Pos

Juru sembelih qurban

Sebanyak 45 peserta antusias mengikuti Basic Training Juru Sembelih Qurban yang diselenggarakan  Halal Institute Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta berkolaborasi dengan Juru Sembelih Halal (JULEHA) Yogyakarta. Sabtu, 8 Juni 2024 di halaman kampus terpadu dan Masjid Walidah Dahlan, UNISA Yogyakarta.

Hendrato Setiabudi Nugroho, S.E., M.Si. Selaku penanggung jawab Halal Institute UNISA Yogyakarta mengungkapkan Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, pemotongan hewan halal harus memenuhi persyaratan kesehatan masyarakat veteriner, kesejahteraan hewan, dan syari’at Islam. Titik kritis yang dapat menyebabkan daging ruminansia dan unggas menjadi tidak halal adalah proses penyembelihan yang tidak sesuai dengan syari’at Islam.

“Peran Juru Sembelih Halal menjadi sangat penting dalam menentukan terpenuhinya persyaratan ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) dari daging yang dihasilkan, sehingga dapat memiliki kompetensi sebagai Juru Sembelih Halal berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku,” Ungkapnya.

Hendrato juga mengungkapkan bahwa Output yang diharapkan dari peserta setelah mengikuti Basic Training Juru Sembelih Halal ini, peserta mampu memahami 10 Unit Kompetensi Juru Sembelih Halal sebagai standar dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja sebagai seorang Juru Sembelih Qurban.

“Peserta diharapkan mampu menerapkan tata cara penyembelihan halal di RPH-U/RPA hingga mampu menjamin kehalalan produk daging ayam dan terpenuhinya persyaratan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal),” Pungkasnya.

Selain itu Ia juga menyampaikan kegiatan ini diikuti oleh Anggota Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) binaan UNISA Yogyakarta dan Civitas Akademika di lingkungan UNISA Yogyakarta.

Sejarah muhammadiyah 1

Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar acara dalam rangka memperingati Milad UNISA Yogyakarta yang ke-33. Kegiatan yang bertajuk “Jejak Langkah Sejarah Muhammadiyah – UNISA Yogyakarta” ini diadakan di kampus 1 UNISA pada Sabtu (08/06), mengajak seluruh karyawan untuk menulusuri tempat-tempat bersejarah di Kauman, tempat berdirinya Muhammadiyah dan `Aisyiyah.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., dalam sambutannya menyampaikan betapa pentingnya acara ini sebagai refleksi perjalanan UNISA Yogyakarta.

“Kampus 1 yang masih berdiri kokoh hingga saat ini merupakan tempat yang monumental dan bersejarah dalam perjalanan UNISA Yogyakarta,” ujar Warsiti.

Warsiti menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar jalan-jalan pagi berkeliling, tetapi juga merupakan bagian dari refleksi atas perjuangan para pendiri Muhammadiyah dan Aisyiyah yang memiliki visi luar biasa maju.

“Makna dari kegiatan pagi ini tidak hanya sekedar jalan-jalan mengelilingi Kauman, akan tetapi perjalanan kita tadi termasuk bagian dari refleksi perjalanan UNISA Yogyakarta, dan kita bisa lihat perjuangan para tokoh pendiri Muhammadiyah dan `Aisyiyah sudah memiliki pemikiran yang sangat luar biasa dan sangat maju,” tutur Warsiti.

Warsiti juga menambahkan bahwa eksistensi UNISA Yogyakarta saat ini merupakan bukti nyata dari pemikiran cemerlang para pendiri. “Keberadaan kita saat ini patut kita syukuri dengan mengisi aktivitas kita di UNISA Yogyakarta untuk bisa menguatkan dan memajukan status UNGGUL kita, seperti apa yang dicita-citakan oleh para pendiri,” tambahnya.

Badan Pembina Harian (BPH) UNISA Yogyakarta, Mohammad Adam Jerusalem, S.T., S.H., M.T., Ph.D, juga memberikan pandangannya mengenai perjuangan K.H Ahmad Dahlan untuk mencerahkan kehidupan bangsa yang penuh tantangan.

“Ada tiga komponen perjuangan Muhammadiyah yaitu Pendidikan, Kesehatan, dan Pemberdayaan Masyarakat, perjalanan yang luar biasa dari UNISA Yogyakarta dengan refleksi milad ke-33 dimaknai dengan refleksi ketempat bersejarah,” kata Adam.

Adam menegaskan bahwa UNISA Yogyakarta kini menjadi besar dan berkembang, dan bisa menjadi barometer bagi perguruan tinggi `Aisyiyah lainnya. Sebanyak 220 karyawan turut serta dalam kegiatan ini, yang tidak hanya memberikan wawasan sejarah Muhammadiyah namun juga mempererat kebersamaan di antara seluruh sivitas akademika UNISA Yogyakarta.

Magister keperawatan 2

Yogyakarta, 8 Juni 2024 — Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai bagian dari perencanaan pembukaan program studi baru, yaitu Program Magister Keperawatan. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 8 Juni 2024, ini dihadiri oleh berbagai pakar dan tokoh terkait dari bidang kesehatan dan pendidikan.

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat., menyampaikan bahwa hari ini memiliki makna khusus bagi prodi keperawatan di UNISA. “Cikal bakal UNISA sebagai pendidikan tinggi diawali dari Akademi Keperawatan pada tahun 1991. Sehingga sudah sepantasnya pada tahun 2024 ini kita memiliki Program Magister Keperawatan. Oleh karena itu, kami mohonkan nanti dari para pakar dan tamu undangan diskusinya untuk pembukaan magister keperawatan ini,” ujar Dr. Warsiti.

