Masa Ta`aruf (MATAF) Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta tahun 2024 tidak hanya menjadi ajang perkenalan bagi mahasiswa baru, namun juga menjadi momentum bagi tumbuhnya kepedulian sosial. Berkat kolaborasi panitia MATAF dan LAZISMU UNISA, berhasil terkumpul donasi sebesar Rp35.349.338,- melalui program Infaq QRIS Terbanyak.
Donasi
Dana yang terkumpul ini kemudian disalurkan dalam bentuk beasiswa kepada 30 mahasiswa baru dan 22 pelajar binaan UNISA Yogyakarta. Penyerahan beasiswa dilakukan pada Sabtu (12/10) di Masjid Walidah Dahlan.
Prof. Dr. Mufdlilah, S.SiT., M.Sc, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNISA Yogyakarta, mengapresiasi kegiatan ini.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi bagi sesama. Saya berharap semangat berbagi ini terus terjaga,” ujarnya.
Lukmannul Hakim, koordinator acara MATAF, mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan penggalangan dana ini.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk turut serta dalam kegiatan sosial,” imbuhnya.
Sementara itu, Andis dari LAZISMU UNISA menjelaskan bahwa selain beasiswa MATAF, juga ada program beasiswa SERDADU yang berasal dari sumbangan seribu rupiah per minggu dari mahasiswa dan civitas akademika UNISA Yogyakarta.
Jakarta, 11 Oktober 2024 – Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melakukan kunjungan resmi ke Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih dalam rangka memperkuat hubungan kerjasama antara kedua lembaga, khususnya dalam bidang kesehatan dan pengembangan akademik. Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional UNISA, M. Ali Imron, M.Fis, dan diikuti oleh 25 pimpinan dari unsur dekanat, ketua program studi, serta ketua lembaga dan biro UNISA Yogyakarta yang sekaligus menindak lanjuti dari kunjungan RSIJ ke UNISA Yogyakarta bulan lalu.
Kunjungan Kerjasama
Dalam sambutannya, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) RSIJ Cempaka Putih, Dr. Agus Syamsudin, menyambut baik kunjungan UNISA. Ia menyampaikan apresiasinya atas peluang kerjasama ini dan menyoroti pentingnya sinergi antara universitas dan rumah sakit. “Dr. Jack dan teman-teman, termasuk dr. Eko, sudah sehat, ya. Di RSIJ Cempaka Putih, kita juga memiliki beberapa rumah sakit lain seperti RS Pondok Kopi, Indramayu, RS Muhammadiyah Bandung, dan RSJ Klender. Dengan jaringan yang luas ini, kerjasama yang konkret dan bermanfaat dapat segera terjalin,” ujar Dr. Agus.
Dr. Agus juga menambahkan bahwa pihaknya ingin memulai pengembangan klinik rehabilitasi medis terbaik di Jakarta yang akan menggabungkan keunggulan kedua pihak. “Di UNISA, rehabilitasi medis adalah salah satu unggulannya. Awal tahun depan kita harus mulai membangun klinik rehabilitasi medis terbaik di Jakarta,” katanya.
Kunjungan kerjasama ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan, baik bagi UNISA Yogyakarta maupun RSIJ Cempaka Putih, dengan beberapa poin utama yang diusulkan:
UNISA Yogyakarta akan diberikan lahan praktek untuk dosen dan mahasiswa.
Rumah sakit yang mungkin belum sempat melakukan inovasi, bisa mendapatkan ide-ide baru dari universitas untuk penelitian bersama dan publikasi internasional (scopus).
Dokter dari RSIJ Cempaka Putih yang juga menjadi dosen diharapkan dapat memperkuat kolaborasi karena berada dalam satu organisasi Muhammadiyah.
Dr. Agus juga menyebutkan bahwa RSIJ Cempaka Putih memiliki pusat pelatihan yang sudah bersertifikasi dari Kementerian Kesehatan, sehingga program pengembangan seperti Satuan Kredit Profesi (SKP) dapat dilakukan dengan lebih mudah. Ia menekankan pentingnya kerjasama yang tidak hanya terbatas pada magang, namun juga pengembangan bersama yang saling menguntungkan, serta magang berkualitas yang harus dibayar karena mahasiswa turut membantu operasional rumah sakit.
Wakil Rektor IV UNISA Yogyakarta, M. Ali Imron, M.Fis, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan silaturahmi ini. “Alhamdulillah, kami dari UNISA diperkenankan untuk bersilaturahmi ke RSIJ Cempaka Putih. Kita memiliki keunggulan di bidang kesehatan dan melihat betapa kompleknya rumah sakit ini, yang melibatkan banyak profesi. Ini dapat menjadi masukan penting dalam pengembangan kurikulum di UNISA,” ujar Ali Imron.
