Pos

Baitul arqam purna 2

LPPI (Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta mengadakan acara Baitul Arqam Purna (BAP) dengan tema “Meneguhkan Pribadi untuk Profesionalitas Unggul Berkemajuan.” Acara ini berlangsung dari tanggal 12 hingga 22 Februari 2024 secara hybrid di lantai 4 gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta.

Dalam pembukaan BAP, Wakil Rektor III UNISA Yogyakarta, Prof. Dr. Mufdlilah, S.S.IT., M.Sc, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengajak para calon alumni untuk meneguhkan pribadi masing-masing agar dapat mencapai profesionalisme yang unggul dan berkemajuan.

“Kegiatan BAP kali ini merupakan kewajiban utama yang harus dilaksanakan. Alumni diharapkan dapat menjadi penyebar visi misi ‘Aisyiyah sebagai gerakan perempuan berkemajuan. Oleh karena itu, peran yang diemban adalah bagaimana mereka dapat mengerahkan, menggerakkan, mengembangkan, dan memperkuat gerakan dakwah `Aisyiyah di mana pun mereka berada,” ujar Mufdlilah.

Sementara itu, Ketua PP ‘Aisyiyah, Dr. Siti Aisyah, M.Ag, juga menyampaikan harapannya bahwa setelah acara BAP selesai, para calon alumni akan memiliki semangat yang tinggi dalam menjalani aktivitas di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.

“Kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan kader melalui proses ideologisasi, yang pada akhirnya akan menghasilkan kader yang bertanggung jawab. Ideologi di sini bukan hanya sebatas cita-cita, tetapi juga keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah,” ungkap Aisyah.

Baitul Arqam Purna ini diikuti oleh 725 mahasiswa dari berbagai program studi di UNISA Yogyakarta, dan dibagi menjadi 4 gelombang. Mereka akan mengikuti prosesi wisuda pada bulan Maret mendatang. Acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif dalam membentuk karakter dan profesionalisme mahasiswa UNISA Yogyakarta untuk masa depan yang lebih baik.

Pembuatan sunscreen 1

Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA Yogya) melalui Program Studi Bioteknologi menggelar rangkaian workshop EduBioLab (Educating Biotechnology & Laboratory).

Workshop yang menghadirkan para guru SMA dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi Kota Yogyakarta ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pembuatan tabir surya ‘sunscreen‘, salah satu produk bioteknologi hasil karya mahasiswa dari penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Kegiatan workshop ini merupakan langkah awal dari Prodi Bioteknologi UNISA Yogya dalam menjalin kerjasama dengan para guru MGMP Biologi Kota Yogyakarta. Sebelumnya, kunjungan dan kegiatan serupa telah dilangsungkan bersama guru-guru MGMP Biologi DIY sebelum pandemi COVID-19.

Meskipun telah bisa mengadakan kegiatan secara luring, UNISA Yogya tetap mematuhi protokol pelaksanaan praktikum di laboratorium gedung Siti Bariyah pada Jumat (16/02), termasuk penggunaan jas lab dan sarung tangan untuk menjaga keamanan dan kesehatan selama kegiatan berlangsung.

Kehadiran workshop disambut baik oleh pihak UNISA Yogya, terutama oleh Dekan FST Tika Ainunnisa Fitria ST., MT., Ph.D., yang memberikan sambutan kepada para guru SMA dari MGMP Biologi Kota Yogyakarta.

Ketua Prodi Bioteknologi, Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech, memaparkan visi Prodi Bioteknologi yang menitikberatkan pada penerapan prinsip halal di bidang Bioteknologi Pertanian dan Bioteknologi Mikroorganisme berbasis nilai-nilai Islam berkemajuan.

“Prodi Bioteknologi berharap dapat terus bekerjasama dengan para guru untuk mengadakan kegiatan EduBioLab yang membimbing siswa menjadi ‘Biotech Junior Scientist’ serta melanjutkan beberapa program pemerintah seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ujar Arif.

Pihak Prodi Bioteknologi juga berharap dapat melaksanakan Program Guru Tamu di mana para dosen dapat mengajar di SMA dan melakukan mini riset bersama dengan para guru, serta menghasilkan publikasi bersama.

Kegiatan EduBioLab Workshop membuka wawasan dan berbagi informasi tentang pembuatan tabir surya menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasaran, dengan penambahan bunga telang sebagai faktor utama. Pemanfaatan ekstrak bunga telang menambah nilai tambah dengan bahan antioksidan seperti flavonoid dan tannin yang dapat menjadi penangkal radikal bebas, meningkatkan Sun Protection Factor (SPF) dalam pembuatan ‘sunscreen’.

Pemaparan tentang sunscreen juga disampaikan oleh dosen Prodi Bioteknologi, Sharfina Mutia Syarifah, B.Sc., M.EngTech, yang menjelaskan pemanfaatan ekstrak dan penggunaan bioteknologi dalam pembuatan sunscreen.

Kerjasama unisa yogyakarta

Dalam upaya meningkatkan kerjasama antar lembaga pendidikan tinggi di bidang kesehatan, Instituto de Ciência Saúde (ICS) Dili Timor Leste melakukan kunjungan ke Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Selasa (20/2). Kunjungan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam menyekolahkan sumber daya manusia (SDM) dari ICS ke UNISA Yogyakarta.

