Pos

Salurkan beasiswa

LazisMu Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara penyerahan beasiswa kepada 50 mahasiswa di Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Senin (28/4/2025). Bantuan finansial ini diharapkan dapat meringankan beban studi dan memotivasi para mahasiswa untuk terus mengukir prestasi.

Beasiswa yang disalurkan kali ini terbagi dalam tiga kategori, yaitu Beasiswa Gerakan Seribu dan Dua Ribu (Serdadu) yang diterima oleh 22 mahasiswa, Beasiswa Mataf untuk 16 mahasiswa, dan Beasiswa Walidah Dahlan bagi 12 mahasiswa. Ketiga program ini merupakan program dari LazisMu UNISA Yogyakarta yang berhasil mengumpulkan donasi dari seluruh civitas akademika.

Ketua LazisMu UNISA Yogyakarta, Hilmi Zadah Faidullah, S.St., M.Si., menjelaskan bahwa program Serdadu merupakan perwujudan spirit al-ma’un yang tertanam dalam diri mahasiswa yang tergabung dalam Mahasiswa Sadar Infak dan Shodaqoh (MADARIS). Semangat berbagi dan peduli inilah yang menjadi landasan utama program beasiswa ini.

“MADARIS menjadi contoh nyata keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan kepedulian terhadap sesama. Program ini membuktikan bahwa kontribusi kecil yang dilakukan bersama dapat menghasilkan dampak besar, dan semangat kepedulian ini akan terus mengalir dari mahasiswa untuk mahasiswa,” ujar Hilmi.

Total beasiswa Serdadu yang disalurkan pada kesempatan ini mencapai Rp61 juta, dan akan diberikan kepada mahasiswa UNISA Yogyakarta yang memenuhi kriteria akademik, kondisi ekonomi, dan kontribusi aktif dalam kegiatan kampus. Dana beasiswa ini sepenuhnya berasal dari donasi sukarela para dosen, karyawan, dan mahasiswa UNISA Yogyakarta yang secara rutin menyisihkan sebagian rezekinya melalui program LazisMu.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc., menyampaikan apresiasinya terhadap program Serdadu dari LazisMu UNISA. Ia menuturkan bahwa inisiatif penggalangan dana dari seluruh civitas akademika UNISA untuk mahasiswa terbukti sangat membantu meringankan beban studi teman-teman mahasiswa yang membutuhkan.

“Kami berharap dengan bertambahnya anggota baru MADARIS, program-program yang telah berjalan akan semakin kuat dan memberikan dampak yang lebih luas. Kegiatan ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi kita semua untuk terus meningkatkan kepedulian dan semangat dalam menjalankan amanah MADARIS,” pungkas Mufdlilah dalam kegiatan pelantikan anggota MADARIS.

LazisMu UNISA Yogyakarta berharap program beasiswa ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi mahasiswa yang membutuhkan. Pihak UNISA juga memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan kerja keras LazisMu dan MADARIS dalam mewujudkan kepedulian sosial di lingkungan kampus. Acara penyerahan beasiswa ini berlangsung khidmat dan penuh rasa syukur dari para penerima.

Madaris

LazisMu Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara pelantikan khidmat bagi 133 anggota baru Mahasiswa Sadar Infak dan Shodaqoh (MADARIS) di Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Senin (28/4/2025).

Ketua LazisMu UNISA Yogyakarta, Hilmi Zadah Faidullah, S.St., M.Sc., mengungkapkan bahwa 133 mahasiswa yang baru dilantik sebagai anggota MADARIS memiliki spirit al-ma’un yang kuat dalam diri mereka.

“MADARIS diharapkan dapat menjadi teladan nyata keterlibatan aktif mahasiswa dalam berbagai kegiatan yang menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. Program ini membuktikan bahwa hal kecil yang dilakukan bersama dapat menghasilkan dampak besar, dan semangat kepedulian ini akan terus mengalir dari mahasiswa untuk mahasiswa,” jelas Hilmi.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc., dalam sambutan pembukaan pelantikan menyampaikan apresiasinya terhadap program “Serdadu” LazisMu UNISA Yogyakarta. Mufdlilah menuturkan bahwa inisiatif penggalangan dana dari seluruh civitas akademika UNISA Yogyakarta terbukti sangat membantu meringankan beban mahasiswa yang membutuhkan uluran tangan.

“Dengan bertambahnya jumlah anggota MADARIS, kami berharap program-program yang telah berjalan akan semakin kuat dan kokoh. Ini juga menjadi wadah pembelajaran berharga bagi kita semua untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin bersemangat dalam menjalankan setiap kegiatan MADARIS,” imbuh Mufdlilah.

Jumlah anggota MADARIS tahun ini mengalami peningkatan signifikan menjadi 133 mahasiswa, dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 90 anggota.

Mahasiswa kedokteran

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta telah mencetak sejarah baru dengan melantik Himpunan Mahasiswa Kedokteran yang pertama kalinya, dalam agenda Pelantikan Akbar Organisasi Kemahasiswaan yang digelar di Hall Baroroh Baried pada Selasa (22/4/2025).

Pelantikan ini merupakan momen bersejarah yang mencerminkan awal perjalanan dunia akademik dan juga organisasi bagi mahasiswa kedokteran UNISA Yogyakarta. Fakultas Kedokteran sendiri merupakan fakultas termuda yang diresmikan pada tahun 2024 lalu.

