Kurban

Masjid Walidah Dahlan Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta menunjukkan langkah nyata mendukung keberlanjutan lingkungan. Salah satunya dalam pembagian hewan kurban, sebanyak 2.000 paket, tanpa menggunakan plastik, melainkan menggunakan Telobag.

Sekilas secara tampilan, Telobag mirip dengan plastik, kegunaannya pun sama dengan plastik. Namun, Telobag, terbuat dari bahan singkong yang lebih ramah lingkungan. Telobag lebih mudah terurai, bahkan dalam waktu yang relatif singkat.

Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta pada Idul Adha kali ini memang mengusung tema ‘Berbagi 2.000 Paket Daging Kurban Zero Plastik’, sebagai wujud dukungan untuk menjaga lingkungan.

“Agar kita ramah lingkungan, kita gunakan bahan dari tela bekatul, sehingga nanti bisa mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan. Ini sudah tahun kedua Masjid Walidah Dahlan menyelenggarakan kurban zero plastik,” ungkap Ketua Takmir Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta, Muhammad Nurdin Zuhri, Senin (9/6/2025).

Tahun ini Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta menyembelih 10 ekor sapi dan 14 ekor kambing. Selain dibagikan kepada warga sekitar, dan masyarakat yang membutuhkan, daging kurban juga dibagikan ke daerah Kulon Progo.

Dalam proses penyembelihan kurban, selain dari Juru Sembelih Halal (Juleha) yang telah bersertifikat, kegiatan penyembelihan kurban juga melibatkan ratusan mahasiswa dengan berbagai latar belakang. “Kita melibatkan sekitar 150 mahasiswa, baik dari muslim maupun non muslim. Di sini juga bekerja sama dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Mlangi,” ungkap Nurdin.

Ketua Panitia Kurban Masjid Walidah Dahlan Unisa Yogyakarta, Islamiyatur Rokhmah mengatakan untuk mahasiswa tidak hanya dilibatkan saat proses penyembelihan kurban. Mahasiswa juga diajarkan untuk berkurban dengan menyumbang Rp10.000 per orang. “Alhamdulillah dari penggalangan dana ini terkumpul cukup untuk membeli satu ekor sapi. Sapi berasal dari mahasiswa dan akan dimanfaatkan untuk mahasiswa juga,” kata Islamiyatur.

Islamiyatur menyebut makna kegiatan ini adalah bentuk empati dan kepedulian sosial. “Kami ingin ikut merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat, termasuk ojek online, pedagang kaki lima, dan kelompok marjinal lainnya yang mungkin hanya merasakan daging setahun sekali,” ujar Islamiyatur.

Green metric

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menjadi sorotan akademisi lain. Kali ini, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta berkunjung ke kampus ‘Aisyiyah tersebut pada Kamis (23/5/2025) untuk melaksanakan studi banding. Bertempat di meeting room lantai 7 Gedung Siti Moendjijah, pertemuan ini fokus membahas strategi pemeringkatan UI GreenMetric.

Wakil Rektor I UNISA Yogyakarta, Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes, dalam sambutannya menekankan bahwa visi UNISA sejalan dengan kriteria UI GreenMetric, yakni menjadi kampus berwawasan kesehatan.

“Setiap program kerja kami arahkan untuk mencapai indikator-indikator dalam pemeringkatan ini. Kami belajar secara otodidak dan memasukkan program SDG’s ke dalam kurikulum perkuliahan serta penelitian,” ujar Sulis.

Ia menambahkan bahwa seluruh elemen kampus, mulai dari publikasi hingga kegiatan lainnya, turut mendukung pencapaian pemeringkatan ini. “Semoga kunjungan ini menjadi ajang sharing demi kemajuan bangsa,” harapnya.

Senada dengan itu, Wakil Rektor UKDW, Dr. Parmonangan Manurung, S.T., M.T., IAI, menyampaikan tujuan timnya datang ke UNISA Yogyakarta.

“Kami ingin banyak belajar tentang strategi pemeringkatan UI GreenMetric yang berhasil membawa UNISA Yogyakarta meraih peringkat 42,” ungkap Parmonangan.

Dalam diskusi hangat tersebut, tim pemeringkatan GreenMetric UNISA Yogyakarta turut hadir untuk berbagi pengalaman dan insights dengan delegasi UKDW.

Kunjungan ini membuktikan komitmen UNISA Yogyakarta dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan, sekaligus menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lain untuk terus meningkatkan kualitas kampus. UNISA terus berinovasi demi pendidikan yang lebih baik.

Ui Greenmatric

Peringkat Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta dalam UI GreenMetric World University Rankings 2024 naik dibanding tahun lalu. Capaian ini menunjukkan komitmen UNISA Yogyakarta pada keberlanjutan lingkungan.

Unisa Yogyakarta berada di peringkat 3 Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah dalam UI GreenMetric World University Rankings 2024, yang mana sebelumnya berada di peringkat 5. Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Unisa Yogyakarta menempati peringkat 5. Tingkat nasional di posisi 42, dan di tingkat internasional melesat naik dari tahun lalu yang berada di posisi 451 menjadi posisi 407.

“Alhamdulillah atas capaian Unisa Yogyakarta dalam UI GreenMetric World University Rankings 2024. Prestasi ini menunjukkan bahwa Unisa Yogya sebagai kampus yang peduli terhadap keberlanjutan. Komitmen untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan, dengan mengimplementasikan berbagai kebijakan dan praktik ramah lingkungan di setiap aspek kegiatan,” ungkap Rektor Unisa Yogyakarta, Dr. Warsiti, M.Kep., Sp.Mat, Selasa (24/12/2024).

