Haedar nashir

Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, akan menerima penghargaan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) pada Kamis, 10 Juli di Jakarta. Penghargaan ini didasarkan pada Surat Keputusan Ketua Umum DPP LVRI Nomor: SKEP-41/MBLV/XII/05/2025 tanggal 28 Mei 2025.

Bintang LVRI merupakan penghargaan tertinggi dan strategis dari LVRI. Ini diberikan kepada individu atau institusi berpengaruh yang aktif mendukung veteran dan menanamkan semangat bela negara. Penerimanya beragam, mulai dari pejabat negara, birokrat, hingga tokoh lokal, yang semuanya ditentukan melalui seleksi internal LVRI.

Beberapa tokoh nasional yang sebelumnya menerima penghargaan serupa antara lain Presiden Prabowo Subianto, Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, dan Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad. Hal ini menunjukkan betapa bergengsinya penghargaan yang akan diterima oleh Haedar Nashir.

Haedar Nashir dikenal luas sebagai tokoh intelektual yang tak hanya membina pemikiran Islam berkemajuan di Indonesia, tetapi juga memiliki pengabdian kebangsaan yang intens dan diakui banyak pihak. Selain memimpin Muhammadiyah, Haedar juga aktif sebagai pengajar, penulis buku, dan pemikir sosial kebangsaan yang melintas batas.

Sosoknya dikenal dengan sikap tenang, inklusif, dan berorientasi pada solusi. Ia konsisten memperkuat peran Muhammadiyah di bidang pendidikan, kesehatan, pemberdayaan sosial, dan ketahanan ideologis umat. Dalam berbagai forum, media, dan lingkungan nasional, Haedar senantiasa menyuarakan pentingnya nilai Pancasila, agama, dan kebudayaan bangsa sebagai fondasi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Komitmennya terhadap persatuan sangat tinggi, menjadikannya tokoh perekat integrasi bangsa. Ia kerap mengajak para pemimpin negeri untuk menjadi teladan kenegarawanan, yang menjadi rujukan rakyat dalam berbangsa.

Sebelumnya, Haedar Nashir telah mengantongi berbagai penghargaan bergengsi, seperti Anugerah Hamengku Buwono IX Award 2024, Anggota Kehormatan Ikatan Sosiologi Indonesia 2024, Lifetime Achievement Award dari Hospital Management Asia Awards 2024, Anugerah Khas Tokoh Pendidikan Keusahawanan 2025 dari Universiti Malaysia Kelantan (UMK), dan yang terbaru dinobatkan sebagai Tokoh Perbukuan Islam dalam Islamic Book Fair Award 2025.

Guru Besar Ilmu Sosiologi ini juga produktif menulis. Puluhan buku telah ia lahirkan, ditambah lebih dari 500 tulisan di Majalah Suara Muhammadiyah (SM), 300 tulisan refleksi di Harian Republika, serta kontribusi prolifik di berbagai media nasional lainnya. Sebuah bukti nyata kiprahnya yang tak lekang waktu dalam ranah keilmuan dan kebangsaan.

Bumdes

Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, melalui sinergi tiga prodinya, Akuntansi, Manajemen, dan Administrasi Publik kini menggandeng Desa Sidoagung untuk mengukuhkan posisi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor penggerak ekonomi. Kemitraan ini bukan sekadar basa-basi, melainkan fondasi strategis demi BUMDes yang lebih kokoh, mandiri, dan berdaya saing, bahkan hingga kancah regional dan nasional.

Inisiatif proaktif ini diawali dengan identifikasi mendalam terhadap berbagai aktor kunci, baik internal maupun eksternal desa, yang berpotensi menjadi mitra strategis. Proses ini krusial untuk memetakan peran, kepentingan, dan manfaat potensial yang bisa didapatkan BUMDes. Mulai dari kelompok tani, koperasi desa, karang taruna, hingga instansi pemerintah, perbankan, perusahaan swasta, bahkan individu berpengaruh, semua diajak bersinergi. Analisis kemitraan ini difokuskan pada tiga dimensi: peran, kepentingan, dan manfaat potensial, guna memastikan kolaborasi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Erni Saharuddin, S.Sos., MPA salah satu tim pengabdian UNISA Yogyakarta mengatakan bahwa mereka tak tinggal diam, koordinasi intens dengan Kepala Desa dan Ulu-Ulu Sidoagung telah dilakukan sejak 12 Maret 2024.

