Pos

Milad 1

Rektor Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Warsiti mengingatkan kembali makna Unggul yang telah melekat pada Unisa Yogyakarta, saat acara tasyakuran Milad ke-34 Unisa Yogyakarta, di Masjid Walidah Dahlan, Selasa (3/6/2025) malam. 

“Tema milad kita tahun ini Merawat Keunggulan, Memajukan Bangsa, bukan sekadar slogan. Ini adalah ajakan sekaligus tanggung jawab bersama. Kita telah banyak diberi kepercayaan, status Unisa Yogyakarta unggul,” ujar Warsiti.

Warsiti mengingatkan keunggulan menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir memiliki dua indikator. “Jika kita ditandingkan maka kita akan menang, dan jika kita dibandingkan maka kita yang terbaik. Keduanya harus dipakai, bukan memilih salah satu. Keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif,” ujar Warsiti. 

Kompetitif, ketika masuk dalam arena kompetisi yang terbuka, entah itu dalam bentuk lomba, seleksi, akreditasi, pemeringkatan, mampu mengungguli pihak lain. “Ini menuntut daya saing, strategi, keberanian tampil, dan kualitas unggul yang diuji langsung,” ucap Warsiti.

Komparatif, ketika dibandingkan dengan institusi lain, baik dalam mutu layanan, reputasi, kualitas lulusan, ataupun nilai-nilai yang dipegang tetap berada di posisi unggul. Ini menyangkut konsistensi, integritas, dan mutu yang terjaga dari dalam.

“Kalau hanya unggul saat ditandingkan, kita bisa menang sesekali tapi belum tentu diakui sebagai yang terbaik secara berkelanjutan. Kalau hanya unggul dalam perbandingan, kita bisa terlihat baik di atas kertas tapi tidak tangguh saat diuji di medan nyata,” ujarnya.

Untuk itu harus merancang program unggulan berbasis kekhasan institusi tapi diarahkan untuk tampil di tingkat nasional/internasional. “Identitas kampus yang kuat, karakter Islami, keberpihakan pada masyarakat, pelayanan mahasiswa yang humanis. Unisa yang dikenal karena mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kesehatan perempuan dalam sistem pendidikannya,” tegas Warsiti.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta, Siti Noordjannah mengajak mengingat lagi sejarah lahirnya Unisa Yogyakarta. Lahirnya Unisa Yogyakarta berawal dari inisiatif perjuangan yang sangat luar biasa.

“Saya ingin mengajak berunjuk syukur dengan berbagai cara dan ikhtiar, karena kehadiran sekarang ini, tidak terlepas dari para tokoh awal yang memulai dari tangga ke tangga. Menghadapi berbagai kesulitan, tantangan, dan sebagainya, sampai titik ini,” ujar Noordjannah.

Tk aba

Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta melaksanakan ground breaking Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal (TK ABA) yang diberi branding TK ABA Semesta, di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Selasa (3/6/2025). TK ABA Semesta menjadi tonggak baru dan lompatan dalam dunia pendidikan.

“Hari ini Aisyiyah memulai tonggak baru, membangun TK ABA Semesta, kenapa disebut tonggak baru? karena kita memang sudah memiliki lebih dari 20.000 Taman Kanak-kanak dan merupakan TK perintis Indonesia,” ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir.

Prof. Haedar mengatakan meski sudah ada puluhan ribu TK ABA, namun harus ada lembaga pendidikan lain yang menjadi center of excellence, menjadi pusat keunggulan. Pasalnya saat ini tengah dihadapkan pada perubahan bagaimana masyarakat memerlukan pendidikan di tingkat umum, ada pendidikan high class,mereka yang memerlukan pendidikan terbaik.

Kemudian, tingkat kompetisi berbagai lembaga, bukan hanya pendidikan, tetapi juga kesehatan, sosial, ekonomi sekarang semakin tinggi. “Maka TK ABA ini merupakan lompatan tadi, selain tonggak, juga lompatan untuk membangun kemajuan TK yang akhirnya nanti berdampak pada TK ABA di seluruh tanah air, karena ‘Aisyiyah itu satu sistem pergerakan,” ucap Prof. Haedar.

Prof. Haedar juga menyebut bahwa pendidikan harus diperhatikan sejak dini. Jika ingin merajut Indonesia Emas 2045, menghendaki manusia-manusia Indonesia yang unggul, baik karakter maupun kemampuan lainnya, maka harus memperhatikan pendidikan sejak awal, dari hulunya. “Biar pun PAUD itu tidak merupakan sekolah tersistem, ya formal, tapi itu tetap menjadi ajang pendidikan awal. Pendidikan dini akan menentukan masa depan Indonesia,” tegas Prof. Haedar.

