayanan Rumah Sakit tipe D, sesuai dengan izin yang telah kami dapatkan saat ini,” ujar Dr. Warsiti.

Warsiti juga menambahkan bahwa RSA ini akan menjadi mitra yang kuat bagi Puskesmas yang ada di sekitar wilayah Panjatan dan sekitarnya, bisa memberikan manfaat besar, dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kulon Progo.

Dalam upaya meminimalisir dampak terhadap kegiatan warga setempat, Warsiti menegaskan komitmen timnya untuk selalu berkoordinasi dan berkomunikasi secara intensif terkait proses pembangunan yang mungkin sedikit mengganggu kegiatan warga sehari-hari.

Wakil Panewu Panjatan, Gunadi, menyatakan antusiasme atas pembangunan RSA ini. “Kami menyambut baik pembangunan RSA yang akan memberikan dampak positif kepada warga. Kami berharap adanya sinergi yang baik antara RSA, warga, dan pemerintahan setempat terkait kesehatan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Gunadi menekankan bahwa dengan hadirnya RSA, akan terbuka peluang bagi warga setempat untuk turut serta mendukung pembangunan ini. Diharapkan dapat memberikan peluang penyerapan tenaga kerja dari penduduk sekitar, sehingga mereka dapat terlibat secara aktif dalam proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Pembangunan RSA di Kulon Progo diharapkan tidak hanya menjadi sebuah struktur fisik, namun juga menjadi simbol sinergi antara berbagai pihak untuk memajukan sektor kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Diabetes melitus

Diabetes Melitus, sebuah tantangan kesehatan yang semakin memprihatinkan, kini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan dengan peningkatan kasus yang signifikan di kalangan anak muda. Fenomena ini menyoroti perlunya kesadaran akan gaya hidup sehat dan pemahaman mendalam akan risiko kesehatan yang dihadapi oleh generasi masa kini.

Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).

Menurut data terkini, angka kejadian diabetes melitus pada usia muda terus mengalami peningkatan secara global. Tidak lagi hanya menjadi masalah pada usia lanjut, penyakit ini kini merambah ke generasi muda dengan tingkat yang mengkhawatirkan. Faktor-faktor seperti pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta tekanan dari gaya hidup modern menjadi kontributor utama terjadinya diabetes pada usia muda.

Anindhita Syahbi Syagata, S.Gz., MPH selaku dosen program studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta membagikan informasi serta tips untuk mengurangi glukosa yang dapat mengakibatkan Diabetes Melitus.

Tanda kelebihan glukosa atau yang dikenal gula sederhana (1): secara umum, akan terjadi

  • Mood yang mudah berubah

Konsumsi gula sederhana mengganggu pengeluaran pengantar syaraf otak, respon stress, dan juga hormon serotonin. Hormon serotonin selama ini kita kenal sebagai hormone yang mengendalikan emosi dan suasana hati. Jika serotonin terhambat karena konsumsi gula sederhana berlebih, emosi dan suasana hati menjadi tidak baik.

  • Gangguan Rasa Lapar dan Kenyang

Gangguan ini terkait dengan hormone serotonin dan dopamine. Selain hormone emosi dan suasana hati, serotonin juga sebagai pengaturan konsumsi makan, dan dopamine adalah penghambat konsumsi makan berlebih.

  • Kegemukan terutama di perut

Karena kelebihan glukosa yang tidak digunakan, akan disimpan dalam bentuk lemak. Lemak ini dengan mudah menumpuk di lemak visceral atau lemak di antara organ yang melindungi organ seperti perut, jantung, mata, dsb. Sayangnya, konsumsi gula sederhana dapat lebih mudah menumpuk di lemak perut.

Tanda kelebihan glukosa dalam darah (sudah mengarah ke penyakit DM):(2)

  • Mudah haus

Tingginya glukosa dalam darah menyebabkan darah menjadi lebih “pekat” sehingga membutuhkan cairan lebih banyak

  • Banyak Buang Air Kecil

Efek dari sering merasa haus, sehingga minum lebih banyak, dan buang air lebih banyak

  • Mudah Lelah

Lelah ini dikarenakan glukosanya banyak di darah, namun tidak dapat masuk ke sel sehingga tidak dapat diubah menjadi energi

  • Penurunan Berat Badan yang signifikan

Karena glukosa yang dapat dimetabolisme menjadi energi tidak dapat masuk ke sel, sehingga sel mencari energi dari memetabolisme lemak dan otot lebih cepat dan menurunkan berat badan

Cara untuk mengurangi konsumsi gula berlebihan setiap hari:

  • Kembali ke Pedoman Gizi Seimbang (3)

Anjuran konsumsi gula per orang per hari adalah 50 gram atau 4 sdm, yang didapatkan dari konsumsi gula langsung, maupun dari makanan atau minuman. Gula ini bisa banyak terdapat di penambahan secara langsung di kopi, teh, coklat, atau dari makanan seperti sayuran yang ditambahkan gula.

  • Membiasakan membaca label untuk makanan tinggi gula

Karena sudah tahu anjurannya adalah 50 gram, sebaiknya ketika membeli makanan, dapat dilihat pada informasi nilai gizi-nya untuk jumlah gula-nya

  • Mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis

Menjamurnya minuman manis di pasaran patut diwaspadai, mengingat pasti ditambahkan gula, susu, ataupun kental manis yang mempunyai kandungan gula sederhana.

  • Konsumsi bersamaan dengan serat

Konsumsi bersama serat ini bagus karena serat akan mengikat glukosa di usus, sehingga gula sederhana tidak mudah masuk ke dalam aliran darah yang kemudian dibuang melalui buang air besar. Serat yang bagus bisa didapatkan dari agar, jelly, sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.

  • Menambah massa otot

Otot merupakan tempat metabolism gula sederhana, sehingga jika kita mempunya lebih banyak otot, maka glukosa akan dibakar lebih cepat untuk menjadi energi.

Membangun keluarga berencana 1

Ruang sidang gedung Siti Moendjijah kampus UNISA Yogyakarta, pada hari Rabu (28/11) telah dilangsungkan sebuah forum Knowledge Sharing yang melibatkan beberapa lembaga penting dalam upaya mengatasi dimensi sosial ekonomi serta mendorong perkembangan membangun Keluarga Berencana (KB) di Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao. Acara ini merupakan kolaborasi antara UNISA Yogyakarta, Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, BKKBN DIY, Kementrian Sekretariat Negara RI, dan UNFPA Indonesia.

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat memperkenalkan serta menjelaskan program-program yang tengah dijalankan oleh ‘Aisyiyah.

“Sejak berdirinya, ‘Aisyiyah telah memberikan perhatian serius pada isu-isu kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak. Kami berupaya meningkatkan akses layanan kesehatan melalui 19 Rumah Sakit ‘Aisyiyah dan 66 klinik yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia,” ujar Warsiti.

Hadir dalam acara tersebut adalah Maria Eliza G Cruz, perwakilan dari Commission on Population and Development of the Philippines, beserta anggota delegasi dari kedua belah pihak. Mereka turut memperkaya diskusi dengan berbagai wawasan dan pengalaman terkait upaya peningkatan kesehatan reproduksi serta pembangunan keluarga di wilayah Bangsamoro.

Kerjasama lintas lembaga ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperjuangkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam konteks dimensi sosial ekonomi serta membangun keluarga berencana. Diharapkan, hasil dari diskusi ini akan menjadi landasan bagi implementasi program-program yang lebih efektif dan berkelanjutan di Daerah Otonomi Bangsamoro di Muslim Mindanao, serta wilayah-wilayah lain yang membutuhkan perhatian serupa.