Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta semakin mengokohkan komitmennya dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat melalui program desa binaan yang tersebar di seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Untuk tahun akademik 2024/2025, sebanyak 12 desa/kelurahan telah dipilih sebagai lokasi strategis untuk kolaborasi berbagai program kampus.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNISA Yogyakarta, Luluk Rosida, S.ST., M.KM, menjelaskan bahwa program ini dirancang sebagai wahana pembelajaran praktis bagi mahasiswa sekaligus menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan. Lokasi desa binaan ini mencakup beberapa titik di Kabupaten Sleman, Bantul, Gunungkidul, Kulon Progo, serta Kota Yogyakarta.
Melalui kerja sama intensif dengan pemerintah setempat dan tokoh masyarakat, UNISA Yogyakarta mengintegrasikan berbagai program, mulai dari penyuluhan kesehatan, pelatihan kewirausahaan, hingga pendampingan pendidikan anak. Selain itu, kampus juga aktif dalam kajian potensi lokal untuk pengembangan ekonomi kreatif dan penelitian partisipatif.
Program ini juga menjadi implementasi nyata dari Caturdharma Muhammadiyah-`Aisyiyah, yang meliputi pendidikan, dakwah, ekonomi, dan kemanusiaan. Setiap kegiatan dirancang sesuai kebutuhan desa, selaras dengan nilai-nilai organisasi, serta memperhatikan kearifan lokal.
Manfaatnya tak hanya dirasakan oleh masyarakat, tetapi juga oleh mahasiswa. Mereka mendapatkan pengalaman lapangan yang berharga, mengasah soft-skill dan hard-skill seperti komunikasi, manajemen proyek, dan kerja tim. Harapannya, program desa binaan ini dapat menjadi contoh sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat, menciptakan agen perubahan yang memberdayakan komunitas secara berkelanjutan.
