Guna memperkuat jaringan dan mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga mampu menghadapi tantangan zaman, institusi pendidikan kebidanan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah menggelar workshop dan membentuk Asosiasi Institusi Pendidikan Kebidanan Muhammadiyah ‘Aisyiyah (AIPKEMA).

Adapun salah satu upaya organisasi ini dalam meningkatkan kompetensi bidan ialah dengan memfasilitasi SDM untuk melanjutkan pendidikan strata 2 (S2) ke Perguruan Tinggi (PT) di luar negeri. Menurut Ketua AIPKEMA, Mufdlilah, M.Sc, jumlah SDM yang dikirim akan digenjot agar ‘Aisyiyah dapat semakin bermanfaat bagi masyarakat. ”Kebijakan ini merupakan trobosan, mengingat di Indonesia baru ada dua PT yang memiliki S2 Kebidanan,” terang dia.

Mengangkat tema peningkatan Mutu Pendidikan Secara Berkelanjutan Program Studi Kebidanan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah, acara ini mengundang pembicara dari luar negeri seperti Dosen dari National Taipei University of Nursing and Health Sciences (NTUNHS), Taiwan seperti Prof. Kuo Su Chen dan Li Ju Lin. Sementara tamu tamu dari PT di DIY seperti UMY, UNY dan UGM juga akan hadir untuk berbagi.

Acara yang dilaksanakan pada 14-16 Mei 2012 ini terselenggara atas kerjasama dua institusi PT ‘Asiyiyah Jogja dan Solo. Dihadiri sekitar 44 peserta dari 25 perguruan tinggi kebidanan Muhammadiyah ‘Aisyiyah se- Indonesia ini diharapkan ada banyak manfaat yang dapat dipetik peserta.

 

Tim Futsal STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta kembali menunjukkan eksistensinya. Minggu lalu (29/4) berhasil meraih Juara I  memperebutan piala Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Kegiatan yang digelar oleh Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia ini dalam rangka memperingati  Internasional Nursing Day dan diikuti oleh 32 tim dari berbagai institusi perguruan tinggi se -DIY.

Menurut kapten tim Futsal STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, Dwi Atma Mandala Putra, dalam partai final tim STIKES ‘Aisyiyah unggul dengan skor telak 5-0 berhadapan dengan UNRIYO. 1 gol dicetak oleh Ahmadi, 3 gol oleh gilang adi purnama dan 1 gol lagi oleh Gani. Harapannya, turnamen ini menjadi jalan prestasi yang lebih banyak lagi bagi tim futsal STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dalam mengikuti turnamen lainnya baik tingkat propinsi maupun nasional.

Sebagai upaya untuk mengembangkan institusi dikancah dunia internasional, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta sepakati kerjasama dengan Fakultas Keperawatan Universitas Ains Shams University Kairo Mesir. Penyerahan Naskah kerjasama melalui Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Mesir kepada STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, di ruang aula pada Rabu (11/4).

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Mesir, Prof. DR. Sangidu M.Hum mengatakan bahwa kerjasama ini hendaknya bermanfaat untuk kedua belah pihak dan harapannya STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta menjadi lebih baik dan maju lagi.

Ruang lingkup kerjasama ini antara lain mengenai pertukaran dosen dan mahasiswa, studi lanjut para dosen, pelatihan, pertukaran jurnal ilmiah dan informasi lainnya serta kerjasama untuk penelitian.

Studium Generale STIKES ‘Aisyiyah Hadirkan Guru Besar Universitas Terusan Zues Mesir

STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta melangsungkan studium generale pada Rabu, (14/03). Studium general yang dilangsungkan di Aula STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta tersebut mengambil tema “Da’wah Melalui Profesi Kesehatan Sebagai Peluang dan Tantangan Kerja di Timur Tengah”.Turut hadir dalam acara tersebut Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo, Prof. DR., Sangidu, M.Hum, dalam sambutannya mengatakan bahwa kualitas dan keramahan SDM Kesehatan dari Indonesia lebih baik dari negara lain. Lebih lanjut beliau menganjurkan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta untuk mengirim mahasiswanya pelatihan bahasa Arab ke Universitas Terusan Zues Kairo selama 1 bulan, sebelum bekerja di sektor-sektor kesehatan wilayah Timur Tengah. Manfaat yang didapat dari pelatihan ini, mahasiswa cepat bisa berbahasa arab dengan baik karena pembelajaran di lakukan di kelas dan praktik langsung di Rumah Sakit dan bertempat tinggal di rumah-rumah guru besar universitas Terusan Zues yang telah pensiun.

