Pos

Tanam bibit

Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Dalam rangkaian acara Unisa Green Day’s, BEM-KM berhasil menjalin kolaborasi yang kuat dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman. Kerja sama ini ditandai dengan pemberian sebanyak 30 bibit tanaman berbagai jenis yang akan mempercantik kampus dan mendukung upaya pelestarian lingkungan, Rabu (14/08).

Dalam kunjungan ke kantor Dinas Lingkungan Hidup Sleman Annisa Ul Mardhiyah, Menteri Sosial dan Masyarakat BEM-KM UNISA Yogyakarta, mengungkapkan bahwa antusiasme civitas akademika terhadap Unisa Green Day’s sangat tinggi. Selain pengumpulan dan pengelolaan limbah kertas dan plastik, acara ini juga diisi dengan kegiatan penanaman bibit pohon.

“Unisa Green Day’s adalah bukti nyata komitmen kami untuk mewujudkan UNISA sebagai kampus hijau,” tegas Annisa.

Esa Jongko Budi Angkoso, Presiden Mahasiswa UNISA, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dari upaya berkelanjutan UNISA dalam menciptakan lingkungan kampus yang lebih ramah dan berkelanjutan.

“Kami berharap kolaborasi dengan DLH Sleman dapat terus terjalin dan menginspirasi kampus-kampus lain untuk turut serta dalam menjaga lingkungan,” ujar Esa.

Kepala Bidang Pengendalian Lingkungan DLH Sleman, Ibu Eni Yuliani, menyambut positif inisiatif BEM-KM UNISA.

“Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga lingkungan. Kami sangat mengapresiasi semangat mereka untuk berkontribusi,” ungkap Eni.

Kader kesehatan

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kali ini, melalui Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes), UNISA Yogyakarta bekerja sama dengan Pengurus Cabang `Aisyiyah (PCA) Kraton menyelenggarakan Pelatihan Kader Kesehatan. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali kader kesehatan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar di tingkat komunitas, Sabtu (03/08).

Pelatihan yang diikuti oleh 27 peserta dari berbagai wilayah di Kraton ini fokus pada isu kesehatan ibu dan anak. Materi yang disampaikan meliputi deteksi dini pertumbuhan anak melalui pengukuran berat badan dan tinggi badan, serta edukasi mengenai pentingnya menjaga kesehatan ibu hamil.

“Kader memiliki peran yang sangat strategis dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Melalui pelatihan ini, kami berharap kader dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya,” ujar Evi Wahyuntari.

Angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi di Indonesia menjadi perhatian serius. Salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya akses masyarakat terhadap informasi kesehatan. Kader kesehatan, sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan, memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Dengan memberikan edukasi kesehatan secara langsung kepada masyarakat, kader dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan ini, para kader akan melakukan identifikasi balita dan ibu hamil di wilayah masing-masing. Data yang diperoleh akan digunakan sebagai dasar dalam menyusun program promosi kesehatan yang lebih terarah.

“Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kraton,” tambah Laila Desi Ikawati.

Eco enzyme

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dalam upaya mewujudkan kampus hijau dan berkelanjutan ikut berpartisipasi dalam kegiatan Festival Eco Enzyme 2024, yang merupakan salah satu agenda dalam memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori “Penuangan Cairan Eco Enzyme Oleh Perguruan Tinggi Terbanyak di Indonesia”, kegiatan ini digelar di depan halaman Fakultas Kedokteran UNISA, Senin (12/08).

Eco Enzyme sendiri merupakan produk fermentasi dari limbah organik dapur seperti sisa buah dan sayuran yang memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai pupuk organik, pembersih alami, dan pengurai limbah organik. Dengan memanfaatkan eco enzyme, UNISA Yogyakarta turut berkontribusi dalam mengurangi timbunan sampah organik dan menjaga kelestarian lingkungan.

Rektor UNISA Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebatas mengejar rekor, tetapi juga merupakan bentuk komitmen UNISA untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.

 “Darurat sampah menjadi masalah serius di Yogyakarta. Melalui Festival ini, kami ingin menunjukkan bahwa UNISA serius dalam mengatasi masalah lingkungan dan mewujudkan kampus hijau,” ujarnya.

