Pos

Pendidikan politik 3

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (BKA) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan acara talkshow bertajuk “Sosialisasi Diskusi Pendidikan Politik Era Gen Z” di Hall 4 Baroroh Baried pada Rabu (31/01). Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 mahasiswa UNISA Yogyakarta yang antusias menyimak paparan dua narasumber utama, Gerry Katon, S.IP., M.IP dan Ir. Syauqi Soeratno, M.M.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, menekankan pentingnya mahasiswa untuk berpikir kritis dalam memilih pemimpin di masa depan.

“Didalam kegiatan ini kita semua akan mendapatkan pencerahan, saya berharap mahasiswa yang termasuk dalam generasi Z tetap bersemangat dan tidak bersikap apatis dalam pemilu kali ini,” ujar Mufdlilah.

Prof. Mufdlilah juga mengingatkan mahasiswa agar tidak golput dan memanfaatkan suaranya dalam pemilu. “Jangan sampai kita tidak memanfaatkan suara kita di dalam pemilu nanti, apalagi sampai golput. Pilihlah pemimpin dengan pikiran yang matang dan kritis,” tambahnya.

Selama acara talkshow, kedua narasumber, Gerry Katon dan Ir. Syauqi Soeratno, memaparkan materi tentang pentingnya peran mahasiswa dalam dunia politik. Mereka menekankan bahwa mahasiswa bukan hanya pelengkap suara, tetapi juga memiliki potensi untuk berperan aktif dalam pemilu. Bahkan, salah satu mahasiswa dari generasi Z kelak bisa menjadi calon legislatif di masa depan.

“Generasi Z memiliki peran penting dalam menentukan arah politik negara. Mahasiswa harus aktif mengikuti diskusi pendidikan politik, gemar mencari informasi, dan turut serta dalam proses pemilihan umum,” ungkap Gerry Katon.

Ir. Syauqi Soeratno menambahkan, “Pendidikan politik bukan hanya sebatas teori di kelas, tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa harus cerdas dalam menyaring informasi dan kritis dalam berpikir.”

Acara talkshow ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara mahasiswa dan narasumber, memperkuat interaksi dan saling mengenal antara generasi Z dengan tokoh-tokoh politik.

Balita kurang gizi

Balita kurang gizi  merupakan keadaan dimana tubuh balita tidak mendapatkan asupan nutrisi dalam jumlah yang cukup. Balita yang mengalami kurang gizi dapat mengalami berbegai gejala berikut pertumbuhan terhambat (berat badan atau tinggi badan di bawah standar usia anak seusia), nampak mudah lelah dan kurang aktif, mengalami infeksi berulang seperti infeksi saluran kemih, infeksi pernafasan akut dll, kulit kering, rapuh, rambut tipis kemerahan seperti rambut jagung dan beberapa balita mengalami edema/ pembengkakakan pada pergelangan kaki.

Komplikasi yang dapat terjadi pada anak dengan kurang gizi antara lain gangguan Pertumbuhan (anak lebih pendek/stunted, anak sangat kurus, atau kombinasi keduanya pendek dan sangat kurus) hal ini menyebabkan penurunan performa anak, balita dengan kurang gizi juga berpotensi memiliki tingkat kecerdasan 11 poin lebih rendah dibanding anak dengan gizi normal, meningkatnya resiko penyakit diabetes/ kencing manis serta resiko penyakit jantung. Pada kasus yang serius balita kurang gizi meningatkan resiko kematian terlebih pada bayi.

Studi tentang kurang gizi pada balita disebabkan karena beberapa faktor antara lain: masih rendahnya pendapatan keuarga sehingga mempengaruhi kemampuan membeli makanan yaang bergizi, anak menderita penyakit tertentu misal anak dengan primer komplek tuberkolosa (PKTB) kondisi penyakit/ infeksi ini mempengaruhi nafsu makan anak, gangguan makan atau stress pada anak, kurangnya pengetahuan keluarga tentang proses pemberian makan yang benar pada balita.

Pengetahuan keluarga khususnya orang tua dalam praktik pemberian makan sangat berpengaruh pada proses makan anak. Hasil penelitian sebelumnya melaporkan bahwa praktik pemberian makan pada balita mempengaruhi status gizi. Faktor lingkungan anak terutama kebiasaan keluarga yang tinggal serumah mempengaruhi pola makan misal pada keluarga vegetarian meningkatkan kecenderungan anak tidak mau/ menolak makan daging. Pemberian distraksi seperti tontonan tv, gadged atau hp juga akan terpola dari orang dewasa yang tinggal dengan balita.

