Pos

Mahasiswa arsitektur 3

Bakat dan kreativitas mahasiswa Program Studi Arsitektur Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas `Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta kembali memukau. Mahasiswa semester II sukses menciptakan karya arsitektur playground kreatif yang inovatif, dipamerkan di Kampus Terpadu Unisa Yogyakarta, Senin (21/7/2025). Proyek ini menjadi bukti nyata kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan teori ke dalam aplikasi desain fungsional.

Melalui mata kuliah Studi Perancangan dengan tema “Konfigurasi”, para mahasiswa dibagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok diberikan tugas untuk merancang dan mengaplikasikan konsep arsitektur ke dalam bentuk nyata, sebelum kemudian mempresentasikan hasil karya mereka kepada dosen penanggung jawab. Hasilnya, tiga karya playground yang unik dan menarik berhasil tercipta, masing-masing diberi nama Jungle Land, Rubik, dan Pitter Petter, khusus dirancang sebagai arena permainan anak-anak.

Ar. Rizki Aldillah, S.Ars., M.Ars., IAI, atau yang akrab disapa Kiki, selaku dosen mata kuliah perancangan di Prodi Arsitektur, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan mengenalkan mahasiswa pada konsep konfigurasi arsitektur.

“Mahasiswa semester dua ini mulai mengenal apa itu konfigurasi arsitektur. Mereka tidak hanya sekadar mengerti dan paham, akan tetapi dapat mengaplikasikannya dalam sebuah karya dengan desain yang berbeda dan fungsional,” tutur Kiki.

Lebih lanjut, Kiki menambahkan bahwa perkuliahan konfigurasi ini dirancang untuk membentuk mahasiswa agar siap menghadapi proses perancangan yang lebih matang, tanpa mengesampingkan pentingnya ide dan kreativitas. Ia juga menyoroti tantangan era digital, di mana dosen arsitektur Unisa Yogyakarta tidak ingin mahasiswanya kurang kreatif karena terlalu banyak mengonsumsi desain dari platform digital.

“Harapannya, apa yang mereka dapatkan pada semester dua ini bisa mereka bawa ke semester selanjutnya untuk mengeksplorasi desain yang lebih jauh dan mempunyai keunikan,” pungkas Kiki.

Inisiatif ini menegaskan komitmen Unisa Yogyakarta dalam mencetak arsitek muda yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga kaya akan inovasi desain dan berpikir di luar kebiasaan.