Bioteknologi 1

Program Studi Bioteknologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta resmi menjalin kerjasama dengan Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTPP-ORPP BRIN). Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Riset Eksplorasi Mikroorganisme Asli Indonesia untuk Pengembangan Industri Pertanian dan Pangan Berbasis Bioteknologi, Rabu (28/08).

Acara penandatanganan berlangsung di gedung Siti Moendjijah UNISA Yogyakarta. Tika Ainunnisa Fitria, S.T., M.T., Ph.D selaku Dekan FST UNISA Yogyakarta berharap kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, khususnya dalam peningkatan kualitas riset pangan.

“Kami optimis kerjasama ini akan membawa manfaat yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang bioteknologi, khususnya dalam konteks pengembangan industri pertanian dan pangan di Indonesia,” ujar Tika dalam sambutannya.

Senada dengan Tika, Kepala Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN, Satriyo Krido Wahono, S.T., Ph.D menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan kelanjutan dari kerjasama sebelumnya yang telah terjalin dengan BPTPA.

“Dengan beralihnya ke BRIN, kami semakin fokus pada pengembangan riset di bidang pangan. Kerjasama dengan UNISA ini diharapkan dapat memperkuat riset kami di bidang mikroorganisme asli Indonesia,” ungkapnya.

Bioteknologi

Lebih lanjut, Arif Bimantara, S.Pi., M.Biotech selaku Ketua Prodi Bioteknologi UNISA menjelaskan bahwa kerjasama ini akan fokus pada tiga penelitian utama, yaitu eksplorasi mikroalga potensial, pengembangan eksopolisakarida, dan mikroorganisme potensial asal rizosfer perkebunan salak organik. “Ketiga topik ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi industri pertanian dan pangan saat ini,” ujar Arif.

Kerjasama ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi riset dosen, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan riset yang berkolaborasi dengan para peneliti BRIN. Melalui program MBKM dan riset mandiri, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman riil dalam dunia penelitian.

Iyen

Wahyu Aditia Rawul, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ekonomi, Ilmu Sosial dan Humaniora (FEISHum) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, berhasil meraih dua penghargaan bergengsi di ajang internasional yang diselenggarakan oleh Indonesia Youth Excursion Network (IYEN) pada 20-23 Agustus 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia. Adit, sapaan akrabnya, meraih juara 1 Best Presentation dan juara 2 Best Video Innovation, sebuah pencapaian yang membanggakan bagi dirinya dan universitas.

Adit berhasil mengungguli peserta lain dari berbagai negara yang turut berpartisipasi dalam IYEN 2024. “Alhamdulillah, saya tidak menyangka bisa mendapatkan kesempatan ini, apalagi meraih dua juara sekaligus di ajang internasional,” ujar Adit penuh syukur.

Persiapan matang selama satu bulan menjadi kunci kesuksesan Adit dalam kompetisi ini. Ia menyampaikan bahwa kreativitas dan inovasi adalah aspek penting dalam ajang IYEN 2024. Dukungan dari program studi Administrasi Publik UNISA Yogyakarta juga turut berperan dalam kesuksesannya.

Dalam kompetisi ini, Adit dan timnya berhasil menciptakan inovasi digital yang bertujuan untuk meningkatkan minat belajar siswa di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia. Inovasi ini menjadi sorotan dalam ajang tersebut dan membuktikan bahwa mahasiswa Indonesia mampu bersaing di kancah internasional.

Prestasi ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk terus berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang internasional. UNISA Yogyakarta pun turut bangga atas pencapaian yang diraih oleh Adit, yang berhasil mengharumkan nama almamater di kancah global.

Tapak Suci

Tapak Suci Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mengharumkan nama kampus. Dalam ajang bergengsi Indonesia Super Championship 2024 yang digelar di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Timur, pada 23 – 25 Agustus 2024, kontingen Tapak Suci UNISA Yogyakarta berhasil memborong 14 medali.

Prestasi gemilang ini diraih melalui perjuangan keras para pesilat UNISA Yogyakarta yang berhasil mendominasi berbagai kategori. Rincian medali yang diperoleh adalah 9 medali emas, 1 medali perak, dan 4 medali perunggu. Semua prestasi membanggakan ini diraih baik dalam kategori seni maupun tanding tingkat nasional.