Gizi buruk dan kurang di Kabupanten Bantul khususnya pada wilayah kerja Puskesmas Sewon II masih menjadi permasalahan yang cukup komplek. Data Tahun 2021 terdapat 81 kasus balita malnutrisi (gizi kurang dan gizi buruk). Selama ini pemerintah melalu Puskesmas bekerja sama dengan posyandu telah melakukan pendampingan pada pihak keluarga yang memiliki balita dengan gizi kurang maupun gizi buruk namun karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM) pendampingan belum dapat dilkaukan secara komprehsif.

Pendampingan yang telah diberikan berupa memberikan pemberian makanan tambahan (PMT) dan posyandu memantau pekembangan dan pertumbuhan balita secara khusus. Namun masalah yang dijumpai adalah Beberapa balita yang mengalami malnutrisi enggan melaporkan perkembangan kesehatan secara rutin ke Puskesmas, dan enggan mendatangi Posyandu karena merasa kurang nyaman saat balita dikatakan mengalami malnutrisi. Berdasarkan hal tersebut Tim Pengabdian dari Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dalam hal ini diketuai oleh Rosmita Nuzuliana.,M.Keb dan Ellyda Rizki Wijhati.,M.Keb berinisiatif untuk melakukan program pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan pendampingan komprehensif pada keluarga dengan balita gizi buruk/malnutrisi.

Program pendampingan dilakukan selama kurang lebih 6 bulan dimulai dengan koordinasi awal dengan pihak puskesmas dalam hal ini bidan dan ahli gizi untuk menentukan data- data balita dengan masalah kurang gizi, koordinasi dengan kader posyandu setempat, inform consent dan perkenalan pada sasaran/ keluarga yang memiliki balita gizi kurang & gizi buruk. Untuk menjalin hubungan baik dan kearkaban pengabdi memfasilitasi grup whatsapp untuk ibu- ibu yang menjadi sasaran pengabdian, dalam grup ini rutin dilakukan sharing permasalahan pemberian makan pada anak dan beberapa tips praktik pemberian makan yang benar. Kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi dari tim ahli gizi, pelatihan massase bayi dan anak, konsultasi memasak menu makan anak serta challege membuat menu makan berbahan dasar telur, pemaparan materi praktik pemberian makan anak, sharing kegaulan ibu saat anak tidak mau makan dan Berat badan stuck.

Hasil pendampingan selama kurang lebih 6 bulan, ibu-ibu sasaran pengabdian merasakan dampak positif seperti: ibu lebih percaya diri datang ke posyandu tidak merasa terancam atau takut dibully, ibu lebih sadar akan kebutuhan makan anak, tahu praktik pemberian makan yang benar, beberapa ibu bahkan menyadari akan pentingnya membawa anak ke Puskesmas saat BB anak tidak naik selama 3 bulan dan diketahui bahwa anak mengalami PKTB, sebagain ibu dapat membuat kreasi menu makan baru tinggi kalori. Hasil akhir dari pengabdian didapatkan meningkatnya pengetahuaan tentang praktik pemberian makan, meningkatnya kepercayaan diri ibu serta meningkatnya BB anak.

Galaksi 3

Ajang pameran karya yang bertajuk Gala Aksi Karya Mahasiswa Komunikasi (GALAKSI) VOL 3 yang bertema DIMENSI. Diorama Ekspresi Mahasiswa menjadi penutup dalam rangkaian Ujian Akhir Semester (UAS). Dalam kegiatan ini menampilkan beberapa mata kuliah karya hasil tugas UAS, seperti fotografi, majalah, copywriting hingga pada launching majalah digital dan pemutaran film pendek karya mahasiswa yang diselenggarakan di IFI – LIP Yogyakarta (29/01).

Pameran fotografi yang dengan tema “Perempuan dalam Lensa” berhasil menangkap momen-momen dengan pesan tersirat yang disampaikan dan pameran majalah dan copywriting dengan kepiawaiannya merangkai kata-kata yang menciptakan pesan yang persuasif dan kreatif. Serta hasil karya film pendek yang memiliki pesan mendalam dan visual yang mengagumkan karya mahasiswa ilmu komunikasi.

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengatakan bahwa GALAKSI merupakan ajarang apresiasi karya yang dihasilkan oleh mahasiswa. Kegiatan yang tiap tahunnya dilaksanakan dan diharapkan menjadi wadah kreativitas mahasiswa tanpa batas, ucapannya yang disebutkan dalam sambutan GALAKSI.

Kegiatan dengan karya-karya yang dipamerkan dari beberapa mata kuliah dengan mengambil isu lingkungan dan juga kesehatan mental ini berhasil mendapatkan antusias yang tidak hanya dari interna tetapi bahkan hingga ke eksternal Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Tak hanya pameran fotografi, majalah, copywriting dan film. Mahasiswa Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta  juga turut mengadakan kegiatan Talkshow – Launching Majalah Digital yang langsung di komentari oleh dosen tamu dari Universitas Amikom Yogyakarta, Andreas Tri Pamungkas.