Ia juga menjelaskan bahwa UNISA Yogyakarta memiliki beberapa program unggulan di bidang arsitektur dan rehabilitasi medis yang dapat disinergikan dengan RSIJ Cempaka Putih, termasuk terapi berbasis teknologi terkini seperti artificial intelligence, robotik, dan mirroring.
Dalam kunjungan kerjasama ini, Ali Imron memaparkan tiga fokus utama:
Magang profesional: UNISA Yogyakarta akan mengirimkan mahasiswa yang sudah lulus dan memiliki STR untuk magang di RSIJ Cempaka Putih, dengan seleksi 10% terbaik dari tiap angkatan. Program ini juga mendukung rencana RSIJ untuk merekrut tenaga kesehatan dari mitra universitas.
Profesional mengajar: UNISA Yogyakarta akan berkolaborasi dengan RSIJ dalam program clinical educator untuk memperkuat pendidikan klinis.
Penelitian bersama: UNISA Yogyakarta memiliki program S2 Kebidanan dengan unggulan Health Technology Assessment (HTA) yang dapat dikembangkan bersama RSIJ. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan percepatan dan efisiensi pelayanan kesehatan.
Dalam kunjungan ini, UNISA Yogyakarta juga menekankan pentingnya kerjasama penelitian untuk mengevaluasi pelayanan dan mempercepat inovasi di RSIJ Cempaka Putih. Dengan kerjasama yang erat antara akademisi dan praktisi kesehatan, diharapkan pelayanan rumah sakit akan semakin optimal.
“Terima kasih atas sambutan yang hangat. Kami berharap, dengan adanya praktek yang bagus di sini, kami dapat mempromosikan RSIJ Cempaka Putih ke jaringan rumah sakit Muhammadiyah lainnya,” pungkas Ali Imron.
Kunjungan kerjasama ini diharapkan dapat mempererat hubungan antara UNISA Yogyakarta dan RSIJ Cempaka Putih, serta memperluas kerjasama dalam bidang akademik, penelitian, dan pelayanan kesehatan.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/kunjungan-kerjasama-scaled.jpg14412560adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2024-10-11 14:08:302024-10-11 14:08:32Kunjungan Kerjasama UNISA Yogyakarta ke RSI Jakarta Cempaka Putih
Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mewujudkan keluarga yang sehat dan sakinah, Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) menginisiasi program pemberdayaan kader kesehatan di wilayah kerja Klinik ‘Aisyiyah Sewu Galur. Program yang diberi nama Gerakan ‘Aisyiyah Sehat (GRASS) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.
Tingkatkan Kualitas
Ketua PKM, Dr. Warsiti, S.Kep., M.Kep., Sp.Mat, menjelaskan bahwa program ini fokus pada beberapa aspek kesehatan penting, seperti kesehatan ibu dan anak, gizi dan stunting, kesehatan reproduksi, perilaku hidup bersih dan sehat , kesehatan lanjut usia, serta kesehatan jiwa.
“Melalui program GRASS, kami berharap kader dapat menjadi agen perubahan di masyarakat, membantu keluarga-keluarga mewujudkan kehidupan yang lebih sehat dan bahagia,” ujar Warsiti.
Pelatihan Intensif untuk Kader
Sejak Juli 2024, kader-kader kesehatan ‘Aisyiyah telah mengikuti serangkaian pelatihan intensif yang dirancang oleh tim pengabdian dari UNISA Yogyakarta. Pelatihan ini meliputi materi-materi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, seperti cara memberikan penyuluhan yang efektif, mengatasi masalah gizi buruk, dan menjaga kesehatan mental.
“Kami menggunakan metode pelatihan yang variatif, seperti ceramah, tanya jawab, dan role play, agar materi dapat disampaikan dengan baik dan mudah dipahami oleh para kader,” kata Dr. Yuli Isnaeni, salah satu anggota tim pengabdian.
Implementasi di Lapangan
Setelah mengikuti pelatihan, para kader langsung menerapkan ilmu yang mereka peroleh dengan memberikan penyuluhan kesehatan kepada sekitar masyarakat mereka. Tim pengabdian dari UNISA Yogyakarta secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan program berjalan dengan baik.
“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan,” tambah Andri Wuri Astuti, anggota tim pengabdian lainnya.
