Tapak Suci

Tapak Suci Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali mengharumkan nama kampus. Dalam ajang bergengsi Indonesia Super Championship 2024 yang digelar di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta Timur, pada 23 – 25 Agustus 2024, kontingen Tapak Suci UNISA Yogyakarta berhasil memborong 14 medali.

Prestasi gemilang ini diraih melalui perjuangan keras para pesilat UNISA Yogyakarta yang berhasil mendominasi berbagai kategori. Rincian medali yang diperoleh adalah 9 medali emas, 1 medali perak, dan 4 medali perunggu. Semua prestasi membanggakan ini diraih baik dalam kategori seni maupun tanding tingkat nasional.

Azmi, salah satu pesilat UNISA Yogyakarta yang berhasil meraih medali, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian tim.

“Kemenangan ini adalah hasil dari kerja keras seluruh anggota Tapak Suci UNISA Yogyakarta. Kami berlatih dengan sangat giat dan saling mendukung satu sama lain. Kerjasama yang solid antara pelatih dan atlet juga menjadi kunci keberhasilan kami,” ujar Azmi.

Tujuan dan Dampak

Indonesia Super Championship 2024 menjadi ajang pembuktian bagi para pesilat seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Melalui kejuaraan ini, para pecinta silat diberikan kesempatan untuk meraih prestasi setinggi-tingginya dan mengharumkan nama daerah dan institusi.

Kemenangan gemilang Tapak Suci UNISA Yogyakarta tidak hanya membanggakan kampus, namun juga menjadi inspirasi bagi para pesilat muda lainnya. Prestasi ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, dedikasi, dan semangat juang yang tinggi, semua cita-cita dapat diraih.

Pts Diy

LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta sukses menggelar workshop “Penyusunan MoU Kerja Sama Berbasis Joint Resources PTS DIY” di Gedung Siti Moendjijah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta. Acara yang dihadiri oleh 100 perwakilan perguruan tinggi swasta (PTS) se-DIY ini menjadi tonggak penting dalam upaya meningkatkan kualitas dan kemajuan pendidikan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (24/08).

Dalam sambutannya, Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp. Mat., menyambut hangat inisiatif LLDIKTI Wilayah V dalam memfasilitasi kerja sama antar PTS.

“Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk saling menguatkan dan memajukan PTS di DIY. Kami merasa terhormat UNISA Yogyakarta dapat menjadi tuan rumah acara ini,” ujarnya.

Senada dengan Rektor UNISA, Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta, Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., menekankan pentingnya joint resources bagi kemajuan PTS.

“Dengan saling berbagi sumber daya, kita dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan kualitas layanan pendidikan,” tegasnya.

UNISA Yogyakarta sebagai Role Model

Sebagai tuan rumah, UNISA Yogyakarta turut berbagi pengalaman dalam hal resource sharing melalui pemaparan materi oleh Wakil Rektor IV bidang Kerja Sama dan Internasional, Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis. UNISA Yogyakarta terbuka untuk menjalin kerja sama dengan PTS lainnya dalam berbagai bidang, seperti penelitian, pengabdian masyarakat, dan pengembangan kurikulum.

Workshop ini diharapkan dapat menjadi titik awal bagi terciptanya kolaborasi yang lebih erat antar-PTS di DIY. Melalui kerja sama yang saling menguntungkan, diharapkan kualitas lulusan PTS di DIY dapat semakin meningkat dan mampu memenuhi kebutuhan pasar kerja.

Kraton

Stunting, masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan anak, menjadi perhatian serius. Untuk mengatasi permasalahan ini, Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta bekerja sama dengan Ikatan Guru Taman Kanak-kanak ABA (IGABA) Kemantren Kraton menggelar pelatihan bagi guru TK ABA se-Kemantren Kraton. Pelatihan ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dalam mencegah stunting, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kegiatan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini melibatkan lintas disiplin ilmu, di antaranya kebidanan, keperawatan, dan gizi. Tim pengabdian masyarakat dari UNISA Yogyakarta yang diketuai oleh Bdn. Evi Wahyuntari, S.ST., M.Keb., memberikan materi tentang pencegahan stunting, pengukuran tinggi badan dan berat badan, serta penggunaan aplikasi WHO Antro untuk menganalisis status gizi anak.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para guru TK ABA dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting di lingkungan sekolah. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, mereka dapat melakukan deteksi dini anak stunting dan memberikan intervensi yang tepat,” ujar Evi.

Dalam pelatihan tersebut, para guru tidak hanya diberikan materi teori, tetapi juga praktik langsung dalam melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan anak serta menganalisis hasil pengukuran menggunakan aplikasi WHO Antro. Selain itu, para guru juga dilatih untuk melakukan konseling gizi kepada orang tua anak yang mengalami masalah gizi.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari UNISA Yogyakarta yang telah memberikan pelatihan ini. Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru TK dalam upaya pencegahan stunting,” ungkap salah seorang peserta pelatihan.

Langkah Selanjutnya

Setelah pelatihan, tim pengabdian masyarakat UNISA Yogyakarta akan melakukan pendampingan kepada guru TK ABA dalam menerapkan ilmu yang telah diperoleh. Pendampingan ini akan dilakukan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah TK ABA untuk memantau pelaksanaan program pencegahan stunting dan memberikan bantuan teknis jika diperlukan.