Studium Generale kali ini menghadirkan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Terusan Zues, Prof. DR. Mohamed Mohamed Emam Dawood. Kedatangannya di STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta ini merupakan langkah perintisan kerjasama antara STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta dengan Fakultas Kedokteran Universitas Terusan Zues. ”Sesungguhnya Al Qur’an menyebutkan bahwa profesi kesehatan adalah jalan menuju surga Allah dan memupuk amal kebaikan”, ungkapnya saat membuka studium generale ini. Dalam prakteknya, baik bidan maupun perawat hendaknya selalu menanamkan keihklasan, ketika bekerja anggaplah selalu bersama Allah SWT, karena kesembuhan hanya milik Allah SWT dan manusia hanya perantara saja.

Mohamed menambahkan, profesi kesehatan bisa menjadi dai yang handal. Misalnya dengan memberi motivasi atau sugesti kepada pasien, memberikan harapan kesembuhan dengan menyatakan bahwa banyak yang sembuh karena Allah. Mendorong para pasien agar bersabar karena sebenarnya rasa sakit adalah nikmat dan sesungguhnya cabaan rasa sakit itu ada hikmahnya yaitu Allah akan menghapus dosa-dosanya secara bertahap.

Peran penting lainnya sebagai tenaga kesehatan (khususnya bidan, perawat, fisiotrapis) adalah bagaimana memberikan bimbingan kepada pasien untuk memanfaatkan waktu kosongnya yaitu dengan berdzikir sehingga mendapat pahala dari Allah. Menyampaikan kepada setiap pasien untuk membantu profesinya (kesehatan) dengan doa agar dapat melaksanakan tugas sebagai tenaga kesehatan dengan baik karena orang sakit adalah tamu Allah atau lebih dekat dengan Allah. Bila bertemu dengan pasien yang sakit parah dan pesimis berumur panjang maka hendaknya menyampaikan bahwa dunia bukan segalanya masih ada kehidupan yang lebih indah yaitu di surga Allah.

Dalam pemaparannya yang diikuti oleh 200 mahasiswa ini, Mohamed merinci bahwa kesuksesan seorang ahli kesehatan dipengaruhi oleh 2 hal, pertama adalah keimanan, doa, kekuatan dari Allah, dan kedua adalah kekuatan ilmu, profesional di bidangnya. Misalnya rajin mengikuti pelatihan atau apapun yang bermanfaat untuk memperdalam ilmu sesuai profesi masing-masing dalam hal ini kesehatan.

Bertambah satu lagi prestasi yang diukir mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Fani Khoerunisa (Bidan Pendidik DIV) dan Yuke Mazdif (Ilmu Keperawatan S1) berhasil menjadi juara II Pemilihan Duta Mahasiswa GenRe (Generasi Berencana) Tingkat Provinsi Tahun 2012. Mereka adalah anggota PIK-KRRKS Annisaul Qawwiyah STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Acara pemilihan yang digelar oleh BKKBN Prop. DIY, pada Minggu (8/4) diikuti oleh 10 perguruan tinggi di propinsi DIY.

Sesuai surat dari BKKBN Propinsi DIY kepada perguruan tinggi, menjelaskan bahwa acara ini digelar dalam rangka meningkatkan pengembangan dan promosi PIK mahasiswa, maka diperlukan figur motivator dari kalangan mahasiswa, sesuai prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Dengan peran duta mahasiswa diharapkan sosialisasi program Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) di lingkungan kampus lebih efektif. Selain itu untuk membantu sosialisasi Program Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) secara umum. Para duta disiapkan untuk menjadi model, contoh dan teladan bagi teman mahasiswa sebayanya dan menyiapkan mahasiswa yang berperilaku sehat dan berakhlak.

Salah satu kriteria duta mahasiswa GenRe adalah memiliki pengetahuan dan wawasan yang baik tentang 8 fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan (PUP), triad KRR (Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), ketrampilan hidup (Life Skill), isu-isu kependudukan di Indonesia, mekanisme pengelolaan PIK mahasiswa, memahami adat dan budaya daerah, pengetahuan umum yang aktual dan menguasai bahasa inggris.