Dr. Warsiti juga menekankan pentingnya masukan dari berbagai pihak untuk memastikan program magister yang akan dibuka memiliki kualitas tinggi dan relevansi yang kuat dengan kebutuhan dunia kesehatan.

Sambutan juga disampaikan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, MM., Ph.D. Dalam pidatonya, Prof. Setyabudi menyatakan ketertarikannya terhadap visi keilmuan dari Magister Keperawatan UNISA Yogyakarta yang unggul dalam perawatan paliatif berfokus pada manajemen gejala holistik berdasarkan nilai-nilai Islam Berkemajuan. “Saya tertarik dengan visi keilmuan dari Magister Keperawatan UNISA Yogyakarta. Perlu ada deskripsi yang jelas sehingga tingkat ketercapaiannya juga jelas. Harus memiliki ciri khas, apa bedanya dengan magister keperawatan kampus lain, sehingga memiliki positioning yang kuat,” ungkap Prof. Setyabudi.

Lebih lanjut, Prof. Setyabudi menekankan pentingnya persiapan sumber daya yang bersifat tangible dan intangible untuk mendukung pembukaan program studi baru ini. Keberhasilan suatu program studi, menurutnya, sangat dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia, fasilitas, serta dukungan dari seluruh civitas akademika.

Kegiatan FGD ini mengundang berbagai pakar dan tokoh antara lain dari Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Pimpinan Pusat Aisyiyah, Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah, Direktur Rumah Sakit, pakar keperawatan paliatif, organisasi profesi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) regional 8, serta pimpinan struktural UNISA Yogyakarta dan lainnya.

Diskusi yang berlangsung interaktif ini membahas berbagai aspek terkait pembukaan Program Magister Keperawatan, termasuk kurikulum, sumber daya manusia, fasilitas pendukung, serta strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif di tingkat nasional dan internasional. Para peserta memberikan masukan yang berharga dan berdiskusi secara mendalam mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam pengembangan program ini.

Dengan diadakannya FGD ini, UNISA Yogyakarta berharap dapat merumuskan langkah-langkah strategis untuk memastikan Program Magister Keperawatan yang akan dibuka dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi nyata bagi dunia keperawatan.

UNISA Yogyakarta, dengan semangat dan komitmen yang tinggi, siap menyongsong masa depan dengan program Magister Keperawatan yang inovatif dan berdaya saing tinggi, berlandaskan pada nilai-nilai Islam Berkemajuan.

Staf khusus menteri

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar stadium general dengan tema “Pemberdayaan Kesehatan Perempuan Dalam Pengembangan SDM di Era Digital” dengan Staf Khusus Menteri. Acara ini berlangsung di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan dan dihadiri oleh 1183 mahasiswa dari berbagai program studi FIKes UNISA Yogyakarta pada, Kamis (06/06).

Stadium general kali ini menghadirkan narasumber terkemuka, Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S, yang merupakan staf khusus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Ravik Karsidi menjelaskan pentingnya adaptasi terhadap perubahan cepat di era digital, yang dikenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity). Ia juga menekankan perlunya kreativitas dan inovasi dalam menghadapi munculnya jutaan pekerjaan baru.

Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis, menyampaikan bahwa acara stadium general ini sangat penting dan relevan dengan misi utama persyarikatan, yaitu pemberdayaan.

“Topik yang diangkat pada hari ini sesuai dengan alma`un yang menjadi inspirasi K.H. Ahmad Dahlan adalah upaya pemberdayaan, maka kita hari ini tetap menghidupkan semangat pemberdayaan yang dilakukan oleh para pendahulu,” tutur Imron.

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya UNISA Yogyakarta dalam meningkatkan wawasan dan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pemberdayaan kesehatan perempuan, terutama dalam konteks pengembangan sumber daya manusia di era digital. Melalui acara ini, diharapkan mahasiswa FIKes UNISA Yogyakarta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Acara stadium general ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa untuk berdiskusi dan mendapatkan wawasan langsung dari ahli di bidangnya, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di era digital yang dinamis dan penuh dengan ketidakpastian.

Melek berkendara 1

Antariksa 2024 berkerja sama dengan Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta gencarkan campaign tentang keselamatan berkendara dengan nama “sosial Movement, : caring before riding”  yang disebar di lingkungan kampus terpadu Unisa Yogyakarta, Senin (3/6)

Pemberian pita warna hitam dengan letter card yang berisi sebuah pesan dan barcode video edukasi untuk berhati-hati dalam berkendara. Aktivitas itu bertujuan untuk mengingatkan civitas akademika Unisa Yogykarta agar lebih berhati-hati dalam berkendara, baik roda dua maupun roda empat.

Tidak hanya penyebaran pita dan letter card saja, namun kegiatan ini juga berisi penyebaran video edukasi yang diunggah pada akun Instagram @antariksaoffocial dan  pemasangan banner yang diletakan pada pintu masuk kampus terpadu Unisa Yogyakarta, serta banner digital yang diletakan didepan lift gedung Unisa Yogyakarta.

“Harapanya, adanya kegiatan campaign melek berkendara ini membuat Civitas Akademika Unisa Yogyakarta lebih aware terhadap keselamatan berkendara, baik itu diarea kampus maupun di luar kampus” ucap Ilham Dyas selaku ketua panitia Antariksa 2024

Kegiatan campaing melek berkendara ini menuai banyak sekali respon positif dari civitas akademika Unisa Yogyakarta, respon positif itu pun di unggah pada halaman media sosial pribadi.

“Lucu banget ada letter cardnya gini, tulisan di letter cardnya kamu apa?” Ujar mahasiswa keperawatan Unisa Yogyakarta kepada temanya setelah melihat letter card yang tertera di spion motornya.