Pos

Mahasiswa

Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan apresiasi kepada mahasiswa berprestasi. Salah satu penerima Beasiswa Prestasi Unisa Yogyakarta tahun ini adalah Khalishah Prima Alifia Putri, mahasiswi semester 1 Program Studi S1 Fisioterapi asal Sleman, Yogyakarta.

Khalishah dikenal sebagai sosok muda yang cerdas dan berprestasi sejak di bangku sekolah. Berbagai penghargaan di bidang sains berhasil ia raih, antara lain Medali Emas Indonesia Advanced Student Competition (IASC) 2023 bidang Fisika, Medali Perak Kompetisi Sains Siswa Nasional (KS2N) 2023 bidang Fisika, Silver Medal Indonesia International Applied Science Project Olympiad (I2ASPO) 2023, serta menjadi finalis MYRES 2023.

Dari semua prestasi tersebut, momen paling berkesan bagi Khalishah adalah saat ia berhasil meraih Silver Medal di ajang I2ASPO 2023. “Bukan hanya karena medalinya, tapi karena pengalaman mempresentasikan karya ilmiah di hadapan juri internasional. Saya belajar banyak tentang kepercayaan diri, berpikir kritis, dan mempertahankan hasil riset dengan data yang valid,” ujarnya mengenang, Senin (6/10/2025).

Motivasi utama Khalishah dalam berprestasi adalah keinginan untuk terus berkembang dan menjadi versi terbaik dari dirinya. “Saya ingin membanggakan orang tua saya dan membuktikan bahwa dengan kerja keras, konsistensi, dan doa, kita bisa mencapai apa pun yang kita impikan,” ungkapnya.

Saat dinyatakan lolos sebagai penerima Beasiswa Prestasi Unisa Yogyakarta, Khalishah mengaku sangat bersyukur. “Beasiswa ini bukan hanya dukungan finansial, tetapi juga bentuk kepercayaan dari Unisa Yogyakarta. Saya merasa punya tanggung jawab untuk membuktikan bahwa saya layak mendapatkannya,” katanya.

Bagi Khalishah, beasiswa ini memberinya ruang untuk fokus pada studi dan aktif berkontribusi di lingkungan kampus. “Saya bisa mendedikasikan waktu penuh untuk menguasai mata kuliah dasar Fisioterapi. Selain itu, saya berencana aktif di organisasi mahasiswa dan klub riset agar bisa membangun relasi dengan dosen dan senior,” jelasnya.

Meski demikian, ia tidak menampik adanya tantangan dalam menyeimbangkan waktu antara kuliah, prestasi, dan kehidupan pribadi. “Saya belajar untuk disiplin dan membagi waktu seefisien mungkin. Tantangan terbesar justru menjaga keseimbangan mental agar tetap fokus dan tidak mudah stres,” tuturnya.

Untuk menjaga konsistensi prestasi, Khalishah memiliki strategi belajar tersendiri. Ia terbiasa belajar aktif, bukan sistem ‘kebut semalam’. “Saya mengulang materi setiap malam minimal satu jam. Kalau ada topik sulit, saya menjelaskannya seolah sedang mengajar orang lain. Kalau bisa menjelaskan dengan sederhana, berarti saya paham,” katanya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dukungan dari keluarga, dosen, dan teman-teman menjadi faktor penting dalam perjalanan prestasinya. “Keluarga saya selalu memberikan kepercayaan dan menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk belajar. Dosen di Unisa Yogyakarta juga sangat suportif, membuka kesempatan untuk konsultasi, bahkan mendorong kami ikut lomba. Teman-teman pun saling membantu, menciptakan ekosistem belajar yang positif,” ungkapnya.

Khalishah menyampaikan pesan inspiratif bagi mahasiswa lain agar tidak takut gagal dan terus mencari passion-nya. “Prestasi bukan cuma soal IPK tinggi. Prestasi adalah proses berusaha lebih baik dari kemarin. Saat lelah, ingat lagi alasan memilih Unisa Yogyakarta dan jurusanmu. Jadikan beasiswa atau pencapaian apa pun sebagai bahan bakar untuk terus tumbuh,” pesannya.

