Belajar cuci tangan

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta membawa metode belajar yang seru ke TK ABA Notoprajan, Kota Yogyakarta. Mereka menggelar program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan fokus utama belajar cuci tangan yang benar kepada anak usia dini.

Kegiatan yang digelar pada Senin (25/8) ini diikuti oleh 19 siswa TK dengan penuh antusias. Para siswa tidak hanya memberikan ceramah, tetapi juga menggunakan lagu dan gerakan sederhana untuk mengajarkan enam langkah mencuci tangan pakai sabun.

Niken Tri Marwati salah satu anggota KKN UNISA Yogyakarta menjelaskan sebelum masuk ke materi inti, para siswa terlebih dahulu diperiksa berat dan tinggi badannya untuk menyatukan tumbuh kembang. Suasana semakin seru saat anak-anak diajak berkreasi melalui kegiatan “menggambar isi piringku”, di mana mereka menggambar aneka makanan sehat untuk mengenal konsep gizi seimbang.

“Puncak acara adalah saat praktik cuci tangan bersama. Anak-anak dengan gembira menirukan gerakan yang diajarkan sambil bernyanyi. Kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi kesehatan dapat disampaikan dengan cara yang menyenangkan dan mudah diingat oleh anak,” tutur Niken.

Pihak sekolah mengapresiasi penuh inisiatif mahasiswa KKN UNISA ini. Program tersebut dinilai berhasil membangun kebiasaan hidup sehat sejak dini, yang diharapkan akan terus terbawa hingga mereka dewasa. Acara ditutup dengan makan bersama dan pembagian doorprize yang menambah keceriaan para siswa.

Terjun

Tim dosen dan mahasiswa dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta terjun ke Taman Kanak-kanak (TK) ABA Mlangi, Gamping, Sleman. Mereka menggelar program pemeriksaan untuk mendeteksi dini masalah tumbuh kembang pada anak usia dini, Jumat (29/8/2025).

Terjun

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian kampus terhadap isu kesehatan anak, khususnya stunting dan gangguan perkembangan lainnya. Tim dari prodi Kebidanan dan Kedokteran UNISA Yogyakarta memeriksa satu per satu siswa dengan metode Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) yang dilakukan dengan cara bermain.

Ketua pelaksana, Enny Fitriahadi, dosen Kebidanan UNISA Yogyakarta, menjelaskan bahwa deteksi dini sangat krusial. Menurutnya, gangguan tumbuh kembang yang tidak segera diatasi dapat berdampak pada kemampuan kognitif anak di masa depan.

“Kami berharap jika terdapat gangguan tumbuh kembang, dapat terdeteksi sejak dini sehingga anak mendapatkan penanganan yang baik dan benar,” ujar Enny.

Suasana pemeriksaan berlangsung ceria. Para siswa dan dosen menggunakan mainan serta bahasa yang mudah dipahami agar anak-anak tidak takut. Anak-anak pun tampak antusias mengikuti setiap Arah, termasuk saat ditanya hal-hal sederhana untuk mengukur kemandirian mereka, seperti memakai baju sendiri.

Program ini tidak berhenti pada pemeriksaan. Pihak UNISA akan terus memantau hasilnya setiap bulan melalui guru kelas dan akan menjamin anak-anak yang terindikasi mengalami keterlambatan perkembangan. Inisiatif ini mendapat respon positif dari pihak sekolah yang merasa terbantu dalam menyatukan kesehatan siswanya.

Maulid nabi

Ada yang berbeda dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Sekolah Indonesia Mekkah (SIM) tahun ini. Selain diisi kegiatan keagamaan, para siswa dan orang tua juga diajak untuk memeriksa golongan darah secara gratis dalam sebuah program bertema “Kenali Darahmu, Kenali Dirimu”.

Kegiatan yang digelar pada Kamis (11/9/2025) ini merupakan inisiatif dari Nur Muthi’ah, mahasiswi Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang sedang menjalani program KKN Internasional di Arab Saudi. Bekerja sama dengan mahasiswa lainnya, ia membuka layanan cek golongan darah di area sekolah.

Nur Muthi’ah menjelaskan, inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan kesehatan. Menurutnya, mengetahui golongan darah sangat penting untuk kondisi darurat medis, kebutuhan transfusi, atau saat ingin menjadi pendonor.