Ketua Himpunan Mahasiswa Kedokteran, Syamaidzar menyatakan bahwa lahirnya Himpunan Mahasiswa Kedokteran yang pertama ini, memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi, yaitu kesibukan mahasiswa Kedokteran dengan dunia akademiknya.

“Kedokteran itu kan identik dengan kepadatan jadwal, kepadatan ini kadang jadi suatu kendala, karena di sisi lain kita harus fokus organisasi dan fokus akademik. Menurut saya itu adalah tantangan yang terbesar, terutama bagi saya dan teman-teman yang menjadi pengurus,” ujarnya.

Meskipun, dibayang-bayangi oleh kesibukan akademik yang padat, Syamaidzar tetap menaruh rasa optimis dalam dirinya dan ingin menghilangkan stigma tersebut. Ia percaya bahwa, mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISA Yogyakarta dapat mengatur waktu antara organisasi dan akademik dengan baik serta aktif dalam berbagai kegiatan di kampus.

“Kami dari kedokteran, walaupun kita sesibuk seperti apapun, kita juga bisa tetap menjalin relasi yang baik dengan yang lain. Seperti dari teman kami, sering mengikuti kegiatan UKM di kampus maupun kegiatan positif di kampus,” imbuhnya.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc., berpesan kepada para pengurus organisasi yang terpilih, agar menjadi pemimpin yang tidak hanya melayani saja, tetapi juga berprestasi. Ia berharap semangat dalam organisasi yang ada, tidak meruntuhkan nilai akademik, sehingga menjadi contoh yang baik bagi para mahasiswa.

“Menjadi pemimpin itu bukan hanya mengorbankan, bukan hanya melayani. Tetapi harus bisa melayani diri yang lebih, malu dong jika kita tidak bisa menjadikan diri menjadi orang yang teladan, itu yang harus menjadi cita-cita,” tutupnya.

Ormawa

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta resmi melantik 36 Organisasi Mahasiswa (Ormawa) secara serentak dalam acara Pelantikan Akbar di Hall Baroroh Baried pada Selasa (22/4/2025). Acara ini merupakan momen penting dalam menandai dimulainya masa kepengurusan baru bagi seluruh organisasi kemahasiswaan UNISA.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat menyampaikan dalam sambutannya, bahwa agenda pelantikan ini jangan hanya dimaknai sebatas agenda seremonial saja, akan tetapi menjadi sebuah momen penting perjalanan untuk memupuk jiwa kepemimpinan.

“Karena kepemimpinan itu bukan hanya sekedar mempunyai jabatan, tapi juga butuh pengorbanan. Jadi saya rasa itu harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan punya semangat untuk melayani,” katanya.

Presiden mahasiswa terpilih, Lukmanul Hakim, berharap pada acara pelantikan ini dapat melahirkan kepemimpinan baru yang mampu bergerak dan menginspirasi.

“Kawan-kawan, kita butuh pemimpin yang berani mengambil beban, yang berpikir progresif dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. Mari kita kawal bersama proses ini, karena mahasiswa harus diberi ruang untuk tumbuh,” ujarnya.

Demisioner presiden mahasiswa, Esa Jongko Budi Angkoso mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh elemen yang sudah membantu menyukseskan acara. Ia juga berpesan kepada seluruh pengurus Ormawa terpilih untuk tetap terus belajar dan berproses.

“Kami berpesan untuk terus belajar menikmati proses tanpa protes. Jadilah versi terbaik dari diri kalian setiap harinya. Maka bolehlah badan lelah, tapi hati tidak boleh menyerah. Karena orang hebat tercipta dari tantangan dan air mata,” tutupnya.

Kekerasan

Berbagai kasus kekerasan seksual dan pelecehan seksual belakangan muncul dari kalangan terpelajar. Ironi yang terjadi turut menjadi perhatian bagi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

Melihat rentetan kejadian yang ada, Menteri PPPA, Arifah Fauzi mengatakan Kementerian PPPA bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menginisiasi memberikan pembekalan tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan, saat penerimaan mahasiswa baru.

“Mahasiswa ospek harus ada materi tentang bahayanya kekerasan terhadap perempuan,” ucap Arifah, ditemui di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Sabtu (19/4/2025).

Selain itu, Arifah menyebut setiap mahasiswa baru juga harus punya komitmen atau semacam pakta integritas. Bila mereka melakukan kekerasan, maka akan ada konsekuensinya. “Seluruh Indonesia deklarasi kampus anti kekerasan, dan ramah terhadap perempuan,” tegas Arifah.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti mengatakan UNISA Yogyakarta memiliki komitmen untuk perlindungan dan pemberdayaan perempuan. UNISA Yogyakarta juga memiliki konsen pada bidang kesehatan mencoba menjalankan berbagai program, salah satunya community development, dengan menguatkan masyarakat dengan wawasan kesehatan.

“Kami mendorong teman-teman civitas UNISA Yogyakarta ini yang 80 persennya perempuan. Mendorong dosen kami melakukan riset, pemberdayaan perempuan. Bahkan itu jadi indikator khusus, fokus pemberdayaan perempuan dan anak,” ungkap Warsiti.

Warsiti menyebut kekerasan terhadap perempuan juga menjadi perhatian khusus bagi UNISA Yogyakarta. Dikatakannya kekerasan ini perlu diantisipasi. Disebutnya UNISA Yogyakarta juga memiliki Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS). “Kita mengkampanyekan kampus ramah anak, perempuan, disabilitas, salah satu program kami,” ujarnya.