Prof. Haedar turut mengapresiasi langkah Unisa Yogyakarta sebagai amal usaha ‘Aisyiyah yang telah terakreditasi Unggul dan menunjukkan komitmennya bagi dunia pendidikan dengan membangun TK ABA Semesta. “Universitas ‘Aisyiyah memang punya misi menghadirkan kemajuan. Salah satu dari ikhtiar meningkatkan pendidikan secara komprehensif, ya memulai TK ABA ini,” ungkapnya.

Harapan Baru Pendidikan Usia Dini

Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah mengharapkan TK ABA Semesta mempunyai perspektif global. TK ABA Semesta melengkapi 20.000an TK ABA yang telah mengukir berbagai prestasi dan penghargaan.

“Semestinya menghadirkan banyak hal, tidak hanya akademis, tapi keberagaman, memberikan perspektif global. Tidak hanya nantinya siswa dari lokal, kita harap TK ABA mendatangkan siswa dari berbagai macam budaya, tradisi dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara,” ujar Salmah.

Dari TK ABA ini diharap menjadi bekal pendidikan tingkat lanjut dan bisa beradaptasi terhadap perubahan global. “Berharap kurikulum berwawasan global, komprehensif dan menekankan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Dengan tidak meninggalkan moral, etika, dan rasa berbudaya yang baik, serta berakhlakul karimah,” ungkapnya.

Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Unisa Yogyakarta, Siti Noordjannah mengatakan bahwa pihaknya menyadari tantangan luar biasa untuk menghadirkan pendidikan berkualitas. Aisyiyah sendiri telah menjadi pelopor dalam mendirikan PAUD pada tahun 1919 dengan nama Froebel Kindergarten dan selanjutnya pada Agustus tahun 1924 berubah menjadi TK ABA.

“Sampai saat ini ‘Aisyiyah telah memiliki puluhan ribu PAUD dan sejenis di seluruh pelosok Indonesia. Termasuk di DIY, saat ini telah hadir ribuan PAUD ‘Aisyiyah. Keberadaan TK ABA tentu harus semakin dirawat dan dikembangkan keberadaannya oleh ‘Aisyiyah,” jelas Noordjannah.

Noordjannah menuturkan, kehadiran Taman Kanak-kanak dan PAUD saat ini semakin dibutuhkan dan menjadi agenda besar dari pemerintah secara nasional. “Keperluannya bukan hanya sekadar kuantitas tetapi tentu pendidikan yang berkualitas,” tegas Noordjannah.

Bupati Sleman, Harda Kiswaya turut mengapresiasi langkah Unisa Yogyakarta untuk membangun TK ABA Semesta ini. “Ini memperkuat pondasi peradaban melalui pendidikan. Sebagai wadah pembangunan ‘Aisyiyah telah memajukan umat, besar kontribusinya, tidak terhitung,” kata Harda.

Harda mengatakan pendidikan anak usia dini menjadi pondasi dasar dalam pembangunan SDM. Usia dini menjadi masa emas. Oleh karena itu, tanggung jawab bersama untuk memastikan semua anak, tanpa terkecuali mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik. “Tidak hanya kurikulum, tapi juga lingkungan belajar, sarana akses merata,” ujar Harda.

Tentang TK ABA Semesta

Rektor Unisa Yogyakarta, Warsiti mengatakan TK ABA Semesta dirancang sebagai taman kanak-kanak yang berpijak pada nilai-nilai Islam, menanamkan tauhid, akhlaqul karimah, dan ke Aisyiyahan, sekaligus memperhatikan tahapan perkembangan kecerdasan anak secara menyeluruh. “TK ABA Semesta tidak hanya ruang fisik, tapi harapan besar masa depan anak-anak kita,” kata Warsiti.

Desain arsitekturnya pun tidak biasa, bangunan ini mengambil filosofi tata surya, dimana matahari menjadi pusat orbit yang memancarkan cahaya keilmuan bagi anak-anak. Bentuk lingkaran, garis fasad yang melambangkan rukun Islam, serta elemen angka, huruf, dan geometri dasar bukan hanya ornamen, tapi simbol dari tempat lahirnya pemahaman akan ilmu pengetahuan, agama, dan alam semesta. Secara keseluruhan, desain ini menjadi wujud nyata komitmen kita untuk menghadirkan ruang belajar yang aman, menyenangkan, inspiratif, dan bernilai Islam berkemajuan.

Warsiti juga mengungkapkan bahwa TK ABA Semesta ini berada di luas lahan 5.523 m2 dengan luas bangunan kurang lebih 6628 m2. Pembangunan TK ABA Semesta ini menjadi salah satu wujud nyata keunggulan Unisa Yogyakarta sebagai kampus yang berdampak, yang tidak hanya unggul dalam pendidikan, tetapi juga hadir  menginspirasi dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat secara luas. 

