Pos

Muhammadiyah

Muhammadiyah

Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang setara dan inklusif, Majelis Perkaderan dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bersama Suara Muhammadiyah dan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, menggelar bedah buku “Menakar Hak Pendidikan bagi Perempuan Penyandang Disabilitas: Agama, Gender, dan Kebijakan”. Acara yang berlangsung pada 4 Oktober 2024 ini menyoroti diskriminasi ganda yang dialami perempuan penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan.

Buku karya Dr. Islamiyatur Rokhmah, S.Ag., M.S.I., yang merupakan dosen di UNISA Yogyakarta ini mengupas tuntas berbagai tantangan kompleks yang dihadapi perempuan penyandang disabilitas. Selain menghadapi stigma dan hambatan fisik, mereka juga seringkali terpinggirkan akibat interseksi antara gender, disabilitas, dan kemiskinan. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Pendekatan Holistik

Uniknya, buku ini tidak hanya menyoroti masalah dari perspektif sosial dan kebijakan, tetapi juga mengintegrasikan perspektif Islam, gender, dan disabilitas. Dengan menggunakan pendekatan intersectionality, buku ini mengungkap bagaimana berbagai bentuk diskriminasi saling terkait dan memperparah situasi perempuan penyandang disabilitas.

“Pendekatan intersectionality ini sangat penting untuk memahami kompleksitas masalah yang dihadapi perempuan penyandang disabilitas,” ujar Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah.

“Dengan memahami akar masalah, kita dapat merancang solusi yang lebih komprehensif,” tambahnya.

Aksi Nyata untuk Pendidikan Inklusif

Bedah buku ini tidak hanya menjadi ajang diskusi akademis, tetapi juga menjadi momentum untuk mendorong aksi nyata. Para peserta, yang terdiri dari akademisi, aktivis, dan pembuat kebijakan, sepakat bahwa perlu adanya upaya bersama untuk mewujudkan pendidikan inklusif. “Kita perlu mengubah paradigma kita tentang disabilitas,” tegas Dr. Apt. Salmah Orbayinah, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. “Disabilitas bukan kekurangan, tetapi keberagaman yang harus kita akomodasi dalam sistem pendidikan kita.”

Hari Guru

Dalam momen istimewa Wisuda ke-21 Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, yang diadakan di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah, Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes., turut merayakan Hari Guru Internasional yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 2024. Tidak hanya menyampaikan sambutan yang inspiratif, beliau juga mengajak seluruh hadirin untuk mengenang jasa para guru dengan menyanyikan bersama lagu “Hymne Guru.”

Hari Guru

Dalam sambutannya, Dr. Salmah Orbayinah menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru yang telah memberikan kontribusi luar biasa dalam membentuk generasi bangsa. “Hari ini, di tengah perayaan kelulusan ini, kita juga memperingati Hari Guru Sedunia sebuah penghormatan bagi mereka yang dengan penuh pengabdian mendidik kita hingga mencapai titik ini. Guru adalah sosok yang berjasa dalam menciptakan pemimpin-pemimpin masa depan, termasuk para wisudawan di hadapan kita saat ini.”

Salmah Orbayinah menyampaikan saat ini UNISA Yogyakarta  termasuk dari 172 PTMA yang telah mendapatkan akreditasi unggul. Sebagai PTMA hendaknya memiliki tiga fungsi antara lain (1) Fungsi Pendidikan yang artinya seluruh amal usaha Aisyiyah bidang pendidikan harus mampu menjadi pusat ilmu yang mampu membedah ilmu teknologi modern untuk mengatasi permasalahan umat dan bangsa (2) Fungsi dakwah, sebab Aisyiyah sebagai pusat dakwah sesuai spirit dakwah Muhammadiyah & Aisyiyah, (3) fungsi lembaga perkaderan, yaitu untuk menyambung estafet kepemimpinan bangsa. ‘’Fungsi ini tewujud atas kerjasama seluruh civitas akademika’’, tegasnya.