“Pertemuan ini jadi tonggak awal untuk merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) BUMDes yang adaptif dan visioner,” ujar Erni.

Erni juga menambahkan semua rangkaian kegiatannya terstruktur rapi: dari pelatihan dan workshop, penyusunan draf AD/ART, validasi, hingga sosialisasi dan implementasi. Seluruh proses krusial ini dijadwalkan berlangsung antara 7 Februari hingga 2 Juni 2025.

Penguatan jaringan kemitraan ini diharapkan membuka lebar akses BUMDes terhadap permodalan, memperluas pasar, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Dengan demikian, BUMDes Sidoagung tidak hanya mengandalkan sumber daya internal desa, melainkan mampu menjalin hubungan eksternal yang memperluas peluang usaha. Ini adalah langkah maju yang signifikan, menjadikan identifikasi kemitraan bukan sekadar proses administratif, melainkan strategi jangka panjang untuk mendorong BUMDes sebagai pilar ekonomi desa yang tangguh dan berkelanjutan.

Bupati sleman

Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, S.E., menyatakan kesediaannya untuk hadir dan memberikan keynote speech dalam acara Stakeholders Gathering Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang akan digelar dalam waktu dekat. Hal ini disampaikan dalam audiensi antara jajaran UNISA Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman di Kantor Wakil Bupati Sleman, Selasa (8/7).

Audiensi tersebut menjadi ruang diskusi antara UNISA Yogyakarta dan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam memperkuat kolaborasi, khususnya terkait program Sleman Pintar Plus-Plus yang telah berjalan. Program ini bertujuan untuk pengentasan kemiskinan melalui pendidikan tinggi dengan target “satu keluarga, satu sarjana” sekaligus memberikan bekal keterampilan dan kompetensi kerja bagi penerima beasiswa.

Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional  UNISA Yogyakarta, Dr. Ali Imron, M. Fis., dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa UNISA Yogyakarta sangat berkomitmen untuk melaksanakan program-program yang relevan dan berdampak langsung bagi masyarakat Sleman. Salah satu wujud nyatanya adalah dengan mendukung program Sleman Pintar Plus-Plus dan mengintegrasikannya ke dalam kegiatan tahunan UNISA, yaitu Stakeholder Gathering, yang rencananya akan menghadirkan lebih dari 100 mitra lembaga dan instansi.

“Melalui acara ini, kami ingin mempertemukan mitra-mitra UNISA Yogyakarta dengan Pemerintah Kabupaten Sleman agar bersama-sama dapat menyerap lulusan UNISA Yogyakarta, khususnya para penerima beasiswa Sleman Pintar. Kami sangat berharap kehadiran Pak Wakil Bupati untuk memberikan penguatan melalui keynote speech,” ujar Dr. Ali Imron.

Wakil Bupati Sleman menyambut baik inisiatif UNISA dan menekankan pentingnya pendampingan mahasiswa penerima beasiswa, tidak hanya selama masa kuliah, tetapi juga pasca kelulusan.

“Program ini bukan hanya sekadar menguliahkan, tetapi juga harus mampu menciptakan kemandirian dan membuka akses terhadap dunia kerja. Kami berharap UNISA bisa membantu mengarahkan dan mencarikan peluang kerja bagi para lulusan, terutama yang berasal dari keluarga penerima manfaat,” ungkap Danang Maharsa.

Dalam audiensi tersebut, UNISA Yogyakarta juga memperkenalkan program magang profesional serta       U- ACE (Unisa-Abroad Career Empowerment) membina mahasiswa sejak semester tiga untuk siap bersaing di dunia kerja, termasuk peluang kerja ke luar negeri. Unit ini menjadi salah satu bentuk komitmen UNISA dalam menyiapkan lulusan yang berdaya saing tinggi.

UNISA berharap sinergi ini akan terus berlanjut demi terwujudnya masyarakat Sleman yang cerdas, mandiri, dan sejahtera melalui kolaborasi yang berkelanjutan di bidang pendidikan.

