Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal bulan suci Ramadhan 1447 Hijriah. Berdasarkan Maklumat Nomor 01/MLM/I.1/B/2025, 1 Ramadhan 1447 H akan jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026.
Penetapan ini didasarkan pada perhitungan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Keputusan ini juga sekaligus mencatat informasi pada kalender cetak Muhammadiyah versi awal yang sempat mencantumkan awal puasa pada 19 Februari 2026.
Dasar penetapan ini mengacu pada parameter Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang divalidasi berdasarkan data astronomi. Peresmian KHGT sendiri sebelumnya telah dilakukan di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.
Dengan diumumkannya tanggal awal puasa ini, umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, sudah dapat mempersiapkan diri untuk menyambut dan menjalankan ibadah di bulan Ramadhan, mulai dari sahur pertama hingga persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri 1447 H.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2025/09/Awal-Ramadhan.jpg9311021adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2025-09-29 19:16:582025-09-29 19:17:20Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan Jatuh Pada Februari 2026
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar pertemuan penting dengan para Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) dan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) se-DIY. Acara silaturahim ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi antara kampus dengan induk persyarikatanya.
Pertemuan yang digelar di Kampus Terpadu UNISA, Senin (15/9), dihadiri oleh jajaran rektorat serta PDM dan PDA dari Sleman, Kota Yogyakarta, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Bantul sendiri telah melakukan pertemuan serupa sebelumnya.
Wakil Rektor UNISA Yogyakarta memaparkan sejumlah potensi kerja sama strategis. Mulai dari program pengabdian masyarakat, riset bersama, hingga mendorong keterlibatan aktif dosen dan karyawan UNISA dalam kegiatan persyarikatan di wilayah masing-masing.
“Penjaga gawang nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan adalah LPPI (Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam),” ujar Nurdin Zuhdi, Kepala LPPI UNISA, menekankan peran strategis lembaga yang dipimpinnya.
Dalam sesi diskusi, pimpinan PDM dan PDA memberikan tanggapan positif dan usulan program kemitraan. Sebagai penutup, UNISA Yogyakarta menyerahkan daftar nama pegawainya kepada pimpinan daerah untuk dilibatkan dalam kegiatan dakwah sesuai domisili mereka.
Pihak PDM dan PDA juga menyambut gembira data yang menunjukkan bahwa dari 2.508 mahasiswa baru UNISA tahun ini, sebanyak 1.057 berasal dari DIY, membuktikan kontribusi besar UNISA bagi pendidikan di tingkat lokal.
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menerima kunjungan silaturahmi dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bantul pada Kamis (21/08/2025). Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Gedung Siti Walidah ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan dan membahas pengembangan pendidikan.
Ketua PDM Bantul, Arba Riksawan Qomaru, SE, menjelaskan bahwa selain menjalin tali silaturahmi, kedatangan mereka juga bertujuan untuk membahas perkembangan Pondok Pesantren Asy-Syifa Muhammadiyah Bambanglipuro, Bantul.
“Harapan kami, kerja sama antara PDM Bantul, khususnya Pondok Pesantren Asy-Syifa, dan UNISA Yogyakarta dalam pengembangan dan memajukan SDM terus berlanjut,” kata Arba.
Badan Pembina Harian (BPH) Pondok Pesantren Asy-Syifa, Drs. Purwana, MA, yang ikut hadir, menyampaikan kabar gembira.
“Dua alumni Pondok Pesantren Asy-Syifa sudah diterima menjadi mahasiswa di UNISA Yogyakarta dan mendapatkan beasiswa penuh,” ujarnya.
Purwana berharap, di tahun-tahun mendatang, semakin banyak alumni pesantren yang melanjutkan studi di UNISA.
Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta Dr. M. Ali Imron, M.Fis menyambut baik kunjungan ini dan perluasan kerja sama. “Kerja sama yang sudah terjalin antara UNISA Yogyakarta dengan Asy-Syifa bisa dilanjutkan di bidang lain, seperti pengabdian masyarakat dan keaktifan karyawan UNISA yang berdomisili di daerah Bantul,” tuturnya.
Diskusi hangat ini juga melibatkan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) serta Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc. Pertemuan ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk terus bersinergi dalam memajukan dakwah dan pendidikan di lingkungan Muhammadiyah.
Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menerima kunjungan silaturahmi dari Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan ‘Aisyiyah (PRA) Mlangi Besar pada Kamis (14/08/2025). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Sidang Gedung Siti Moendjijah ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan dan sinergi antara kedua pihak.
Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi ini.
“Kehadiran PRM dan PRA ke UNISA Yogyakarta adalah nilai yang harus kita bangun untuk meningkatkan sinergi demi membangun dakwah berkemajuan serta memperkuat pendidikan di UNISA,” ujarnya.