Kerjasama dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah
Program GRASS merupakan hasil kerjasama antara UNISA Yogyakarta dengan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Hal ini menunjukkan komitmen kedua lembaga dalam tingkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/tingkatkan-kualitas-2.jpg12001600adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2024-10-11 13:47:272024-10-11 13:47:51Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, Komitmen UNISA dan `Aisyiyah
Dalam upaya meningkatkan kesadaran global tentang pentingnya gaya hidup sehat, mahasiswi program magister Kebidanan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta sukses menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) internasional di Kyoto Koka Women’s University, Jepang. Kegiatan ini berfokus pada tema “Healthy Life Style” dan melibatkan langsung mahasiswa serta dosen dari kedua universitas, Kamis (19/09).
Hidup Sehat
UNISA Yogyakarta perguruan tinggi swasta yang memiliki reputasi baik dalam bidang kesehatan. Dengan visi menjadi universitas Islam yang unggul dalam bidang kesehatan, UNISA terus berkomitmen untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang mampu berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Dr. Dewi Rokhanawati, S.SiT., M.PH Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA Yogyakarta, mengungkapkan rasa bangganya atas partisipasi aktif mahasiswi dalam program ini.
“Ini adalah langkah nyata kami dalam mewujudkan komitmen untuk memajukan kesehatan masyarakat secara global. Melalui kolaborasi internasional seperti ini, kami berharap dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mengadopsi gaya hidup sehat,” ujarnya.
Selama kegiatan, mahasiswa dari kedua universitas berbagi pengetahuan mengenai pentingnya pola makan seimbang, aktivitas fisik yang teratur, serta teknik manajemen stres yang efektif. Sesi tanya jawab yang interaktif juga turut digelar untuk memperkaya pemahaman peserta.
Kolaborasi Internasional untuk Masa Depan yang Lebih Sehat
Kemitraan antara UNISA Yogyakarta dan Kyoto Koka Women’s University semakin diperkuat melalui pelaksanaan PKM internasional ini. Kedua institusi pendidikan tinggi sepakat bahwa pertukaran ilmu pengetahuan dan pengalaman lintas budaya sangat penting dalam menghadapi tantangan kesehatan global.
https://www.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/10/hidup-sehat.jpg9531431adminhttps://media.unisayogya.ac.id/wp-content/uploads/2024/01/Logo-Unisa_Horisontal_bg_putih.pngadmin2024-10-10 13:54:322024-10-10 13:54:44Mahasiswi UNISA Yogyakarta Promosikan Gaya Hidup Sehat di Jepang
Majelis Kesehatan ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengambil langkah signifikan dalam mengatasi permasalahan kesehatan jiwa yang semakin melemahkan. Menghadapi data Survei Kesehatan Indonesia 2023 yang menunjukkan DIY memiliki prevalensi gangguan jiwa tertinggi, ‘Aisyyah menginisiasi program inovatif bernama Ranting Siaga Sehat Jiwa, Kamis (03/10).
Ranting
Program ini diluncurkan bertepatan dengan Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, sebagai bentuk komitmen ‘Aisyyah dalam meningkatkan kesadaran dan akses layanan kesehatan jiwa bagi masyarakat. Ketua Majelis Kesehatan, Dr. dr Istianah, M.Sc, mengungkapkan harapannya agar program ini dapat menjadi solusi nyata dalam mengatasi masalah gangguan jiwa yang semakin kompleks.
Pelatihan Deteksi Dini Jadi Kunci
Dalam upaya memperkuat program ini, Majelis Kesehatan ‘Aisyyah telah menyelenggarakan pelatihan deteksi dini gangguan jiwa bagi pengurus Majelis Kesehatan seluruh kabupaten di DIY. Pelatihan yang dipimpin oleh Dr. Ns. Mamnuah, Sp. Kep.J, Wakil Ketua Majelis Kesehatan dan dosen Keperawatan Jiwa Universitas `Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, bertujuan untuk membekali para pengurus dengan pengetahuan dan keterampilan dalam mengidentifikasi gejala awal gangguan jiwa.
“Dengan mengenali tanda-tanda gangguan jiwa sejak dini, kita dapat memberikan intervensi yang tepat dan mencegah kondisi menjadi semakin buruk,” ujar Mamnuah.
Pelatihan ini juga mendesak pentingnya menghilangkan stigma negatif terhadap masalah kesehatan, sehingga masyarakat lebih terbuka untuk mencari bantuan.
Kolaborasi Jadi Kunci Sukses
Kolaborasi antara berbagai tingkatan organisasi ‘Aisyyah, mulai dari wilayah hingga mengobarkan, menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan melibatkan seluruh lapisan masyarakat, diharapkan upaya pencegahan dan penanganan gangguan jiwa dapat lebih efektif. “Kami berharap Ranting Siaga Sehat Jiwa dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa,” tambah Istianah.