Asi Eksklusif

20 mahasiswa Magister Kebidanan Angkatan XI dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, mengikuti Program Pertukaran mahasiswa Kebidanan Internasional di Universiti Brunei Darussalam. Selama program tersebut, mahasiswa mengunjungi beberapa fasilitas kesehatan utama.

Sejumlah fasilitas kesehatan utama yang dikunjungi antara lain Klinik Kesehatan Maternal Gadong, Klinik Kesehatan Maternal Barakas, Pusat Promosi Kesehatan, Jerudong Park Medical Centre, dan Rumah Sakit Raja Isteri Pengiran Anak Saleha. Program yang didampingi Prof. Dr. Mufdillah, S.SiT., M.Sc dan Dr. Askuri, M.Si untuk mempelajari layanan kesehatan ibu dan anak di Brunei.

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa memperoleh banyak informasi mengenai upaya pemerintah Brunei dalam mencapai target ASI Eksklusif. “Berbagai program edukasi dan kampanye telah diluncurkan di rumah sakit, klinik, dan media massa untuk mengedukasi ibu hamil dan ibu baru melahirkan tentang pentingnya pemberian ASI, manfaatnya, serta teknik menyusui yang benar. Program-program tersebut juga memberikan dukungan praktis bagi ibu-ibu yang menghadapi tantangan laktasi, termasuk konseling dari tenaga medis yang terlatih,” ujar Prof. Dr. Mufdillah, S.SiT., M.Sc.

Pemerintah Brunei berkomitmen untuk meningkatkan target capaian  pemberian ASI eksklusif dengan terus mengedukasi masyarakat dan memberikan dukungan lebih besar bagi ibu yang menyusui. Diharapkan, dengan upaya-upaya ini, angka pemberian ASI eksklusif dapat meningkat dan  mencapai target dari WHO. Lembaga pemerintah dan kondisi fasilitas kesehatan di Brunei berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi ibu-ibu yang memilih untuk memberikan ASI eksklusif demi kesehatan dan pertumbuhan optimal bayi.

Penulis: Gimanda Nahdiah Diana dan Eka Damayanti

Lansia 2025

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta menggelar pelatihan intensif bagi kader lansia di Balecatur, Sleman, Yogyakarta, pada Minggu, 9 Februari 2025. Bertempat di Gedung Pertemuan Kalurahan Balecatur, pelatihan ini diikuti oleh 60 peserta yang merupakan perwakilan dari Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA), PKK, Posyandu, dan Posbindu lansia. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen UNISA Yogyakarta dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia, khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Lurah Balecatur, Andri Septianto, SH, dalam Berbagaitekanannya pentingnya sinergi berkelanjutan antara UNISA Yogyakarta, Pimpinan Ranting `Aisyiyah (PRA), dan Kalurahan Balecatur. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan layanan promotif dan preventif yang optimal bagi masyarakat, khususnya bagi komunitas lansia di Balecatur. Beliau menyambut baik inisiasi UNISA dan berharap program-program serupa dapat terus berlanjut.

Ketua PRA, Ibu Hj. Suprihatin, menyampaikan bahwa isu lansia merupakan fokus utama ‘Aisyiyah sejak lama. Kehadiran dosen dan mahasiswa UNISA dinilai sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas kader kesehatan, khususnya dalam memberikan pelayanan terbaik bagi lansia. ‘Aisyiyah berkomitmen untuk mewujudkan lansia yang sehat, aktif, produktif, dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UNISA Yogyakarta, Indriani, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan lansia di DIY dengan mempromosikan aktivitas fisik sebagai kunci kemandirian di usia senja. DIY, khususnya Sleman, memiliki proporsi lansia tertinggi di Indonesia. Sleman mencatat rata-rata usia harapan hidup (UHH) lansia tertinggi, yaitu 75,26 tahun, sementara UHH di DIY sebesar 74,91 tahun. Sleman juga memiliki jumlah penduduk lansia terbanyak di DIY, yaitu 168.527 jiwa. Kondisi ini menuntut perhatian serius terhadap kesehatan dan kualitas hidup lansia.