Pro Handini

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unisa Yogyakarta melakukan kegiatan pengabdian dengan judul Pro Handini (Program Pencegahan Pernikahan usia Dini) berbasis Interdisiplin di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta pada 23 Agustus 2024. Kegiatan yang merupakan salah satu PKM yang lolos didanai oleh Kemristekdikti untuk tahun anggaran 2024.

Ketua tim, Endang Koni Suryaningsih, MSc.N-M., Ph.D. menyatakan bahwa kegiatan  Ini merupakan hasil dari tindak lanjut peneltiian tim pengusul sebelumnya tentang pernikahan usia dini di Yogyakarta yang merekomendasikan untuk melakukan edukasi tentang dampak pernikahan usia dini di lingkungan sekolah, selain itu, tercetusnya Pro Handini berdasarkan analisa muatan materi pendidikan kesehatan di tempat mitra bahwa sumber informasi siswa secara formal mengenai kesehatan reproduksi berasal dari mata pelajaran IPA di kelas IX semester 1.

Idealnya, informasi tentang kesehatan reproduksi diberikan sedini mungkin pada siswa. Selain itu, muatan materi yang dibahas masih sangat general dan superfisial, sedangkan siswa membutuhkan informasi kesehatan reproduksi yang spesifik, mendalam dan unik, selain itu siswa juga perlu dibekali dengan pendekatan pskilogis dalam memahami konsep KRR. Ada 2 program yang diusung oleh tim PKM ProHandini, yakni belum adanya Pusat Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja dalam upaya pencegahan pernikahan usia dini dan rendahnya pengetahuan siswa terkait konsep kesehatan reproduksi remaja, kesehatan psikologi dan penggunaan media sosial.

Tim Pro Handini beranggotakan Dyorita Kh, S.Psi., M.Psi. Psikolog dan Ade Putra TWS, S.Ilkom, M.A. serta dari mahasiswa terdiri mahasiswa psikologi (Danar Gumilang Hartono dan Desi Permatasari), mahasiswa Bidan (Salma Nurahmawati dan Alluna Kylla Nahira), mahasiswa  Ilmu Komunikasi (Ilham Dyas N dan Wachidah Nur H). Turut hadir dalam kegiatan hari ini, Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7, Supriyadi, S.Pd., M.Pd. didampingi Tim Bimbingan Konseling, Tim UKS, serta Tim Kesiswaan, serta para calon konselor sebaya dari kelas 7 dan 8 yang telah melalui proses seleksi sebelumnya. Setelah acara ramah tamah, agenda dilanjutkan dengan pembentukan kepengurusan Pusat informasi Kesehatan Reproduksi Remaja SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Setelah itu pembentukan forum komunikasi Konselor Sebaya dan Pembina serta Pengarah PIKR yang di damping Tim Pro handiniUnisa Yogyakarta. Tujuan dari PKM ini memiliki 3 tujuan :

1) Untuk mensinergikan program pemerintah untuk menurunkan dan mencegah angka pernikahan usia dini dimulai dari lingkungan pendidikan.

2) Membentuk Pusat Informasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIKR-R) sebagai upaya pencegahan pernikahan usia dini di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta.

3) Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai konsep kesehatan reproduksi remaja.

Fokus program PKM ini adalah penerapan Teknologi Kesehatan (Health Technology Assesment) melalui pembentukan pusat informasi kesehatan reproduksi remaja dalam upaya pencegahan kejadian pernikahan usia dini di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta dengan melibatkan mahasiswa lintas profesi. Program PKM ini mendukung 3 dari 8 Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dengan melibatkan mahasiswa dari prodi S1 Bidan, S1 Psikologi, dan S1 Ilmu Komunikasi. Tiga IKU tersebut meliputi dosen dapat berkegiatan di luar kampus, mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus dan penerapan hasil penelitian dosen dapat dimanfaatkan masyarakat khususnya di SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta.

Calon Mahasiswa 2

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar seleksi tahap pertama calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran (FK) melalui Computer Based Test (CBT) pada Selasa (20/8). Sebanyak 118 peserta antusias mengikuti ujian yang terbagi di dua gedung, yaitu gedung Siti Walidah dan gedung Siti Bariyah.

Ujian CBT yang meliputi Tes Potensi Akademik (TPA) dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Bagi yang lolos pada tes tahap 1 akan dilanjutkan pada test tahap kedua psikotest dan wawancara. Persaingan yang ketat terlihat dari persiapan matang yang dilakukan oleh para peserta sebelum memasuki ruang ujian, hal ini terjadi karena kuota yang terbatas.

Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis, mengungkapkan kekagumannya atas antusiasme para peserta. “Kami sangat mengapresiasi semangat juang para calon mahasiswa. Jumlah peserta yang cukup banyak menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk bergabung dengan FK UNISA Yogyakarta,” ujarnya.

Imron juga menjelaskan bahwa dari 118 peserta, hanya 50 orang yang akan diterima sebagai mahasiswa baru FK . Hal ini menunjukkan selektivitas yang tinggi dalam proses penerimaan mahasiswa baru di FK UNISA Yogyakarta.

UNISA Yogyakarta sebagai kampus dengan fokus pada bidang kesehatan, terus berupaya mencetak lulusan berkualitas yang siap menjawab tantangan di dunia kesehatan. Dengan seleksi yang ketat, diharapkan mahasiswa yang diterima nantinya dapat menjadi generasi penerus yang mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.