Warsiti menyebut pihaknya menyadari bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil yang terus berkelanjutan. Oleh karena itu, Unisa Yogyakarta bertekad untuk terus meningkatkan upaya dalam pengelolaan sumber daya alam, pengurangan emisi karbon, pengelolaan limbah yang efisien, serta mendukung keberlanjutan sosial dan ekonomi.

“Kami mengajak seluruh civitas akademika, masyarakat, dan pihak terkait untuk terus meningkatkan kesadaran bersama. Bekerja sama untuk menjaga dan merawat bumi ini agar bumi ini tetap hijau dan lestari untuk generasi mendatang yang lebih baik,” ucap Warsiti.

Diketahui tujuan UI GreenMetric ini untuk berkontribusi dalam wacana berkelanjutan dalam bidang pendidikan dan penghijauan kampus. Kemudian, mempromosikan universitas sebagai agen perubahan sosial, berkaitan dengan tujuan-tujuan berkelanjutan. Menjadi alat penilai diri untuk institusi pendidikan tinggi di seluruh dunia, dan menginformasikan kepada pemerintah, badan lingkungan setempat dan internasional serta masyarakat tentang program berkelanjutan di kampus.

Sumpah Pemuda 2

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menyemarakkan semangat Sumpah Pemuda dengan menggelar Sport and Art Everyweek (SAE) yang meriah. Kegiatan rutin dua mingguan ini kali ini menghadirkan kejutan istimewa dengan mengajak 1000 mahasiswa untuk berpartisipasi dalam senam bersama, dilanjutkan dengan flashmob happy dance berlatarkan lagu Jawa yang enerjik, Sabtu (26/10).

Sumpah Pemuda

SAE yang kali ini mengambil tema “Main, Kreasi, dan Makan Bersama” menjadi ajang bagi seluruh civitas akademika UNISA Yogyakarta untuk melepas penat sembari mempererat tali silaturahmi.

Wakil Rektor I UNISA, Dr. Sulistyaningsih, S.KM., MH.Kes dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas antusiasme seluruh peserta yang hadir.

“SAE ini menjadi oase bagi kita semua untuk menyegarkan pikiran dan tubuh setelah menjalani rutinitas pekerjaan. Semoga kegiatan ini dapat terus kita laksanakan dan semakin meriah di masa mendatang,” ujarnya.

Flashmob Happy Dance yang menjadi puncak acara berhasil dilakukan 1000 mahasiswa. Dengan gerakan yang kompak dan penuh semangat, para mahasiswa berhasil menciptakan suasana yang meriah dan menghibur. Pilihan lagu Jawa sebagai pengiring tarian juga menjadi nilai tambah tersendiri, sekaligus sebagai bentuk pelestarian budaya bangsa.

Biro Humas dan Protokol (BHP) UNISA selaku inisiator SAE berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi mahasiswa dan karyawan di UNISA untuk mengembangkan minat dan bakat di bidang olahraga dan seni. Selain itu, SAE juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dan mahasiswa baik secara fisik maupun mental.

Budidaya Ikan

Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program pengabdian. Kali ini, tim pengabdian UNISA berhasil mendapatkan hibah dari DRTPM Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek RI untuk mengembangkan program INTAN PRIBUMI : Intensifikasi Budidaya Ikan Nila Melalui Penerapan Teknologi Gelembung Mikro, Minggu (22/09).

Program ini menyasar kelompok pembudidaya ikan Mina Sejahtera yang menghadapi tantangan dalam meningkatkan produktivitas budidaya. Melalui pelatihan dan penerapan teknologi microbubble, diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan nila, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan para pembudidaya.

Teknologi Microbubble : Solusi Inovatif untuk Budidaya Ikan

Teknologi microbubble yang diterapkan dalam program ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain :

  • Meningkatkan kadar oksigen: Microbubble dapat meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air, sehingga ikan dapat tumbuh lebih optimal.
  • Efisiensi energi: Penggunaan energi listrik jauh lebih rendah dibandingkan dengan sistem aerasi konvensional.
  • Meningkatkan kualitas air: Microbubble membantu menjaga kualitas air tetap stabil, sehingga meminimalkan risiko penyakit pada ikan.

Pelatihan dan Pendampingan Mendukung Kesuksesan Program

Tim INTAN PRIBUMI telah melaksanakan pelatihan intensif bagi anggota Pokdakan Mina Sejahtera. Pelatihan mencakup berbagai aspek, mulai dari teknik budidaya ikan nila secara intensif, pemantauan kualitas air, hingga pemasaran produk. Selain itu, program ini juga dilengkapi dengan workshop digital branding untuk membantu para pembudidaya memasarkan produknya secara lebih luas.

“Kami sangat antusias dengan program ini. Teknologi microbubble dan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami. Kami yakin dengan penerapan teknologi ini, produksi ikan nila kami akan meningkat secara signifikan,” ujar Muhammad Kosim, Sekretaris Pokdakan Mina Sejahtera.

Sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen pada pengembangan masyarakat, UNISA Yogyakarta terus berupaya untuk menghasilkan inovasi dan solusi yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Program INTAN PRIBUMI merupakan salah satu contoh nyata dari upaya UNISA Yogyakarta dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan keberhasilan program ini, diharapkan dapat menginspirasi lembaga pendidikan lainnya untuk turut serta dalam pengembangan masyarakat melalui kegiatan pengabdian.