“Mengetahui golongan darah sangat dibutuhkan dalam keadaan darurat medis. Ini adalah pengetahuan dasar kesehatan yang penting dimiliki sejak dini,” ujar Nur Muthi’ah.

Program ini disambut antusias oleh para siswa dan orang tua. Bahkan, beberapa dari mereka mengaku baru pertama kali mengetahui golongan darahnya melalui kegiatan ini. Pihak sekolah pun mengapresiasi inovasi yang menggabungkan perayaan hari besar Islam dengan layanan kesehatan praktis.

“Program ini sangat bermanfaat. Anak-anak jadi lebih peduli dengan kesehatan, sementara orang tua juga merasa terbantu,” kata Salmah salah seorang guru SIM.

Menstruasi

Mahasiswi dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta yang tengah menjalani KKN Internasional di Arab Saudi turun tangan memberikan edukasi kesehatan menstruasi. Sasarannya adalah para siswi Sekolah Indonesia Makkah (SIM).

Bekerja sama dengan mahasiswa UIN Jakarta, Nur Muthi’ah dari prodi Kebidanan UNISA Yogyakarta menggelar program “Muslimah Sehat Sejak Dini” pada Minggu (7/9). Kegiatan ini fokus pada pemahaman kesehatan reproduksi dan cara menjaga kebersihan saat menstruasi sesuai tuntunan Islam bagi siswi kelas 3, 4, dan 5 SD.

“Edukasi ini bertujuan membekali siswi sejak dini tentang kesehatan reproduksi serta cara menjaga kebersihan saat menstruasi,” ujar Nur Muthi’ah.

Selain memberikan materi, para mahasiswa juga melakukan deteksi dini kesehatan. Mereka mengukur berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan lingkar lengan atas para siswi. Bagi yang sudah menstruasi, dilakukan pula pencatatan siklus haid.

Para siswi diajarkan praktik kebersihan yang benar, seperti rutin mengganti pembalut dan mencuci tangan. Materi ini diperkuat dengan nilai-nilai Islam, seperti hadis tentang kebersihan yang merupakan sebagian dari iman.

Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Salah satu guru menilai program ini sangat bermanfaat karena anak-anak bisa belajar isu penting dengan cara yang menyenangkan dan Islami. Inisiatif mahasiswa ini menjadi bukti nyata kepedulian terhadap kesehatan generasi muda Indonesia di luar negeri.

Bakar sampah

Tim pengabdian masyarakat dari Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta turun tangan mengatasi masalah sampah di Padukuhan Sembungan, Godean, Sleman. Melalui sosialisasi, warga diajak untuk tidak lagi membuang atau bakar sampah, melainkan mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengoptimalkan kembali Bank Sampah Sembungan yang selama ini pengelolaannya belum maksimal. Selama ini, warga hanya mengumpulkan sampah anorganik untuk dijual, sementara sampah organik rumah tangga kerap berakhir dibakar.

Untuk mengubah kebiasaan tersebut, UNISA Yogyakarta menghadirkan praktisi lingkungan, Ida Ayu Fitriyanti. Ia memaparkan berbagai cara mudah mengolah sampah dari rumah.

“Sampah bukan hanya masalah, tetapi juga memiliki nilai ekonomi jika dikelola baik,” ujar Ida Ayu. Ia memperkenalkan teknologi tepat guna seperti Lodong Sisa Dapur (Losida) untuk kompos dan budidaya magot Black Soldier Fly (BSF) yang bisa menjadi pakan ternak bernilai tinggi.

Ketua Tim Pengabdian, Erni Saharuddin, S.Sos., MPA, menjelaskan bahwa program ini adalah langkah awal untuk menggerakkan kembali komitmen warga. Selain memberikan pelatihan teknis, tim juga mendampingi pembentukan kepengurusan bank sampah agar lebih terstruktur.

“Kami berharap warga semakin sadar bahwa sampah dapat menjadi sumber manfaat jika dikelola bersama dengan konsisten,” kata Erni.

Program bertajuk “BISA GUNA” yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi ini diharapkan dapat menjadikan Padukuhan Sembungan sebagai percontohan pengelolaan sampah berbasis komunitas yang sejalan dengan konsep ekonomi hijau.