“Unisa Yogyakarta adalah kampus dibawah penyelenggara langsung PP ‘Aisyiyah, oleh karenanya Unisa Yogyakarta berkomitmen menghadirkan TK ABA Semesta sebagai wujud penghormatan terhadap kejayaan ‘Aisyiyah, sekaligus dorongan untuk terus berlomba dalam kebaikan bersama para penggerak pendidikan di tingkat nasional,” pungkas Warsiti.

Kementrian ppn

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/ Bappenas) mengapresiasi berjalannya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. SPPG UNISA Yogyakarta dinilai bisa berjalan dengan baik dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Deputi Pengendalian, Evaluasi, dan Manajemen Risiko Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas, Erwin Dimas mengatakan salah satu arahan Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri untuk mengendalikan dan memastikan berjalannya proyek nasional MBG. Pada kesempatan ini pihaknya hadir untuk melihat proses dari awal, dari dapur pengecekan gizi, sisi kebersihan, dan sebagainya, sampai dengan berkunjung ke SD untuk melihat distribusinya.

Erwin mengapresiasi berjalannya dapur MBG atau SPPG UNISA Yogyakarta yang sudah sangat baik. “Secara khusus dapur yang kita kunjungi sangat bagus apalagi ini dikelola Yayasan yang cukup kuat, Muhammadiyah yang memiliki jaringan A sampai Z kuat,” ujar Erwin, Selasa (27/5/2025).

Menurut Erwin pihak UNISA Yogyakarta sudah mempersiapkan dapur dengan baik sejak awal. Ia berharap program MBG ini berjalan tidak hanya satu poin makan bergizi. Perlu dilihat juga sebagai sebuah ekosistem yang terbangun. 

“Bagaimana tadi melihat distribusi pasokan makanan itu mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan orang lain di luar dari siswa. Kemudian bagaimana pendidikan itu bisa kita terapkan ke anak murid, bagaimana disiplin antre, menjaga kebersihan, menghargai yang masak,” ungkap Erwin.

Ketua Kornas Makan Bergizi Muhammadiyah, M. Nurul Yamin mengatakan Muhammadiyah sebagai mitra telah mempersiapkan sebaik mungkin untuk mendukung program MBG, mulai dari infrastruktur, SDM, hingga quality control.

“Alhamdulillah berjalan lancar dan program di dapur Muhammadiyah termasuk UNISA Yogyakarta sudah berjalan lima minggu. Kami berharap SOP yang sudah ditentukan coordinator nasional Makan Bergizi Muhammadiyah dijalankan, karena itu yang akan mengawal proses makan bergizi ini,” jelas Yamin.

Senada dengan Erwin, Yamin mengatakan ada banyak manfaat dalam program MBG ini. Setidaknya Muhammadiyah melihat empat manfaat yang bisa diambil. Pertama, memastikan manfaat diterima peserta didik atau penerima manfaat. “Tentu termasuk diantaranya putra-putri santri Muhammadiyah,” ucapnya.

Kedua nilai manfaat ekosistem ekonomi, terutama karena melibatkan dari hulu seperti petani, nelayan, serta UMKM. Ketiga, adalah nilai manfaat berkaitan dengan tenaga kerja. “Program ini melibatkan banyak tenaga kerja, kalau dari hulu bisa satu dapur melibatkan 100an tenaga kerja. Keempat bagi kita aktivitas ini mensinergikan majelis, lembaga dan bagian amal usaha,” ujar Yamin.

Kepala SPPG UNISA Yogyakarta, Avira Durrotul Rasyida menambahkan saat ini SPPG UNISA Yogyakarta sudah menyasar 12 sekolah dari jenjang TK hingga SMA, baik sekolah di bawah Muhammadiyah maupun sekolah negeri. “Penerima manfaat 1.900 maksimal seharinya, tergantung jadwal sekolah masing-masing. Kadang 1.200, 1.500, karena ada yang kegiatan di luar, libur,” ujar Avira.

Avira mengatakan target SPPG UNISA Yogyakarta nantinya dapat melayani 3.500 penerima manfaat nantinya. Target ini diharapkan bisa berjalan pada bulan Juli atau Agustus. “Kalau kendala pasti ada teknis, tapi Alhamdulillah masih bisa dikendalikan,” ungkap Avira.

Penerima Manfaat Menyambut Baik

Kepala SD N Serangan, Endang Srie Wahjoenie menyambut baik program MBG ini. Menurutnya dengan program ini, anak yang biasanya tidak bisa sarapan atau tidak sempat sarapan, bisa menikmati makan dari program MBG. “Sangat berterima kasih apa yang telah dilakukan,” ujar Endang.