Indriani menambahkan, program pengabdian masyarakat ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan kader lansia dalam mengelola kesehatan lansia melalui peningkatan promosi aktivitas fisik. Dengan pengetahuan yang mendalam tentang lansia, risiko kesehatan, pentingnya aktivitas fisik, dan praktik aktivitas fisik yang tepat, diharapkan kader dapat menjadi agen perubahan di komunitasnya. Mereka dapat memberikan edukasi, motivasi, dan dukungan kepada lansia untuk bergerak aktif dan menjalani hidup yang lebih sehat dan berkualitas.

Aktivitas fisik merupakan faktor krusial dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup lansia. Aktivitas fisik tidak hanya terbatas pada olahraga, tetapi juga mencakup gerakan tubuh sehari-hari, seperti berjalan kaki, berkebun, atau membersihkan rumah. Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatkan kekuatan otot, kekakuan, dan keseimbangan, serta mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, sarcopenia, dan osteoporosis. Namun, masih banyak lansia yang belum memahami konsep aktivitas fisik dan manfaatnya, seringkali karena keterbatasan fisik, kurangnya informasi, atau kurangnya motivasi. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik bagi lansia dan menyediakan dukungan serta fasilitas yang dibutuhkan.

Peran kader sangat penting dalam mempromosikan aktivitas fisik kepada lansia di masyarakat. Pelatihan ini fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader dalam promosi aktivitas fisik, dimulai dengan skrining kesehatan, pemberian materi komprehensif, dan diakhiri dengan praktik aktivitas fisik. Materi yang disampaikan meliputi konsep lansia dan perubahannya, penyakit degeneratif, konsep aktivitas fisik dan manfaatnya, praktik aktivitas fisik untuk lansia sesuai rekomendasi WHO, promosi aktivitas fisik lansia, serta strategi untuk meningkatkan partisipasi lansia dalam aktivitas fisik.

Tim Pengabdian Masyarakat UNISA Yogyakarta yang bertugas, terdiri dari dosen Program Studi Fisioterapi, yaitu Indriani, SKM., MSc, Veni Fatmawati, SST., MFis, Andry Ariyanto, SST., MOr, dan Nor Faeza Kaeni, SS., MA, bertindak sebagai pemateri. Sesi pelatihan terakhir diisi dengan latihan aktivitas fisik, termasuk latihan ketahanan dan peregangan yang aman bagi lansia.

Salah satu peserta pelatihan mengungkapkan, “Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami mendapatkan banyak pengetahuan baru dan praktik praktis yang dapat langsung kami terapkan dalam pelayanan lansia.”

Diperkirakan, melalui pelatihan ini, kader dapat menjadi garda terdepan dalam memotivasi dan memfasilitasi lansia di Balecatur untuk hidup lebih sehat dan aktif melalui aktivitas fisik yang terarah. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak dan diharapkan dapat menjadi contoh bagi upaya peningkatan kualitas hidup lansia di daerah lain.

Baitul Arqam

Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses membuka kegiatan Baitul Arqam Purna (BAP) 2025 yang akan berlangsung dari tanggal 3 hingga 15 Februari 2025. BAP bertujuan untuk memberikan bekal ilmu, pengalaman, dan keterampilan berorganisasi, serta mempersiapkan mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja dan masyarakat.

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa tingkat akhir dari berbagai fakultas di UNISA Yogyakarta. Baitul Arqam Purna merupakan pengkaderan utama di persyarikatan ‘Aisyiyah yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa di Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah di seluruh Indonesia.

BAP 2025 kali ini mengangkat tema ‘Meningkatkan Kapasitas Kader, Menghadirkan Kemanfaatan Untuk Semua’. Tema ini dipilih sebagai komitmen UNISA Yogyakarta dalam melahirkan kader-kader yang tidak hanya kompeten di bidang akademik, namun juga memiliki jiwa sosial yang tinggi dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.

Rektor UNISA Yogyakarta, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, dalam sambutanya menyampaikan bahwa sebanyak 800 mahasiswa yang mengikuti BAP akan mendapatkan penguatan ideologi Muhammadiyah ‘Aisyiyah. Warsiti juga menambahkan bahwa kesempatan ini merupakan sebuah keistimewaan bagi mahasiswa UNISA Yogyakarta, karena mereka dapat belajar langsung dari tokoh-tokoh penting di ‘Aisyiyah.

