Pos

Psikologi pendidikan islam

Kampus Islam perlu membuat kebijakan yang holistik atau menyeluruh dalam membangun  kesejahteraan spiritual mahasiswa Non Muslim di Kampus Islam. Kebijakan yang holistik ini dimulai dari membangun paradigma toleransi otentik untuk Civitas Akademika Kampus Islam. Ketika kebijakan holistik diterapkan, diharapkan dapat membangun nilai-nilai kesejahteraan mahasiswa Non Muslim di Kampus Islam.

Kampus Islam yang menerima mahasiswa Non Muslim memiliki tantangan yang dinamis. Tentu banyak nilai positif yang didapatkan ketika menerima mahasiwa Non Muslim. Seperti Kampus yang diminati oleh mahasiswa Non Muslim adalah Kampus yang memiliki kualitas yang unggul.

Demikian petikan kesimpulan dari paparan disertasi dalam Sidang Promosi Doktor atas nama Iwan Setiawan. Dalam agenda yang dilaksanakan pada Jumat 19 Juli 2024, Iwan Setiawan mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengalaman Pemenuhan Kesejahteraan Spiritual Mahasiswa Non Muslim di Kampus Islam di Yogyakarta.

Penelitian untuk meraih gelar doktor ini merupakan kegelisahan dari Iwan Setiawan dosen Mata Kuliah Al Islam di Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY.  Penelitian ini ingin menjawab dari beberapa pertanyaan berkaitan dengan mahasiswa Non Muslim yang kuliah di Kampus Islam. Yaitu mengapa mahasiswa Non Muslim memilih Kuliah di Kampus Islam, bagaimana praktik toleransi mahasiswa Muslim dan Non Muslim dan bagaimana pengalaman mahasiwa dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraan spiritualnya.

Iwan Setiawan melihat mahasiswa Non Muslim yang kuliah di Kampus Islam di Yogyakarta bila hak-hak kesejahteraan spiritual ini dipenuhi, akan membawa kepada kebahagian dan nilai-nilai positif dari mahasiswa ketika menjadi mahasiswa di Kampus Islam.

Sidang Promosi disertasi ini dipimpin oleh Zuly Qodir selaku Wakil Direktur Pasca Sarjana UMY dan Syifa Amin Widigdo selaku Ketua Prodi S3 Psikologi Pendidikan Islam. Selaku penguji disertasi adalah Muhammad Azhar, Akif Khilmiyah, Syafri Sairin, Abd Majid, Khoiruddin Bashori dan Sutrisno.

Nampak hadir dalam sidang promosi doktor ini Warsiti Rektor Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Muhammad Ikhwan Ahada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY dan anggota PWM DIY, Organisasi Otonom Angkatan Muda Muhammadiyah, keluarga besar Bani Padmowiharjo, keluarga Besar Bani Hisyam dan kolega Iwan Setiawan.

Dalam Sidang Promosi Doktor ini Iwan Setiawan dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelang doktor dan menjadi doktor ke 143 yang diluluskan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Psikoedukasi

Psikoedukasi Program Studi Psikologi Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHum) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada salah satu mitra yang berasal dari panti asuhan, dan panti asuhan yang dimaksud adalah Panti Asuhan Putri Islam Giwangan.

Psikologi Unisa Yogyakarta menerjukan sejumlah mahasiswanya yaitu Kania Sabilla dan Laelly Dewi Sekar Tanjung yang dimana sejumlah mahasiswa tersebut dipilih oleh pemberkasan dan seleksi yang ketat untuk bisa melaksanakan proyek kemanusiaan MBKM di Panti Asuhan Islam Giwangan.

Mahasiswa yang diterjunkan, memiliki seorang pembimbing yaitu Mustaqim Setyo A. S.Psi,M.Psi. yang juga beliau merupakan dosen pengampu mata kuliah statistika di Psikologi Unisa Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk memahami dan membantu anak mengenali berbagai jenis emosi yang mereka rasakan, seperti marah, sedih, senang, dan takut serta memberikan pengajaran bagi anak cara mengelola dan mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat dan adaptif.

Kegiatan ini dilakukan setelah anak-anak selesai berkegiatan wajib di panti, kegiatan ini dimulai dengan memberikan materi tentang pentingnya mengenali emosi pada anak-anak, seperti apa itu emosi, apa saja jenisnya dan bagaimana cara menyikapi emosi tersebut.

Selanjutnya, anak-anak diberikan lembar kerja pengenalan emosi seperti bagaimana ekspresi saat kita marah, senang, sedih, dan takut. Kemudian anak-anak diberikan permainan tebak ekspresi oleh Mahasiswa UNISA Yogyakarta.

Psikoedukasi diharapkan bisa membantu anak mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik, seperti empati, toleransi, dan kemampuan berkomunikasi. Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar karena peserta yang sangat antusias dan bersemangat untuk melakukan kegiatan ini. Kegiatan ini sangat memberikan banyak manfaat bagi pertumbuhan anak-anak di panti asuhan, serta anak-anak mampu menempatkan emosi pada waktu tertentu.

Laboratorium unisa

Sejalan dengan Visi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa Yogya) adalah menjadi kampus berwawasan kesehatan pilihan dan unggul berdasarkan nilai Islam berkemajuan, Laboratorium Unisa Yogya menghibahkan sejumlah mikroskop ke Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro Bantul Yogyakarta.

