UNISA Menjadi Tuan Rumah Tanwir II `Aisyiyah

Sidang Tanwir II Pimpinan Pusat `Aisyiyah periode 2015-2020 diadakan di Universitas `Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), Sabtu (16/11).

Tanwir II `Aisyiyah kali ini mengambil tema “Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan”, selain itu Tanwir tahun ini istimewa karena menandai 100 tahun kiprah Aisyiah di dunia pendidikan. Aisyiah, sayap organisasi perempuan Muhammadiyah yang berdiri pada 1917, memelopori gerakan pendidikan untuk anak-anak Indonesia melalui Taman Kanan-Kanak (TK) Aisyiah Bustanul Athfal (ABA) pada 1919.

Dalam sidang Tanwir yang diselenggarakan selama tiga hari dari tanggal 16 – 18 November 2019, menghadirkan Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) dan Drs. Teten Masduki (Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah) sebagai Keynote Speech.

Sebagai organisasi dengan gerakan perempuan muslim berkemajuan, Tanwir II ‘Aisyiyah yang merupakan permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar merumuskan 6 rekomendasi dari berbagai isu yang dihadapi bangsa Indonesia. Disahkan di hadapan para pimpinan ‘Aisyiyah dari 34 provinsi serta jajaran Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA) pembacaan keputusan Tanwir II ‘Aisyiyah ini dilakukan oleh Wakil Sekretaris Pimpinan Pusat ‘Aiysiyah, Rohimi Zam Zam. Siti Noordjannah Djohantini, Ketua Umum PP Aisyiah menyebut toleransi hingga pemakaian cadar di kalangan perempuan Muslim, juga disinggung. Aisyiah, kata Siti, terus mendorong kehidupan damai pada tingkat bawah.

“Aisyiah, sebagai organisasi perempuan, ingin mendorong pimpinan di tingkat akar rumput untuk mengambil peran lebih giat dalam melakukan usaha bersama-sama komunitas lain untuk membangun kehidupan masyarakat yang lebih rukun, kami sebut sebagai damai bersama,” ujar Siti.

Pelaksanaan Tanwir II ‘Aisyiyah ditutup oleh Ketum PP ‘Aisyiyah, dari tanwir ini menghasilkan enam poin rekomendasi. Kegiatan yang diikuti oleh 350 peserta Pimpinan Wilayah `Aisyiyah dari 34 provinsi.