Pos

Muhammadiyah (4)

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan serangkaian lomba sebagai bagian dari upaya mensyiarkan agama Islam dan memperingati perjalanan panjang organisasi Muhammadiyah yang ke-112. Kegiatan tersebut meliputi lomba adzan, lomba tahfidz, dan lomba menulis.

“Melalui lomba-lomba ini, UNISA Yogyakarta memiliki tujuan untuk menggali potensi seluruh civitas akademika dalam mempelajari dan mengamalkan ajaran Islam dengan cara yang kreatif dan menyenangkan,” ujar Ketua Takmir Masjid Walidah Dahlan dan Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam UNISA Yogyakarta, Dr. Nurdin Zuhdi, Selasa (10/12/2024).

Muhammadiyah

Nurdin mengatakan lomba adzan menjadi salah satu kegiatan yang diadakan untuk menghargai dan melestarikan adzan sebagai panggilan suci untuk melaksanakan ibadah salat. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melahirkan muadzin yang cinta terhadap apa yang terkandung dalam lantunan adzan.

Selain Lomba adzan, lomba tahfidz Qur’an untuk mendorong seluruh civitas akademika UNISA Yogyakarta agar lebih mendalami, menghafal, dan mengamalkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Melalui lomba ini, diharapkan para peserta dapat menumbuhkan rasa cinta dan keimanan yang lebih dalam terhadap kitab suci Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup umat Islam. “Selain syiar agama, lomba ini diadakan untuk mencetak para muadzin dan pengahfal Quran yang professional,” ucap Nurdin.

Lomba Menulis dengan tema Adab Berpakaian dalam Islam bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep berpakaian yang sesuai dengan syariat Islam, yang tidak hanya mencerminkan kesopanan tetapi juga mengedepankan prinsip keharmonisan dan moderasi. “Dengan demikian, generasi muda dapat lebih memahami bagaimana berpakaian yang sesuai dengan ajaran Islam yang penuh rahmat dan mengedepankan nilai-nilai moral yang baik,” ungkap Nurdin.

Lomba Adzan dan Lomba Tahfidz diselenggarakan tanggal 6 Jumadal Akhirah 1446 H, atau bertepatan pada 7 Desember 2024, sedangkan lomba menulis membatasi batas pengumpulan penulisan pada 23 Desember 2024. Pemenang lomba akan diumumkan ketika kajian SANGAJI, Kajian Sabtu Mengaji dan Berbagi pada akhir Desember 2024 di Masjid Walidah Dahlan.

Dengan diadakannya lomba-lomba ini, UNISA Yogyakarta berharap dapat berkontribusi dalam memperkuat syiar Islam di tengah masyarakat. Sekaligus mendorong generasi muda untuk lebih mengenal dan mengamalkan ajaran agama Islam dengan cara yang kreatif, inovatif dan menyenangkan.

“Kegiatan ini juga menjadi salah satu langkah nyata dalam mensyiarkan ajaran Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang sebagaimana Milad Muhammadiyah yang ke-112. Dengan tema Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua. Selamat dan sukses Tanwir dan Milad Muhammadiyah yang ke-112,” tutup Nurdin.

Sdm Unggul 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sebagai pusat pendidikan tinggi Islam yang unggul, dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan Leadership Training yang diselenggarakan oleh Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Kegiatan yang berlangsung di ruang sidang gedung Siti Moendjijah, Jumat (22/11) diikuti oleh perwakilan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dari seluruh Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan kualitas kepemimpinan di lingkungan PTMA, para peserta dibagi menjadi lima rombongan untuk mengunjungi beberapa PTMA Unggul, termasuk UNISA Yogyakarta, UAD, UMY, UMS, dan UNIMMA. Di setiap universitas, peserta berkesempatan untuk berdialog langsung dengan pimpinan kampus dan pimpinan unit terkait, serta mengamati secara langsung sistem kerja unit-unit tertentu.

Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh peserta. Ia juga mengungkapkan bahwa UNISA berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

“Kami sangat senang dapat menyambut para peserta Leadership Training di UNISA. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat saling belajar dan bertukar pikiran untuk menciptakan good university governance. Selain itu, kami juga memohon restu doa dari semuanya karena UNISA akan segera membuka program studi S2 Keperawatan, S3 Kebidanan, Profesi Arsitek, dan Profesi Gizi,” ujar Imron.

Ghofar Ismail, S.Ag., M.Ag. dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik bagi PTMA untuk saling belajar dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi Islam.

“Kami sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Dikti untuk mengadakan kegiatan ini. Salah satu fokus utama kita adalah program internalisasi nilai-nilai Islam dan Muhammadiyah. UNISA dengan slogan ‘Unggul, Profesional, dan Qur’ani’ sangat cocok untuk menjadi tuan rumah kegiatan ini,” tutur Ghofar.

Kegiatan Leadership Training ini diikuti oleh perwakilan dari delapan PTMA yang tersebar di seluruh Indonesia. Kehadiran mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan di masing-masing perguruan tinggi.

Muhammadiyah

Muhammadiyah

Dalam upaya mewujudkan pendidikan yang setara dan inklusif, Majelis Perkaderan dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bersama Suara Muhammadiyah dan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, menggelar bedah buku “Menakar Hak Pendidikan bagi Perempuan Penyandang Disabilitas: Agama, Gender, dan Kebijakan”. Acara yang berlangsung pada 4 Oktober 2024 ini menyoroti diskriminasi ganda yang dialami perempuan penyandang disabilitas dalam mengakses pendidikan.