“Mungkin hanya kalian para mahasiswa UNISA Yogyakarta yang mendapatkan kesempatan seperti ini, karena tidak akan didapat di luar UNISA dengan materi-materi yang akan didapat dari ketua umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah karena UNISA ini langsung di bawahnya,” tutur Warsiti.

Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA), Dr. apt. Salmah Orbayinah, M.Kes, turut hadir memberikan semangat kepada para peserta BAP. Ia berpesan agar para mahasiswa senantiasa berkomitmen dalam membangun dan memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar dengan menyebarkan kebaikan.

“Tujuan diadakannya BAP ini adalah untuk meningkatkan kapasitas amal usaha dengan kader yang baik, dibekali kemampuan yang mumpuni di bidang pembelajaran dan di bidang spiritual. Tentunya kita diharapkan akan menjadi kader-kader yang mampu meningkatkan dan mengembangkan kapasitas amal usaha,” ujar Salmah.

Kegiatan BAP 2025 ini dibagi menjadi 6 gelombang untuk memastikan semua peserta dapat mengikuti kegiatan dengan maksimal. Selain mendapatkan materi dari para narasumber, peserta juga diajak untuk berdiskusi, bertukar pengalaman, dan merumuskan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Asesmen Lapangan Anestesi

Program Studi Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta tengah menjalani proses penting dalam peningkatan mutu pendidikan, yaitu asesmen lapangan akreditasi dari Lembaga Akreditasi Mandiri Perguruan Tinggi Kesehatan (LAMPT-Kes). Asesmen lapangan ini berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 6 hingga 8 Februari 2025, dan berlokasi di ruang sidang gedung Siti Moendjijah, kampus UNISA Yogyakarta.

Proses asesmen lapangan ini merupakan tahapan krusial dalam siklus akreditasi program studi. Tujuannya adalah untuk melakukan verifikasi, validasi, dan klarifikasi terhadap data serta informasi yang telah disajikan dalam dokumen kinerja dan laporan evaluasi diri program studi. Selain itu, asesor juga melakukan penilaian secara langsung terhadap berbagai aspek lapangan di Program Studi Keperawatan Anestesiologi. Penilaian ini mencakup fasilitas, sumber daya manusia, proses pembelajaran, hingga kualitas lulusan.

LAMPT-Kes, sebagai lembaga akreditasi independen yang memiliki otoritas dalam penilaian mutu pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia, menunjuk dua asesor yang kompeten untuk melaksanakan tugas penting ini di UNISA Yogyakarta. Asesor kedua tersebut adalah Hiryadi, M.Kep.,Sp.Kom, dan I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., MNg, Ph.D. Kehadiran kedua asesor ini menjadi momentum berharga bagi prodi Anestesiologi untuk mendapatkan validasi eksternal atas kualitas penyelenggaraan pendidikan yang telah diupayakan selama ini.

Wakil Rektor I UNISA Yogyakarta, Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan optimis terhadap Program Studi Keperawatan Anestesiologi. Ia mengungkapkan bahwa program studi ini merupakan salah satu program studi yang paling kompetitif di UNISA, dengan proses seleksi yang ketat sehingga mampu menjaring mahasiswa-mahasiswa berkualitas tinggi. Lebih lanjut Sulistyaningsih menambahkan bahwa kualitas lulusan prodi Anestesiologi telah diakui oleh berbagai pihak, terbukti dengan banyaknya lulusan yang telah dipesan oleh rumah sakit dan institusi kesehatan lainnya bahkan sebelum mereka resmi menyelesaikan studi.

“Kami sangat mengharapkan masukan yang konstruktif dari para asesor untuk pengembangan prodi Anestesiologi ke depan. Apabila terdapat kekurangan dari data dan informasi yang telah kami sampaikan, kami siap untuk melakukan perbaikan. Kami juga memiliki harapan besar agar akreditasi Program Studi Keperawatan Anestesiologi dapat meningkat dari peringkat B menjadi peringkat Unggul,” ujar Dr. Sulistyaningsih dengan penuh harap.

Hiryadi, M.Kep.,Sp.Kom, selaku salah satu asesor LAMPT-Kes, menyampaikan apresiasi atas Berbagai kehangatan dan persiapan yang telah dilakukan oleh tim UNISA Yogyakarta dalam menyambut asesmen lapangan ini. Hiryadi juga memohon dukungan dan kerjasama dari seluruh tim yang telah ditunjuk oleh UNISA Yogyakarta agar proses asesmen lapangan dapat berjalan dengan lancar dan efisien.