Beliau juga berpesan kepada wisudawan untuk mengembangkan ilmu dan potensi yang dimiliki, menjadikan generasi unggul dan berkualitas dan mampu berdaya saing global. Sebagai generasi muda tentunya mewarisi semangat dakwah  perjuangan Muhammadiyah Aisyiyah, dengan bekal ilmu yang telah dimiliki bisa berkiprah di masayarakat,  menjawab berbagai tantangan dan masalah bangsa. ‘’ Mari wujudkan sarjana muslim berakhlak mulia, percaya diri, cakap dan berkualitas’’ajaknya.

Acara wisuda yang dihadiri oleh 900 wisudawan ini menjadi semakin khidmat dengan alunan “Hymne Guru,” yang dinyanyikan oleh seluruh hadirin sebagai bentuk penghormatan kepada para pendidik. Dr. Salmah Orbayinah berharap, semangat mengabdi para guru terus menginspirasi generasi muda untuk terus belajar, berinovasi, dan berkontribusi untuk bangsa dan negara.

Prosesi ini sekaligus meneguhkan komitmen UNISA Yogyakarta dan Pimpinan Pusat Aisyiyah dalam mendukung pendidikan yang berkualitas, mencetak lulusan yang berprestasi, dan menghargai peran besar para guru di seluruh dunia.

Umkm

UMKM Estu SAE, produsen minuman kesehatan berbahan lokal, kini semakin berjaya. Berkat kolaborasi dengan tim pengabdian masyarakat dari Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, UMKM ini berhasil meningkatkan kualitas produksi dan memperluas jangkauan pasar, Sabtu (21/09).

Program pengabdian masyarakat yang fokus pada peningkatan kualitas produksi dan pemasaran digital telah memberikan dampak signifikan bagi UMKM Estu SAE. Melalui pendampingan intensif dari para ahli di bidang bioteknologi dan teknologi informasi, UNISA berdayakan UMKM ini berhasil melakukan transformasi yang mengagumkan.

Berdayakan UMKM

Salah satu fokus utama program ini adalah meningkatkan kualitas produksi minuman kesehatan Estu SAE. Tim pengabdian memberikan pelatihan mengenai teknik produksi modern, pemilihan bahan baku berkualitas, hingga pengemasan produk yang lebih menarik dan higienis.

“Dengan penerapan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan dari pelatihan, produk kami kini memiliki kualitas yang lebih baik dan tampilan yang lebih profesional,” ujar Nurrohmah Dwi Mahesti, pemilik UMKM Estu SAE.

Go Digital, Go Global

Selain meningkatkan kualitas produk, program ini juga berdayakan UMKM Estu SAE untuk memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran. Pelatihan pemasaran digital yang intensif telah membekali UMKM ini dengan pengetahuan tentang cara mengoptimalkan media sosial, seperti Instagram dan Facebook, serta platform e-commerce, seperti Tokopedia dan Shopee.

“Dulu kami hanya mengandalkan penjualan secara offline. Sekarang, kami sudah bisa menjangkau konsumen yang lebih luas melalui platform digital,” tambah Nurrohmah.

Dampak Positif bagi UMKM Lokal

Kolaborasi antara akademisi dan pelaku UMKM ini membuktikan bahwa sinergi yang kuat dapat menghasilkan perubahan yang positif. UMKM Estu SAE kini tidak hanya mampu bersaing di pasar lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk menembus pasar nasional bahkan internasional.

“Kami berharap keberhasilan UMKM Estu SAE dapat menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya untuk terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi digital,” ujar Nosa Septiana Anindita, ketua tim program.

Calon Wisudawan

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar acara pembekalan alumni di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Senin (30/09). Kegiatan ini dihadiri oleh 500 calon wisudawan dan wisudawati UNISA Yogyakarta yang siap melangkah ke dunia kerja.

Calon Wisudawan

Acara pembekalan ini menghadirkan dua narasumber inspiratif, yaitu Nurul Pikroh, S.I.Kom., MM, Wakil Direktur Cornellia & Co, dan Rosiana Nur Imallah, S.Kep., Ns., M.Kep., Koordinator Penyelarasan Pengembangan Karir dan Pemberdayaan Alumni di BKA UNISA Yogyakarta. Kedua narasumber ini berbagi pengalaman dan memberikan tips-tips berharga bagi calon para wisudawan dalam menghadapi tantangan dunia kerja.