Mufdlilah juga menyoroti potensi pemberdayaan umat yang dapat diwujudkan melalui kerja sama yang saling menguntungkan.
Ketua PRM Mlangi Besar, Drs. Muhammad Jarir, menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari pihak UNISA Yogyakarta. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi sebelumnya dan diharapkan dapat semakin memperkuat hubungan di masa mendatang.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan diskusi yang membahas berbagai potensi kolaborasi. Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat untuk berbagai program sinergis di masa depan, baik dalam bidang pendidikan, dakwah, maupun pemberdayaan masyarakat.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2025/08/sinergi-1.jpg9601280adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2025-08-15 19:13:182025-08-15 19:13:35Sinergi UNISA Yogyakarta dan PRM Mlangi Besar Ditingkatkan
Muhammadiyah secara resmi memberlakukan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), yang diresmikan di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta pada Rabu (25/6/2025). Kalender ini menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia dan memandang seluruh permukaan bumi sebagai satu matlak.
Peresmian bersejarah ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari dalam dan luar negeri. Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyampaikan pidato kunci pada acara ini. Ia menegaskan bahwa peluncuran KHGT adalah langkah penting dalam perjalanan Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi dunia Islam dan peradaban umat manusia.
“Hari ini adalah hari bersejarah. Muhammadiyah menghadirkan KHGT untuk menegaskan peran dan posisinya di tengah globalisasi yang tak terelakkan. Islam adalah agama kosmopolitan yang mengandung nilai-nilai universal, rahmatan lil ‘alamin, yang ditujukan untuk seluruh alam,” tutur Haedar.
Menurut Haedar, sejarah Islam telah membuktikan kemampuannya menembus batas geografis, dari Jazirah Arab hingga Eropa, Balkan, Rusia, Asia Timur, dan Tenggara. “KHGT adalah keniscayaan mutlak untuk mewujudkan persatuan dunia Islam,” ujar Haedar.
Sesungguhnya, bagi Haedar, KHGT bukan sekadar agenda astronomi. Ia adalah wujud nyata dari semangat Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Sebuah langkah maju untuk membayar utang peradaban yang terlalu lama tertunda. KHGT adalah simbol bahwa Islam masih dan akan selalu relevan, visioner, dan universal.
Haedar kembali menegaskan bahwa KHGT adalah sebuah keniscayaan yang mutlak bagi dunia Islam saat ini. Sudah terlalu lama umat Islam terpecah hanya karena perbedaan dalam menetapkan tanggal dan hari besar keagamaan. Ia berharap, inisiatif ini bisa menjadi pintu masuk bagi lahirnya ijtihad kolektif yang diterima dan dijalankan secara luas oleh umat Islam, baik di Indonesia maupun di seluruh penjuru dunia.
Bagi Haedar, KHGT adalah bagian dari tanggung jawab sejarah untuk membayar utang peradaban Islam yang terlalu lama tertunda. Dalam semangat itulah, ia mengajak umat Islam untuk melepaskan ego sektoral dan nama golongan demi kepentingan yang jauh lebih besar: kesatuan umat dalam waktu.
“Mari kita mulai berubah, mengubah ijtihad kita agar dan demi hutang peradaban kita. Saya yakin kita akan terus memperkenalkan KHGT, bila perlu hilangkan nama Muhammadiyah, dan jangan ingat-ingat nama Muhammadiyah, tapi mari bersatu untuk satu hari, untuk satu tanggal yang sama, bagi seluruh kawasan dunia Islam,” pungkas Haedar.
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hamim Ilyas menyampaikan bahwa peluncuran KHGT merupakan hasil kajian mendalam yang telah diputuskan pada Musyawarah Nasional (Munas) ke-32 pada Februari 2024. Keputusan ini mengadopsi hasil Muktamar Turki 2016 yang dianggap memenuhi syariat Islam dan berbasis ilmiah.
“Dengan mengadopsi KHGT, Muhammadiyah ingin melunasi utang peradaban. Selama 14 abad sejarah Islam, belum ada sistem kalender Islam yang berlaku secara global dan unifikatif. KHGT hadir untuk mewujudkan kesatuan waktu bagi umat Islam di seluruh dunia,” ujar Hamim Ilyas.
KHGT berlandaskan tiga prinsip utama: Keseragaman hari dan tanggal di seluruh dunia untuk memulai bulan baru; Penggunaan hisab (perhitungan astronomi) sebagai metode penentuan waktu, yang memungkinkan peramalan jadwal penanggalan jauh ke depan; dan Kesatuan matlak, yaitu anggapan bahwa seluruh permukaan bumi merupakan satu zona waktu untuk kalender Islam.