“Kami memohon bantuan dan kerja samanya kepada seluruh tim yang telah ditunjuk oleh UNISA Yogyakarta dalam proses asesmen lapangan ini. Kelancaran dan kemudahan proses ini akan sangat membantu kami dalam menyelesaikan tugas asesmen lapangan ini tepat waktu, sehingga kami dapat segera mengirimkan laporan hasil asesmen lapangan kepada LAMPT-Kes sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan,” kata Hiryadi.

Proses asesmen lapangan akreditasi ini merupakan wujud komitmen UNISA Yogyakarta dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan di seluruh program studi, termasuk Program Studi Keperawatan Anestesiologi. Hasil dari asesmen lapangan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai kualitas dan kinerja program studi, serta memberikan rekomendasi konstruktif untuk pengembangan program studi di masa mendatang. Peningkatan peringkat akreditasi menjadi Unggul akan menjadi pengakuan atas kualitas Program Studi Keperawatan Anestesiologi UNISA Yogyakarta di tingkat nasional, dan semakin memperkuat posisi UNISA Yogyakarta sebagai perguruan tinggi unggul dan berdaya saing.

Perkampungan Air

Dalam rangka Interprofessional Practice Project, 20 mahasiswa Program Studi Magister Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, melakukan kunjungan ke Kampong Ayer, sebuah permukiman ikonik di Brunei Darussalam, Jumat (31/1/2025). Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari program kolaborasi dengan Universiti Brunei Darussalam (UBD) yang bertujuan untuk memperluas wawasan lintas budaya dan memperdalam pemahaman mengenai sistem kesehatan serta kehidupan sosial masyarakat setempat.

Kampong Ayer, yang dijuluki sebagai ‘Venice of the East’, terletak di Bandar Seri Begawan, Brunei dan merupakan perkampungan air terbesar di Asia Tenggara. Berlokasi di tepi Sungai Brunei, kawasan ini terdiri dari rumah-rumah tradisional yang berdiri di atas tiang kayu, lengkap dengan sekolah berbagai tingkat, pemadam kebakaran, kantor polisi, galeri kebudayaan, masjid, klinik, dan fasilitas umum lainnya yang terhubung oleh jembatan kayu dan perahu sebagai alat transportasi utama.

Program Interprofessional Practice Project ini didampingi oleh Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc dan Dr. Askuri, M.Si. Selama kunjungan, mahasiswa Unisa Yogyakarta berkesempatan untuk berbincang langsung dengan penduduk setempat, memahami pola hidup masyarakat yang masih menjaga tradisi, serta mengamati bagaimana akses layanan kesehatan diberikan kepada penduduk Kampong Ayer.

“Saya sangat kagum melihat bagaimana masyarakat di Kampong Ayer tetap mempertahankan warisan budaya mereka. Meski hidup di atas air, fasilitas di sini cukup lengkap, dan masyarakatnya sangat ramah. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami untuk memahami keberlanjutan budaya serta tantangan kesehatan di komunitas ini,” ujar salah satu mahasiswa Program Studi Magister Kebidanan Unisa Yogyakarta, Yuriska Verina.

Kunjungan ini tidak hanya memberikan wawasan akademik tetapi juga mempererat hubungan antara Unisa Yogyakarta dan UBD dalam bidang kesehatan, sosial, dan budaya. Mahasiswa berharap kolaborasi seperti ini dapat terus berlanjut di masa depan agar semakin banyak pengalaman berharga yang bisa diperoleh dalam membangun perspektif global.

Dengan berakhirnya kunjungan ini, mahasiswa UNISA Yogyakarta membawa pulang kenangan berharga dan pelajaran mendalam tentang kehidupan masyarakat Kampong Ayer, yang membuktikan bahwa tradisi dan kemajuan dapat berjalan berdampingan dalam harmoni

Penulis: Yuriska Verina dan Awwal Al-fauzia N (Mahasiswa  S2 Kebidanan UNISA Yogyakarta), Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT.,M.Sc dan Dr. Askuri, M.Si (Dosen Kebidanan UNISA Yogyakarta)