Rosiana Nur Imallah dalam sambutanya, mengungkapkan rasa terkejut dan bangga melihat antusiasme peserta yang sangat tinggi.

“Antusias kalian yang hadir di sini sangat luar biasa. Kegiatan ini merupakan langkah awal kalian dalam memasuki kompetisi di dunia kerja, dan di sini kalian akan mendapatkan tips dan trik dalam menghadapi itu semua dengan berbagi pengalaman dari narasumber,” tutur Rosiana.

Pembekalan alumni ini diharapkan dapat memberikan bekal yang cukup bagi calon wisudawan untuk menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif. Dengan adanya sharing pengalaman dari para narasumber yang sudah malang melintang di dunia kerja, diharapkan para peserta dapat lebih siap dan percaya diri dalam memulai karir.

Unggul

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara silaturahmi antara Badan Pembina Harian (BPH) dengan pimpinan UNISA Yogyakarta, Senin (30/9) yang dihadiri oleh jajaran pimpinan BPH dan seluruh pimpinan structural universitas. Acara ini menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi dalam upaya memajukan dan mengembangkan UNISA ke arah yang lebih baik.

UNGGUL

Dalam sambutannya, Sekretaris BPH, Adam Jerussalem, S.T., S.H., M.T., Ph.D menyampaikan bahwa tahun 2024 ini UNISA Yogyakarta menerima karunia luar biasa dengan berhasil meraih Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) Unggul. Prestasi ini membuka peluang bagi UNISA untuk membuka Fakultas Kedokteran (FK) serta mengukuhkan program studi Manajemen dan Teknologi Laboratorium Medis (TLM) yang juga memperoleh akreditasi unggul.

“Keberhasilan ini harus disikapi dengan peningkatan etos kerja, penguatan kelembagaan, dan kebersamaan dalam mencapai visi ke depan. Snowball management menjadi kunci dalam menghadapi pertumbuhan ini,” ungkap Adam Jerussalem. Ia menekankan bahwa UNISA harus terus menampilkan kinerja terbaik, sehingga dapat menjadi barometer tidak hanya di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA), tetapi juga di perguruan tinggi lainnya di Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M,Kep., Sp.Mat turut memaparkan berbagai capaian universitas di tahun 2024, termasuk pencapaian jumlah mahasiswa baru sebanyak 2.356 dari target 2.426. “Meski belum mencapai target, kami akan melakukan evaluasi khusus terkait skema beasiswa dan mahasiswa profesi,” kata Warsiti.

Selain itu, Warsiti juga menyampaikan bahwa UNISA terus mendorong internasionalisasi dengan memperbesar presentase mahasiswa luar negeri, serta memperkuat dosen praktisi dan kualifikasi dosen S3 yang saat ini masih kurang dari 40% dari seluruh jumlah dosen. Tantangan dalam bidang riset, publikasi dosen di jurnal internasional, serta pemberdayaan lulusan di tingkat global juga menjadi perhatian utama.

UNISA terus berupaya menambah program studi unggulan, termasuk rencana pembukaan program profesi Gizi, Arsitektur, serta program Magister Fisioterapi, Magister Keperawatan, dan Doktor Kebidanan.

Sementara itu, Ketua BPH UNISA Yogyakarta, Dr. Noordjannah Djohantini, M.M., M.Si dalam arahannya menegaskan bahwa predikat unggul yang diraih UNISA harus dijaga dengan kerja keras dan semangat yang lebih tinggi. “Kita harus merawat predikat unggul ini bersama-sama. UNISA harus menjadi simbol gerakan perempuan muslim internasional melalui Aisyiyah,” ujarnya. Noordjannah juga mengingatkan pentingnya penguatan sistem kelembagaan dan evaluasi internal agar UNISA dapat terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan kebutuhan zaman.

Dengan semangat kebersamaan dan pengabdian, seluruh pimpinan dan civitas akademika UNISA Yogyakarta diharapkan dapat mewujudkan visi besar menjadi pusat keunggulan dan driving force dalam menciptakan perubahan positif di tingkat nasional dan internasional.