Ke depan, Khalishah berharap bisa menjadi fisioterapis yang memberi dampak nyata di masyarakat. “Saya ingin fokus pada Fisioterapi komunitas atau sports physiotherapy. Suatu saat nanti, saya ingin mendirikan klinik yang tidak hanya menangani pengobatan, tapi juga edukasi dan pencegahan,” ujarnya penuh semangat.

Menurutnya, Unisa Yogyakarta memiliki peran besar dalam mencetak mahasiswa berprestasi. “Unisa Yogyakarta itu bukan hanya kampus, tapi rumah yang memberikan fasilitas, bimbingan, dan motivasi agar kami berkembang. Kampus ini percaya pada potensi mahasiswanya, dan itu membuat kami semakin berani berprestasi,” kata dia.

Menutup perbincangan, Khalishah menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya. “Terima kasih kepada kedua orang tua saya atas doa dan pengorbanan tanpa henti, serta kepada seluruh civitas akademika Unisa Yogyakarta atas kepercayaan dan kesempatan emas ini. Saya akan berusaha menjadi lulusan Unisa Yogyakarta yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ucapnya dengan penuh haru.

Bem

Yogyakarta, 20 Agustus 2025, Sebanyak 100 mahasiswa dari berbagai ormawa berkumpul di Lapangan Basket UNISA Yogyakarta untuk mengikuti diskusi bertajuk “Kepemimpinan Anak Muda: Revitalisasi Keorganisasian Mahasiswa Modern”. Acara tersebut menghadirkan panelis lintas kampus yakni Tiyo Ardianto (Presma BEM KM UGM), Fatur Djaguna (Koordinator Umum BEM DIY sekaligus Presma Unjaya) , dan Lukmannul Hakim (Presma UNISA Yogyakarta).

Diskusi berjalan dinamis dan sarat nuansa reflektif. Di samping menegaskan pentingnya persaudaraan dan kolaborasi, ketiga pembicara menyoroti akar masalah dan tantangan struktural yang mempengaruhi kehidupan organisasi mahasiswa masa kini.

Tiyo membuka bahasan dengan penekanan kronologis: menurutnya, kemunduran praktik keorganisasian banyak bermula sejak masa pandemi COVID-19. “Pandemi memaksa proses kaderisasi, pertemuan rutin, dan praktik kolektif lainnya tertunda atau berpindah ke ruang maya — dan itu berdampak panjang pada kapasitas organisasi,” ujarnya.

Tiyo menambahkan bahwa kelanjutan kebijakan Merdeka Belajar — Kampus Merdeka (MBKM) juga turut memberi dampak, dengan mobilitas akademik dan pembagian waktu antara kegiatan akademik-eksternal yang mengubah pola keterlibatan mahasiswa dalam ormawa. Ia menggarisbawahi kebutuhan merancang pola kerja ormawa yang fleksibel namun tetap menjaga kontinuitas kaderisasi dan partisipasi.

Fatur Djaguna melanjutkan dengan perspektif historis. Dalam paparan singkatnya, Fatur menelisik perjalanan kepemimpinan dan gerakan mahasiswa di Yogyakarta—mulai dari tradisi dialog publik, solidaritas lintas kampus, hingga transformasi bentuk aksi yang terjadi seiring perubahan sosial-politik. Menurutnya, memahami jejak historis gerakan sangat penting untuk merumuskan strategi revitalisasi yang tidak mengulang kegagalan masa lalu.

“Sejarah gerakan memberi kita pelajaran tentang taktik, etika perjuangan, dan pentingnya institution building,” katanya.

Sementara itu, Lukmannul Hakim menyoroti masalah generasional yang kerap menjadi sumber gesekan internal. Lukman mengemukakan adanya gap antara pola kepemimpinan generasi sebelumnya—yang cenderung hierarkis dan berbasis pengalaman panjang—dengan gaya kepemimpinan anak muda yang lebih eksploratif, digital, dan hasil-berorientasi.

“Kesenjangan ini bukan semata konflik; ia peluang untuk menyintesis pengalaman dan inovasi. Namun tanpa jembatan komunikasi yang baik, gap itu bisa memecah kebersamaan,” tegasnya.

Lukman mengajak ormawa untuk merumuskan mekanisme transfer pengetahuan yang menghargai kedua sisi: penghormatan pada tradisi dan ruang bagi pembaruan.

