Pos

Wali kota

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyebut peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) mendukung tercapainya target Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030. Memperhatikan kesehatan sejak dini menjadi bagian penting untuk mencetak SDM unggul.

Pria yang juga dikenal sebagai seorang dokter itu mengatakan ditengah target SDGs 2030 perlu disadari banyak hal yang harus berubah. Ia mencontohkan salah satunya bonus demografi, yang peluangnya belum tentu menjadi positif.

“Kita harus hati-hati, bangsa kita (Masyarakat) menua tapi belum kaya. Berat sekali middle income trap. Kesehatan reproduksi menjadi hal penting untuk meningkatkan kualitas SDM,” ujar Hasto saat mengisi Seminar Nasional dalam Milad ke-1 Fakultas Kedokteran Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta dengan tajuk Pertemuan Ilmiah Kedokteran ‘Aisyiyah Yogyakarta (PIKAY) ‘Upaya Promotif-Preventif Terkini dalam Masalah Kesehatan Reproduksi’ di Kampus Terpadu Unisa Yogyakarta, Sabtu (2/8/2025).

Hasto dalam kesempatan tersebut menyampaikan materi tentang Makna Promotif & Preventif Terkini dalam Masalah Kesehatan Reproduksi. Ia mengatakan tatanan kesehatan reproduksi bertautan dengan variabel lain seperti kemiskinan, kelaparan, kesehatan: kematian ibu bayi dan stunting, pendidikan, dan kualitas dan pemberdayaan perempuan. “Menjadi kunci yang tidak bisa ditinggalkan,” tegas Hasto.

Mantan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu menyebut untuk mendukung target SDGs pemerintah bergantu pada SDM yang berkualitas unggul. Menurutnya perlu empat tahap untuk mencapai itu.

Pertama, SDM unggul harus bekerja, kedua menabung. Ketiga, harus membuat lapangan pekerjaan dan menyerap pekerja. Keempat pemberdayaan perempuan. “Oleh karena itu Fakultas Kedokteran dan Unisa sendiri besar perannya dalam satu rantai mewujudkan SDM unggul untuk Indonesia maju. Pemberdayaan perempuan jadi salah satu kunci untuk maju,” tegas Hasto.

Gelaran Semnas ini bertujuan memberikan edukasi terkait pengetahuan dan pemahaman tentang reproduksi Wanita, serta tatalaksana masalah kesehatan reproduksi pria dan wanita. Pengambilan tema merujuk pada unggulan FK Unisa Yogyakarta yang berfokus pada pencegahan masalah reproduksi, khususnya kehamilan.

“Kita hadir di sini tidak hanya dalam rangka Milad FK UNISA Yogyakarta yang pertama, namun hadir dalam forum ilmiah yang saya kira mengangkat isu yang strategis dan relevan, yaitu upaya promotif dan preventif terkini dalam masalah reproduksi yang ditinjau dalam berbagai perspektif,” jelas Rektor UNISA Yogyakarta, Warsiti. 

Warsiti juga menjelaskan kesehatan reproduksi tidak hanya menjadi isu medis, namun juga persoalan pembangunan peradaban manusia. “Jika kita berbicara tentang reproduksi sehat kita sedang berbicara tentang masa depan bangsa saya kira,” ujar Warsiti.