Azmi, salah satu pesilat UNISA Yogyakarta yang berhasil meraih medali, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian tim.

“Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh anggota Tapak Suci UNISA Yogyakarta. Kami berlatih dengan sangat giat dan saling mendukung satu sama lain. Kerjasama yang solid antara pelatih dan atlet juga menjadi kunci keberhasilan kami,” ujar Azmi.

Tujuan dan Dampak

Indonesia Super Championship 2024 menjadi ajang pembuktian bagi para pesilat seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Melalui kejuaraan ini, para pecinta silat diberikan kesempatan untuk meraih prestasi setinggi-tingginya dan mengharumkan nama daerah dan institusi.

Kemenangan gemilang Tapak Suci UNISA Yogyakarta tidak hanya membanggakan kampus, namun juga menjadi inspirasi bagi para pesilat muda lainnya. Prestasi ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat juang yang tinggi, semua cita-cita dapat diraih.

Pts Diy

LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta sukses menggelar workshop “Penyusunan MoU Kerja Sama Berbasis Joint Resources PTS DIY” di Gedung Siti Moendjijah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Acara yang dihadiri oleh 100 perwakilan perguruan tinggi swasta (PTS) se-DIY ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan kemajuan pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (24/08).

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat., menyambut hangat inisiatif LLDIKTI Wilayah V dalam memfasilitasi kerja sama antar PTS.

“Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk saling menguatkan dan memajukan PTS di DIY. Kami merasa terhormat UNISA Yogyakarta dapat menjadi tuan rumah acara ini,” ujarnya.

Senada dengan Rektor UNISA, Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., menekankan pentingnya joint resources bagi kemajuan PTS.

“Dengan saling berbagi sumber daya, kita dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas layanan pendidikan,” tegasnya.

UNISA Yogyakarta sebagai Role Model

Sebagai tuan rumah, UNISA Yogyakarta turut berbagi pengalaman dalam hal resource sharing melalui pemaparan materi oleh Wakil Rektor IV bidang Kerja Sama dan Internasional, Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis. UNISA Yogyakarta terbuka untuk menjalin kerja sama dengan PTS lainnya dalam berbagai bidang, seperti penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan kurikulum.

Workshop ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi terciptanya kolaborasi yang lebih erat antar-PTS di DIY. Melalui kerja sama yang saling menguntungkan, diharapkan kualitas lulusan PTS di DIY dapat semakin meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Kraton

Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, menjadi perhatian serius. Untuk mengatasi permasalahan ini, Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerja sama dengan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak ABA (IGABA) Kemantren Kraton menggelar pelatihan bagi guru TK ABA se-Kemantren Kraton. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam mencegah stunting, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kegiatan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini melibatkan lintas disiplin ilmu, di antaranya kebidanan, keperawatan, dan gizi. Tim pengabdian masyarakat dari UNISA Yogyakarta yang diketuai oleh Bdn. Evi Wahyuntari, S.ST., M.Keb., memberikan materi tentang pencegahan stunting, pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta penggunaan aplikasi WHO Antro untuk menganalisis status gizi anak.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para guru TK ABA dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan sekolah. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, mereka dapat melakukan deteksi dini anak stunting dan memberikan intervensi yang tepat,” ujar Evi.

Dalam pelatihan tersebut, para guru tidak hanya diberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung dalam melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan anak serta menganalisis hasil pengukuran menggunakan aplikasi WHO Antro. Selain itu, para guru juga dilatih untuk melakukan konseling gizi kepada orang tua anak yang mengalami masalah gizi.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari UNISA Yogyakarta yang telah memberikan pelatihan ini. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru TK dalam upaya pencegahan stunting,” ungkap salah seorang peserta pelatihan.

Langkah Selanjutnya

Setelah pelatihan, tim pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta akan melakukan pendampingan kepada guru TK ABA dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Pendampingan ini akan dilakukan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah TK ABA untuk memantau pelaksanaan program pencegahan stunting dan memberikan bantuan teknis jika diperlukan.