UNISA dan Komitmen Kampus Hijau

Kegiatan ini sejalan dengan upaya UNISA dalam meraih peringkat yang lebih baik dalam UI GreenMetric World University Rankings. UI GreenMetric merupakan sebuah pemeringkatan perguruan tinggi di dunia berdasarkan kinerja lingkungannya. Dengan berbagai inisiatif seperti ini, UNISA terus berupaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan kampus dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Sleman pintar

Sleman – Kabar gembira bagi 117 calon mahasiswa di Kabupaten Sleman! Melalui program beasiswa Sleman Pintar, mereka kini dapat melanjutkan studi di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Penyerahan simbolis beasiswa ini dilakukan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Sabtu (10/08).

Sebanyak 117 mahasiswa yang sudah dinyatakan diterima di UNISA Yogyakarta di berbagai program studi sesuai data dari Biro Admisi, hadir didampingi oleh orang tua dan wali mahasiswa.

Program beasiswa Sleman Pintar yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Sleman ini telah memberikan harapan baru bagi banyak pemuda-pemudi di Sleman. Dengan adanya beasiswa ini, mereka dapat meraih cita-cita tanpa terkendala oleh keterbatasan ekonomi.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Mustadi, mengungkapkan bahwa pemilihan UNISA Yogyakarta sebagai mitra kerja sama didasarkan pada visi untuk mencetak SDM yang unggul di bidang kesehatan.

“Kami berharap kerjasama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Sleman, dan ini sudah kali kedua program ini kita jalankan bersama,” kata Mustadi.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar para penerima beasiswa dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya untuk belajar dan mengembangkan diri.

Sementara itu, Wakil Rektor II UNISA Yogyakarta, Dr. Yuli Isnaeni, berkomitmen untuk memberikan pendidikan terbaik bagi para mahasiswa penerima beasiswa agar bisa lulus tepat waktu dan meraih mendapatkan nilai yang memuaskan.

Kualitas pendidikan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pada anak usia dini. Melalui program pengabdian masyarakat, tim dosen UNISA Yogyakarta, Rosmita Nuzuliana dan Ellyda Rizki Wijhati, menginisiasi pelatihan Stimulasi Deteksi Intervensi Tumbuh Kembang (SDIDTK) bagi guru PAUD di POS PAUD Uswatun Khasanah, Sleman, Selasa (06/08).

Pentingnya Pendidikan Usia Dini

Masa kanak-kanak adalah periode emas dalam perkembangan manusia. Pada masa ini, otak anak berkembang pesat dan sangat rentan terhadap berbagai stimulasi. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berperan penting dalam memberikan stimulasi yang tepat agar anak tumbuh kembang secara optimal.

Namun, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan PAUD, terutama terkait dengan deteksi dini masalah tumbuh kembang anak. Kurangnya kapasitas guru PAUD dalam bidang kesehatan menjadi salah satu kendalanya.

UNISA Berikan Solusi

Menyadari pentingnya deteksi dini masalah tumbuh kembang anak, UNISA melalui program pengabdian masyarakat berupaya memberikan solusi. Pelatihan SDIDTK yang diselenggarakan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru PAUD dalam melakukan stimulasi, deteksi dini, dan intervensi tumbuh kembang anak.

Dalam pelatihan ini, para guru PAUD akan diberikan materi yang komprehensif, meliputi:

  • Peningkatan literasi buku KIA: Buku KIA (Kartu Menuju Sehat) merupakan alat yang penting untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.
  • Pelatihan pemeriksaan antropometri: Pemeriksaan antropometri digunakan untuk mengukur pertumbuhan fisik anak, seperti tinggi badan dan berat badan.
  • Interpretasi status gizi: Guru akan belajar bagaimana menginterpretasikan hasil pemeriksaan antropometri untuk mengetahui status gizi anak.
  • Deteksi permasalahan perilaku emosional: Guru akan dilatih untuk mengenali tanda-tanda awal masalah perilaku emosional pada anak.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan guru PAUD di POS PAUD Uswatun Khasanah dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran, mendeteksi masalah tumbuh kembang, dan memberikan intervensi yang tepat.