Pos

Kajian ramadhan

Memasuki bulan suci Ramadhan, Masjid Walidah Dahlan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menjadi saksi kegiatan ibadah yang kental dengan semangat keagamaan. Hari pertama sholat tarawih menjelang bulan Ramadhan Minggu (10/02) diwarnai oleh kajian yang menginspirasi dari Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

Kajian yang dihadiri oleh 264 jamaah, selain mempererat kebersamaan dalam ibadah sholat tarawih berjamaah, juga menggali hikmah dan keutamaan di balik ibadah puasa. Dr. Warsiti, dalam paparannya, menyoroti betapa pentingnya menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kepada Sang Pencipta.

“Semua manusia memiliki peluang untuk meraih keutamaan di bulan Ramadhan ini dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui amal ibadah yang tulus dan ikhlas,” ungkap Warsiti.

Kegiatan yang diadakan di Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta ini bukan hanya sekedar ritual keagamaan, namun juga sebagai ajang untuk merenungkan arti dan tujuan dari ibadah puasa. Kajian tersebut menekankan pentingnya kesadaran akan nilai-nilai spiritual dan kebermaknaan dalam beribadah.

Lebih lanjut, kegiatan selama bulan Ramadhan di Masjid Walidah Dahlan UNISA telah terjadwal dengan baik, meliputi tadarus dan kajian dzuhur bagi seluruh karyawan UNISA Yogyakarta. Hal ini menunjukkan komitmen mereka dalam memperkokoh keimanan di bulan Ramadhan serta meningkatkan pemahaman akan ajaran agama Islam.

Bulan Ramadhan, sebagai bulan penuh berkah, menjadi momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Melalui kajian-kajian seperti ini, diharapkan para jamaah dapat memperoleh manfaat spiritual yang mendalam dan menginspirasi dalam menjalani ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan kecintaan kepada-Nya.

Starup 2

Yogyakarta, 7 Maret 2023Program Studi Teknologi Informasi (PSTI) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan kuliah umum “Kode #8 : Muda, Berani, dan Berambisi: Membangun Karir di Startup untuk Generasi Maju”.Acara yang diadakan secara daring ini menghadirkan Abdul Malik Shodiqin, CEO GoDentish Makassar sebagai pembicara utama.

Abdul Malik Shodiqin, seorang pengusaha sukses yang telah merintis bisnis startup di bidang layanan kesehatan gigi. Dalam paparannya, beliau berbagi wawasan dan pengalamannya dalam membangun karir di dunia startup. Menurutnya, generasi muda perlu memiliki keberanian dan ambisi untuk merintis jalan karirnya sendiri di dunia bisnis, terutama di era digital saat ini.

Diskusi yang diselenggarakan memberikan pemahaman mendalam tentang keunggulan dan tantangan dalam bekerja di lingkungan startup. Para peserta diberikan wawasan tentang potensi yang dimiliki oleh startup dalam mengembangkan karir mereka, serta pentingnya kreativitas, inovasi, dan kepemimpinan dalam meraih kesuksesan di bidang ini.

Acara ini menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan dan mendapatkan motivasi dalam mengembangkan karir mereka. Acara ini juga diharapkan dapat membangkitkan semangat technopreneur di kalangan mahasiswa dan mendorong mereka untuk menjadi generasi yang berani dan berambisi.

Profesi fisioterapi 1

Yogyakarta, Sabtu (9/3) – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara sumpah dan pelantikan profesi fisioterapi di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta. Acara ini merupakan momen bersejarah bagi 158 alumni angkatan ke-7 Program Studi (Prodi) Fisioterapi, yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan mereka.

Dalam laporan pendidikan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogyakarta, Moh Ali Imron, S.Sos., M.Fis, disebutkan bahwa total alumni yang telah lulus dari Prodi Fisioterapi mencapai 1152 orang. Dari jumlah tersebut, sebagian besar telah berhasil mengembangkan karir mereka dengan berbagai cara, termasuk praktik mandiri, bekerja di rumah sakit, klub olahraga, menjadi dosen, serta berbagai profesi lainnya seperti mobile fisioterapi.

Menurut data yang disampaikan, 10% dari alumni Fisioterapi UNISA telah memulai praktik mandiri, sementara 25% lainnya bekerja di rumah sakit. Sebanyak 5% alumni juga telah berhasil meniti karir di klub olahraga, sedangkan 2% lainnya memilih jalur menjadi dosen. Sementara itu, beberapa alumni juga memilih profesi lain yang tidak kalah penting, seperti menjadi praktisi mobil fisioterapi.

“Data tersebut menunjukkan bahwa Prodi Fisioterapi UNISA telah berhasil menciptakan generasi yang mampu bekerja secara mandiri serta berkontribusi nyata dalam dunia kesehatan,” ujar Moh Ali Imron.

Selain itu, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat juga menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi lulusan Fisioterapi UNISA. Menurutnya, nilai-nilai inti UNISA, yaitu Akhlaq Mulia, Amanah, Profesional, Kolaboratif, dan Unggul menjadi landasan yang kuat bagi para lulusan saat mereka mengabdi di masyarakat.

“Lulusan fisioterapi UNISA telah mendominasi di beberapa rumah sakit besar di Indonesia. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada mitra rumah sakit yang telah mendampingi mahasiswa fisioterapi dalam meningkatkan keterampilan mereka selama masa pendidikan di UNISA Yogyakarta. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada orang tua dan wali mahasiswa atas kepercayaan mereka dalam menitipkan putra-putri mereka di kampus ini,” ungkap Dr. Warsiti.