Hibah penyerahan mikroskop ini dilaksanakan pada hari Selasa, 23 Juli 2024/ 17 Muharram 1446 H, di UPT Laboratorium Gedung Siti Bariyah Unisa Yogya, yang dihadiri oleh Kepala UPT Laboratorium Unisa Yogya Dr. Dhesi Ari Astuti, S.Si.T., M.Kes. sebagai perwakilan dari Unisa Yogya, Ibu Dania Rithma Danthi Iriyani, S.Si. selaku Guru Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta diwakili oleh Ustadz Agus Salim, S.H.I., M.S.I. selaku Kepala Laboratorium Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta.

Mikroskop adalah alat laborat yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Alat ini biasa digunakan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan dalam pembelajaran praktikum di laboratorium biomedis di Unisa Yogya.

Unisa Yogya hadir  sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat, terkhusus di amal usaha ‘Aisyiyah Muhammadiyah.

Dhesi berharap alat mikroskop yang dihibahkan ini masih dapat digunakan dengan baik oleh pihak Madrasah ataupun Sekolah Menengah, hibah alat ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Unisa Yogya dalam mencetak generasi penerus yang unggul, dengan langkah awal mengenalkan mikroskop kepada siswa sekolah menengah, sekaligus untuk mendukung mata pelajaran sains. Selain itu Dhesi juga sangat terbuka jika siswa madrasah atau sekolah menengah akan melakukan studi banding, seperti yang telah dilakukan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta pada Bulan Juni 2024 lalu.

Perempuan dan keluarga 2

Pusat Studi Perempuan, Keluarga, dan Bencana (PSPKB) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Topik-Topik Riset Tentang Perempuan dan Keluarga Dalam Kebencanaan”. Acara ini menghadirkan Rahmawati Husein, MCP, Ph.D, sebagai narasumber dan berlangsung di gedung Siti Walidah, Kamis (25/07).

Dr. Mamnu’ah, S.Kep., Ns.M.Kep., Sp.Kep.J, Ketua PSPKB UNISA Yogyakarta, dalam sambutannya menjelaskan bahwa tujuan FGD ini adalah untuk mendiskusikan topik-topik riset terkait perempuan dan keluarga di daerah bencana.

“Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan topik riset yang sesuai dengan roadmap penelitian PSPKB, yakni menjadi pusat rujukan penanganan bencana pada perempuan dan keluarga,” ujar Mamnu’ah.

Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis, menambahkan bahwa PSPKB UNISA memiliki sejarah panjang dalam mengembangkan riset kebencanaan sejak UNISA masih berstatus STIKES.

“Pertemuan ini menjadi awal mula kita akan berjuang bersama agar PSPKB semakin eksis dalam pengembangan riset,” kata Imron.

Dalam pemaparannya, Rahmawati Husein menyoroti pentingnya memberikan masukan kepada pemerintah dan persyarikatan dalam penanggulangan bencana. Ia juga menegaskan bahwa bencana dan perubahan iklim merupakan prioritas penelitian nasional Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Kegiatan FGD ini diharapkan dapat memperkuat peran PSPKB UNISA dalam penanganan dan penelitian terkait bencana, serta menjadi referensi utama dalam topik riset yang berkaitan dengan kebencanaan.

Pekan imunisasi nasional 2

Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul resmi menggelar imunisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio untuk 0-7 tahun dengan estimasi sasaran sebanyak 104.000 anak, Rabu (23/07).

Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta ikut berpartisipasi dalam kegiatan PIN yang diadakan oleh Dinkes Bantul, diharapkan dengan adanya imunisasi PIN Polio, transmisi virus polio bisa diputus dan juga mencegah anak terhindar dari sejumlah penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi.

Kepala Dinkes Bantul Agus Tri Widiyantara mengatakan imunisasi PIN Polio untuk 0-7 tahun tahap pertama digelar mulai Rabu (23/7/2024) sampai Senin (29/7/2024). Sedangkan sweeping PIN Polio digelar pada 30 Juli 2024 sampai dengan 3 Agustus 2024.

Setelah itu, PIN Polio putaran kedua akan dimulai dari 6 Agustus 2024 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2024. Untuk sweeping PIN Polio dilaksanakan tanggal 13 Agustus 2024 sampai dengan 17 Agustus 2024. Adapun Imunisasi PIN Polio 0-7 tahun digelar gratis.

Untuk lokasi pelaksanaan imunisasi, kata Agus, PIN Polio digelar di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu, Klinik swasta dan Rumah Sakit.

“Serta pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinkes Bantul,” kata Agus.

Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo mengapresiasi terkait dengan tingginya animo masyarakat yang mengikuti imunisasi PIN Polio untuk 0-7 tahun.

Selain itu dirinya juga melihat, Pekan Imunisasi Nasional Polio juga didukung sepenuhnya oleh sejumlah pihak baik dari kader Posyandu dan perguruan tinggi.

“Kami berharap dengan adanya imunisasi PIN Polio bisa meningkatkan imunitas dan mencegah anak dari transmisi virus Polio dan sejumlah penyakit lainnya,” ucap Joko.

Sumber berita : Harian Jogja