Diskusi juga mengangkat isu-isu Pendidikan, Ekonomi, Sosial-Politik dan literasi media digital.

Pada sesi akhir ditutup dengan pembacaan tujuh poin pernyataan sikap tentang Kepemimpinan Anak Muda.

Mahasiswa kedokteran

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta telah mencetak sejarah baru dengan melantik Himpunan Mahasiswa Kedokteran yang pertama kalinya, dalam agenda Pelantikan Akbar Organisasi Kemahasiswaan yang digelar di Hall Baroroh Baried pada Selasa (22/4/2025).

Pelantikan ini merupakan momen bersejarah yang mencerminkan awal perjalanan dunia akademik dan juga organisasi bagi mahasiswa kedokteran UNISA Yogyakarta. Fakultas Kedokteran sendiri merupakan fakultas termuda yang diresmikan pada tahun 2024 lalu.

Ketua Himpunan Mahasiswa Kedokteran, Syamaidzar menyatakan bahwa lahirnya Himpunan Mahasiswa Kedokteran yang pertama ini, memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi, yaitu kesibukan mahasiswa Kedokteran dengan dunia akademiknya.

“Kedokteran itu kan identik dengan kepadatan jadwal, kepadatan ini kadang jadi suatu kendala, karena di sisi lain kita harus fokus organisasi dan fokus akademik. Menurut saya itu adalah tantangan yang terbesar, terutama bagi saya dan teman-teman yang menjadi pengurus,” ujarnya.

Meskipun, dibayang-bayangi oleh kesibukan akademik yang padat, Syamaidzar tetap menaruh rasa optimis dalam dirinya dan ingin menghilangkan stigma tersebut. Ia percaya bahwa, mahasiswa Fakultas Kedokteran UNISA Yogyakarta dapat mengatur waktu antara organisasi dan akademik dengan baik serta aktif dalam berbagai kegiatan di kampus.

“Kami dari kedokteran, walaupun kita sesibuk seperti apapun, kita juga bisa tetap menjalin relasi yang baik dengan yang lain. Seperti dari teman kami, sering mengikuti kegiatan UKM di kampus maupun kegiatan positif di kampus,” imbuhnya.

Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc., berpesan kepada para pengurus organisasi yang terpilih, agar menjadi pemimpin yang tidak hanya melayani saja, tetapi juga berprestasi. Ia berharap semangat dalam organisasi yang ada, tidak meruntuhkan nilai akademik, sehingga menjadi contoh yang baik bagi para mahasiswa.

“Menjadi pemimpin itu bukan hanya mengorbankan, bukan hanya melayani. Tetapi harus bisa melayani diri yang lebih, malu dong jika kita tidak bisa menjadikan diri menjadi orang yang teladan, itu yang harus menjadi cita-cita,” tutupnya.

Mahasiswa 2

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Public Hearing Bersama Mahasiswa UNISA Yogyakarta dengan tajuk “SUARA” atau Sampaikan Usul, Aspirasi, dan Rekomendasi Anda, di Gedung Siti Moendjijah Kampus UNISA Yogyakarta, Sabtu (23/11/2024). Kegiatan ini sebagai ruang yang demokratis untuk mahasiswa menyampaikan aspirasinya. 

“Hari ini kita (Pihak kampus UNISA Yogyakarta) lebih banyak mendengar dari mahasiswa. Mendengar itu penting, untuk proses pembelajaran lebih baik,” ungkap Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama dan Urusan Internasional UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis. 

Imron mengatakan pihak kampus akan berusaha secepat mungkin menindaklanjuti apa yang menjadi saran dan masukan dari mahasiswa. Meski begitu, beberapa hal diakui Imron mungkin saja perlu waktu lebih panjang. 

“Kadang jawaban perlu perenungan. Maka akan secara regular kita adakan (public hearing), sehingga ada tindak lanjut dan evaluasi. Tiga bulan sekali akan kita lakukan kegiatan ini,” ungkap Imron.

Imron mempersilahkan mahasiswa setiap agenda public hearing untuk menyampaikan masukan atau ide, guna meningkatkan proses pembelajaran di UNISA Yogyakarta semakin baik. “Kami akan memfasilitasi teman-teman jadi mahasiswa unggul,” ucap Imron.