“Dari segala rangkaian kegiatan acara ini, diharapkan menjadi pengalaman yang memberikan inspirasi dan juga menjadi wadah dan sarana mahasiswa untuk lebih berkembang dan kreativitas dalam diri mahasiswa ilmu komunikasi” ujar Ade Putranto Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta.

Pameran sistem informasi 3

Yogyakarta, 31 Januari 2024 – Program Studi Teknologi Informasi (PSTI) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) semakin menunjukkan semangat kolaborasi mereka dalam dunia teknologi informasi melalui pameran proyek terbaru. Mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi (PSTI) UNISA dan Teknik Informatika (TI) UNIMMA bekerjasama untuk mengembangkan Sistem Informasi Poli Gizi di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.

Pameran ini merupakan bagian dari proyek akhir matakuliah Sistem Informasi Rumah Sakit, yang memungkinkan mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam dunia nyata. Fokus proyek adalah membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan di Poli Gizi, yang memiliki peran penting dalam memberikan layanan kesehatan yang holistik kepada pasien.

Selama pameran sistem informasi, para mahasiswa menjelaskan detail implementasi proyek, tantangan yang dihadapi, dan dampak positif yang diharapkan tercapai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Mereka juga berkesempatan untuk mendapatkan umpan balik langsung dari dosen gizi, dosen teknologi informasi, dan praktisi kesehatan.

Zahra Arwananing Tyas, S.Kom., M.Cs., selaku ketua program studi Teknologi Informasi menjelaskan dengan proyek ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengalaman praktis yang berharga, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan teknologi informasi di sektor kesehatan. Kolaborasi lintas kampus ini menjadi contoh inspiratif tentang bagaimana mahasiswa dapat bersatu untuk menciptakan solusi inovatif yang bermanfaat bagi.

Presiden ri joko widodo 1

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengunjungi Masjid Walidah Dahlan Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Rabu, 31 Januari 2024. Kunjungan disambut oleh jajaran pimpinan dan Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta serta Ketua Umum Pimpinan Pusat `Aisyiyah.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp.,M.Kep., Sp.Mat menyampaikan bahwa  Masjid Walidah Dahlan memiliki total luas 14.354 m2, terletak di kawasan startegis kampus terpadu UNISA Yogyakarta, menjadi icon baru bagi universitas yang didirikan oleh organisasi perempuan terbesar di dunia yaitu Aisyiyah.  Masjid ini diharapkan bisa memancarkan keilmuan perempuan melalui gerakan dakwah di semua lini yang bisa dijangkau melalui masjid. Keberadaannya menjadi sangat penting bagi lebih dari 7.200 mahasiswa UNISA dalam tahun akademik 2023-2024 ini dan lebih dari 350 pegawai, termasuk dosen dan tenaga kependidikan dan dimanfaatkan bagi masyarakat luas.

Dalam waktu dekat masjid ini akan dapat dimanfaatkan secara komprehensif pada Ramadhan 1445 H tahun ini dengan berbagai program aktivitas melalui 5 pilar programnya yaitu ibadah, edukasi, dakwah, pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan komunitas

Dalam kunjungan ini, Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melihat secara langsung peran strategis Masjid Walidah Dahlan sebagai pusat kegiatan keislaman di lingkungan kampus. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kegiatan yang berkaitan dengan pengamalan keislaman, menjadi wahana pendidikan karakter, dan implementasi kehidupan Islami bagi seluruh warga kampus UNISA.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi masjid Walidah Dahlah yang sangat luas dan bangunannya kokoh serta indah, selain itu Presiden juga memuji UNISA Yogyakarta.

“Kampus yang dipimpin oleh perempuan, dan ternyata perempuan lebih sigap dalam menghadapi apapun tantanganya,” tutur Joko Widodo.

Presiden Joko Widodo juga berharap peran strategis Masjid Walidah Dahlan dalam mendukung pendidikan karakter dan kehidupan Islami di lingkungan perguruan tinggi dalam rangka mendukung indonesia emas 2045.

Kunjungan ini diharapkan juga akan memberikan dorongan positif bagi pengembangan lembaga pendidikan yang berkomitmen pada nilai-nilai keagamaan dan keilmuan. Keberadaan masjid ini juga menarik perhatian masyarakat umum, karena lokasinya yang sangat mudah dijangkau.

Diharapkan masjid ini dapat menjadi pusat kegiatan bagi segenap civitas akademika dan masyarakat umum, menciptakan lingkungan inklusif yang mengedepankan nilai-nilai keislaman dan keberagaman.