Inovasi mahasiswa 1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta tak hanya berkutat di kampus. Lewat praktik kerja lapangan (PKL) Stase Asuhan Kebidanan Komunitas, angkatan VII berinovasi merintis Posyandu Remaja pertama di Padukuhan Ngebel, Tamantirto, Kasihan, Bantul. Peresmian Posyandu yang diberi nama ‘Edelweis’ ini digelar meriah pada Ahad, 6 Juli 2025, di Gedung Serbaguna Padukuhan Ngebel.

Inisiasi ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan kajian door-to-door oleh mahasiswa, dari 189 remaja di Ngebel, banyak yang terdeteksi memiliki masalah kesehatan reproduksi. Mulai dari siklus menstruasi terganggu, dismenore, hingga masalah gizi remaja. Data ini menjadi pemicu utama bagi para calon bidan UNISA untuk turun tangan.

Kegiatan penting ini dihadiri oleh mahasiswa profesi bidan UNISA, Dukuh Ngebel Heri Muryanto S.T., Ketua Karang Taruna, serta dua dosen pembimbing komunitas yang ahli di bidangnya, Dr. Ismarwati, S.K.M., S.ST., MPH. dan Dr. Dhesi Ari Astuti, S.SiT., M.Kes.

Nama “Edelweis” dipilih dengan makna mendalam. Seperti bunga edelweis yang melambangkan keabadian, cinta, ketahanan, dan keberanian, Posyandu ini diharapkan dapat terus eksis dan menaungi remaja-remaja kuat, tangguh, serta bersemangat juang tinggi di Ngebel.

Dukuh Ngebel, Heri Muryanto S.T., memberikan dukungan penuh. Ia tak lupa mengucapkan terima kasih kepada UNISA Yogyakarta, khususnya mahasiswa profesi bidan, atas inisiasi ini. “Semoga Posyandu Remaja ini dapat terus berkesinambungan dan sesuai harapan bersama,” tuturnya, memotivasi remaja Padukuhan Ngebel.

Senada, Ismarwati, yang mewakili Kaprodi Profesi Bidan UNISA, secara resmi membuka acara. Ia mengungkapkan kebanggaannya, berharap perintisan Posyandu Remaja Edelweis ini membawa kebermanfaatan nyata bagi para remaja Padukuhan Ngebel.

Setelah sambutan, kegiatan berlanjut dengan pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan remaja. Langkah promotif preventif ini diharapkan menjadi awal yang baik bagi Posyandu Remaja Padukuhan Ngebel untuk terus terstruktur dan lebih baik ke depannya, demi kesehatan reproduksi remaja yang optimal.

Table manner

Program Studi Gizi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta ajak 102 mahasiswa semester 2 belajar table manner, di Hotel Grand Rohan Jogja, Sabtu (5/7/2025). Agenda tahunan ini merupakan gong dari mata kuliah Gizi Kuliner, dimana sebelumnya para mahasiswa mempelajari masakan menu Nusantara, Oriental, Timur Tengah dan Kontinental.

Kaprodi Gizi Unisa Yogyakarta, Agung Nugroho, AMG., MPH., menjelaskan bahwa para mahasiswa telah belajar secara teori, harapannya dengan table manner para mahasiswa dalam dunia kerja nanti telah paham terkait tata cara formal skala internasional.

Agung juga memberikan pesan untuk para mahasiswa agar pelajaran table manner dapat menjadi salah satu bekal kedepannya. “Suatu saat kalian akan mempraktikkan hal seperti ini juga dan bisa mengajarkan kepada yang lain. Semoga hari ini bisa menjadikan tambahan pengetahuan bagi kita semua. Jangan pernah mensia-siakan ilmu yang kalian dapat,” tutup Agung.

Aroma butter yang turut menghiasi ballroom menjadi penggugah mahasiswa untuk ikut ambil andil dalam praktik masak salah satu menu yang akan disajikan. “Seru banget bisa masak bareng chef, diajarin banyak hal, chef-nya juga interaktif jadi enggak grogi,” jelas Najwa mahasiswa Prodi Gizi Unisa Yogyakarta.

Yuni mahasiswa Prodi Gizi Unisa Yogyakarta lainnya yang juga peserta table manner, merasa sangat senang. Kegiatan ini dirasa memberikan pengalaman dan ilmu baru baginya.