Seminar Nasional 1

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan riset dengan sukses menggelar Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2024. Acara yang bertemakan “Optimalisasi Kelompok Riset untuk Peningkatan Kualitas Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat” ini berlangsung meriah di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Sabtu (28/09).

Seminar yang dihadiri oleh 500 peserta dari berbagai penjuru Indonesia ini menjadi ajang berkumpulnya para akademisi, peneliti, dan mahasiswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Seminar Nasional

Tema seminar tahun ini, “Optimalisasi Kelompok Riset”, menjadi sorotan utama. Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dalam riset.

“Kami mengharapkan program ini bisa menjadi ajang tahunan yang terus kita selenggarakan. Disini kita akan mendapatkan pencerahan dari narasumber terkait bagaimana menguatkan kolaborasi riset dan meningkatkan kualitas riset,” tutur Warsiti.

Sebagai narasumber utama, Ir. Khairul Anam, ST., MT., Ph.D,IPM, memberikan paparan menarik mengenai sinergitas tri dharma perguruan tinggi dan tata kelola riset serta teknologi inovasi. Beliau menyampaikan bahwa dengan mengoptimalkan kelompok riset, perguruan tinggi dapat menghasilkan inovasi yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Seminar ini juga membahas pentingnya penelitian yang berorientasi pada pemecahan masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui penelitian yang berkualitas, diharapkan dapat dihasilkan inovasi-inovasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan menyelenggarakan seminar nasional ini, UNISA Yogyakarta semakin memantapkan posisinya sebagai pusat riset yang unggul di Indonesia. Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen UNISA dalam berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Fikes Unisa 1

Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar pelatihan preceptor mentor dengan tema “Kolaboratif Bersinergi untuk Menghasilkan Lulusan yang Unggul dan Berkemajuan”. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, 27-28 September 2024, di kampus terpadu UNISA Yogyakarta ini diikuti oleh 237 peserta dari berbagai profesi kesehatan di seluruh Indonesia.

FIKES UNISA

Pelatihan ini menjadi langkah strategis FIKES UNISA dalam meningkatkan kualitas pendidikan klinik. Sejak beralih ke Kurikulum Pendidikan Tinggi pada tahun 2016, peran Clinical Instructor (CI) atau pembimbing klinik semakin krusial dalam membentuk kompetensi mahasiswa. Dengan pelatihan ini, diharapkan para CI dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam membimbing mahasiswa mencapai standar kompetensi yang ditetapkan.

Dr. Dewi Rokhanawati, S.SiT., M.PH, Dekan FIKES UNISA Yogyakarta, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya pelatihan ini secara tatap muka.

“Setelah beberapa tahun terkendala pandemi, akhirnya kita bisa kembali menggelar pelatihan ini secara offline. Harapan kami, para peserta dapat menyerap ilmu yang bermanfaat dan meningkatkan kualitas bimbingan klinik di masing-masing institusi,” ujarnya.

Materi Pelatihan yang Komprehensif

Para peserta mendapatkan materi pelatihan yang komprehensif, mulai dari konsep dasar peran preceptor, tahapan proses pembelajaran klinik, hingga pelaksanaan evaluasi mahasiswa. Tujuh narasumber yang kompeten di bidangnya berbagi pengetahuan dan pengalaman untuk membekali para peserta.

Dengan adanya pelatihan ini, FIKES UNISA berkomitmen untuk menghasilkan lulusan kesehatan yang tidak hanya memiliki pengetahuan yang kuat, tetapi juga memiliki keterampilan klinis yang mumpuni. Para lulusan diharapkan dapat menjadi tenaga kesehatan yang profesional dan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Profesi Gizi 1

Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar Studium Generale dengan tema “Perkembangan Profesi Gizi di Indonesia” di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan UNISA Yogyakarta, Rabu (25/09).

Profesi Gizi

Acara yang dihadiri oleh 480 mahasiswa dari berbagai semester ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Adhi Priyo Pamungkas, S.Gz., laboran BRIN, dan Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., APD., Ph.D., seorang pengajar sekaligus peneliti gizi.

Dalam sambutannya, Agung Nugroho, A,MG., MPH, Ketua Prodi Gizi, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh lulusan S1 Gizi. Salah satunya adalah terkait Surat Tanda Registrasi (STR) yang saat ini hanya dapat diperoleh melalui program profesi.