Delegasi dari ICS, yang dipimpin oleh Bapak Adelino Nuno da Conceicao, menyampaikan sambutannya dengan antusias. Beliau menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kemampuan SDM di bidang kesehatan dengan menyekolahkan dosen kebidanan ke program Magister (S2) Kebidanan di UNISA Yogyakarta. Langkah ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan para dosen kebidanan untuk kemajuan pendidikan dan pelayanan kesehatan di kedua institusi.

Delegasi UNISA Yogyakarta, yang diwakili oleh Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Wantonoro, Ph.D, menyambut kunjungan ini dengan gembira. Wantonoro menyatakan bahwa kerjasama ini akan membuka peluang baru bagi kedua institusi untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya. Dengan demikian, diharapkan akan tercipta sinergi yang positif dalam pengembangan ilmu kebidanan serta peningkatan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan di masa depan.

Kedua belah pihak sepakat untuk segera memulai langkah-langkah konkrit dalam implementasi kerjasama ini, termasuk proses pendaftaran dan persiapan akademik bagi para dosen yang akan mengikuti program Magister Kebidanan di UNISA Yogyakarta. Dengan semangat kerjasama yang kuat, diharapkan kolaborasi antara ICS dan UNISA Yogyakarta akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi pengembangan sektor kesehatan dan pendidikan di kedua negara.

Madrasah ketarjihan 1

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta dipercaya oleh Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Pusat `Aisyiyah sebagai tempat penyelenggaraan Madrasah Ketarjihan secara hybrid. Kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari, dari tanggal 17 hingga 18 Februari 2024, di ruang sidang gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta.

Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Pusat `Aisyiyah menyelenggarakan Madrasah Ketarjihan ini dengan tujuan memberikan wawasan yang luas dan mendalam tentang ketarjihan serta implementasinya dalam berbagai produk Tarjih kepada kader Ulama ‘Aisyiyah, khususnya anggota Divisi Kajian Ketarjihan Majelis Tabligh dan Ketarjihan tingkat wilayah. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya dalam mengatasi problem krisis kader Ulama Tarjih di kalangan ‘Aisyiyah.

Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat selaku Rektor UNISA Yogyakarta menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada UNISA Yogyakarta untuk menjadi tuan rumah kegiatan Madrasah Ketarjihan ini.

“Kegiatan ini amat sangat penting mengingat isu-isu yang berkaitan dengan keagamaan dan kebangsaan dalam masyarakat kita saat ini. Dengan adanya kegiatan Madrasah Ketarjihan, diharapkan akan tercipta pemahaman yang lebih luas tentang keislaman dengan pandangan Islam yang berkemajuan,” ujar Warsiti.

Evi Sofia Inayati, S.Psi, Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan menyatakan bahwa UNISA sebagai amal usaha merupakan kebanggaan dan unggulan dari `Aisyiyah.

“Dari UNISA inilah akan lahir para pemikir, para scientist, bahkan ulama. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini diharapkan dapat membangun dan meningkatkan semangat tajdid ulama-ulama ‘Aisyiyah,” tutur Evi.

Madrasah Ketarjihan ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai wilayah, yang antusias mengikuti berbagai sesi diskusi dan pembelajaran yang diselenggarakan selama dua hari penuh, dengan mengundang 5 narasumber yang kredibel di bidang ketarjihan. Diharapkan memberikan pemahaman tentang pengertian dan perspektif Manhaj Tarjih, sumber ajaran agama Islam perspektif Tarjih, takhrij hadis, pendekatan (bayani, burhani, dan irfani).

Pelatihan pramurukti 1

Diinisiasi oleh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY melalui Majelis Kesejahteraan Sosial (Makesos), yang bekerjasama dengan RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, Makesos PWA gelar Pelatihan Pramurukti Angkatan Ke-II, Sabtu (17/02).

Wuri Astuti selaku Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial PWA DIY menjelaskan, tujuan dari pelatihan ini merupakan jawaban atas kebutuhan dari masyarakat untuk melaksanakan pendampingan kepada keluarga terutama yang berusia lanjut usia. Seluruh peserta merupakan Pramurukti karyawan swasta yang berpengalaman kurang lebih 2-5 tahun dalam mendampingi pasien.

“Fokus dari Majelis Kesejahteraan Sosial ada lima kelompok, Duafa, Lansia, Perempuan Korban Kekerasan atau yang termarjinalkan, Difabel, dan Anak-Anak,” jelas Wuri.

Berlokasi di Kampus Terpadu UNISA Yogyakarta, Pelatihan Pramurukti diikuti sebanyak 48 peserta dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, serta Sulawesi Utara. Seluruh peserta akan melewati kelas teori yang dilanjutkan praktek bersama pendamping.

Terdapat 4 materi kelas teori yaitu Thaharoh bersama Dr.Sri Handayani, S.Kep., Ns., M.Kes., Ibadah Lansia bersama Dra.Umi Hidayati, MPD., Pendampingan Lansia secara Holistik bersama Dr.Rochana Ruliyandari, dan Akhlaq bersama Wuri Astuti.

Dalam materi praktek, peserta akan mendaptakan 7 stase yang akan diajarkan oleh masing-masing pakar. Isti Istiati selaku salah satu mentor praktek juga menjelaskan, pelatihan ini berlangsung selama 2 hari secara tatap muka yang kemudian dilanjutkan pendampingan praktek selama 1 bulan.