Buku karya Dr. Islamiyatur Rokhmah, S.Ag., M.S.I., yang merupakan dosen di UNISA Yogyakarta ini mengupas tuntas berbagai tantangan kompleks yang dihadapi perempuan penyandang disabilitas. Selain menghadapi stigma dan hambatan fisik, mereka juga seringkali terpinggirkan akibat interseksi antara gender, disabilitas, dan kemiskinan. Hal ini menyebabkan mereka kesulitan mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Pendekatan Holistik

Uniknya, buku ini tidak hanya menyoroti masalah dari perspektif sosial dan kebijakan, tetapi juga mengintegrasikan perspektif Islam, gender, dan disabilitas. Dengan menggunakan pendekatan intersectionality, buku ini mengungkap bagaimana berbagai bentuk diskriminasi saling terkait dan memperparah situasi perempuan penyandang disabilitas.

“Pendekatan intersectionality ini sangat penting untuk memahami kompleksitas masalah yang dihadapi perempuan penyandang disabilitas,” ujar Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah.

“Dengan memahami akar masalah, kita dapat merancang solusi yang lebih komprehensif,” tambahnya.

Aksi Nyata untuk Pendidikan Inklusif

Bedah buku ini tidak hanya menjadi ajang diskusi akademis, tetapi juga menjadi momentum untuk mendorong aksi nyata. Para peserta, yang terdiri dari akademisi, aktivis, dan pembuat kebijakan, sepakat bahwa perlu adanya upaya bersama untuk mewujudkan pendidikan inklusif. “Kita perlu mengubah paradigma kita tentang disabilitas,” tegas Dr. Apt. Salmah Orbayinah, Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. “Disabilitas bukan kekurangan, tetapi keberagaman yang harus kita akomodasi dalam sistem pendidikan kita.”

Hari anti korupsi sedunia

Pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 Desember 2023, Dr. H.M. Busyro Muqoddas, S.H., M.H., yang kini menjabat sebagai Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, memberikan pesan penting kepada generasi penerus untuk tidak terjerumus dalam perangkap korupsi. Beliau yang pernah menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia pada tahun 2010-2011 mengajak agar meningkatkan ketakwaan dan memahami pesan-pesan agama sebagai langkah pencegahan korupsi.

“Dalam menghadapi bahaya korupsi, kita perlu meningkatkan ketakwaan dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran agama,” ujar Busyro Muqoddas.

Dalam upayanya untuk menggalang kesadaran terhadap dampak negatif korupsi, ia menekankan bahwa korupsi merupakan sebuah terorisme nyata yang berdampak luas pada masyarakat.

Namun, Busyro Muqoddas juga mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam politik semata. “Kita harus tetap peduli terhadap nasib para guru, nelayan, buruh, dan seluruh lapisan masyarakat kecil,” tandasnya.

Hari Anti Korupsi Sedunia diperingati setiap tahun sebagai upaya global untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya korupsi dan mengajak masyarakat serta pemerintah di seluruh dunia untuk berkomitmen secara nyata dalam pemberantasan korupsi. Pesan-pesan dari tokoh-tokoh seperti Busyro Muqoddas menjadi landasan penting dalam membangun kesadaran kolektif untuk melawan korupsi demi masa depan yang lebih baik.

Hgn 2023

Setiap tanggal 25 November, Indonesia memperingati Hari Guru Nasional (HGN) sebagai penghormatan kepada para pahlawan pendidikan yang berperan penting dalam membentuk masa depan bangsa. Pada tahun ini, momen bersejarah ini disambut dengan tema yang menginspirasi, “Bergerak Bersama, Rayakan Merdeka Belajar.”

Tema tersebut tidak hanya menjadi semangat dalam menghargai peran guru, tetapi juga mengingatkan betapa pentingnya kolaborasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang merdeka, dinamis, dan inspiratif bagi generasi masa depan.

Sejarah Hari Guru

Penetapan tanggal perayaan Hari Guru Nasional pada 25 November memiliki akar dalam sejarah berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Pada Kongres Guru Indonesia pada 24-25 November 1945 di Sekolah Guru Puteri, Surakarta, Jawa Tengah, para tokoh pendidik seperti Amin Singgih dan Rh. Koesnan memimpin peristiwa bersejarah tersebut. Keputusan tersebut tidak hanya mengukuhkan kesatuan para pendidik, tetapi juga menegaskan pentingnya peran mereka dalam pembangunan bangsa.

Momentum Hari Guru Nasional 2023 disemarakkan dengan semangat baru oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menekankan tiga pesan kunci. Pertama, Hari Guru Nasional 2023 menjadi panggung untuk mengapresiasi semangat belajar, berbagi, dan berkolaborasi antar sesama guru.

Kemendikbudristek memberikan penghargaan kepada para guru yang telah dengan semangat belajar, berbagi pengetahuan, dan berkolaborasi secara proaktif dalam memberikan pembelajaran berkualitas bagi para peserta didik. Tidak hanya menghargai mereka sebagai pendidik, tetapi juga sebagai agen perubahan yang membangun kualitas pendidikan di Tanah Air.