Salah satu siswa SD N Serangan, Andika Aliansyah merasa senang mendapat makan bergizi ini. Nasi dan lauk yang disajikan pun disantapnya dengan lahap. “Enak, ada ayam, susu, sayur, buah,” ucap siswa kelas 2 itu.

Siswa lainnya, Zahira Fauziah Firmansyah juga senang mendapat makan bergizi ini. Ia pun mengaku menghabiskan makanan yang diterima. “Senang, enak, habis, sayur doyan juga,” ucapnya.

Siap kerja 1

Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terus menggenjot kualitas mahasiswanya agar siap bersaing di dunia kerja. Terbaru, prodi ini resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT. Global Rancang Selaras, ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Senin (26/5) di ruang sidang Gedung Siti Moendjijah. Acara ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah pakar yang inspiratif.

Penandatanganan MoU ini dihadiri oleh Wakil Rektor 4 UNISA Yogyakarta, Dr. Moh. Ali Imron, M.Fis, dan Direktur PT. Global Rancang Selaras, Ir. Wahju Wulandari, MBA, IAI, AA, beserta jajaran pimpinan dari kedua belah pihak. Kerja sama ini diharapkan membuka gerbang peluang emas bagi para mahasiswa arsitektur.

Dalam sambutannya, Ali Imron menegaskan pentingnya kolaborasi ini untuk mengasah potensi mahasiswa. “Dengan adanya kerja sama ini, mahasiswa mendapatkan peluang untuk menunjukkan skill mereka. Semoga ada hal-hal positif yang bisa kita kembangkan bersama,” ujarnya penuh harap.

Senada dengan Ali Imron, Wahju Wulandari dari PT. Global Rancang Selaras juga berharap kerja sama ini memberikan dampak signifikan, baik bagi mahasiswa maupun perusahaannya.

“Kami ingin lulusan dari sini membawa sesuatu yang konkret, tidak hanya sekadar pengalaman magang,” tegas Wulandari, menandakan komitmen untuk memberikan pengalaman yang lebih dari sekadar teori.

Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) D.I. Yogyakarta, Erlangga Winoto, turut memberikan apresiasi. Ia menyebut bahwa tidak banyak kampus yang memiliki inisiatif kerja sama seperti ini.

“Saya berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi mahasiswa agar mereka sanggup menjadikan tantangan sebagai peluang,” tutur Erlangga, menyemangati para calon arsitek masa depan.

Kemitraan ini menjadi bukti nyata komitmen UNISA Yogyakarta dalam menghasilkan arsitek profesional yang siap menghadapi tantangan industri dan berkontribusi nyata bagi pembangunan.

Juru sembelih

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui UNISA Halal Center kembali menunjukkan komitmennya dalam memastikan praktik penyembelihan hewan yang halal. Untuk kedua kalinya, UNISA sukses menggelar pelatihan Juru Sembelih Halal (JULEHA) pada Sabtu (24/5/2025). Sebanyak 70 peserta antusias mengikuti pelatihan ini, yang diakhiri dengan praktik penyembelihan 3 ekor kambing dan 20 ekor ayam sesuai syariat Islam di pelataran parkir Masjid Walidah Dahlan.

Ketua Panitia pelatihan, Hendrato Setiabudi Nugroho, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah membekali peserta dengan keterampilan yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

“Ini berangkat dari keprihatinan kami. Ternyata banyak Juru Sembelih yang belum melaksanakan tata cara penyembelihan sesuai dengan syariat. Hal ini memunculkan rasa tanggung jawab kami untuk melakukan literasi dan melatih keterampilan mereka,” terang Hendrato.

Ia menambahkan, meski pelatihan ini belum sampai pada tahap sertifikasi, namun diharapkan ilmu yang diberikan dapat diaplikasikan langsung oleh para peserta di tengah masyarakat. “Walaupun kami tidak bisa sampai kepada sertifikasi tapi setidaknya dengan pelatihan ini kita mengajarkan ilmunya untuk mereka aplikasikan di masyarakat nanti,” lanjutnya.

Pelatihan ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa UNISA, tetapi juga melibatkan warga sekitar dan perwakilan cabang Muhammadiyah se-DIY, serta menggandeng komunitas Juleha Yogyakarta yang beranggotakan juru sembelih bersertifikat.

Ahmad Mutohar, salah satu peserta dari Masjid Darussalam Kaliabu Kidul, Gamping, mengungkapkan pengalamannya yang berharga. “Dulu cuma melihat, terus kalau disuruh, saya belum berani. Insyaallah ini tadi sudah praktik kambing, Insyaallah tahun depan mau berani untuk menyembelih kurban sapi,” ujar Mutohar penuh semangat.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas juru sembelih di DIY dan memastikan konsumsi daging halal bagi masyarakat.