Untuk mendukung implementasi KHGT, Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah telah mengembangkan tiga perangkat lunak berbasis ilmu falak mutakhir:
• Hisab Muhammadiyah, aplikasi desktop untuk komputer dan laptop.
• Aplikasi web yang dapat diakses melalui situs resmi khgt.muhammadiyah.or.id
• MASA, aplikasi Android yang tersedia untuk pengguna ponsel pintar.
Ketiga aplikasi ini tersedia dalam tiga bahasa—Indonesia, Arab, dan Inggris—untuk menjangkau umat Islam secara global. Dilengkapi peta interaktif, aplikasi ini memvisualisasikan parameter KHGT secara akurat dan ramah pengguna.
Sambutan Internasional
Peluncuran KHGT mendapat sambutan positif dari berbagai tokoh dan lembaga internasional. Salah satunya datang dari Dr. Mehmet Ekim, pakar astronomi Islam dari High Council of The Directorate of Religious Affairs, Republik Turki. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi yang tinggi atas inisiatif besar yang digagas oleh Muhammadiyah.
“Saya merasa sangat bahagia dan terhormat dapat bergabung dengan Anda hari ini dalam pertemuan yang penuh berkah ini, mewakili Direktorat Urusan Agama Republik Turki, pada acara peluncuran proyek global yang sangat penting ini,” ujarnya membuka pidato.
Lebih jauh, Mehmet menegaskan bahwa KHGT bukan sekadar program ilmiah atau aktivitas kelembagaan semata. Inisiatif ini, menurutnya, mengandung pesan moral dan simbolik yang kuat tentang masa depan umat Islam.
“Inisiatif ini bukan hanya acara ilmiah atau organisasi, tetapi juga pesan kuat bahwa persatuan umat Islam bukanlah mimpi yang jauh, melainkan sesuatu yang mungkin jika niat tulus dan usaha terpadu. Kalender Hijriah yang terpadu membawa makna simbolis mendalam, mencerminkan tekad kolektif untuk memulihkan rasa kesatuan waktu dan takdir di antara umat Islam,” tegasnya.
Pernyataan tersebut memperkuat posisi KHGT sebagai proyek peradaban, bukan sekadar penyesuaian waktu. Dukungan dari tokoh lintas negara ini menjadi sinyal bahwa upaya mewujudkan satu kalender hijriah global semakin mendapat legitimasi dari berbagai kalangan di dunia Islam.
Mehmet juga menyampaikan salam dari Presiden Direktorat Urusan Agama Turki, Prof. Dr. Ali Erbaş, dan Ketua Dewan Tinggi Urusan Agama, Prof. Dr. Abdurrahman Haçkalı, yang mendukung penuh inisiatif ini.
“Dengan penuh kehormatan dan rasa hormat, saya bergabung di Yogyakarta—pusat pembelajaran Islam dan warisan budaya—untuk menyaksikan peluncuran Kalender Hijriah Islam Terpadu. Inisiatif ini merupakan upaya nyata berbasis sains dan inspirasi keimanan untuk memupuk persatuan umat Islam,” ujar Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk Urusan Kemanusiaan, Sosial, Budaya, dan Keluarga, Tarig Ali Bakheet.
Tarig juga memuji peran Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar dengan lebih dari 50 juta anggota, 170 universitas, ribuan sekolah dan pesantren, serta ratusan rumah sakit dan pusat layanan kemanusiaan. “Kekuatan institusi Muhammadiyah menjadikannya unik untuk memengaruhi dan memandu reformasi dunia Islam, termasuk melalui inisiatif kalender terpadu ini,” tambahnya.
Acara puncak ditandai dengan simbolisasi peresmian KHGT oleh Haedar Nashir, Hamim Ilyas, dan Dr. Mehmet Ekim di atas panggung, menegaskan bahwa kalender ini akan diberlakukan dalam seluruh kegiatan Muhammadiyah.
Peluncuran KHGT dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain, Perwakilan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Agama Republik Indonesia, para Duta Besar negara-negara Islam, perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam di Indonesia, pakar dan organisasi di bidang astronomi dari dalam dan luar negeri, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia, Rektor, dan Pimpinan Amal Usaha Muhammadiyah, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid serta unsur pembantu pimpinan dan organisasi otonom tingkat pusat.
Dengan peluncuran KHGT, Muhammadiyah tidak hanya menegaskan komitmennya terhadap kemajuan peradaban Islam, tetapi juga menghadirkan solusi praktis dan ilmiah untuk menyatukan umat Islam di seluruh dunia melalui keseragaman waktu.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2025/06/kalender-hijriah.jpg9351459adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2025-06-26 06:05:322025-06-26 06:05:48Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal di UNISA Yogyakarta