Diketahui public hearing internal yang diinisiasi Biro Humas dan Protokol UNISA Yogyakarta dengan tajuk SUARA ini merupakan kali pertama digelar. Sebelumnya, kegiatan public hearing juga diselenggarakan dengan pihak eksternal beberapa waktu lalu bersama awak media.

Dalam public hearing kali ini, mahasiswa mengharapkan adanya sejumlah peningkatan fasilitas di kampus UNISA Yogyakarta. “Harapannya fasilitas bisa dicek kembali, sehingga kami yang kuliah semakin nyaman,” ucap perwakilan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial, dan Humaniora (FEISHum) UNISA Yogyakarta, Nurmala Devi Lestari.

Sejumlah masukan lain yang disampaikan mahasiswa berkaitan dengan peningkatan kenyamanan di lingkungan sekitar UNISA Yogyakarta, kemudian juga ada masukan berkaitan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Public hearing yang terselenggara kali ini berjalan interaktif. Beberapa keluhan yang disampaikan oleh mahasiswa juga telah mendapat solusi. Selain dihadiri perwakilan mahasiswa, public hearing ini juga dihadiri Pimpinan Universitas, Fakultas, Ketua Program Studi, Kepala Unit Kerja di lingkungan UNISA Yogyakarta.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Agama Islam, Kemuhammadiyahan, UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc., menyambut baik kegiatan public hearing ini. Ia juga menyarankan ke depan agar ada rekomendasi-rekomendasi yang muncul. “Mendorong rekomendasi yang bagus, untuk pencegahan (hal buruk), dan untuk peningkatan (hal baik). Perbaikan kita semua,” ujarnya.

Mahasiswa unisa 1

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melepas sebanyak 819  Mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler, MAs dan Internasional dari Fakultas Kesehatan (FIKes), Fakultas Ekonomi, Sosial, dan Humaniora (Feishum), dan Fakultas Sains dan Teknologi (FST).

Rektor Unisa Yogyakarta Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat hadir untuk melepas mahasiswa yang mengikuti KKN dengan tema “Bersinergi dan Berkhidmat Memajukan Peradaban Bangsa Dengan Kuliah Kerja Nyata ”. Selasa (30/07) di Convention Hall kampus terpadu UNISA Yogyakarta.

Warsiti mengungkapkan KKN ini salah satu bentuk nyata civitas akademika Unisa Yogyakarta, dalam hal ini Mahasiswa dan dosen untuk melaksanakan catur dharma perguruan tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat.

sebanyak 777 mahasiswa mengikuti KKN reguler yang ditempatkan 5 kabupaten kota dan 12 kelurahan di seluruh D.I. Yogyakarta, KKN umrah,kkn di 3 negara dan mas yang telah terbagi pada KKN Unisa Yogyakarta tahun 2024.

Warsiti mengungkapkan Sebanyak 777 mahasiswa UNISA Yogyakarta ini mungkin tidak sempat mengikuti pengumuman sampai hadiah umrahnya dan di tiga negara sehingga harapannya kedepan kkn di beberapa wilayah termasuk kkn internasional diperluas dan diperbanyak.

“KKN tidak hanya belajar di meja saja namun belajar secara langsung di masyarakat, mengelola mengorganisir masyarakat dengan bekerja sama dengan mereka serta memberikan sumbangsih dengan berbagai bekal yang telah didapatkan selama menempuh studi sampai sekarang,” Ungkapnya.

Rektor UNISA Yogyakarta tersebut berpesan bahwa kegiatan kkn bukan hanya membantu program tujubelasan yang dijadikan keunggulan program “Itu tetap menjadi bagian dalam rangkaian KKN sekaligus menjadi euforia, tapi bagaimana adanya kkn ini mampu menyampaikan beberapa ide yang memberikan dampak positif yang luas dan memberikan manfaat,” tegasnya.

Warsiti juga menambahkan program yang dihadirkan di masyarakat mesti memiliki dampak yang luas dan berkepanjang sehingga program yang telah di buat oleh KKN UNISA Yogyakarta memiliki kenangan dimata masyarakat.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor beserta jajarannya,kegiatan tersebut dilanjutkan dengan beberapa materi pembekalan bagi mahasiswa.

Bergabunglah bersama kami menjadi mahasiswa UNISA Yogyakarta.

Untuk informasi dan pendaftaran silahkan menuju sini.