Ketua Pengurus Pusat Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI), Parmono Dwi Putro, S.Ft., MM menyampaikan spirit Al Maun dalam sumpah profesi. Parmono menjelaskan  bahwa akan menjadi celaka apabila (1) lalai, tidak mengindahkan procedure, ketentuan dan peraturan dalam melakukan praktik.  (2) riya, jadilah fisioterapis yang beramal dengan ikhlas bukan riya’ (3) keberadaan fisioterapi bermanfaat untuk orang lain dan masyarakat luas.

Acara pelantikan profesi fisioterapi ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan kesuksesan para lulusan, tetapi juga untuk mengapresiasi upaya dan kerja keras mereka serta menginspirasi generasi muda untuk mengikuti jejak mereka dalam membangun karir di bidang kesehatan.

Wisuda 2

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar upacara wisuda di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Sabtu (9/3). Sebanyak 305 mahasiswa telah resmi diwisuda dalam periode ini, menandai pencapaian gemilang dalam pendidikan tinggi.

Dalam acara yang penuh khidmat tersebut, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, menyampaikan kebanggaannya atas prestasi yang telah diraih. “UNISA telah berhasil meraih akreditasi unggul, insya Allah, hal ini akan memberikan manfaat yang besar bagi para lulusan kami,” ujarnya dengan penuh semangat.

Namun, prestasi ini juga membawa tanggung jawab yang lebih besar bagi seluruh sivitas akademika UNISA. Dr. Warsiti menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan mempertahankan predikat unggul ini dengan meningkatkan kualitas dan relevansi kurikulum serta memperhatikan dinamika perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal dan internal.

Lebih lanjut, sebanyak 30 lulusan Kebidanan dan Teknologi Laboratorium Medis UNISA periode ini telah berhasil mendapatkan pekerjaan di beberapa Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskesmas di seluruh wilayah tanah air. Hal ini menunjukkan kualitas pendidikan UNISA yang diakui oleh industri dan masyarakat luas dan serapan alumni yang cepat.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, MM., Ph.D., dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada UNISA Yogyakarta atas diraihnya akreditasi unggul dan  keaktifannya dalam mengikuti program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Selain itu, Kepala LLDIKTI Wilayah V juga memberikan penekanan pada keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan UNISA Yogyakarta untuk sukses di dunia nyata. Antara lain, keterampilan dalam pemecahan masalah, kemampuan bekerja dalam tim dengan baik, etika kinerja yang tinggi, kemampuan menganalisis untuk pengambilan keputusan yang tepat, dan keterampilan komunikasi yang efektif untuk menjual ide-ide.

Kesuksesan UNISA Yogyakarta dalam menghasilkan lulusan berkualitas dan terkini dengan cepat merespons kebutuhan dunia industri, harapannya menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya di tanah air. Semoga prestasi ini menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika UNISA Yogyakarta untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi yang positif bagi bangsa dan negara.

Video terbaik 1

Tim pengabdian kepada masyarakat “Intan Marsekal” dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta meraih juara video terbaik, yang ditunjuk menjadi salah satu perwakilan universitas untuk mengikuti Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat DRTPM Kemendikbudristek.

Intan Marsekal sendiri memiliki kepanjangan Intensifikasi Budidaya Perikanan Mandiri berbasis Sumber Daya Lokal yang merupakan nama program pengabdian yang dilaksanakan.. Tim ini berhasil meraih juara 3 Video Pengabdian Terbaik di agenda seminar hasil tersebut yang diselenggarakan di Novotel Samator Surabaya hari Jum’at (1/3) hingga hari Sabtu (2/3).

“Kami bersyukur mendapatkan kesempatan untuk membagi pengalaman kami dalam seminar hasil pengabidan yang diselenggarakan oleh DRTPM Kemendikbudristek. Terlebih kami mendapatkan penghargaan dalam kategori Video Terbaik peringkat 3”, jelas Arif, selaku Ketua Tim Intan Marsekal.

Arif menambahkan bahwa agenda seminar hasil pengabdian tersebut menjadi kesempatan yang baik bagi tim untuk saling sharing mengenai pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Masukan-masukan yang diberikan reviewer akan menjadikan pengabdian selanjutnya lebih berkualitas dan lebih banyak kebermanfaatannya.

Tim Intan Marsekal terdiri dari 4 orang dosen yaitu Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech. dari Program Studi Bioteknologi sebagai Ketua Tim, Dr. M. Nurdin Zuhdi, S.Th.I., M.S.I dari Program Studi Fisioterapi serta Ade Putranto Prasetyo Wijiharto Tunggali, S.I.Kom., M.A. dan Rinta Arina Manasikana, S.I.Kom., M.A. dari Program Studi Komunikasi. Mahasiswa juga dilibatkan dalam pengabdian ini untuk meningkatkan kepekaan sosial serta keterampilan berkomunikasi di masyarakat.

Tim ini melaksanakan seminar hasil bersama 90 tim pengabdian lain yang berasal 69 universitas di seluruh Indonesia. UNISA Yogyakarta sendiri mendorong setiap dosen untuk giat dalam kegiatan penelitian maupun pengabidian sehingga setiap tahun berhasil mendapatkan hibah pendanaan dari DRTPM Kemendikbudristek.