“Profesi gizi semakin berkembang pesat, namun tantangannya juga semakin kompleks. Kita perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang penuh peluang,” ujar Agung.

Senada dengan Agung, Wantonoro, S.Kep.,Ns. M.Kep.,Sp.KMB.,PhD., Wakil Dekan III FIKes UNISA Yogyakarta, menekankan pentingnya program profesi gizi.

“Pemerintah telah menjadikan gizi sebagai salah satu prioritas nasional. Oleh karena itu, kami di UNISA berkomitmen untuk segera mendirikan program profesi gizi,” ungkapnya.

Para narasumber memberikan paparan yang menarik mengenai perkembangan ahli gizi di Indonesia. Tony Arjuna menjelaskan peran penting ahli gizi dalam mengatasi berbagai masalah gizi di masyarakat. Sementara itu, Adhi Priyo Pamungkas menyoroti peluang kerja yang luas bagi lulusan gizi, baik di sektor pemerintah maupun swasta.

Phbs 1

Dalam upaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sejak dini, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kelompok 19 berhasil menjalankan program sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Padukuhan Logandeng, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul. Program yang menyasar anak-anak Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) ini fokus pada dua kebiasaan penting, yaitu mencuci tangan dan menggosok gigi.

PHBS

Dengan metode PHBS yang menyenangkan dan interaktif, mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang teknik mencuci tangan yang benar dalam enam langkah. Selain itu, mereka juga mengajarkan cara menggosok gigi secara efektif menggunakan pasta gigi berfluoride. Untuk memperkuat pemahaman, tim KKN menggunakan media visual seperti poster berwarna-warni dan video animasi yang menarik.

“Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini,” ungkap Frecsylia Meilan Putri Makangiras salah satu anggota KKN.

Frecsylia menambahkan “Mereka tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga langsung mempraktikkan apa yang telah dipelajari. Kami berharap kebiasaan baik ini dapat terus mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.”

Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, pihak sekolah menyediakan fasilitas cuci tangan yang bersih dan memadai di lingkungan sekolah. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan tangan.

Budidaya Ikan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengabdian. Kali ini, tim pengabdian UNISA berhasil mendapatkan hibah dari DRTPM Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI untuk mengembangkan program INTAN PRIBUMI : Intensifikasi Budidaya Ikan Nila Melalui Penerapan Teknologi Gelembung Mikro, Minggu (22/09).

Program ini menyasar kelompok pembudidaya ikan Mina Sejahtera yang menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Melalui pelatihan dan penerapan teknologi microbubble, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan nila, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan para pembudidaya.

Teknologi Microbubble : Solusi Inovatif untuk Budidaya Ikan

Teknologi microbubble yang diterapkan dalam program ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

  • Meningkatkan kadar oksigen: Microbubble dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air, sehingga ikan dapat tumbuh lebih optimal.
  • Efisiensi energi: Penggunaan energi listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistem aerasi konvensional.
  • Meningkatkan kualitas air: Microbubble membantu menjaga kualitas air tetap stabil, sehingga meminimalkan risiko penyakit pada ikan.

Pelatihan dan Pendampingan Mendukung Kesuksesan Program

Tim INTAN PRIBUMI telah melaksanakan pelatihan intensif bagi anggota Pokdakan Mina Sejahtera. Pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya ikan nila secara intensif, pemantauan kualitas air, hingga pemasaran produk. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan workshop digital branding untuk membantu para pembudidaya memasarkan produknya secara lebih luas.

“Kami sangat antusias dengan program ini. Teknologi microbubble dan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami. Kami yakin dengan penerapan teknologi ini, produksi ikan nila kami akan meningkat secara signifikan,” ujar Muhammad Kosim, Sekretaris Pokdakan Mina Sejahtera.

Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat, UNISA Yogyakarta terus berupaya untuk menghasilkan inovasi dan solusi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Program INTAN PRIBUMI merupakan salah satu contoh nyata dari upaya UNISA Yogyakarta dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan keberhasilan program ini, diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk turut serta dalam pengembangan masyarakat melalui kegiatan pengabdian.